Senin, 26 November 2012

Sport: Anggar


 Seni Bertarung A la Bangsawan
oleh: Nur Ida Zuhayanti

 
 Tak hanya kelincahan tangan yang diperlukan, tapi juga taktik dan strategi. Memotong, menusuk dan menangkis. Wow, seperti Matador dan  Zorro saja.


Bertanding dengan menggunakan senjata tajam, bisa jadi itu sangat membahayakan. Tapi jangan salah, untuk jenis aktivitas yang satu ini, senjata semacam pedang itu justru menjadi alat yang dipergunakan. Manakala senjata sudah di tangan, maka bagai seorang ksatria yang beradu satu lawan satu. Sungguh, serasa berada di dalam cerita dongeng masa lalu, ketika mencoba menenteng senjata di arena olah raga yang konon berawal dari cara berperangnya kaum bangsawan ini.

Kelincahan gerakan tangan, yang dipadu dengan rampak kaki menjadi sebuah gerakan harmonis di atas stage tanding yang dilengkapi dengan sinyal lampu sebagai penentu. “Olah raga ini merupakan perpaduan antara aerobic dan an aerobic yang menyatu dalam sebuah perkelahian,” terang Ferdy Kuron, sang pelatih di Pusat Latihan Anggar Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta yang menemani “latihan” kami malam itu.

Bersama beberapa atlet yang telah lebih dulu datang, suasana Hall D di area pelatihan yang telah banyak mencetak atlet anggar baik tingkat nasional hingga olympiade itu terasa akrab. Beberapa ada yang sedang berlatih gerakan kaki, melemaskan tangan dengan senjata, menangkis di depan kaca, bahkan bertanding dengan rekannya. Nampaknya mereka punya keasyikan tersendiri selain ingin mencapai prestasi.

Mengenali Jenis Senjata

 

 

 

 

 

 

Sebelum turun ke arena, sudah seharusnya kita mengenali jenis senjata. Sebab untuk menentukan system permainan dan tekniknya, tergantung dari senjata yang digunakan. Ada tiga jenis senjata di dalam olah raga anggar ini, yakni Floret, Degen dan Sabel yang semuanya memiliki panjang 90 cm ditambah 30 cm untuk pegangannya.

Floret merupakan alat tusuk, yang memiliki bidang sasaran pada dada dan punggung. Dilengkapi per di ujungnya, dengan tekanan 500 gram. Degen juga merupakan alat tusuk, yang memiliki bidang sasaran pada kepala hingga kaki, yang ujungnya juga dilengkapi dengan per bertekanan 750 gram. Sedangkan Sabel dapat dipergunakan untuk memotong dan menusuk, dengan bidang sasaran daerah pinggang ke atas.

Untuk permainan anggar ini masing-masing senjata dilengkapi dengan kabel yang terhubung dengan body wira ke metallic jacket untuk Floret dan Sabel, serta masker untuk Sabel yang akan menyala demi keperluan penilaian.

Apa saja Persiapannya ?

-         Stretching. Seperti halnya jenis olah raga lainnya, anggar juga membutuhkan pemanasan atau stretching untuk melemaskan otot-otot agar tidak kram.
-         Konsentrasi. Karena membutuhkan taktik dan strategi, maka perlu latihan konsentrasi serta pernafasan.
-         Planning. Yang tak kalah penting adalah perencanaan yang matang mengenai strategi apa yang akan dilakukan.
-         Analyzing. Sebelum bertanding ke lapangan, pelajari dulu kemungkinan taktik lawan.

Bagaimana Permainannya ?

Permainan anggar ditentukan oleh ketepatan tusukan untuk floret maupun degen serta potongan dan tusukan untuk sabel pada sasaran yang telah menjadi ketentuan. Bila tepat pada sasaran, maka lampu merah atau hijau akan menyala sebagai point, sementara bila salah maka lampu  putih yang akan terlihat sebagai tanda tidak sah.

Pada tusukan, terdapat serangan tunggal yang langsung menusuk, serta bersusun yang didahului dengan satu gerakan tipuan. Sementara untuk tangkisan, ada tangkis balas yang menangkis langsung membalas, serta tangkis bersusun yang menangkis, kemudian balas bersusun.

Ketika bertanding, untuk floret dan sabel memiliki hak serang, yang berarti siapa yang mengancam duluan harus ditangkis. Sedangkan degen, lebih pada semacam duel, yakni sama-sama saling tangkis dan balas serangan.

Sistem Pertandingan

Menurut Ferdy Kuron, system pertandingan pada satu sejuaraan anggar biasanya menggunakan system setengah kompetisi yang memperebutkan 5 point selama 3 menit. Jumlah keseluruhan point akan mendapat ranking. Setelah itu, baru kemudian masuk pada system gugur 15 point yang terdiri dari 3 ronde, @ 3 menit dengan interval 1 menit.

Sedangkan untuk penilaian, biasanya pada setengah kompetisi, satu wasit akan menganalisa setiap perkenaan. Dalam setiap perkenaan yang masuk akan dipimpin oleh wasit.

Siapa Boleh Bermain Anggar ?

Pada dasarnya, siapapun boleh melakukan permainan ini. Tidak ditentukan pada berat maupun tinggi badan. Namun untuk pertandingan, biasanya dikategorikan pada kelompok umur.
-         Hingga usia 14 tahun, termasuk kategori pra kadet.
-         14 – 16 tahun, kategori kadet.
-         16  - 20 tahun, kategori yunior
-         20 tahun ke atas, kategori senior.

Mulai Berlatih  Anggar
Bagi yang ingin berlatih anggar, Anda akan diberi rangkaian kegiatan, seperti:
-         Latihan dasar, yakni latihan kaki. Dengan gerakan maju mundur untuk kelincahan dan pertahanan.
-         Memakai Alat. Diajarkan bagaimana mempergunakan alat dan memilih salah satu jenisnya, serta strategi menusuk, menangkis dan menyerang. 
-         Latihan Tanding. Uji coba ketangkasan dengan sesama rekan, bahkan ikut dalam pertandingan.

Bagaimana ? Bila Anda tertarik, boleh saja datang pada saat latihan di setiap hari Selasa dan Kamis untuk mencoba turun ke arena. Di sana disediakan aneka senjata, metallic jacket, body wira, pelindung dada dan maskernya. Sementara perlengkapan lain seperti pakaian anggar, kaos kaki panjang, sarung tangan dan sepatu merupakan inventaris pribadi yang harus dibeli sendiri. Ada yang buatan Eropa, ada pula yang buatan negeri China. Selanjutnya, zwing,zwing…! Anda siap berlaga bagai Zorro saja.***NZ
 (foto-foto:istimewa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar