Jumat, 29 Januari 2021

Merubah Kelemahan Menjadi Kekuatanmu


        Mentalist Deddy Corbuzier seringkali mengatakan bahwa dia dan anaknya menderita disleksia. Tapi dengan itu mereka mampu membawa kesuksesan.

By Nur Ida Zed

                                                                Foto: DvineAdinda

        Memiliki kelemahan bukanlah hal yang memalukan ya. Selain kelebihan, setiap orang pasti mempunyai kekurangan atau kelemahan. Sebab tak ada manusia yang sempurna, bukan?  Karena itu tak perlu berkecil hati ketika menemukan kekurangan atau kelemahan pada diri kita. Bila mungkin justru dapat menjadi kekuatan ketika bisa dengan bijak menerima dan memahaminya sebagai anugrah yang diberikan oleh Tuhan.

        Saya pernah membaca biografi tentang Thomas Alva Edison, penemu listrik yang juga seorang ilmuan kondang dari Amerika Serikat yang menciptakan berbagai tehnologi. Siapa sangka saat masuk sekolah dasar dulu dikatakan  sebagai anak idiot yang tidak pintar karena dianggap kurang berbakat dan seringkali tertinggal oleh pihak sekolah sehingga dikembalikan kepada orang tuanya. Tapi sang ibu justru membalikkan opini bahwa putranya adalah seorang jenius yang sangat pintar sampai guru sekolah tak sanggup mengajarinya. Dan ternyata, berkat ketekunan sang Ibu yang begitu mengerti dan mengenal putranya,  Thomas  benar-benar seperti yang dikatakan, menjadi ilmuan yang punya nama besar, kepandaian di atas rata-rata hingga sukses dengan banyak hak cipta dan memiliki beberapa perusahaan.

        Tak hanya Thomas Alva Edison, juga Deddy Corbuzier, tapi banyak banget nama yang dapat dikatakan mampu merubah kelemahan menjadi kekuatan.  Tapi tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan ya. Semua itu butuh tahapan dan usaha serta kerja keras yang muncul dari dalam diri kita sendiri. Tak cukup dengan hanya mengeluh dan menyesali, apalagi menutupi kekurangan atau kelemahan itu dengan mencoba untuk acuh dan melupakannya.

        Ada beberapa cara agar dapat mermbuat kelemahan menjadi kekuatanmu, antara lain:

        Kenali Diri Sendiri. Mengenali diri sendiri sangatlah penting. Dengan begitu kita akan tau apa saja kelebihan yang dimiliki, begitupun kekurangan dan kelemahan yang ada. Semacam menjadi introspeksi diri, kemudian dapat menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk semua kekurangan dan kelemahan yang dipunyai.

        Ini bisa ditanyakan pada diri sendiri, secara jujur mencoba berkaca bagaimana sebenarnya diri kita. Apa saja yang kita sukai dan yang tidak kita sukai. Seperti soal kegiatan, pekerjaan atau dalam berteman. Apakah ada hal yang membuat teman merasa tidak nyaman, seperti dianggap kurang pintar, tak pandai bergaul dan lebih pendiam atau hal lain yang membuat kurang percaya diri.

       

        Terima Apa Adanya. Setelah menyadari apa yang menjadi kekurangan atau kelemahan yang dimiliki, terima itu sebagai hal yang bisa diperbaiki. Bila itu tidak mungkin, maka tak perlu dipikirkan apalagi disesali, tapi anggap sebagai anugrah yang patut disyukuri dan pasti ada hikmah di baliknya.

        Kemudian cari solusi yang terbaik, bagaimana mengatasi kekurangan atau kelemahan menjadi hal yang istimewa sehingga akan memberikan manfaat bagi kita. Yati pesek, misalnya, kondisi kekurangan dengan hidung pesek yang dimiliki justru menjadi brand atau trademark yang dapat dikenal di belakang namanya. Atau kondisi miskin dan serba kekurangan yang waktu itu dihadapi Marchell, komika berambut kriting bakmi bertubuh gempal yang lagi naik daun, dapat menjadi sumber ide kreatif yang bisa menjadi konten dan menaikkan namanya.  

