Selasa, 23 Januari 2024

No Time for Overthinking

        Wajar gak sih, kalau kadang kita suka baperan, alias dibawa perasaan. Hmm, boleh saja asal tidak terlalu berlebihan.


                                                    foto pinterest created by puan

        

        Bicara perasaan itu tidak ada ukuran yang baku, karena pada setiap orang tidak selalu sama. Bila menyangkut masalah perasaan, tentu akan terkait dengan rasa enak gak enak, serta nyaman dan tidak nyaman, karena berkaitan dengan emosi dan sensitifitas seseorang. 

        Di kalangan ibu-ibu, baper ini juga sering terjadi. Bahkan rentan disaat rapat atau mengadakan pertemuan karena sarat dengan banyak topik pembicaraan. Para ibu tidak hanya bicara soal pengembangan diri, bisnis dan usaha, sharing inspirasi, tukar pengalaman dan cara pandang saja, tapi kadang juga menyinggung soal issue terkini yang lagi marak, dari masalah politik sampai masakan favorit dan tempat makan juga. Itulah serunya. Sambil bercanda-canda, berbincang ringan secara random melepas kangen yang mungkin bisa lose control. Ini yang kadang membuat ada saja yang merasa tersinggung hingga baper. Bahkan sampai selesai meet up masih dilanjut japri agar tidak menjadi beban pikiran. 

        "Itu tadi maksudnya bukan menyinggung saya, kan?" chat japri masuk di WA saya. "Ah, enggaklah. Itu tadi cuma ngobrol untuk memecah suasana saja. Dia pasti gak bermaksud menyinggung siapa-siapa." jawab saya lewat chat juga. "Take it easy" sambung saya sembari menyematkan emotikon hati. Bahkan saya sendiri sudah lupa dengan apa yang dibicarakan tadi. Tapi semua harus baik-baik saja.

        Dan rasa tersinggung yang menjadi baper ini sering diungkapkan lewat status media sosial juga ya, beberapa orang merasa menyindir dirinya. Wah pasti rasa tidak enak hati ini membuat segalanya menjadi tidak nyaman. Padahal ini harus segera diatasi.

  

    Baper atau dibawa perasaan yang erat kaitannya dengan overthinking ini biasanya menyinggung masalah yang sensitif. Pada situasi tertentu,  orang bisa merasa baper dan menganggap menyinggung, bahkan menyindir dirinya. Untuk hal kecil saja dimasukkan ke hati sehingga membuat rasa tidak nyaman yang membelenggu pikiran. 

        Banyak sih penyebab orang menjadi baper dan mudah tersinggung. Seperti pengalaman masa lalu, latar belakang pendidikan, lingkungan sekitar dan kebiasaan serta cara pandang terhadap sesuatu. Orang yang mudah baper karena merasa orang lain menyinggung harga dirinya. Karena terlalu menanggapi sesuatu hal atau tindakan seseorang secara pribadi. Orang yang baper membuat membuat emosinya menjadi tidak stabil dan lebih sensitif sehingga berdampak pada kesehatan.


     Nah, untuk mengatasi masalah ini, menurut saya ada beberapa hal penting yang perlu diperhatian. Antara lain: 


*Hilangkan rasa tidak enak hati. Pertama yang harus dilakukan adalah menghilangkan rasa tidak enak hati. Kadang rasa ini begitu saja datang tanpa bisa dikontrol ketika ada sesuatu yang meski tanpa sengaja menyinggung. Menurut saya hal ini tidak perlu dimasukkan hati, dan anggap angin lalu saja. 

        Pikirkan selalu kesehatan diri karena rasa tidak enak hati ini bisa mempengaruhi mental dan jiwa kita. Belum tentu orang lain menanggapi hal yang sama, sehingga rasa tidak enak hati ini sebaiknya diabaikan saja. Tak perlu ditanggapi karena hanya buang-buang waktu.


* Fokus pada kegiatan sendiri, tak peduli pikiran orang lain. Di saat merasa baper terhadap sesuatu, sebaiknya alihkan pikiran ini pada kesibukan tertentu yang dapat melupakan kebaperan itu. Pikir segala sesuatu yang positif. Lepaskan lewat aktivitas menyenangkan hingga tidak memberikan ruang pada memori otak kita untuk perasaan yang tidak berguna.

        Tak perlu peduli dengan pikiran orang lain, karena belum tentu apa yang dimaksud seperti apa yang kita rasakan. Bila membiarkan ini, maka akan merusak diri sendiri, dan orang lain tentu tidak akan peduli.  


* Perlu bersikap masa bodoh. Untuk sesuatu yang tidak penting, sikap masa bodoh ini memang diperlukan. Jangan bebani pikiran dengan memikirkan hal yang belum tentu kebenarannya, terutama yang menyangkut pada diri kita. Kalimat "Bodo amat" akan membuat kita terbebas dari tekanan pikiran dan lebih mudah move on dari segala persoalan.

        Saya percaya saat sikap bodo amat ini diterapkan pada porsinya, maka akan berimpact pada kesehatan mental kita. Begitu banyak hal yang lebih penting untuk dibahas dan dipikirkan, maka tak perlu terpaku pada sesuatu yang menyesakkan. Take it easy, kata saya. Santai saja. Dan ini bukan berarti membuat kita tidak peduli, tapi lebih pada bijak menyikapi. 


* Selalu menumbuhkan empati. Rasa baper yang berlebihan dan overthinking ini selalu berkaitan dengan pendapat dan pikiran serta asumsi orang lain. Sebaiknya alihkan sebagai rasa empati terhadap masalah ini. Ketika merasa orang membicarakan kita, entah itu menyinggung, menyindir atau apapun itu, tumbuhkan rasa empati saja. Maklumi mungkin  memang mereka tidak sengaja dan memaafkan.

