Jumat, 29 Desember 2023

Apresiasi untuk Progres Kecil Dalam Hidup

     Setiap hal kecil yang menjadi progres untuk hidup ini menurut saya patut disyukuri. Tentang apapun itu, termasuk ketika ngeblog serta bisa belajar menjadi kreator dan podcaster.


                                                Foto: dokpro @nuridazed


    Kalau boleh dibilang saya ini termasuk orang yang tidak bisa diam. Di saat menjelang liburan saja sudah banyak yang direncanakan, seperti mengikuti kegiatan komunitas ISB dengan agenda One Day One Post atau ODOP yang sangat bermanfaat agar pikiran tetap fresh dengan menulis di blog masing-masing sesuai tema yang ditentukan. Saya sudah tag anak-anak, sehingga mereka tahu di sela liburan keluarga nanti mama akan sempatkan space untuk menulis blog agar bisa tepat waktu, hehe. Maklumlah, namanya ibu-ibu, kadang suka lupa diri kalau sudah keasyikan ya, apalagi di suasana liburan yang berbarengan dengan banyaknya acara keluarga. Untung saja Teh Ani Berta bisa mengerti ini, yang penting point semua tema bisa terpenuhi, dan blog tetap produktif untuk menuangkan ide kreatif. 

   Di sela kesibukan lainnya, saya juga mulai rajin membuat konten untuk YouTube. Sejak shorts-video tayangan pendek yang saya posting di akun YouTube saya: Nurida banyak dilihat orang, membuat saya jadi ingin terus belajar di dunia kreator ini. Awalnya iseng saja membuat video sederhana, semacam aktivitas hari-hari bareng anak-anak, seperti saat berbelanja, jalan-jalan, makan atau kegiatan lain lalu dipost di shorts. Sederhana dan apa adanya, karena belum pandai mengedit nih, tapi ternyata asyik juga.

        Lalu saya tertarik untuk belajar lagi, bagaimana membuat konten yang menarik dari sisi tampilan dan isinya.  Tak segan meminta bantuan Puan, putri saya karena memang konten ini dibuat bersama, tetap mengusung tema Kolaborasi Dua Generasi antara GenMom dan GenZ. Rasanya image ini memang sudah melekat pada kami, saya; Nurida  dan Puan. Karena banyak hal yang membuat kita bisa sharing di seputar itu. 

        Saya sendiri merasa aktivitas ini sangat menyenangkan. Terlebih sebagai pemula sering mendapat informasi penting dan pencerahan dari pihak YouTube melalui e-mail secara berkala yang sangat bermanfaat. 

        Sebelumnya memang saya juga berkreasi lewat Podcast Morning Daughter yang dapat disimak di anchor.fm dan spotify. Bincang ringan dua generasi ini dapat dinikmati dan didengarkan lewat suara atau voice melalui dua aplikasi itu. Alhamdulillah sampai saat ini banyak juga atensi dari para pendengar, karena bermanfaat, menghibur dan relate dengan kehidupan mereka sehari-hari. Podcast Morning Daughter ini bahkan pernah mendapat achivement sebagai juara favorit di BicMac Award 2022, Bicara Macroprudensial dari Bank Indonesia. Dan tentu momen ini menjadi motivasi dan menambah semangat untuk terus berkarya dan tidak mungkin bisa dilupakan begitu saja. Simak di YouTube DKMP Bank Indonesia

    Untuk podcast ini juga telah mendapatkan atensi dari beberapa produk serta komunitas yang berkaitan dengan pengembangan generasi muda dan perempuan yang concern terhadap pendidikan, motivasi serta pembangunan generasi bangsa ini. Harapannya progres ini bisa terus berlanjut dan akan lebih baik lagi. Karena itulah saya mulai mengembangkannya ke konten youtube, agar inspirasi dan manfaatnya lebih banyak menjangkau ke semua pihak. Saya memakai istilah: sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Dengan membuat konsep untuk konten, saya bisa menuangkan lewat podcast, juga YouTube channel maupun blog. Karena ketiga platform ini bisa saling terkait.


Jangan Ragu Apresiasi Progresmu

     Ya. Ketika melakukan sebuah kegiatan dan aktivitas tertentu, kadang kita merasakan stag dan hanya berdiri di situ-situ saja, diam di tempat dan tak mau maju lagi. Awalnya saya juga seperti itu, karena banyak hal yang dapat mempengaruhi dinamika dalam hidup ini. Tentang tujuan hidup, target masa depan dan harapan yang lebih baik untuk kebahagiaan dan pencapaian di masa mendatang. Segala upaya mungkin sudah dilakukan, namun perasaan kok masih belum berubah juga. 

     Namun apapun yang menjadi progres dalam hidupmu, sekecil apapun itu sudah sepantasnya mendapatkan apresiasi setidaknya dari dirimu sendiri. Hal ini sangat penting agar tetap menjaga semangat dan motivasi untuk lebih berkembang lagi. 


