Rabu, 28 Juli 2021

IDN Media Luncurkan Fortune Indonesia untuk Millenial & Gen Z


          Akses informasi menjadi bagian penting di era digital saat ini. Platform IDN Media akhirnya membidik kebutuhan Millenial dan Gen Z dengan merangkul  Fortune Indonesia pada ekosistem bisnisnya.

By Nur Ida Zed

        

                                                                          Peluncuran Fortune di Indonesia oleh IDN Media (Dok. IDN Media)

          Hampir setiap detik dinamika kehidupan tak bisa lepas dari sorotan media dan informasi, apalagi di masa pandemi seperti ini. Akses media seolah tak dapat dipisahkan mulai dari membuka mata hingga menjelang tidur malam. Beragam platform berbasis tehnologi dapat diakses dengan mudah untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan. Tak pelak peran media begitu penting dalam membetuk budaya suatu bangsa.

         Ya, semua orang tentu ingin mendapatkan informasi yang paling hangat, relevan dan terpercaya agar selalu update diri dengan wawasan dan cara pandangnya. Karenanya media yang paling tepat adalah yang memiliki perspective global,  track record dan visi yang kuat sehingga mampu mentransfer informasi akurat dengan membawa dampak positif bagi masyarakat. 


Positive Impact dari IDN Media

         Nama IDN Media https://www.idn.media/ tentu sudah tidak asing lagi buat kita, ya. Sebuah perusahaan media berbasis tehnologi dan platform konten  dengan lebih dari 70 juta Monthly Active Users (MAU) untuk Millenial dan Gen Z besutan dua bersaudara Winston Utomo dan William Utomo sejak 8 Juni 2014. Pada kuartal tiga 2021 ini, IDN Media akan tetap memberikan #PositiveImpact untuk Millenial & Gen Z dengan segera menghadirkan Fortune https://www.idnfinancials.com/id/foru/pt-fortune-indonesia-tbk , media bisnis global terkemuka yang berkomitmen untuk menciptakan karya jurnalisme dengan standar akurasi, transparansi, dan legalitas yang tinggi di Indonesia.

           Sebagai media bisnis, Fortune tentu akan menyasar para pengambil keputusan, eksekutif, pebisnis profesional, wirausahawan, dan pemimpin yang aspiratif sebagai target audiensnya. Di sisi lain, Fortune akan bergabung dengan ekosistem bisnis IDN Media, sebuah perusahaan media platform yang menarget Millennial & Gen Z.  Berangkat dari fakta tersebut, muncullah beberapa pertanyaan terkait bagaimana IDN Media dapat tetap merangkul Millennial & Gen Z dengan hadirnya Fortune di ekosistem bisnis IDN Media. Untuk menjawab hal tersebut, CEO IDN Media, Winston Utomo, menjelaskan bagaimana Fortune dapat membawa #PositiveImpact bagi Millennial & Gen Z, terutama dalam bidang bisnis, finansial, ekonomi, perbankan, investasi, market research, dan keuangan.

 

                                                        William Utomo, COO IDN Media dan Winston Utomo, CEO IDN Media (Dok.IDN Media)


Akses Informasi  Berkualitas

         Sebelum resmi memutuskan untuk membawa Fortune ke Indonesia, IDN Media tentu saja sudah mempertimbangkan berbagai hal. Salah satunya adalah pertimbangan mengenai dampak positif apa yang bisa didapat oleh Millennial & Gen Z dengan kehadiran Fortune. “Meski Fortune menargetkan pebisnis profesional sebagai audiens utamanya, hal ini sama sekali tak mengurangi fokus IDN Media pada Millennial & Gen Z,” ujar Winston dalam releasenya. Hadirnya Fortune diharapkan dapat memperkaya ekosistem bisnis di IDN Media, sehingga jenis informasi yang disediakan oleh para publisher di IDN Media pun menjadi semakin beragam.

         “Kehadiran Fortune ini pada dasarnya juga kami tujukan untuk Millennial & Gen Z yang memiliki ketertarikan seputar bisnis, finansial, ekonomi, perbankan, investasi, market research, dan keuangan, ya. Dengan terus memperhatikan akurasi dan kredibilitas informasi, kami ingin perkaya wawasan dan pengetahuan mereka,” terang Winston, lulusan University of Southern California, Los Angeles dan Master di Columbia University, New York.