        Rasa empati ini akan membuat hati lebih bahagia. Dan kita tidak perlu mengikuti alur perasaan yang nanti akan membuat hidup tidak nyaman. Hadirkan selalu energi positif dalam pikiran agar lebih bermanfaat dan memberikan ketenangan. 


*Berserah dan bersyukur. Tak perlu lagi berprasangka yang berlebihan karena sayang bila waktu kita terbuang begitu saja. Baiknya berserah dan bersyukur mengenai apapun yang dapat mengganggu pikiran. Akan lebih baik jika memperbanyak istighfar di saat baper dan kembali sadar bahwa di dalam kehidupan tak ada yang sempurna. 

        Berserah diri bahwa fenomena hidup harus disikapi dengan rasa syukur, tanpa mengeluh dan luapan emosi yang berlebihan. Sikap tawaduk yang rendah hati dan tidak sombong menjadi salah satu solusi terbaiknya. Peka terhadap sesuatu yang baik sih tidak mengapa, tapi kalau sudah berlebihan tentu tidak ada gunanya.

      Kepada Gen Z, rasa baper ini juga pasti sering dialami. Apalagi yang menyangkut hubungan antar mereka. Sikap tawaduk yang rendah hati dan tidak sombong menjadi salah satu solusi terbaiknya. Pahami bahwa ini kurang baik dan akan mengganggu bahkan menghalangi kemajuan dalam berfikir dan bersikap. No time for overthinking. Lakukan segala hal yang produktif. Keep your time to positive thinking. 

        Salam sehat dan selalu semangat.***NZ


Sabtu, 20 Januari 2024

Rayakan Pesta Lima Tahunan

         Setiap menjelang pemilu seperti saat ini, banyak hal yang bisa dipelajari. Pesta lima tahunan ini harus dilewati dengan damai dan suka hati.


                                                foto: pinterest, edit by puan


        Tahun 2024 ini Indonesia kembali bersuka cita karena adanya pesta lima tahunan alias pemilu. Dimana kita sebagai warga negara berkesempatan memilih calon wakilnya di legeslatif, juga calon presiden dan wakil presiden secara langsung untuk memimpin negeri ini. Dengan slogan luber, atau langsung, umum, bebas dan rahasia, semua masyarakat pemilih memiliki hak pilih yang sama untuk menyuarakan lewat pencoblosan.

        Dari awal gaungnya sudah bisa dirasakan, manakala masyarakat begitu antusias menyambut pesta ini. Bahkan dari mulut ke mulut, lewat semua medsos dan berita di semua channel televisi ikut serta membahas soal ini. Memang seru untuk diperbincangkan, dan memberikan insight baru, terutama buat Gen Z seperti Puan, putri saya yang kali ini baru pertama kali akan ikut pemilu.

        Sejak ditetapkannya para kandidat, saya mulai ingin tahu lebih banyak mengenai sosok capres dan cawapres yang ada. Tak percaya begitu saja, saya juga searching di Mbah Google, media sosial serta update berita untuk mengetahui rekam jejaknya agar pilihan nanti semakin mantab. Terlebih karena beberapa kandidat juga merupakan pejabat pemerintah yang masih menjabat maupun mantan pejabat sehingga kita mengenal dan bisa merasakan masa kepemimpinannya. 

    Misalnya sebagai warga Jakarta, saya tahu bagaimana ketika dulu segala aspirasi segera ditangani, kemudian hanya ditampung saja. Ketika pulang dan mampir Solo merasa lebih nyaman karena banyak barang yang murah dan suasana yang ramah tertata. Pas lewat Semarang seringkali krodit karena banyak ruas jalan yang tak pernah selesai diperbaiki. Sesimpel itu sebagai warga non partisan seperti saya melihat bagaimana pemimpinnya peduli. Gak perlu banyak kata-kata, tapi yang penting bukti.


Perlunya Melek Politik

    Sekali lagi saya salah satu warga non partisan, tapi merasa penting melek politik agar tahu dan mengerti bagaimana berjalannya tata kelola negeri ini. Politik tak hanya soal bagaimana memilih pemimpin yang benar, tapi juga soal kebijakan yang menyangkut kehidupan sehari-hari. Jadi tidak asal protes dan mengkritisi, namun juga cara menyampaikan solusi. 

       Di kalangan kaum ibu-ibu dan juga Gen Z seringkali menolak bila bersinggungan dan menyebut kata politik.  Karena menganggap bicara soal politik itu terlalu berat. Padahal tidak demikian,  karena politik tidak seseram yang dibayangkan ketika dimaknai dengan bijaksana. Politik yang berasal dari bahasa Yunani, dari kata Polis yang berarti negara, memiliki arti sebagai suatu aktivitas yang dibuat, dipelihara dan digunakan untuk masyarakat guna menegakkan peraturan yang ada di masyarakat itu sendiri. Jadi sebagai warga, ada baiknya melek politik karena itu menyangkut kepentingan kita juga. 


        Perlunya melek politik ini bukan berarti fanatik apalagi ekstrim, tapi lebih pada pendekatan yang logis dan terbuka dalam cara pandang serta bijaksana dalam bersikap. Politik yang sehat, politik yang menyenangkan akan berdampak pada kebaikan dan kerukunan bangsa, sehingga membawa pada kemaslahatan bersama. Antara lain:

*Menumbuhkan rasa toleransi. Banyaknya partai politik yang tergabung dalam koalisi untuk mendukung calon tertentu seringkali membuat kita berbeda pilihan, juga beda pendapat dan kepentingannya. Dengan melek politik maka akan tumbuh toleransi bahwa perbedaan itu hal yang biasa saja, karenanya harus disikapi dengan bijak tanpa permusuhan dan saling menjatuhkan, apalagi menghalalkan segala cara demi kekuasaan semata. 