Lalu bagaimana caranya mengembangkan progres kecil dalam hidup ini, tipsnya antara lain:


* Lakukan kegiatan apapun itu dengan menyenangkan. Tak peduli akan menghasilkan sesuai apa yang diharapkan ataupun tidak, setidaknya hatimu sudah merasa senang. Yang penting terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Ketika konsisten, bukan tidak mungkin lama kelamaan akan membuahkan hasil. Tapi jangan lupa terus berusaha dan bekerja keras agar tercapai tujuan utama. 

* Jangan ragu memberi apresiasi untuk semua progres kecil yang dialami dalam hidup. Semacam selebrasi atau penghargaan ini akan memotivasi diri dan berdapak positif serta memberikan semangat. Contoh kecil saat mendapat like atau komentar pasti akan merasa senang.

* Bergerak terus, meski jalan di tempat, asal tidak berhenti dan patah semangat. Ketika jatuh, bangkit kembali dan berdiri. Tak apa jalan perlahan supaya bisa berlari. Ibarat berenang di kolam, kita harus mengerakkan semua badan agar terus mengambang, jika hanya diam maka akan tenggelam.

* Pikirkan semua demi kebaikan, tentang kebaikan saja. Bahwa berkarya itu untuk upgrade diri dan up date agar tidak merasa tertinggal, karena hal ini sangat baik untuk kesehatan mental.   

* Syukuri semua yang sudah ada di depan mata, percayalah bahwa sesuatu pasti ada waktunya. Terus berproses, untuk progres sekecil apapun terima dengan senang hati dan rasa cinta. Jangan lupa berbagi ilmu agar senantiasa mendapat limpahan berkahNya.

    Salam sehat dan selalu semangat.**NZ

 

Selasa, 26 Desember 2023

Tears for Palestine

    Setiap kali mendengar berita tentang pembantaian di Palestina, hati ini seolah teriris pedih. Lagi dan lagi, banyak perempuan dan anak tak berdosa menjadi korban tanpa tahu permasalahannya.


                                            photo by pinterest

    Masih saja terjadi genosida di negeri yang melahirkan banyak Nabi. Entah sampai kapan rasanya tak pernah kunjung berhenti. Situasi terus memanas, meski serangan Israel kepada Palestina ini mendapat kecaman dunia termasuk dari Indonesia. Aksi kekerasan Israel di Masjid Al-Aqsa membuat wilayah Gaza menjadi porak poranda. 

    Sungguh, tidaklah manusiawi ketika begitu banyak perempuan dan anak-anak terdampak dan menjadi korbannya. Bahkan konon para nakes dan jurnalis serta relawan yang bertugas di sana terkena imbasnya. Bayangkan  ketika rumah sakit di Gaza diserang, dianggap merupakan strategi Israel untuk memusnahkan warga Palestina.  Bahkan kini lebih dari 800.000 warga dilaporkan tidak memiliki akses untuk bantuan kesehatan  termasuk para korban yang terluka.

    Menurut laporan dari TIME, Raz Segal direktur program studi genosida di Stockton University mengatakan bahwa pasukan militer Israel sedang menjalankan tiga tindakan genosida, yaitu membunuh, menyebabkan cedera serius dan tindakan penghancuran serius seperti penghancuran infrastruktur yang parah dan pengepungan total terhadap kebutuhan dasar masyarakat seperti air, makanan, bahan bakar serta peralatan medis. 

    Situasi yang demikian mencekam ini terjadi hampir setiap hari sehingga sangat menakutkan dan membahayakan bagi masyarakat sipil yang tak memahami konflik ini karena serangan bom bertubi-tubi dan tak bisa dielakkan lagi. Sekali lagi ini masalah kemanusiaan yang sudah di luar batas.


Perjuangan Fillind dan Bang Onim

    Ada cerita tersendiri mengenai perjuangan Bang Onim dan keluarganya di tengah kekejaman Islael kepada Palestina. Warga Negara Indonesia - WNI yang awalnya menjadi relawan Mercy dan berangkat menuju Gaza sepanjang tiga belas tahun ini, akhirnya berhasil dievakuasi bersama istrinya yang warga negara Palestina dengan tiga orang anaknya. Saya menyimak percakapannya hingga meneteskan air mata.

    "Suasana begitu mencekam karena sudah digempur di sana sini," terangnya di sebuah Podcast Daniel Tetangga Kamu yang ditayangkan di YouTube. "Kanan-kiri bom, dan jasad manusia ada di mana-mana," lanjutnya menuangkan kisah selama berada di daerah konflik, Gaza dan upayanya menyelamatkan diri. 

    "Setiap hari menjelang tidur dan usai sholat malam berusaha agar tetap menjaga wudhu untuk bersiap menjadi hari terakhir, karena bisa saja terkena bom sewaktu-waktu," begitu cerita Bang Onim yang juga seorang jurnalis itu. 

    Yang menambah sedih saat Fillind, anak perempuan bang Onim yang usianya belum remaja ditanya mengenai sekolahnya bagaimana, dia men jawab " Gak ada". "Kenapa?" "Soalnya semua sekolah-sekolah di Palestina sudah dihancurin. Banyak guru juga meninggal." katanya. 

    "Ada bom dimana-mana. Kita gak tau kapan bom nya akan berhenti, jadi kita takut."