 

Literasi Aspek Finansial Bagi Millennial & Gen Z

         Seperti kita tahu bahwa wawasan dan pengetahuan tidak hanya dapat diperoleh melalui pendidikan formal saja ya. Akses pada informasi yang berkualitas juga dapat menjadi salah satu alternatif lain yang dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan seseorang. Berkaitan dengan kehadiran Fortune di Indonesia, Winston menyebutkan, “Literasi terhadap aspek finansial menjadi salah satu hal paling penting yang sebetulnya wajib dipahami oleh Millennial & Gen Z. Untuk itu, Fortune ingin menjadi sumber informasi yang lengkap, akurat, dan terpercaya, serta membantu membuka perspektif baru terkait fokus mereka pada aspek finansial.” Terang pemuda kelahiran Surabaya yang memulai karier profesionalnya di Google Singapura ini.

 

Kolaboratif dan Berjiwa Wirausaha

         Sejalan dengan jiwa muda yang butuh tantangan dalam bisnis dan investasi, dapat disimpulkan bahwa IDN Media begitu optimis terhadap keinginan Millennial & Gen Z untuk berwirausaha. Mewakili IDN Media, Winston yang juga seorang millennial ini percaya bahwa atribut yang signifikan dari generasi ini adalah karakter kolaboratif dan jiwa wirausaha. “Millennial & Gen Z adalah pengambil risiko. Mereka memiliki jiwa wirausaha yang besar. Dengan karakter kolaboratif yang mereka miliki, mereka akan menggunakan kinerja tim sebagai landasan dalam membangun sebuah bisnis,” terang Winston menyampaikan pendapatnya.

         “Collaboration allows teachers to capture each other's fund of collective intelligence”, sebuah pepatah yang menggambarkan betapa kolaborasi menjadi salah satu elemen terpenting untuk membangun kerja sama dengan Millennial & Gen Z. “Mereka memiliki prinsip perusahaan yang kooperatif guna menciptakan kemitraan yang efektif. Kolaborasi dapat diwujudkan hanya dengan komunikasi yang baik dan sehat. Oleh karenanya, mereka juga cenderung membangun lingkungan yang inklusif, di mana setiap orang dihargai,” ucap Winston, yang awalnya mengelola blog pribadi bernama indonesiantimes.com itu memberi keterangan penutup.

         Selamat datang Fortune Indonesia. I am coming for The Club !  

         Salam sehat dan selalu semangaatt.***NZ

Sabtu, 24 Juli 2021

Ekspresi Foto Di Buku Tahunan Sekolah


         Meski masih pandemi, anak sekolah juga ingin membuat kenangan manis bareng teman seangkatan sebelum kelulusan. Selama belajar online di rumah saja, mereka menyiapkan foto-foto dengan beragam ekspresi dalam berbagai tema, termasuk Puan, putri saya.

By Nur Ida Zed

 

                                                          Foto @dvine_adinda

         Saya sih sepakat bila selembar foto bisa menyimpan banyak kisah. Saat membaca sebuah artikel atau berita, kelengkapan foto akan dapat menjelaskan peristiwa serta mengungkapkan paparan yang disampaikan. Dalam pigura yang dipajang di ruang tamu atau ruang keluarga pun, foto dapat menggambarkan identitas sebuah keluaga, bahkan mengingatkan pada suasana, situasi dan kondisi saat itu. Foto menjadi rekaman yang dapat mengungkap apapun di baliknya, dan orang-orang yang ada di dalamnya.

         Pada album foto  biasanya saya meletakkan jejeran peristiwa yang berkaitan, sehingga saat dinikmati membuat kita merasa kembali masuk dalam suasananya, entah itu kebahagiaan, keceriaan atau sebaliknya. Saat wisuda dan masih lajang, juga pernikahan misalnya, saya menyimpannya dalam album tersendiri, begitu juga ketika anak-anak lahir, tumbuh dan besar, serta momen-momen penting dan berkesan semacam wisata, ulang tahun, hari raya, mudik, jalan-jalan, kejuaraan dan semua hal yang dapat direkam dalam kamera. Kesenangan, kesedihan dan kebahagiaan saat itu akan melekat dan terlihat pada ekspresi raut muka, mimik wajah, senyuman, dan gestur tubuh yang diabadikan di sana.

         Kalau dulu saat kamera masih analog dengan menggunakan negative film, proses untuk menjadi selembar foto sangatlah panjang. Tapi di era digital sekarang, foto dapat dilakukan oleh siapapun dengan mudah karena selain kamera digital, di smartphone sekalipun ada banyak fitur yang ditawarkan untuk mendokumentasikan sebuah momen menjadi kenangan.