        Terus Berusaha dan Pantang Menyerah. Saat kekurangan atau kelemahan belum membuat satu pengakuan yang dapat diperhitungkan, maka teruslah berusaha dan pantang menyerah. Tak perlu bersusah payah menutupi kelemahan dengan berbagai cara agar dapat diterima sehingga membuat capek hati dan pikiran yang hanya membuang waktu saja. Belajar untuk tegar dan tanamkan dalam hati bahwa tak ada manusia yang sempurna. Bahwa semua orang pasti punya kelemahan, tergantung bagaimana dia mengatasinya. Jadi, kelemahan itu bukan milik kita sendiri.

        Ketika bertemu orang yang tidak bisa menerima kekurangan atau kelemahan kita, maka lebih baik tak usah peduli dan dapatkan orang yang dapat menghargai apa adanya. Tidak masalah dengan penilaian orang yang merendahkan, karena lebih penting membangun rasa percaya diri dengan menggali potensi.

        Bila kelemahan itu menyangkut ketrampilan atau kepiawaian berkaitan dengan karya dan pekerjaan, sebaiknya kolaborasi agar bisa saling melengkapi dengan yang lain. Tetaplah confidence membawa diri dengan semua yang dimiliki, baik kelebihan dan kekurangan atau kelemahan. Sebab pemilik kesempurnaan hanyalah Tuhan Yang Maha Kuasa.

        Tidak perlu minder dan menarik diri, apalagi menutup diri dari orang lain karena kekurangan dan kelemahan yang dimiliki. Yakinlah bahwa sebenarnya kelemahan adalah kekuatan yang tersembunyi. Tetap cermat mencari peluang dan terus bersyukur dengan apa yang dimiliki. Karena bisa jadi, orang tak melihat itu sebagai  kelemahan, tapi justru kekuatan yang akan memberikan kesuksesan di kemudian hari.

        Yap.  Semoga bermanfaat.

        Salam sehat dan selalu semangaatt…!***NZ

Selasa, 26 Januari 2021

Konsep Ikigai Membawa Pada Kebahagiaan


        Di negara Jepang, sebagian besar orang menerapkan konsep ikigai untuk hidup mereka. Semangat ini akan dapat membawa pada kebahagiaan. Bagaimana dengan kalian?

By Nur Ida Zed

 

                                             Foto:Dvine Adinda

        Setiap manusia tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam menjalani kehidupan. Entah itu untuk dirinya sendiri, keluarga maupun orang lain. Di Jepang, sebagian besar orang suka bekerja keras di masa muda agar kelak bisa mendapatkan kebahagiaan sebagai tujuan mereka, dan menerapkan konsep ikigai untuk melewati proses kehidupan yang diinginkan.

        Lalu, apa itu ikigai ?

        Istilah Ikigai berasal dari Bahasa Jepang, paduan dari kata “Iki” yang artinya kehidupan dan “Gai” yang berarti nilai. Jadi ikigai adalah nilai kehidupan, atau nilai hidup yang lahir dari kebiasaan orang Jepang, yang membuat mereka lebih semangat menjalani hari-harinya. Semacam konsep dan cara memaknai kehidupan di tengah tekanan pekerjaan yang cukup tinggi hingga mampu mengatasinya dengan baik.

        Dulu banget sih, orang mengenal cerita Oshin yang melegenda, juga kisah yang seringkali dilukiskan lewat film dari Negeri Sakura ini ya. Semua menggambarkan bahwa Jepang  itu negara maju yang tertata rapi, bersih dan teratur, serta budaya masyarakatnya yang mengutamakan kerja keras dan disiplin tinggi sebagai motivasi untuk menjalani hidup. Ini yang dinamakan dengan ikigai, yang memiliki filosofi bagaimana kita menghidupi hidup dengan terminologi Passion, Profession, Vocation dan Mission.

        Diawali dengan rencana untuk pekerjaan ataupun kegiatan  yang ditekuni, proses yang harus dilewati, hingga pencapaian yang diharapkan dapat menjadi tujuan hidup menuju pada kebahagiaan. Ikigai menjadi konsep dasar kehidupan yang selalu memiliki dua sisi mata uang  berlainan antara hitam dan putih, susah dan senang. Namun bagaimana menyiasati itu untuk mewujudkan apa yang diharapkan.