    Ah, apa yang dirasakan keluarga ini merupakan perjuangan yang butuh keberanian dengan banyak resiko di tengah pembantaian dan penjajahan. Ambisi menguasai telah membutakan mata hati hingga ribuan nyawa tak lagi berarti.  

    "Indonesia mengutuk aksi tersebut dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan atas kekerasan yang berulangkali dilakukan oleh Israel. Indonesia akan selalu bersama Palestina," tegas presiden kita Jokowi.


Qunut Nazilah untuk Palestina

    Tindakan nyata untuk keprihatinan terhadap Palestina ini bisa dilakukan dengan berdonasi  membantu mereka. Salurkan melalui akun resmi supaya benar-benar sampai pada tujuannya. Kalau tidak, mungkin bisa dengan berdoa. Karena MUI - Majelis Ulama Indonesia mengajak untuk mengamalkan doa Qunut Nazilah, yang biasa diamalkan saat terjadi bencana, musibah, perang dan keadaan yang tidak menyenangkan lainnya.

    Dalam hadist diriwayatkan bahkan Nabi Muhammad SAW pernah membaca doa Qunut Nazilah ini selama sebulan penuh karena tragedi terbunuhnya para qurro' atau ahli Al-Quran. "Aku belum pernah melihat Rasulullah SAW berduka atas musibah yang menimpa delegasi beliau sebagaimana rasa duka beliau atas musibah yang menimpa delegasi beliau berjumlah 70 orang yaang dibunuh di Bi'ru dan Ma'unah, yang mana mereka semua disebut qurra'. Karenanya beliau melakukan qunut selama sebulan gunaa mendoakan kecelakaan atas orang-orang yang telah membunuh mereka" (HR Muslim)

    Untuk Palestina, "Semoga Allah SWT memberi kekuatan dan kemampuan dalam mewujudkan kemerdekaan penuh dan perdamaian abadi"

     Salam sehat dan selalu semaangat.**NZ'


Sabtu, 23 Desember 2023

Sampaikan Kasih Sayang Lewat Doa dan Amal

    Setiap kali pulang ke kampung halaman, kami selalu menyempatkan untuk ziarah ke makam. Selain mendoakan, begini cara menyampaikan kasih sayang kepada orang yang sudah meninggal.


                                        photo by pinterest


    Setidaknya setahun sekali, seperti di saat lebaran atau liburan panjang kami pulang ke kampung halaman. Maklumlah, namanya diaspora alias perantau. Meski sudah lama tinggal di Jakarta, tapi Blora merupakan kota kelahiran saya yang tidak dapat dilupakan apalagi ditinggalkan begitu saja, karena ada beberapa keluarga di sana, terutama orang tua. Ibu masih ada, sedangkan bapak dan adik lelaki saya, Fatta sudah tiada. Kebersamaan keluarga kini memang tidak lengkap seperti dulu lagi, namun kasih sayang harus selalu terasakan.   

    Untuk mengungkapkan kasih sayang kepada mereka yang sudah tiada ini, salah satunya dengan berziarah ke makam. Ziarah merupakan amalan mulia yang dapat dilakukan kapan saja, dengan tujuan agar menjadi sarana introspeksi diri dengan mengingatkan pada kita yang masih hidup bahwa kelakpun pasti akan menghadapi kematian dan pergi. Anak-anak juga selalu saya ajak ke makam ini, supaya mereka mengenal leluhurnya, apalagi dengan Eyang Kakung dan Om yang semasa hidupnya begitu dekat dan akrab sekali. 

     Selain itu, setiap selesai sholat biasanya saya menyampaikan doa khusus, diawali dengan niat "Khussuson illaa ruuhi" setidaknya saya kirim surat Al-Fatihah atau surat Yaasiin. Saya percaya karena hal ini telah dijelaskan dalam  Hadis Nabi sebagaimana yang diriwayatka dari Abu Hurairah yang menyebutkan bahwa: " Apabila seorang anak adam meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak soleh yang selalu mendoakannya." (HR. Muslim)


Kekuatan Doa

    Berbakti kepada orangtua merupakan kewajiban bagi setiap anak. Pengorbanan dan perjuangan mereka tentu tak bisa diabaikan begitu saja, sehingga berbakti kepada orang tua ini menempati posisi yang paling tinggi. Lalu ketika mereka sudah tiada, tugas kita adalah menyampaikan doa, memohon ampunan untuk orang tua kita. 

    Mengenai kekuatan doa ini, dalam Hadist Nabi bahkan dikatakan: "Sesungguhnya ada seseorang yang diangkat kedudukannya di Syurga kelak. Iapun bertanya: Bagaimana hal ini? Rasul menjawab: Ini karena permohonan ampunan anakmu untukmu" (HR.Ibnu Majah) Karena itulah doa yang dipanjatkan oleh anak yang soleh dan solehah akan didengarkan dan diijabah oleh Allah SWT, Masya Allah. 

    Kekuatan doa merupakan salah satu pintu amalan seseorang yang sudah meninggal dari anaknya yang masih hidup. Doa memohon ampunan melapangkan jalan menuju syurgaNya. , karenanya berikan pelajaran terbaik buat anak_anak kita dan berikan pengertian tentang ini. 