 

BTS Saat Pandemi

         Lalu, ketika Puan putri saya sudah duduk di kelas tiga, rasanya perlu memiliki kenangan yang bisa diabadikan di sekolahnya.  Awalnya sih semua orang tua siswa satu angkatan sepakat keberadaan BTS alias Buku Tahunan Sekolah bisa melengkapi kenangan anak-anak selama belajar di sekolah sepanjang tiga tahun ini. Kebersamaan mereka hingga menginjak usia remaja tentu tak akan dapat diulang lagi. Dan ya, selama menjadi siswa di SMP Negeri 41, Jakarta Selatan sejak tahun 2018 hingga 2021 ini mereka pasti memiliki cerita yang seru untuk dijadikan dokumentasi dalam memori hingga usia tua nanti. Bersama para guru, wali kelas, teman-teman, manajemen sekolah serta lingkungan dan kegiatan yang menjadi bagian dari proses belajarnya selama ini.

         Sebelumnya kami orang tua, terutama panitia menginginkan foto yang bagus dengan menggunakan pemotretan profesional bareng vendor yang dilakukan di beberapa lokasi sesuai tema masing-masing kelas. Lalu menyiapkan properti yang mendukung, lengkap dengan stylish agar hasilnya sempurna. Tapi saat dinyatakan pandemi dan anak sekolah tak diijinkan tatap muka, bahkan untuk berkegiatan dan melakukan aktivitas yang menimbulkan kerumunan, maka teknik pemotretan dirubah. Foto kelas  dibuat masing-masing dengan mengacu guidener dari vendor.

         Tak apa, dengan berbagai cara akhirnya sudah siap dan menjadi sebentuk cerita yang dikemas pada sebuah buku besar eksklusif dari foto-foto yang ditata. Ada yang kebagian tema Mafia, Noir, Summer, Picnic, Cottagecore, Retro serta Monokrom yang disatukan dalam alur keceriaan khas remaja di tengah pembelajaran jarak jauh, karena akhir dari mereka lulus dan meninggalkan masa sekolah menengah pertama dilalui saat masa pandemi. Dan semua dituang dalam rangkaian gambar, paduan foto-foto yang dapat bercerita dengan kenangan ini.

 

Foto Yang Menyimpan Harapan

         Pada foto memang kita bisa bertanya tentang banyak hal dan mendapatkan jawabannya. Tapi lebih dari itu, rangkaian foto juga dapat membuka beragam memori dalam hati dan pikiran, bahkan menyimpan harapan.

         Pernah dengar kan cerita seseorang yang telah lama berpisah dan akhirnya bertemu karena sebuah foto? Dan ini tak hanya fiksi. Suatu ketika saya mendapatkan album foto lama yang disimpan di lemari pajang, tanpa sengaja menemukan berkas foto-foto bapak ibu yang mulai memudar dan teman-teman mereka sewaktu masih muda. Ketika bertanya, bahkan almarhum bapak waktu itu bisa bercerita panjang lebar mengenai siapa saja yang ada di foto itu, lengkap dengan aneka kisah saat masih sekolah dulu hingga membuat beliau semangat karena hanya sedikit temannya yang tersisa. Di saat kami berduka, seseorang yang datang di antara tamu mengenalkan sebagai anak dari sahabat bapak yang hanya kami kenal lewat fotonya. Kemudian kembali tersambung tali silaturrahmi.

         Ya, dalam foto bisa mencerminkan suasana hati dari sorot mata dan senyuman yang diungkapkan. Di buku tahunan sekolah ini, keceriaan dan kepolosan mereka kelak akan menjadi saksi dari sebuah kesuksesan dan keberhasilan di masa mendatang. Ekspresi yang ditunjukkan dapat menjadi motivasi untuk proses menuju cita-citanya pada sepuluh, dua puluh, tiga puluh tahun ke depan, saat mereka berjuang dan meraih keinginan sebagai tujuan hidupnya. Tetap mengingat pada almamater yang pernah membesarkan namanya, juga kepedulian terhadap guru-guru yang telah mengajar, memberi ilmu dan mendidik serta nama baik yang harus dijaga selamanya.

          Sebenarnya foto adalah ungkapan citra diri yang menyiratkan pribadi dan mengemukakan siapa  kita ini. Saat senyum tulus yang merekah menghiasi wajah mampu memberikan kesejukan,  janganlah sirna karena usia dan beban kehidupan yang menekan. Karena itu saat menyimpan, bahkan mengupload ke media sosial seharusnya setiap foto dapat dipertanggung jawabkan.