 

Berawal Dari Passion Hingga Mission

        Segala sesuatu yang dilakukan dengan passion tentu akan memberikan hasil yang maksimal. Untuk memilih pekerjaan, misalnya,  passion  atau minat  sangatlah penting supaya menumbuhkan semangat dalam mencapai tujuan yang  dilakukan dengan sepenuh hati.  Seperti ketika sedang menulis, apapun itu, karena suka melakukannya saya akan mengerjakan dengan senang hati. Segala ide dan kreatifitas yang ada di kepala seolah ingin dituang menjadi karya agar dapat dinikmati oleh orang lain.  

        Awal dari passion ini lalu akan menjadi profession yang membuat karya dan kreatifitas kita dihargai dengan bayaran yang sesuai. Bermula dari reporter, lalu redaktur sebuah majalah yang digaji, misalnya, atau contributor yang artikel dan tulisannya dihargai. Juga menyelenggarakan event atau  melakukan kegiatan lain yang disukai dan mendapatkan royalti serta kompensasi. Semua tahapan dijalani dengan senang hati.

        Setelah sekian lama berkecimpung di bidang ini, kesempatan untuk berbagi juga menjadi pemikiran tersendiri. Waktu itu diajak nulisbuku.com membuat antologi Cerita Ramadhan dengan hasil royati penjualan disumbangkan buat panti asuhan. Seringkali juga diminta sharing pengalaman di beberapa perkumpulan ibu-ibu serta orang tua murid mengenai hal yang berkaitan dengan pendidikan anak, serta motivasi  seorang ibu dalam membentuk keluarga sakinah. Atau sharing mengenai profesi, karena pernah menulis buku serial profesi di penerbit Dinastindo Adiperkasa Internasional. Semua dijalani dan mengalir saja tanpa memikirkan pasang surutnya sebagaimana dinamika kehidupan ini.

        Banyak pengalaman yang membuat kita menjadi bijak dan dikenal. Kadang dimintai pendapat mengenai solusi tentang berbagai masalah yang seringkali membuat galau. Karena itu buat saya mission atau misi untuk berbagi lebih utama agar apa yang dimiliki menjadi bermanfaat dan berguna bagi masyarakat. Termasuk dengan tulisan dan karya lain seperti podcast, saya ingin berbagi kebaikan dengan konten yang memberikan energi positif, sehingga akan berpengaruh positif juga pada pembaca dan penikmatnya.

   

Nikmati Kebahagiaan

         Sejauh ini saya merasa telah melalui semua  tahapan itu dan menemukan ikigai sebagai makna kehidupan yang menjadi tujuan hidup. Setidaknya bebagai hal, seperti kegiatan, pekerjaan dan aktivitas lain selalu saya lakukan dengan senang hati karena ingin melakukannya, tanpa ada paksaan. Tak lagi peduli dengan apa kata orang ketika yakin melakukan kebenaran.

        Menghalau semua kendala dengan rasa optimis, serta melihat kesulitan sebagai tantangan yang harus ditaklukan dengan hati yang lapang. Apapun yang ada di depan adalah jalan yang harus dilewati dengan rasa syukur pada Tuhan. Dengan begitu, kita akan bergerak maju dan jauh dari kata stess apalagi depresi dalam menghadapi tekanan hidup yang ada. Semua masalah dianggap biasa dan dijalani dengan semangat dan senang hati.

        Ya. Itulah kunci dari ikigai ini bahwa apapun yang menjadi pilihan kita akan dilalui dengan rasa senang, semangat dan tanggung jawab dengan segala konsekwensinya untuk membawa pada tujuan hidup yaitu  kebahagiaan. Bagaimana menurut kalian?

        Salam sehat dan selalu semangaatt..***NZ

Jumat, 22 Januari 2021

Tips Dampingi Pembejaran Jarak Jauh On Youtube


        Salah satu dampak dari situasi pandemi sampai saat ini adalah semua siswa masih harus belajar dari rumah. Lalu bagaimana sebaiknya mendampingi mereka agar tetap semangat dan tidak merasa bosan?

By Nur Ida Zed

 

                                            desain foto:dvine adinda @dvine_adinda

         Upaya pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 serta mencegah terkena pada generasi muda dan anak-anak, sejak bulan Maret tahun lalu semua siswa diharapkan belajar dari rumah lewat online alias daring. Kondisi seperti ini mau gak mau  harus dihadapi dan dinikmati meski banyak juga tangtangannya. Ya, karena itu kali ini saya mau berbagi tips mengenai bagaimana mendampingi anak saat pembelajaran jarak jauh.