Bersedekah Jariyah.

    Cara lain untuk menyampaikan rasa kasih sayang pada orang yang sudah meninggal adalah dengan bersedekah jariyah atas nama mereka.  Ini biasa saya lakukan seperti sedekah subuh, juga sedekah Jumat atas nama orang tua yang sudah meninggal. Atau pada hari peringatan tertentu seperti ulang tahunnya. Di daaerah saya biasanya ada semacam budaya peringatan mengenang empat puluh hari, seratus hari, setahun bahkan seribu harinya dengan mengadakan pengajian dan mengundang anak-anak yatim. Kami mempergunakan ini sebagai momen beramal dan berbagi atas nama keluarga yang sudah meninggal.

    Sedekah jariah ini juga bisa berupa sedekah Al-Quran yang diberikan pada masjid, mushola atau panti asuhan agar bisa senantiasa dibaca setiap saat. Dengan begitu amal jariah dari orang tua kita akan terus bertambah. Seperti ketika di Madinah, misalnya, waktu itu para jamaah umroh diberi kesempatan untuk bersedekah Al-Quran buat di Majid Nabawi.


Bakdal Umrah atau Haji

    Ketika diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk bisa beribadah umroh maupun  haji, sebaiknya bakdalkan orang tua kita juga sebagai tanda kasih sayang pada mereka. Biasanya setelah melakukan ibadah umroh wajib untuk diri sendiri, masih ada kesempatan thawaf sunnah dan rangkaian ibadah lainnya. Di sini kita bisa pergunakan bakdal umroh atau haji buat orang-orang tersayang yang sudah tiada. 

                                                            foto saat sa'i: dokpri @nuridazed

    Doakan orang tersayang di depan ka'bah, mintalah ampunan serta kemudahan jalan menuju syurga. Lakukan rangkaian ibadahnya dengan penuh rasa cinta. Bila kondisi tidak memungkinkan, bisa minta tolong pada muttawif secara profesional, niatkan untuk orang tersayang. 


Menyambung Silaturahmi 

    Orang tua yang sudah meninggal tentu memiliki teman, sahabat atau relasi semasa hidupnya. Ini salah satu yang perlu dijaga agar tetap tersambung tali silaturahmi. Tak ada ruginya menambah sahabat atau saudara meski orang tua sudah tidak ada lagi. Biasanya mereka juga menganggap kita seperti anaknya sendiri. Pengalaman teman saya bahkan dijadikan menantu yang paling disayangi.

    Kekuatan silaturahmi ini kadang tak pernah terpikirkan ya. Sahabat orang tua bisa saja menyimpan rahasia seperti wasiat atau pesan tertentu yang belum sempat diselesaikan semasa hidupnya. Tugas kita sebagai anak yang ditinggalkan sebaiknya menyelesaikan semua urusan ini. Nasehat bijak mengatakan: silaturahmi membuka pintu rezeki.

 

Meneruskan Kebaikan yang dirintis Orang tua

    Tak hanya harta benda dan semua yang berbentuk materi semata yang biasanya ditinggalkan oleh orang tua kita sebagai warisan. Tapi kebiasaan yang baik, budi pekerti yang terpuji serta akhlak yang mulia biasanya juga ditinggalkan sebagai pelajaran berharga. Sebagai orang yang menyayangi, jaga dan teruskan semua kebaikan ini. Nama baik keluarga yang menjadi kredibilitas dan harga diri yang sudah dirintis dengan susah payah jangan sampai tercemari.

    Lakukan hal-hal yang baik, tetap selalu menjaga amanah. Sampaikan kasih sayang lewat doa dan amal agar orang tersayaang di alam sana tetap bangga kepada kita. 

    Salam sehat dan selalu semangat. ***NZ

 














 saya kirim doa

Rabu, 20 Desember 2023

Privilege Untuk Prestasi

     Semua orang pasti menyukai hak istimewa atau privilege ya. Tapi untuk mendapatkan ini tentu membutuhkan proses, effort dan tanggung jawab, terlebih privilege untuk prestasi.

                                                        foto: dokpri @nuridazed

    Entah saya menamainya sebagai keberuntungan, anugerah dari Allah SWT atau apapun yang patut disyukuri ketika PPDB-Penerimaan Peserta Didik Baru alias seleksi masuk sekolah SMP dan SMA waktu itu,  Puan, putri saya diterima lewat jalur prestasi. Alhamdulillah sih, di saat teman yang lain masih disibukkan mencari sekolah dan bersaing dengan teman lain dari berbagai sekolah, dia sudah tenang karena sudah diterima di sekolah yang diinginkan. Sebagai ibu, saya tentu merasa senang karena tidak terlalu repot memantau persaingan yang begitu ketat, yang setiap saat bisa berubah dan hilang dari deretan kandidat sehingga harus mencari alternatif sekolah lain. Ini yang kata sebagian orang tua, terutama ibu-ibu semacam "horor" karena rasa dag-dig-dug dan khawatir anaknya tidak dapat sekolah yang diinginkan. Hingga seringkali beberapa teman mengatakan: "Enak ya, mama Puan sudah tenang-tenang, sementara kita masih harus berjuang". Hmm, saya memang merasa bersyukur dengan adanya privilege ini, karena putri saya memiliki prestasi, antara lain pernah meraih kemenangan di kejuaraan Taekwondo tingkat Nasiaonal dan Internasional.