*Cara berdiplomasi. Ada tata cara yang elegan saat ingin mengemukakan sebuah kritikan, misalnya, tidak cukup asal cuap agar tujuan bisa mengena. Butuh diplomasi dan keberimbangan dengan menawarkan solusi tanpa terkesan membuli. 

 *Memahami kebijakan. Setiap kebijakan yang dihadirkan pastinya memiliki proses yang panjang dan terikat dengan peraturan. Mengerti politik berarti memahami kebijakan yang diputuskan, menerima sebagai legacy dari kepemimpinan untuk generasi mendatang. 

*Menyuarakan pendapat. Berpolitik berarti mampu menyuarakan pendapat ketika melihat kegelisahan yang harus diluruskan. Tak hanya diam, tapi bersuara dengan sopan sehingga mampu memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pembangunan negeri ini.

*Melawan hoaks. Tak bisa dipungkiri di tahun politik seperti ini banyak sekali berita yang tidak benar sengaja diciptakan untuk tujuan menjatuhkan. Dengan melek politik jadi lebih tahu dan waspada untuk selalu melawan hoaks. Tak begitu saja percaya dengan issue yang tak berdasar, tanpa mencari tahu kebenaran yang sesungguhnya.

*Politik damai dan saling menghargai. Penting dipahami dalam berpolitik perlu adanya saling menghargai terhadap ide dan gagasan yang disampaikan. Tak ada menang kalah karena semua demi kepentingan bangsa dan negara agar tetap menjaga suasana damai dan menyenangkan.


        Di sisi lain, kontestasi politik yang ada sekarang ini diharapkan mampu melanjutkan pembangunan sebelumnya dan menyempurnakan yang sudah ada. Pemilu menjadi ajang yang ditunggu bagi masyarakat  sehingga semua kalangan ikut berpartisipasi dan memberikan suara dengan rasa gembira. 


Senang Banyak Diskonan

        Sudah beberapa kali melewati pemilu, saya selalu menunggu karena saat itu banyak tenant atau brand ternama yang memberikan pesta diskon kepada para pemilih dengan menunjukkan jari bertinta. Di hari itu diharapkan semua warga semarakkan acara lima tahunan ini dengan suka cita, damai dan bahagia.

    Meski non partisan saya tentu memiliki pilihan calon yang nanti akan dititipi amanah untuk merealisasikan janji-janjinya lima tahun ke depan. Bagi saya, siapapun presidennya, yang terpenting harus tetap giat bekerja dan berkarya agar selalu berdaya. Ya. Karena tujuan utama berpolitik hendaknya  sama yakni untuk kemajuan Indonesia.  

         Salam sehat dan selalu semangat.***NZ 

Rabu, 17 Januari 2024

Legacy Tak Semata Soal Materi

      Sebenarnya tidak hanya materi yang dapat dijadikan legacy, tapi juga nilai luhur yang patut dijunjuung agar kelak bisa diterima dimanapun. 


                                                    foto dokpri @nuridazed


        Belum lama ini saya mendapat telepon dari seorang kerabat. Meski lupa-lupa ingat, karena sudah begitu lama tidak ketemu lagi, ternyata saudara dari ibu yang mengabarkan keberadaan tanah di Kudus. Waktu itu, memang sudah lama sekali saya pernah diajak ibu untuk menemui para kerabatnya di kota kretek ini, sekalian menengok peninggalan keluarga berupa tanah yang cukup luas. 

        Saya dikenalkan dengan keluarga ibu dari bapaknya. Jadi eyang kakung saya yang sudah lama tiada. Bahkan menurut cerita, eyang ini meninggal disaat ibu saya masih kecil. Tentu saja bermaksud untuk silaturahmi, agar tidak "mati obore" kata orang Jawa, supaya saling mengenal antar kerabat, sekaligus menceritakan silsilah dan bagian dari legacy keluarga besar untuk anak cucu cicit buyut. Sebagai anak pertama dari ibu, rasanya saya punya tugas untuk tetap menjaga salah satu legacy keluarga ini.

    Tentu saya senang, juga bersyukur bahwa keluarga eyang meninggalkan aset sebagai legacy, meski sebenarnya juga meninggalkan pesan tersirat seperti: dalam hidup harus selalu rukun dan terus menjaga nama baik keluarga dimanapun kita berada. 


Tentang Legacy

        Seringkali kita mendengar kata legacy, yang dalam kamus bahasa berarti warisan, peninggalan dan harta pusaka. Sementara menurut kamus Mirriam-Webster mengartikan legacy dalam dua perspektif, yakni berupa harta fisik yang diwariskan kepada seseorang seperti uang, tanah, properti dan materi lain. Serta perspektif kedua yang bersifat lebih luas, yaitu legacy sebagai sesuatu yang dialihkan oleh generasi pendahulu kepada generasi berikutnya.

        Legacy ini hendaknya memiliki nilai yang diharapkan mampu memberikan manfaat dan berdampak positif. Setiap manusia tentu ingin memberikan yang terbaik sebagai legacy agar bisa dikenang dan dihargai. Sebagai makhluk Tuhan yang kelak pasti akan kembali. Ibaratnya, di saat kita masih ada, dan diberi kesempatan, persiapkan diri untuk memberikan warisan terbaik buat anak cucu, meski tak semata soal materi.


