Minggu, 27 Maret 2022

Lontong Tahu Blora Bikin Kangen Saya


         Mengingat masakan kesukaan seolah mengundang rasa kangen untuk mudik ke kampung halaman dan bercengkerama bersama keluarga serta teman-teman lama. Apakah kamu juga pernah merasakannya?

by Nur Ida Zed


                            Foto: Dokpri Nurul Hidayah

        Waktu kecil dulu saya sering dibelikan lontong tahu oleh ibu, di warung langganan yang tak jauh dari toko pakaian milik ibu saya. Kalau kebetulan libur dan ikut bantuin, atau setelah pulang sekolah dan mampir, seporsi lontong tahu ini sangat lezat buat sarapan atau makan siang. Duduk dekat ibu sambil makan begitu, terasa kenikmatan luar biasa yang sangat mengesankan.

         Oya, saya lahir dan dibesarkan di Blora, salah satu kota kabupaten di Jawa Tengah yang mulai naik daun karena banyak proyek pemerintah yang sedang dikembangkan di sana. Diantaranya bandara Ngloram dan Bendungan Randugunting yang beberapa waktu lalu baru diresmikan oleh Presiden Jokowi. Dan tentang makanan kesukaan ini, lontong tahu bisa dibilang menjadi salah satu icon karena banyak dicari, dan tentu saja “ngangeni”. Setiap kali pulang ke sana, sepiring lontong tahu selalu menjadi sajian yang sangat ditunggu. Saat ada acara keluarga atau reuni, lontong tahu juga menjadi makanan favorit yang melengkapi selain sate ayamnya. Bahkan ketika ada acara resmi seperti kedatangan tamu dari kota lain, semacam pejabat yang sedang kunjungan kerja, makanan tradisional ini menjadi pilihan dari salah satu menunya.

         Entah, lidah terasa melekat dengan taste daerah yang seolah telah mendarah daging. Padahal kalau dipikir-pikir, sama saja layaknya makanan dengan adonan saos bumbu kacang seperti pada ketoprak, karedok, gado-gado dan makanan lain ya, tapi kok tetap saja terasa beda, ada khas yang ditinggalkan untuk lontong tahu ini.

        Benar saja, bagi diaspora seperti saya yang sudah lama meninggalkan kota kelahiran, sesuatu yang ingin dirasakan lagi saat sempat kembali adalah makan lontong tahu ini. Sungguh. Pernah suatu kali saya menemukan masakan ini di Jakarta, pakai nama Lontong Tahu Blora, tapi rupanya tak selezat dengan yang dijual di tempat asalnya. Mungkin racikan dan cara membuatnya yang tak bisa tergantikan, meski bahan bakunya sama. Sama-sama berbahan dasar lontong  dan tahu yang digoreng serta tauge, lalu diguyur dengan saos bumbu kacang dicampur sedikit kecap manis  dan taburan bawang goreng,  tapi cara penyajiannya terlihat khas dengan sentuhan kacang goreng yang dibiarkan utuh dan kucai. Satu lagi, bumbu kacangnya yang begitu lembut dan lumek ini  diuleg  oleh penjualnya di setiap porsi, sehingga terasa istimewa saat dinikmati.

 

Dibungkus Daun jati

        Kini banyak penjual lontong tahu di Blora sebagai sarana melestarikan makanan tradisionalnya. Bahkan oleh pemerintah daerah sudah disediakan tempat kuliner khusus daerah ini seperti Koplakan dan Teras Grojokan sehingga lebih nyaman buat nongkrong sambil makan. Saat dine in, atau makan di tempat, lontong tahu ini akan disajikan dengan piring beling yang kadang dilapisi daun jati, begitupun saat take away atau dibawa pulang biasanya akan dibungkus dengan daun jati yang menjadi ciri khas dari kota Blora ini.

        Daun jati agaknya tetap akan dilestarikan sebagai penyempurna makanan tradisional ini daripada daun pisang maupun kertas saji. Terus terang saya juga suka karena di saat makan terasa bertambah nikmatnya dengan sensasi sedikit getas-getas gimana gitu, sehingga lebih lezat ketika menyuapnya hingga sendok terakhir pada bumbu kacangnya yang menyelip di sela jari-jari daun jati. Yuummyy..!

        Nah, buat yang ingin mencoba makanan tradisional ini sebenarnya tidaklah sulit untuk membuatnya. Berikut menu Lontong Tahu Blora:

Bahan:

-          - Lontong, terbuat dari beras yang dibungkus daun pisang.

-          - Tahu yang digoreng, diiris segi empat semacam kotak ukuran dadu.

-          - Tauge, diseduh dengan air panas hingga matang dan ditiriskan.

-          - Kacang tanah yang sudah digoreng

-          - Kecap manis.

Bumbu:

-          - Cabe rawit, bawang putih, daun jeruk, sedikit garam, jeruk nipis

Cara membuat:

-          * Kupas lontong dan iris sesuai selera, lalu atur di atas piring, berikan irisan tahu goreng, kemudian tauge yang sudah matang, selanjutnya tuangkan saos kacang yang sudah siap dihaluskan dengan bumbu yang sudah digoreng dan dicampur sedikit kecap manis serta air matang. Taburi bawang goreng, kacang goreng utuh serta kucai.

        Agar semakin lengkap, ketika menikmati lontong tahu ini bisa ditambah dengan kerupuk putih atau tempe goreng persegi. Hmm..jadi makin kangen aja saya rasanya. 

        Apa makanan tradisional kesukaan di daerahmu?

        Salam sehat dan selalu semangat..!**NZ

3 komentar:

  1. Kalo di Bandung mungkin kulat tahu ya? Aku kangeen lotek dan karedok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi mirip ya Mbak Yayu. Kalo lotek dan karedok banyak sayurnya, uenak juga ya, hehe..

      Hapus