    Tak mudah sebenarnya untuk mendapatkan privilege ini. Karena untuk meraih prestasi ini tentu melalui proses yang tidak instant dan asal jadi. Seperti yang pernah saya ceritakan di blog terdahulu, ujian panjang dan latihan keras, disiplin tinggi serta mental yang kuat haruslah dimiliki. Belum lagi di saat bertanding sehingga dapat mengalahkan lawan, memperoleh kemenangan dan menghasilkan medali. Proses ini yang kadang tak disadari, bahwa privilage itu seringkali musti didapatkan dengan kemampuan atau skill yang mumpuni, apalagi untuk sebuah prestasi. 

                                           foto: dok pri @nuridazed

    Beruntunglah pemerintah sekarang ini memiliki kebijakan untuk dunia pendidikan yang memperhatikan para generasi muda berprestasi dengan memberikan privilege, atau hak istimewa semacam ini ketika dia harus melanjutkan sekolah. Privilege karena prestasi tentu tidak didapat dengan mudah ya, karena dibutuhkan tahapan demi tahapan dan tempaan yang tidak semua orang bisa melakukannya. Ketika ingin mendapatkan hak istimewa ini, hendaklah terus berjuang dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk terus up grade diri.


Apa Itu Privilege?

    Seringkali kita mendengar kata privilege, atau "enak ya dia dapat privilege" Tapi apa sih itu privilege? Privilage adalah sebuah keistimewaan berupa akses atau keuntungan yang tidak diterima atau dimiliki oleh orang lain dalam kehidupan sosial secara umum. Privilage ini bisa berdasarkan pada beberapa hal seperti jenis kelamin, agama, usia, status sosial, tingkat pendidikan, juga prestasi dan yang lainnya.

    Menurut kamus Mirriam Webster, privilege ini merupakan hak istimewa yang diberikan sebagai suatu manfaat, keuntungan atau bantuan khusus. Selain itu, juga didefinisikan sebagai kekebalan yang melekat secara khusus pada suatu posisi atau jabatan. Dan hak istimewa ini tentu menyenangkan ya, karena diinginkan oleh banyak orang. Keuntungan memiliki privilege ini bisa dirasakan manfaatnya seperti tidak perlu khawatir karena diberikan banyak kemudahan. Ketika memiliki privilege seperti yang ditentukan pada sebuah lingkungan sosial, misalnya, maka hak istimewa ini akan berpengaruh terhadap dirinya. 

 


    Pada dasarnya setiap orang memiliki privilege atau keistimewaan masing-masing, tergantung pada peruntukannya. Lihat saja ketika di jalan raya, seringkali ditemukan tulisan: khusus untuk pejalan kaki, sepeda dan lainnya. Maka ini merupakan jalur khusus yang hanya diperuntukkan bagi yang bersangkutan.  

    Privilege beauty misalnya, yang biasa disebutkan di sebuah kantor pada saat pengumuman lowongan kerja. Seringkalai ada persyaratan yang dicantumkan salah satunya: good looking. alias cantik atau keren. Ini merupakan privilage yang diperuntukkan bagi pelamar yang ingin mendapatkan posisi tertentu, seperti pada  pramugari atau model. Privilege gender biasanya mengacu pada hak istimewa berdasarkan jenis kelamin. Untuk hak istimewa gender ini, bisa menjadi sudut pandang baru yang dimungkinkan pada saat bekerja, seperti hak cuti melahirkan atau bahkan di saat menstruasi karena ini hanya dialami oleh kaum perempuan saja. 

    Banyak sekali jenis privilege yang seringkali ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Di era digital sekarang ini, bahkan ada privilege modal sosial yang berkaitan dengan media sosial yang dimiliki, seperti instagram, youtube, tiktok dan yang lainnya. Ketika seseorang memiliki banyak followers atau pengikut di media sosial, tentu akan memiliki pengaruh khusus seperti banyak relasi yang berkaitan dengan akses dan peluang yang dapat membantu menambah networking untuk mengembangkan diri.

     Orang yang punya banyak followers di media sosial biasanya punya privilege untuk menghadiri acara-acara penting, termasuk berbagai undangan yang melibatkan komunitas tertentu semacam klub olahraga,  hiburan, lembaga pendidikan, sukarelawan dan yang lainnya yang dapat menghasilkan cuan, bahkan membawa pada kesuksesan.


Positive Privilege

    Adanya berbagai privilege ini tentu banyak memberikan manfaat, karena semua fasilitas itu dapat dipergunakan untuk mempermudah dan memperlancar aktivitas. Mendapatkan beberapa peluang dan menikmati bermacam hak istimewa yang tentunya tidak dimiliki oleh sebagian orang.   