        Menurut saya hal-hal kecil yang dapat memberikan kebaikan bisa menjadi legacy bagi generasi mendatang, antara lain:

* Memberi contoh yang baik. Generasi sekarang butuh role model yang baik untuk sesuatu yang menyangkut pengembangan diri, kepribadian dan cara pandang yang positif terhadap berbagai hal. Dimulai dari diri sendiri, dengan menghargai budaya dan kebiasaan yang diturunkan oleh para leluhur. Teladan yang baik dibutuhkan agar membawa pada generasi emas yang diharapkan.

* Berkarya dengan cinta. Melakukan semua pekerjaan dengan cinta. Secara profesional, tanggung jawab dan sepenuh hati. Karya dengan cinta akan tumbuh dari hati, yang juga akan menyentuh hati sehingga akan memberikan energi positif dan efek yang baik bagi penikmatnya. 

* Menghargai waktu. Hal kecil yang akan menjadi penting salah satunya dengan menghargai waktu dan komitmen terhadap janji. Tak perlu muluk memberikan ekspektasi, dimulai dari menghargai waktu dan disiplin diri sebagai kebiasaan yang terpuji. Dari sini orang akan terlihat bagaimana menghargai orang lain. Dan ini adalah legacy yang harus dipertahankan.

* Beribadah lebih baik. Tunjukkan hubungan kepada Tuhan dengan cara beribadah yang lebih baik. Ini bisa menjadi legacy karena akan memberikan dampak pada kualitas pribadi seseorang serta bagaimana makhluk yang mentaati aturan dari Sang Pencipta. 

* Kejujuran yang utama. Agar mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan lahir batin, maka sikap terbuka dan kejujuran menjadi hal utama. Setidaknya jujur pada diri sendiri dan mengikuti kata hati sehingga tak mudah tergoda oleh hal yang tak berguna. 

* Selalu berpikir positif dan hidup sederhana. Tanamkan pada gaya hidup kita untuk selalu berfikir positif terhadap sesuatu hal. Menumbuhkan rasa optimis dan cenderung hidup sederhana.   


Menjaga Nilai Legacy 

        Untuk menjaga legacy maka membutuhkan komitmen dan konsistensi. Di saat menerima legacy, jadikan sebagai amanah yang harus dijaga dan dilanjutkan keberadaannya. 

        Pernah mendengar seorang diva mewariskan kepiawaian kepada anaknya, atau pengusaha yang menurunkan bakat bisnis kepada karyawan, juga bawahannya. Serta kreator yang meninggalkan karya besar sehingga mampu mengangkat namanya. Buat yang akan menerima legacy ini, persiapkan mental agar bisa menyerap hal yang ingin disampaikan kepadanya.

        Sebagai generasi penerima legacy tentu harus terus berusaha untuk menjaga nilai yang disisipkan pada setiap hal, termasuk moral dan spiritual yang ada di dalamnya. Menghargai semua peninggalan dan melestarikan apa yang menjadi tanggung jawabnya.

        Ya. Apapun itu yang menyangkut legacy, hendaknya memberikan nilai positif dan manfaat buat masa depan bangsa.


        Salam sehat dan selalu semangat.***NZ

Minggu, 14 Januari 2024

Membangun Self Awareness Agar Selalu Positif

         Memahami kesadaran diri itu penting bagi setiap orang agar selalu berpikiran positif terhadap berbagai hal, termasuk ketika melihat orang lain sukses dan bertumbuh.


                                    foto: pinterest  created by puan


        Adakalanya orang tidak mengerti dengan apa yang kita lakukan. Di saat sedang menekuni sebuah kegiatan, katakan sebagai passion yang ingin dikejar, maka ada saja penghalang, salah satunya pendapat orang lain yang kadang bisa mempengaruhi arah tujuan. Memang tak bisa dipungkiri bahwa cara pandang setiap manusia selalu berbeda antara satu dengan lainnya. 

        Pandangan kita terhadap sesuatu dipengaruhi oleh pikiran kita sendiri. Seperti ketika melihat orang lain gagal, bisa saja menjadi empati dan ingin membantu, atau malah bersyukur karena saingan menjadi berkurang. Begitu juga sebaliknya, di saat melihat orang lain sukses dan bertumbuh, maka ada yang merasa iri dan penuh kebencian kenapa keberuntungan tidak berpihak kepadanya. 

    Inilah perlunya membangun self awareness agar tidak terjebak dengan pandangan orang lain mengenai diri kita, begitupun sebaliknya, cara pandang kita terhadap orang lain. Self awareness merupakan kesadaran seseorang dalam melihat dan mengenali diri sendiri. Meningkatkan kesadaran diri dan mengembangkan potensi positif yang dimiliki. 


Bagaimana cara membangun self awareness agar selalu positif dalam memandang sesuatu?


*Belajar mengenali diri sendiri menuju kesadaran diri. Menyadari siapa kita sebenarnya sangat penting untuk membangun self awareness, termasuk tentang semua kelebihan dan kelemahan yang dimiki. Menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna membuat kita selalu optimis dalam melihat sesuatu. Termasuk di saat mengalami kegagalan dan menerima semua kekurangan yang dimiki. 

        Dengan mengenal diri sendiri maka rasa kecewa tidak akan ada lagi ketika dalam posisi terpuruk sekalipun. Memahami bahwa semua yang diinginkan ada kalanya tidak bisa terpenuhi dan merubah cara pandang terhadap segala sesuatu dengan lebih arif dan bijaksana.


*Fokus terhadap apa yang dimiliki, tanpa membandingkan dengan orang lain. Tentang semua kelebihan yang ada, sehingga selalu merasa bersyukur dan terus mengasah diri terhadap segala hal yang lebih baik. 

        Pada tujuan hidup kita, terhadap karier, bisnis dan usaha serta cita-cita dan harapan ke depannya. Jangan peduli dengan penilaian orang lain bila itu akan mendistruct dan menurunkan semangat saja. Terhadap pandangan kurang baik dan komentar negatif yang kadang muncul dari orang terdekat sekalipun. 