        Bagaimana menurut kalian?

        Salam sehat dan selalu semangat.***NZ

Sabtu, 17 Juli 2021

Jalur Prestasi Di Masa Pandemi


         Banyak orang mengeluh dengan situasi pandemi yang panjang ini. Namun tak sedikit yang bisa disyukuri karena mendapat banyak berkahnya, termasuk saya.

by Nur Ida Zed

                                                                foto :@dvine_adinda

         Ya, memang tak bisa dipungkiri kondisi saat ini membuat perubahan yang tak terprediksi. Sudah satu setengah tahun lebih nih, menghadapi situasi pandemi dengan semua kebiasaan baru yang serba dibatasi. Yang tentu tak terbayangkan sedikitpun sebelumnya. Awalnya pasti merasa berat bagaimana menjalani semua ini. Tapi karena yakin dan percaya bahwa semua yang diberikan Tuhan pasti ada hikmahnya, maka apapun itu harus disyukuri dan diupayakan mendapatkan jalan terbaiknya.

         Saya sih, termasuk orang yang tak mau menyerah dan mengeluh pada keadaan dan kondisi saat ini. Selalu berusaha dan berfikir positif dengan semua yang ada, serta tak peduli dengan kendala karena melihat semua itu adalah tantangan yang pasti ada solusinya. Sepanjang pandemi ini, ada banyak pencapaian yang saya rasakan dan patut disyukuri.

 

Update Diri dengan Dunia Online

         Meski telah lama sekali  berkecimpung di dunia media massa dan tulis menulis, dulu saya kurang tertarik dengan hal yang berbau media sosial dan literasi digital. Beberapa majalah yang pernah saya gawangi membuat waktu tak bisa membagi untuk aktif di dunia literasi digital karena ini butuh perhatian khusus. Tapi seiring perkembangan jaman, semua majalah juga dibuat versi digital (baca: E-Magazine) sehingga mau tak mau membuat perubahan, termasuk ketika masa pandemi ini. Pola pikir lalu berubah,  tak ada kata terlambat untuk mengejar yang ketinggalan. Asyiknya dunia online yang serba digital membawa saya tak berhenti belajar agar bisa terus update dan bermanfaat, walaupun belum sepenuhnya sempurna.

         Semangat yang saya rasakan merupakan pencapaian yang tak bisa digambarkan dengan kata-kata. Bisa belajar dengan mereka yang lebih muda tanpa melihat rentang usia, berkolaborasi dan saling support untuk maju dan berkembang bersama. Dan yang pasti, saya yang masih baru di dunia digital jadi lebih tau betapa pentingnya ketrampilan ini untuk menuangkan ide dan kreativitas menjadi konten kreatif yang bermanfaat untuk berbagi. Salah satunya dengan blog ini, yang sempat fakum sekian lama dan kemudian kembali menggeliat saat pandemi.

         Beberapa  webinar, zoom meet maupun google meet yang saya ikuti tak pelak membawa pada beberapa komunitas yang dapat mengembangkan diri lagi. Seperti komunitas ISB, Blogger Perempuan, Upload Kompakan serta Komunitas Podcast semacam The Podcaster Indonesia dan Podcast Populer. Dengan ngeblog dan ngepodcast, saya merasa ini sebuah pencapaian yang didapatkan, setidaknya untuk kesenangan diri, bereksplorasi dan berbagi.

         Podcast Morning Daughter yang telah running dan dapat dinikmati secara berkala di aplikasi Anchor FM dan dan Spotify, membawa saya pada dunia lama, dunia penyiaran dengan menuang kata: Berbagi inspirasi dari dua generasi, saya dan putri saya Puan sebagai taglinenya. Beberapa episodenya mulai diperhatikan oleh produk sponsor untuk ikut berpartisipasi. (baca cerita saya mengawali podcast di  tulisan sebelumnya yaa:   http://nuridazuhayanti.blogspot.com/2020/08/a-podcast-by-nurida-muncul-dari.html  


 

Jalur Prestasi Di Masa Pandemi

           Sesunguhnya pandemi tak membuat semua menjadi mati suri. Banyak kreativitas yang membuahkan karya yang menuntut kita untuk tetap berprestasi.  Walaupun sepanjang pandemi ini pembelajaran anak sekolah hanya dilakukan dengan daring, dalam jaringan alias online tanpa tatap muka, namun prestasi tetap dapat diraih dan diupayakan buat mereka yang pandai menciptakan peluang.