    Namun demikian, tentu saja ada positif dan negatifnya ketika seseorang memiliki privilage ini. Pesennya sih, pergunakan hak istimewa ini hanya untuk kebaikan saja, bukan sebaliknya. Satu lagi, ketika memang memiliki privilege, sebaiknya pergunakan sebagaimana mestinya, dan jangan untuk melanggar hak orang lain. Lebih baik lagi, bila privilege yang dimiliki dapat dipergunakan untuk kebaikan bersama. Setuju kan.

    Salam sehat dan selalu semangat. ***NZ


Minggu, 17 Desember 2023

Ketika FOPO Menghantuimu


   Sering merasa takut ketika mau melakukan sesuatu yang baru, karena memikirkan pendapat orang lain, bisa jadi itu FOPO. Jika dibiarkan berlarut-larut, maka akibatnya kurang baik buat kesehatan mental kita.  

 

                                                    foto by pinterest


    Siapa yang pernah mengalami ini? Berkali-kali sudah mematut diri di depan kaca, memakai baju model tertentu untuk menghadiri sebuah undangan, tiba-tiba saja ragu dan takut penampilannya nanti akan mejadi omongan. Lalu balik lagi dan merubah diri, berharap bisa diterima oleh siapapun meski sebenarnya merasa kurang nyaman. Ya. contoh sederhana ini kerap terjadi pada semua orang. Untuk hal kecil dan sepele, hingga urusan keputusan yang menyangkut hidup dan masa depan, kadang tergantung pada pemikiran dan pendapat orang atau opini publik. Istilah anak sekarang disebut FOPO, singakatan dari Fear of Other Persons Opinions

    Memang banyak istilah bermunculan di kalangan anak muda jaman sekarang. Di dunia mereka, terutama para Gen Z dan kaum milenial kerapkali kita mendengar kiasan dengan kata-kata baru yang lagi happening, salah satunya FOPO. Semacam istilah bahasa gaul begitu, yang muncul mewakili perkembangan jalan pikiran lalu menjadi populer. Artinya kecemasan terhadap opini atau pendapat orang lain, masyarakat dan lingkungan sekitarnya. 

    Terhadap sebuah keputusan untuk masa depan sendiri pun, seringkali terpengaruh pada pendapat orang lain. Tak mau terlihat berbeda karena takut penilaian orang lain pada dirinya, padahal sih gak penting juga ya. Namun kecemasan ini seperti menghantui, sampai mengganggu ketika harus mengambil keputusan itu sendiri. Akibatnya justru akan membatasi ekspresi diri dan merugikan kehidupannya. 

    Ya. betapa tidak enaknya hidup seperti itu, terlalu menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu hanya karena takut dengan apa yang orang lain pikirkan terhadap kita. Tentu hanya akan membatasi dunia kita sendiri, termasuk dalam mengemukakan gagasan untuk maju. Kalau menurut saya sih, kekhawatiran yang tidak beralasan, atau khawatir yang berlebihan.  

  

Mengapa Bisa Terjadi?

    Menurut Novi Puspita Chandra SPsi Msi PhD, psikolog lulusan UGM, rata-rata orang Indonesia sekarang ini mengalami syndrome FOPO- Fear of Other Persons Opinions, seperti takut dinilai jelek, salah dan gagal. Ia menyampaikan jika ketakutan akan pendapat orang lain ini terus berlanjut bisa mengakibatkan gangguan kecemasan sosial. Kondisi tersebut tentunya akan berdampak negatif, salah satunya menjadi peragu dan sulit membuat keputusan atas pikirannya sendiri. 

    Tak bisa dipungkiri sih, karena di Indonesia sebagian masyarakatnya masih dibatasi oleh budaya feodal yang selalu menganggap bahwa yang lebih tua adalah mereka yang lebih berkuasa, sehingga ketika ada anak muda yang berbeda dan berpotensi dianggap menyalahi. Selain itu ada budaya patriarki yang menempatkan kedudukan pria lebih tinggi daripada perempuan, sehingga kaum perempuan harus mengalah dan tak layak meski memiliki potensi lebih tinggi dan berbeda. Pengaruh seperti ini yang membuat sebagian orang tanpa sadar menjadi enggan untuk berpikir dan berpendapat, termasuk atas pilihan dan keputusannya sendiri.

    Keberadaan media sosial juga seringkali membuat orang menjadi ragu untuk berekspresi, manakala ia takut dengan pendapat orang yang beraneka ragam. Takut salah dan jelek nanti kena hujatan netizen, khawatir mengungkap kegagalan karena tidak bisa menerima kenyataan dan entah apalagi yang membuat dirinya tidak bisa berkembang. 

    Memang sih, pada beberapa kasus pendapat orang lain serta masyarakat luas perlu menjadi pertimbanngan saat ingin memutuskan sesuatu. Tapi jangan sampai karena pendapat atau oponi orang lain (baca: opini publik) itu akan membelenggu untuk mejadi lebih maju. Misalnya buat ide-ide cemerlang yang perlu dieksekusi secepatnya. 

 

Apa yang Sebaiknya Dilakukan?