    Setiap manusia memiliki tolok ukur yang berbeda mengenai kesuksesan dan kebahagiaannya. Sebagai penulis dan kreator dia akan merasa puas saat bisa menuang karya serta menginspirasi orang lain yang memberikan apresiasi dengan membaca dan menikmati hasil kreativitasnya, begitu juga dengan pengusaha yang merasa bangga dengan kesuksesan ketika profit yang didapat terus menjulang. Akan berbeda saat dibandingkan satu dengan yang lain. Karena itu fokus saja pada apa yang menjadi passion kita.


*Melakukan apa yang kita suka tanpa ragu, sehingga tidak ada waktu untuk memikirkan orang lain, memberikan nilai terutama mengenai segala kesuksesan dan usahanya. Jangan pernah merasa bahwa kesuksesan itu langsung datang dari langit, tapi selalu ada usaha keras di baliknya. 

    Lebih baik berfikir bagaimana memotivasi diri untuk terus bertumbuh daripada membuang waktu buat memikirkan orang lain yang tak ada impacknya. Jadikan inspirasi saat melihat kesuksesan orang lain. lalu terus bekerja keras dan berusaha agar tujuan segera tercapai,

 

*Tak perlu bersedih saat mengalami kegagalan atau mendapatkan hal yang tidak diinginkan. Lakukan evaluasi secara rutin terhadap tindakan kita lalu teruslah mengembangkan diri tanpa memandang kesuksesan orang lain sebagai ancaman. 

        Setiap orang memiliki keberuntungan masing-masing. Yang kita punya belum tentu dimiliki orang lain. Bila mungkin ajak berkolaborasi agar saling mengenal dan sharing ilmu untuk kemudian bertumbuh bersama sebagi symbiose mutualisme.


*Meluaskan pandangan agar tidak terjebak dengan pemikiran yang sempit. Bahwa dunia ini begitu luas, Segala hal yang diberikan oleh Allah SWT sebaiknya diberdayakan agar bermanfaat dan memberikan kebahagiaan untuk kita. 

 

        Nah setelah berhasil membangun self awareness ini, maka akan merubah paradigma pemikiran serta mind set menjadi lebih baik dan selalu berpikiran positif. Senantiasa bersyukur dengan apa yang dimiliki, entah itu kelemahan dan kelebihan, sebagai paket kumplit dari Tuhan. 

        Salam sehat dan selalu semangat.**NZ 




Kamis, 11 Januari 2024

Menerapkan Decluttering untuk Kualitas Hidup Lebih Baik

     Kebiasaan menyortir barang sesuai dengan fungsinya bisa memberikan kepuasan tersendiri. Membuang yang sudah usang, mengganti dengan yang lebih rapi.


                                                       foto: pinterest

        Secara rutin para ibu biasanya suka beberes ya. Bahkan bisa dibilang menjadi salah satu hobi yang bisa menghilangkan stres. Menata rumah dan membersihkan ruangan untuk mengganti suasana baru sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya. Juga menata lemari pakaian dan dapur agar tidak berantakan dan terlihat rapi. Terlebih supaya tidak bingung saat mau mencari barang yang lagi dibutuhkan saat itu karena lupa menaruh dimana, soalnya sudah kepenuhan. Inilah yang sering terjadi.

        Dulu sewaktu pandemi, ruang keluarga dibuat terkesan luas agar bisa dipergunakan sebagai sentral aktivitas karena lebih banyak kegiatan dilakukan di rumah. Termasuk zoomeet saat belajar, WFH dan sebagainya. Kini semua dirubah dan difungsikan kembali seperti semula dengan menyortir barang-barang yang diperlukan saja. Seperti beberapa meja yang kembali disimpan di gudang dan beberapa perabotan lain agar ruangan tidak penuh.

    Untuk pakaian saya biasa atur ulang juga dengan menerapkan decluttering dengan menyortir yang seringkali dipakai dan menyisihkan yang sudah lama. Pakaian dan segala macamnya ini seringkali menjadi berantakan karena seringnya diambil pakai dan lupa dimasukkan ke dalam lemari. Apalagi ketika membeli pakaian baru yang kadangkala tanpa rencana sehingga membutuhkan tempat lagi. Pun juga dengan kerudung, saat jalan-jalan dan menemukan yang disuka biasanya langsung membeli saja. Dan ini tentu menambah penuh lemari, meski sudah dipisahkan tempat dan hungernya masing-masing. Giliran mau dipakai dan dipadu padan, jadinya bingung karena kebanyakan pilihan. Uff !  

    Begitu juga dengan peralatan dapur,  seringnya para ibu suka lapar mata asal beli saja setiap ada promo dan musim diskon. Ini yang membuat rumah menjadi penuh dan berkesan berantakan. Karena itu saya perlu menerapkan decluttering agar terlihat rapi dan tidak berantakan lagi, sebagai langkah awal memulai kehidupan yang lebih hemat dan efisien, setidaknya dengan tidak menumpuk barang yang tidak terpakai. 


Manfaat Decluttering

    Istilah decluterring ini sangat erat kaitannya dengan gaya hidup minimalis. Menurut Faridah Ghazali, konsep decluttering merupakan proses membuang atau menyingkirkan barang yang tidak dibutuhkan. Artinya tidak berlebih-lebihan dengan menyortir serta hanya menyimpan barang yang benar-benar diperlukan saja sehingga akan membuat kemudahan.  Dan ini memberikan banyak manfaat karena membuat suasana rumah yang rapi menjadi lebih nyaman serta akan memberikan energi positif pada kehidupan. 