         Alhamdulillah tahun ini Puan putri saya masuk di SMAN 34 Jakarta lewat jalur prestasi Taekwondo Changmookwan Internasional yang diraihnya di masa pandemi. (Seperti yang pernah saya di ceritakan sebelumnya yaa  http://nuridazuhayanti.blogspot.com/2021/01/kaledoskop-2020-prestasi-di-tengah.html ) Juara pertama dan berhasil meraih medali emas membawanya berlenggang lewat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2021 di sekolah favorit ini. Sebagai ibu yang mengerti betul kerja kerasnya, tentu ini merupakan sebuah pencapaian yang patut dibanggakan. Dari awal dia memilih sekolah yang ada di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan ini untuk menuntut ilmu dan jalan meraih cita-citanya.

         Seperti diketahui, PPDB 2021 ini memberikan kesempatan untuk generasi muda berprestasi yang tak hanya piawai bidang akademik dan non akademik semata, tapi juga lengkap dengan skill mereka dalam kepengurusan dan berorganisasi. Dan Puan, D’vine Adinda Nizbach putri saya melewati tantangan ini sehingga lolos sesuai dengan rencana dalam meraih mimpi.  Dia tidak saja sebagai ketua ekstra kurikuler Taekwondo di sekolah sebelumnya, SMPN 41 Jakarta, tapi juga aktif di berbagai kegiatan seperti FORCA-Forty One Cup, dan memperkuat team Color Guard Drumband Bahana 41, yang juga pernah juara.       

         Tak ada yang tak mungkin saat kita yakin dan percaya kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, Sang Pencipta Alam Semesta. Ketika dalam surat Al-Insyirah ayat 5 dan 6 menyebut  Fainnamaal usri yusro, inna maal usri yusro yang artinya: Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu  ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka tak perlu menyerah saat menerima segala ujian dari Nya.  

         Nah, dari sini ada hal yang perlu menjadi catatan, bahwa sekecil apapun pencapaian yang telah diraih patut disyukuri dan dibanggakan, supaya Dia melimpahkan keberkahan yang lebih besar lagi.

         Salam sehat dan selalu semangaatt.***NZ

Senin, 05 Juli 2021

Cintai Dirimu Tingkatkan Imun

 

          Pandemi belum juga usai hingga saat ini. Patuhi protokol kesehatan dan tingkatkan imunitas tubuh dengan lebih mencintai diri sendiri atau self love.

by Nur Ida Zed

                                                photo by Pinterest

         Siapa yang menyangka bila situasi pandemi seperti ini harus kita hadapi lebih panjang lagi. Sekian lama menerapkan hidup dengan kebiasaan baru, menjaga jarak, memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun serta hand sanitizer rupanya tidak serta merta membuat situasi ini akan berakhir dalam waktu dekat. Berbagai upaya telah diusahakan, seperti pembatasan di tempat ramai yang menimbulkan kerumunan, aktivitas dan kegiatan yang rentan bertemu langsung agar meminimalisir penularan hingga vaksin yang dianjurkan supaya menguatkan antibodi dan menghindari terpapar. Tapi rupanya tak juga cukup untuk menghentikan berkembangnya virus Corona atau covid 19 di Indonesia, juga dunia.

         Beberapa waktu sempat mereda, bahkan pemerintah sudah merencanakan persiapan tatap muka buat anak sekolah, namun agaknya harus ditunda. Akhir-akhir ini malah meningkat lagi, bagaikan badai kedua dengan varian baru yang konon lebih berbahaya. Banyak yang terpapar, tak sedikit yang meninggal dunia. Situasi dan kondisi ini mau tak mau membuat kita tetap waspada dengan memperketat prokes seperti menggunakan double masker saat keluar rumah dan terpenting menjaga imunitas agar hati tetap bahagia.  

 

Membangun Self Love

         Tak mudah memang, mengatur rasa bahagia di tengah situasi yang serba sulit ini, apalagi saat sekarang diperketat dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat. Tapi kita harus bisa dan tidak boleh menyerah ya. Karena itu salah satu kuncinya adalah dengan mencintai dan menyayangi diri sendiri atau self love.