    Perasaan takut, khawatir sebenarnya biasa dan wajar saja dimiliki oleh siapapun juga. Namun jika dirasa tidak normal dan sudah menjadi kecemasan berlebihan yang mengganggu, memang perlu waspada. Ketika tanpa disadari, FOPO begitu saja menghantui, maka yang sebaiknya dilakukan antara lain:

* Tetaplah menjadi diri sendiri. Tanamkan di dalam pikiran bahwa keputusan dan pendapatmu adalah yang terbak untuk hidupmu, bukan karena pendapat orang lain sehingga tidak perlu terpengaruh dengan apapun. 

* Jangan memberi kesempatan untuk berpikir ulang ketika sudah mantap terhadap sebuah keputusan. Seperti mengenai hal-hal yang menyangkut masa depan dan kepentingan mengembangkan diri. Yakinkan terus pada tujuan awal, jangan sampai goyah hanya karena pendapat orang lain.

* Berusaha menutup mata ketika ada yang membuat hati kita tergoda. Kembali pikirkan bahwa hanya diri sendirilah yang akan menjalani garis hidup ini, bukan orang lain 

* Hilangkan pikiran negatif terhadap apapun, termasuk yang membuat kita over thinking dan insecure. Orang lain tak akan mengerti dan tak akan peduli dengan semua keputusan yang sudah kita jalani dan yakini. Sebaliknya, selalu hadirkan pikiran positif terhadap siapapun dan situasi apapun agar tak lagi khawatir dengan diri sendiri.

* Berada di lingkungan yang selalu memberikan support system yang baik untuk terus maju dan berani menunjukkan potensi diri serta menghargai pendapat orang lain.

    Nah, semoga kita senantiasa bijak dalam berpikir dan bertindak ya. 

    Salam sehat dan selalu semangat.***NZ    

 

Kamis, 14 Desember 2023

Mengenal Jenis Kekerasan Buat Perempuan

    Siapa pun pasti miris ketika mendenger kasus KDRT. Korbannya kembali pada perempuan hingga berakibat fatal. Satu nasehat yang selalu disampaikan: No Way untuk KDRT! 


                                            foto by pinterest

    Sungguh tak habis pikir saat mendengar di banyak berita mengenai kematian empat orang anak di tangan ayah kandungnya, di Jakarta Selatan baru-baru ini. Sebegitu tega membunuh darah dagingnya sendiri yang semua masih berusia belia, apalagi diawali dengan kejadian kekerasan dalam rumah tangga terhadap istri, yang tak lain adalah ibu dari anak-anaknya itu. Ironis sekali ya, kok bisa-bisanya. Pasti hanya kalimat itu yang ada di benak setiap orang saat mendengar berita ini, seperti juga saya.

    Sebelumnya juga ramai mengenai penganiayaan oleh anak artis terhadap kekasihnya hingga lebam biru dan meninggalkan trauma. Sang kekasih, lagi-lagi perempuan yang juga artis muda berstatus mahasiswi itu, kini lagi berusaha untuk memulihkan traumatis seperti ketakutan terhadap kejadian kekerasan yang menimpanya, sehingga selalu ada kekhawatiran dan rasa insecure. Meski ternyata berakhir damai dan sang pacar meminta maaf lalu dilepas begitu saja setelah ditahan usai dilaporkan kepada yang berwajib. Ah, sayang sekali hanya sebegitu hukuman untuk efek jera. Sebagai ibu yang memiliki anak perempuan menginjak remaja, terus terang saya merasa prihatin ya. Apalagi saat press confrense yang ditayangkan di beberapa televisi waktu itu, menurut pakar ekspresi mimik dari pemuda, anak pasangan artis lawas itu seolah tidak menunjukkan rasa penyesalan.  


    Kejadian kekerasan dalam rumah tangga alias KDRT ini memang marak terjadi. Terlepas dari motif dan penyebab terjadinya kekerasan ini, kebanyakan yang menjadi korban adalah kaum perempuan. Entah itu pada hubungan atau relationship sebuah keluarga antara suami dan istri maupun terhadap kekasih atau orang dekat yang dianggap spesial. Padahal apapun itu, yang namanya kekerasan ini merupakan perbuatan yang sama sekali tidak dibenarkan dan tegas-tegas dilarang. 

    Pada beberapa kasus, biasanya berawal dari korban yang tidak pernah menyangka akan terjadi tindakan kekerasan terhadap dirinya oleh orang terdekat, bahkan yang sangat dipercaya dan dicintai. Karena itu seringkali memaklumi saja semua yang terjadi dan tidak siap mental dengan kondisi yang dialami. Seperti pada beberapa orang yang kemudian memaafkan dan membiarkan perilaku ini berlanjut, bahkan bisa saja terjadi berulang-ulang. Alasannya tidak mau ribut, tidak mau membuka aib pasangan dan keburukan rumah tangga yang dijalani. Ironisnya menerima kekerasan itu sebagai takdir Tuhan yang harus dijalani meski dengan pengorbanan hingga mencelakai.