Manfaat selanjutnya yang dapat dirasakan, antara lain:   

*Dapat menghilangkan stres. Percaya atau tidak, beberes bisa menghilangkan stes, lho. Ketika pusing melihat rumah berantakan, lalu kita rapi-rapikan, maka stres akan hilang.  Jadi melakukan decluttering bisa menjadi pelampiasan positif untuk menghilangkan stres dan memberikan ketenangan. 

    Lebih dari itu, disaat menemukan suasana yang rapi, nyaman tertata dan teratur maka otomatis hati dan pikiran akan menjadi tenang dan jauh dari stres. Hidup akan lebih produktif karena tidak terganggu dengan waktu dan energinya terbuang untuk mencari benda yang diinginkan di tumpukan yang berantakan. 


Lebih sehat mental dengan suasana segar dan rapi.

    Selain dapat menghilangkan stres, dengan suasana rumah yang bersih dan rapi maka akan mengundang energi positif sehingga membuka pikiran bisa lebih leluasa dan mudah dalam berkarya dan berkreativitas. Ketika rumah penuh dengan tumpukan barang, maka berpengaruh juga dengan suasana hati yang kurang baik. 

        Dengan menciptakan suasana yang rapi, teratur dan tertata dengan baik, maka hati menjadi lebih tenang dan nyaman karena tidak bingung dengan kelebihan barang sehingga jauh dari kekacauan. Hal ini akan menambah ketenangan dan terjaga dari kesehatan mental.


Menambah amal dengan menyumbang barang.

        Prinsip minimalis pada decluttering dengan menyortir barang yang berguna saja membuat kita perlu  menyumbangkan barang yang sudah lama dan tidak banyak berguna lagi. Mendonasikan barang yang sudah tidak terpakai kepada orang lain yang masih membutuhkan merupakan perbuatan yang baik dari sisi sosial dan agama. 

        Banyak orang lain yang masih membutuhkan barang lama kita yang tak berguna, selain menumbuhkan rasa empati kepada orang lain yang membutuhkan, juga membawa pada semangat berbagi. Hal ini membuat kita lebih tawaduk degan memanfaatkan barang yang ada, tidak serta merta tamak dengan mengumpulkan barang demi kesenangan semata. 

        Lebih dari itu, membuat kita tidak terlalu sayang terhadap barang karena lebih menghargai nilai dan fungsinya. 


Membuat kualitas hidup lebih baik.

        Ketika kegiatan decluttering ini dilakukan secara rutin dan berkala, bukan tidak mungkin akan membuat kualitas hidup menjadi lebih baik. Membuat kita menjadi lebih rajin bebenah dan bersih-bersih rumah sehingga menjadi rapi serta indah sehingga akan membuat penghuninya merasa nyaman dan senang. 

        Ketika sudah menjadi rutinitas dan terbiasa dengan decluttering ini, maka semua akan terasa mudah dan lebih menyenangkan. Proses ini kemudian dapat ditularkan kepada orang lain, dan bisa dilakukan bersama keluarga supaya menambah keakraban antar anggota keluarga sehingga membuat kualitas hidup menjadi lebih baik. 

        Nah kan, selain itu bila kita merujuk pada Hadist Nabi yang mengatakan bahwa: Kebersihan adalah sebagian daripada iman (HR.Muslim), maka kegiatan decluttering ini merupakan salah satu indikasinya. Menurut saya sih, seharusnya decluttering ini bukan hanya untuk barang-barang saja ya, tapi juga untuk pikiran dan kenangan yang kita miliki. Menyortir hal yang baik-baik saja dan membuang kenangan buruk menjadi pelajaran berharga yang tidak akan diulang kembali. 

        Buang kebiasaan dan sifat buruk dengan mengganti yang baik dan bermanfaat agar memberikan kebahagiaan buat diri kita sendiri. Ya. Karena semua yang kita lakukan itu akan kembali untuk kita sendiri, dan sekali lagi agar memberikan kualitas hidup yang lebih baik.  

        Salam sehat dan selalu semangatt.**NZ



Minggu, 07 Januari 2024

Tips Mengatasi Penolakan Tanpa Kecewa

    Tak semua keinginan sesuai dengan harapan. Ketika ditolak, hadapi dengan senyuman tanpa rasa kecewa.


                                                foto: dokpri @nuridazed


        Proses dalam kehidupan ini sebenarnya sudah ditentukan sesuai garis takdir-Nya. Manusia diwajibkan untuk berusaha, tapi Allah yang akan menentukannya. Namun usaha yang kita lakukan juga mempunyai dua kemungkinan, kadang berhasil, tapi mungkin juga sebaliknya, belum diberi keberuntungan, hingga mendapat penolakan.  Dari hal kecil saja seperti dalam pertemanan,  tidak mendapat kesempatan yang diinginkan, hingga masalah pekerjaan, semacam proposal ditolak klien dan jenis penolakan lain yang membuat rasa kecewa.

        Kata penolakan tentu tidak diinginkan oleh semua orang, karena merupakan hal yang menyakitkan hati. Bayangkan ketika sudah mempersiapkan diri terhadap sesuatu, namun ditolak dan tidak diterima. Dalam pertemanan saja mungkin bisa terjadi ya, ketika dirasa tidak satu circle sehingga harus tahu diri dan ditolak secara halus, tidak dianggap sebagai "teman" lagi. Atau yang jelas terjadi, saat apply untuk mendaftar sekolah favorit, misalnya, karena kalah nilai dengan teman lain, maka tidak bisa diterima alias ditolak. 

        Saat melamar pekerjaan, atau menyampaikan proposal kepada klien untuk kerjasama sponsorship, misalnya, karena satu dan lain hal tidak bisa di approved sekarang dan musti ditunda atau bahkan ditolak, tentu ada rasa kecewa. Beberapa kasus bahkan ada yang merasa terpukul, diremehkan dan direndahkan serta membuat putus asa.