          Cinta pada diri sendiri atau self love merupakan perasaan percaya diri dan yakin serta bangga terhadap diri sendiri, kemampuan serta apapun yang kita punya, tak peduli dengan pencapaian orang lain yang seringkali terlihat lebih baik. Memahami dan membangun self love ini menurut psikholog klinis Aimee Daramus, PsyD dalam Urban Balance, Insider akan membantu menikmati saat-saat indah dalam hidup. Selain itu, mampu menangani situasi  yang  buruk sekalipun.   

         Nah, sayang pada diri sendiri bukan berarti egois dan tak peduli,  lho. Dengan mengenali diri sendiri  lengkap dengan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki  menjadi awal bagaimana memperlakukan diri kita apa adanya sehingga tumbuh rasa cinta. Menghargai diri kita dan memberi apresiasi sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Sang Pencipta. Lalu bagaimana melakukannya ?

 

Bersyukur Dengan Yang Ada

         Bentuk self love yang paling utama adalah mensyukuri apa adanya yang kita punya. Buat saya tidaklah terlalu sulit, karena selalu ada dukungan dari lingkungan dan orang terdekat, yaitu keluarga. Batapa tidak ? Dengan keluarga kecil ini saya biasa menciptakan kebahagiaan dengan berkumpul dan saling bercanda. Melihat anak-anak senang rasanya sangat beruntung walau kini beberapa kegiatan tertunda dan masih belum bisa kemana-mana. Banyak hal yang dapat dilakukan yang membuat kita saling mengisi dan melengkapi satu dengan lainnya.

         Hal kecil misalnya dengan sesekali memasak bersama mereka dan memanjakan selera makan rasanya menjadi salah satu ungkapan menyayangi diri sendiri. Ya, karena apapun yang disajikan seringkali dapat pujian bintang lima dan selalu ludes tak bersisa, haha. Saya dapat bereksplorasi dengan beberapa resep baru dan kesukaan yang dapat menyenangkan keluarga. Ini membuat kita menjadi lebih kuat dalam ikatan sebagai sebuah keluarga.

         Menikmati yang kita miliki tanpa mengeluh, karena pada dasarnya tak ada manusia yang sempurna, hanya bagaimana pola pikir dan cara menghadapinya saja yang berbeda. Saat menemukan kekurangan, cintai sebagai kelebihan dan terima dengan lapang dada. Karena diri kita ini sebenarnya sudah diberikan yang terbaik oleh Tuhan sesuai dengan porsinya. Dan tugas kita hanya menjaga dan merawat, baik jasmani maupun rohaninya.

          Saat ingin mengeluh, saya lalu berfikir bahwa ini tak banyak gunanya. Lebih baik tanamkan dalam pikiran bila mengeluh hanya akan merusak jiwa. Berfikir positif jauh lebih bermanfaat karena akan memunculkan energi baik untuk diri kita.

         Di situasi pandemi sekarang ini, tak pelak banyak hal yang membuat hati, pikiran dan perasaan tak menentu sehingga menghadirkan kejenuhan dan kebosanan yang kerap membuat kita mengeluh pada diri sendiri,  lingkungan dan situasi yang ada. Akan lebih baik jika kita mengambil hikmah serta bersyukur karena masih diberi nikmat sehat untuk melaluinya.  

 

Hilangkan Rasa Kecewa

         Sebagai manusia tentu tak bisa dipisahkan dengan segala keinginan dan harapan yang menjulang untuk dirinya. Bahkan mimpipun musti kita gantungkan setinggi langit kalau bisa. Tapi buat saya, ada kalanya cooling down dan selalu berpijak pada dunia nyata. Bahwa hidup adalah apa yang kita hadapi saat ini. Tak perlu berkecil hati ketika harapan tak sesuai asa. Istilah dalam Bahasa Jawa: ora usah ngoyo, tetep legowo tapi harus ikhtiar dan usaha. Tanamkan keihklasan dalam hati dan pikiran serta hilangkan rasa kecewa.

         Untuk itu saya biasa melakukan perenungan dan me time. Memanjakan diri dengan hobi tanpa target tertentu, sehingga merasakan bahwa diri kita adalah ratu, yang berharga dan patut diapresiasi dengan pencapaian saat ini, apapun itu. Memaafkan ketika ada kesalahan dan kekurangan, melupakan dan lepaskan semua masalah yang masih mengganjal di dada. Let it be. Dan hidup akan menjadi ringan terasa.

         Ya, dengan mencintai dan menyayangi diri sendiri sebenarnya akan membawa pada ketentraman hati dan kesehatan jiwa serta keberkahan dalam menjalani hidup kita.

         Salam sehat dan selalu semangaat. ***NZ