Kekerasan Fisik dan Mental

    Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT ini adalah domestic violence yang merupakan kekerasan berbasis gender yang terjadi di ranah personal. Di dalam rumah tangga dengan orang terdekat yang mempunyai wilayah privacy sehingga yang paling mengerti dan merasakan adalah pasangan serta  keluarga dekat.

    Beberapa kekerasan yang bisa dialami terhadap perempuan dapat dikategorikan dalam tiga jenis: 

1. Kekerasan Psikis yang berdampak pada kesehatan mental seseorang. Termasuk kekerasan verbal dengan cara menghina, mencemooh, mencela, membuli dan mengatai kejelekan seseorang hingga mengucilkan dan membuat korban terpojok dan tersakiti. 

    Kekerasan verbal dalam rumah tangga seringkali diabaikan ya, padahal ini yang paling umum terjadi pada pasangan. Ketika seseorang berulangkali menggunakan kata-kata untuk merendahkan, menakut-nakuti, atau mengendalikan seseorang itu sudah dianggap sebagai kekerasan verbal. Banyak kasus kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT berawal dari kekerasan verbal yang bisa berakibat fatal.

    Kekerasan psikis ini membuat para perempuan tidak lagi memiliki kebebasan dalam berfikir dan berpendapat, merasa tertekan, khawatir atau insecure yang berlebihan dan tanpa sebab serta gangguan mental lainnya.

2. Kekerasan Fisik yang menyangkut penganiayaan dan menyakiti secara fisik. Entah itu mencubit, memukul, menjambak hingga mencekik bahkan membunuh. Segala bentuk kekerasan yang membuat korban terluka secara fisik dan telihat oleh kasat mata. Misalnya biru lebam dan berdarah. 

    Menyakiti secara fisik, baik itu dilakukan dengan sengaja ataupun tidak merupakan sebuah kekerasan yang mengarah pada tindak kriminal. Ini dapat membahayakan korban apalagi bila dilakukan dengan penuh emosi. Pada beberapa kasus, perempuan korban akibat kekerasan fisik ini bisa cacat permanen bahkan meninggal.    

3. Kekerasan Seksual yang termasuk kontak langsung maupun non-kontak.

    Kekerasan seksual non-kontak, dengan memperlihatkan kekerasan atau kegiatan seksual seperti mendapat kiriman gambar, foto atau video asusila sehingga dipaksa menonton. Serta kekerasan seksual secara kontak langsung dengan dipaksa dan dibawah tekanan sehingga memberikan ketidak nyamanan.  

    Buat para perempuan, ketiga jenis kekerasan ini tentu perlu dipahami ya. Jangan menyepelekan kekerasan verbal yang sepertinya biasa saja, tapi bisa menjadi pemantik untuk melakukan kekerasan yang lebih berat seperti kekerasan fisik hingga meninggal. 

    

    Lalu apa yang sebaiknya dilakukan ketika menemukan jenis kekerasan yang seringkali terjadi pada  perempuan ini:

* Buat para korban sebaiknya tidak menyalahkan diri sendiri. Kebanyakan korban KDRT kerap menyalahkan dirinya sendiri akibat tindak kekerasan yang diterima dari pasangannya. Alasanya seperti tadi, malu atau takut membuka aib keluarga. Padahal ini tidaklah benar. Mulai membuka diri dan wawasan agar tidak membiarkan kejadian berkelanjutan.  

* Bersikap tegas dan tidak begitu saja memaafkan. Bila terjadi kekerasan, ingatlah kejadian ini bisa membahayakan keselamatan. Sayangi diri sendiri, dengan diskusi tanpa emosi untuk mencari solusi yang terbaik. Sikap tegas memang diperlukan agar kekerasan tidak terjadi berulang-ulang. 

* Siapkan bukti yang diperlukan untuk berjaga-jaga bila dibutuhkan. Bisa berupa foto, video atau barang dan visum at repertum terhadap kekerasan yang terjadi. Jangan berfikir ini berlebihan ya, tapi ini demi kebaikan sendiri.  

*Segera cari bantuan dan pertolongan serta laporkan. Jangan takut meminta pertolongan kepada orang terdekat terhadap kasus KDRT. Bila perlu, lapor kepada yang berwajib disertai bukti. Tanamkan bahwa kejadian ini harus berhenti. Ada Undang-undang yang melindungi kaum perempuan terhadap kasus ini. 


    Sebuah hubungan yang didasari dengan ketulusan cinta rasanya tidak akan ada kata kekerasan yang dibalut dengan kasih sayang. Kekerasan merupakan perbuatan kriminal yang tidak dibenarkan oleh negara dan agama. Ketika menemukan tindak kekerasan pada perempuan, baik itu teman, tetangga atau lingkungan sekitar sebaiknya segera dilaporkan dan ditindaklanjuti agar tidak membahayakan keselamatan, bahkan korban berikutnya. 

    Dalam hal ini, pemerintah sudah menyediakan hotline untuk KDRT di telepon 129 atau WhatsApp ke nomor 08111-129-129

    Katakan No Way untuk KDRT, ciptakan kelembutan dan kasih sayang agar keberkahan senantiasa melingkupi pada setiap keluarga dan negeri tercinta ini. 

    Salam sehat dan selalu semangat.***NZ