Nah, ketika menerima penolakan seperti itu, maka tips untuk menghadapi agar tidak merasa kecewa, antara lain:

*Anggap penolakan sebagai tantangan. Menurut saya sebuah penolakan merupakan tantangan yang harus dihadapi dengan lapang. Entah jenis penolakan apapun itu, dari yang ringan sampai yang  memberatkan perasaan hendaknya diterima dengan "Legowo" dan ikhlas. Tak perlu menyesali apalagi menyalahkan diri sendiri. Lebih baik introspeksi dan jadikan sebagai tantangan agar kita bisa belajar untuk kemudian mengalahkan tantangan itu sampai bisa dilewati.

    Banyak cerita orang sukses yang awalnya selalu dihadapkan pada penolakan-penolakan, dan dijadikan sebagai lecutan untuk bisa lebih maju lagi. Orang bijak bahkan ada yang mengatakan bahwa: keberhasilan selalu diwarnai dengan penolakan, karena dari situ akan muncul semangat dan motivasi untuk lebih maju dan sempurna lagi.  


*Penolakan sebagai hal yang biasa terjadi dalam kehidupan. Semua orang pasti pernah mengalami penolakan ini, tergantung jenis penolakan itu dan bagaimana menyikapinya. Sebab setiap proses dalam kehidupan ini bagaikan roda yang berputar, kadang di atas dan kadang di bawah. Jadi wajar saja dan manusiawi saat menerima penolakan. Tak perlu dijadikan masalah besar apalagi menjadi beban. Take it easy, senyumin aja dan tetaplah berjalan.

    Membuat mind set yang seperti ini memang tidak mudah ya, apalagi bila sebelumnya sudah mempunyai harapan dan ekspektasi. Tapi perlu difahami adanya dua hal yang pasti terjadi, yakni ditolak dan diterima. Ketika keduanya terjadi dalam kehidupan ini, maka semua itu harus dimaknai sebagai sebuah proses dalam kehidupan ini.


* Adanya kecewa dan sakit hati itu manusiawi. Ketika ditolak dan merasa kecewa, ini merupakan luapan emosi dan perasaan yang tak bisa dipungkiri. Siapa sih yang mau menerima kondisi ini, ya kan? Tapi coba kelola perasaan dengan baik, tanpa melibatkan emosi. Membuka diri dan menyadari bahwa kecewa dan sakit hati itu tidak ada gunanya lagi, bahkan akan membuat diri kita menderita dan mengganggu kesehatan saja. 

        Hadirkan energi positif pada hati dan pikiran kita, belajar bersabar agar tidak mendistorsi diri dengan perasaan yang tidak banyak manfaatnya. Pikirkan bahwa semua orang pasti pernah mengalami penolakan dan harus bisa melewatinya sepaya tetap kuat. Arahkan kekecewaan kepada hal yang produktif sehingga secepatnya tidak terasakan lagi.

        Bila mungkin temukan suasana baru seperti teman-teman baru dan supporting dari keluarga. Ubahlah sudut pandang dengan upaya melanjutkan hidup dan tumbuh dengan menemukan diri sendiri.  


*Segera move on dan berbenah diri. Ini penting agar tidak berhenti pada rasa kecewa dan sakit hati yang berkepanjangan hingga menyalahkan diri sendiri. "Harusnya aku begini dan tidak begitu," kadang kalimat ini yang selalu menghantui sebagai rasa penyesalan. Padahal semua itu tidak ada gunanya ya. Segeralah move on lalu lupakan sebagai sebuah pembelajaran yang akan membuat dirimu lebih maju lagi.

         Jangan buang-buang waktu dan berdiam diri meratapi penolakan. Lakukan aktivitas yang dapat menyenangkan hati, seperti olah raga, membaca, atau merawat diri agar membuka pola pikir positif untuk kembali berbenah dan menggali potensi diri. Penolakan jangan sampai membuat luka, tapi justru sebaliknya.


*Hadapi dengan senyuman, dan ambil saja hikmahnya. Seperti syair lagu: "Hadapi dengan senyuman, apa yang terjadi biarlah terjadi". Ya, seringkali kita tidak mengerti apa yang direncanakan Tuhan terhadap diri kita. Bisa saja penolakan itu pertanda bahwa kita harus menghadapi ini untuk sesuatu yang lebih baik lagi. 

        Ada cerita dari teman saya yang dulu pernah punya cita-cita ingin masuk Akabri karena dari kecil ingin menjadi polisi supaya bisa mengabdi pada negara tapi tidak diterima, alias ditolak. Namun ternyata dia diterima di Akamigas dan sekarang menjadi sukses di bidang perminyakan dengan penghasilan yang besar. Kini dia lebih menyesali diri kenapa dulu sempat patah semangat padahal sebenarnya Allah memberitahu tentang jalan hidup yang lebih baik.

    Begitulah perjalanan hidup, Allah SWT kadang menguji dan memberitahu dengan penolakan agar kita mengerti makna keikhlasan dan menerima kenyataan. Tak perlu gundah dan kecewa, apalagi marah dan putus asa, karena semua pasti ada hikmahnya. 


        Salam sehat selalu semangat.***NZ


Kamis, 04 Januari 2024

Camilan Manis Bikin Mood Produktif

     Di sela aktivitas, boleh dong nyemil buat nambah mood dan isi perut. Pilih yang sehat supaya tetap semangat.


                                                        foto: dokpri @nuridazed


    Selain menyehatkan badan, asupan makanan yang dibutuhkan oleh tubuh tidak hanya membuat kenyang, tapi juga bisa membawa mood menjadi senang. Coba saja bayangkan, saat menyantap makanan kesukaan, pasti begitu lahap hingga membuat semangat. Tak hanya makanan berat (baca: main course) seperti nasi, sayur dan lauk pauknya, tapi juga camilan, capuluh, cabelas, eit, makanan kecil yang ringan-ringan, maksudnya. 

       Camilan alias makanan ringan yang biasa menemani saat santai bersama teman, keluarga dan sahabat ini bisa dibilang sebagai makanan dalam porsi kecil yang dinikmati di antara dua waktu makan. Jadi menurut saya semacam selingan untuk mengganjal perut agar tetap terisi dan tidak lapar. Seperti saat usai makan siang menunggu waktu makan malam di sore hari. Nah, ini pas banget, kan, its time to nyemil-nyemil, hehe.

    Biasanya camilan ini juga disediakan untuk menemani aktivitas saat bekerja. Buat saya, mungkin juga para kreator, blogger dan pekerja kreatif lain bahkan camilan ini bisa dibilang wajib. Apalagi di saat dead line dan kerjaan yang menumpuk, maka stock camilan haruslah cukup supaya bisa betah berlama-lama bekerja di depan laptop.  

 

Camilan Manis

        Untuk camilan sebenarnya banyak banget jenis yang saya suka. Ada yang sedikit berat seperti pizza, donut, martabak, bubur kacang hijau hingga snack ringan semacam kacang, popcorn dan kerupuk. Camilan kini sudah gampang didapatkan, apalagi sekarang ada ojek online yang sangat praktis dan membantu. Apapun yang kita inginkan tinggal dipilih dan dipesan saja lewat aplikasi. Kita bisa menunggu sembari tetap bekerja sampai pesanan datang. 

        Kadang saya pesan camilan ini agak banyak. Seperti saat membeli donut J-co, sengaja  membeli dua lusin karena terhitung lebih murah dari pada membeli satu lusin. Malkumlah jiwa ibu-ibu pinginnya untung melulu, hehe. Lagipula anak-anak juga suka. Jika tidak habis seketika bisa disimpan di kulkas juga. Untuk Jco paling senang toping almond dan alpukat serta  coklat tiramisu. 


        Coklat menjadi camilan favorit juga karena memang lezat dan mudah didapat. Berbagai macam makanan kecil kini bisa dibuat dari kreasi coklat. Hampir semua orang juga menyukai varian ini, karena selain manis, lumer dan enak, coklat memiliki kandungan zat feniletilamin yang dapat membangkitkan mood bahagia kita. 

        Dikala sedang sedih, susah dan kecewa, minum coklat panas akan menghilangkan gundah gulana. Manfaat lain juga mampu menyimpan energi yang cukup mengganjal perut. Tidak berbahaya untuk lambung, bahkan bermanfaat untuk jantung dan mengurangi resiko stroke. Meningkatkan daya pikir, insulin, dan baik untuk kulit karena menghambat penuaan. Daripada kopi, saya lebih penyuka coklat.


Buah Segar Lebih Sehat

        Selain camilan manis, buah segar sebenarnya juga bagus untuk makanan selingan ini. Banyak aneka buah segar yang bisa dikreasikan menjadi camilan lezat, seperti pudding buah atau salad buah. Irisan buah, atau buah yang dikupas, dicuci dan diiris begitu saja  juga tak kalah enak untuk camilan, selain bermanfaat juga buat kesehatan. 

                                                    foto: dokpri @nuridazed


    Buah segar dapat membuat pikiran dan mood kita menjadi fresh juga. Selain mengandung antioksidan dan vitamin yang cukup baik untuk tubuh kita. Kalau lagi musim buah, kadang saya stock beberapa kilo untuk dibuat jus. Lumayan hemat dan tidak susah membuatnya. Saya biasanya memilih buah yang cukup matang, biar terasa manis alaminya. 

 

Sayuran Sesekali

        Sesekali saya juga ke kafe untuk meet up atau arisan, bahkan kemarin usai rapat sekalian menunggu Puan pulang.  Lumayanlah sembari menyelesaikan tulisan, saya memilih ditemani menu makanan yang ada di Kopitagram Centang Biru di bilangan Ampera, Jakarta Selatan waktu itu. Saya memilih makanan sehat semacam Chicken Cordon Blue with Creamy Sauce karena dilengkapi dengan krim salad dan sayuran segar, serta minuman Fruity Dragon Dance alias jus buah naga.  Porsi yang cukup untuk mengganjal perut yang lapar. 

    Sampai sore saya dan Puan sekaligus membuat shorts YouTube agar tidak kehilangan momen dalam suasana makan. Menikmati sajian rendah kalori juga mencoba menu di resto ini. Agar dapat manfaat, saya share juga di YouTube Nurida . 


                                                    foto: dokpri @nuridazed


        Makan camilan yang disukai memang sangat menyenangkan ya, karena kebiasaan ini mempunyai manfaat juga bagi kesehatan tubuh. Saat nyemil sambil bekerja seraya mood booster karena dapat merubah energi hingga membuat konsentrasi menjadi lebih fokus. Namun saran saya tetaplah bijak memilih camilan sehat, entah manis atau asin sebaiknya tidak kebanyakan, apalagi makanan yang tinggi lemak dan kalori. Bisa-bisa malah jadi ngantuk nanti.  

    Dan yang terpenting, walau sesibuk apapun, sebaiknya jangan lupa makan, dan tidak membiarkan perut dalam keadaan kosong dan lapar. Pilih camilan kesukaan untuk menambah mood  supaya terus semangat dan produktif dalam berkarya.   


        Salam sehat dan selalu semangatt.***NZ