         Memang bukan masalah gampang ya, apalagi bagi yang work from home (WFH) atau yang sudah mulai kerja work from office (WFO) di era new normal ini. Tapi sebagai orang tua yang baik, kita perlu bijak mendampingi mereka. Nah, tipsnya antara lain:

1.       1. Beri pengertian pada anak harus menikmati pembelajaran jarak jauh ini karena pandemic belum berakhir. Ajari mereka beradaptasi dengan situasi ini.

 

2.       2. Meski PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) tetap terapkan pendidikan disiplin diri. Seperti harus bangun pagi, mandi supaya badan segar, sarapan pagi agar tetap sehat untuk menjaga imunitas tubuh dan semangat belajarnya.

 

 

3.       3. Ingatkan jadwal sekolah, karena biasanya ada pertemuan via daring seperti zoom meet, google meet dan semacamnya. Sesekali cek dan lihat tugasnya apa saja, jangan sampai terlewat untuk dikumpulkan.

 

4.      4, Ada baiknya koordinasi dengan guru sekolah atau guru mata pelajaran, juga sharing antar orang tua murid lewat grup, seperti grup whatsapp dan yang lainnya.

 

5.       5.Jaga mood anak jangan sampai boring.  Selalu ciptakan suasana nyaman. Karena belajar di rumah pasti berbeda dengan di sekolah yang bisa bertemu, bermain dan sharing langsung dengan teman-teman yang lain sehingga rentan dengan kejenuhan dan kebosanan.

 

6.       6. Ingatkan untuk membagi waktu antara belajar dan istirahat. Seringkali kalau sudah asyik dengan gadget dan laptop, anak suka lupa waktu ya. Nah, istirahat yang cukup juga perlu supaya imunitas tubuh tetap terjaga.

 

7.       7. Dukung kegiatan pembelajaran jarak jauh ini dengan keep in touch dan penghargaan kecil. Seperti kalau sudah mengerjakan tugas dengan baik, bilang kepadanya: Bagus, Nak, mantap. Atau goodjob dear. Hal ini mungkin sepele ya, tapi ini penting agar anak tambah semangat dan makin percaya diri.

        Nah, mungkin ini dulu tips saya kali ini, semoga bermanfaat. Ditunggu tips-tips yang lainnya yaa.

        Oya, versi video dan audio dari artikel tips ini sudah didesain oleh Puan, putri saya lho, dan dapat dinikmati juga di channel Youtube saya: Nurida Zuhayanti 

7 Tips Dampingi Anak PJJ #belajardarirumah

Selain itu juga sudah dituang di podcast Morning Daungter di Anchor.fm dan Spotify



        Mari berdoa bersama semoga pandemi ini segera berlalu yaa, aamiin.

        Salam sehat dan selalu semangaatt..!***NZ

Senin, 18 Januari 2021

Perkuat Jati Diri Dengan Optimalkan Potensi


        Pernahkah merasa kecewa dengan apa yang menjadi kekurangan kita sebagai manusia?  Temukan jati diri dengan mengoptimalkan potensi yang kita punya.

By Nur Ida Zed

                                            Foto: dokpri @nuridazed


        Suatu hari seorang teman datang dan mengeluh karena berat badannya tak juga turun meski sudah menjalani program diet  serta olah raga yang disarankan oleh Personal Trainer di Club yang diikutinya. Bahkan sudah mencoba minum obat pelangsing semacam teh herbal yang dapat mengurangi nafsu makan hingga  hampir  dirawat di rumah sakit,  terkena maag karena keterusan menahan lapar. Saya sarankan, sudahlah tak perlu banyak dipikirkan soal bentuk tubuh dan berat badan. Yang penting saat ini adalah sehat dan bahagia.

         Dia malah bertanya, apa resepnya menjaga bentuk tubuh dan kebugaran.  Terus terang, saya gak punya rahasia khusus yang dapat dibagikan soal ini, karena memang selama ini tidak ada treatment, apalagi pantang pada jenis makanan tertentu dan ikutan program diet segala macam.  Saya hanya menyampaikan, soal bentuk tubuh ini mungkin ada pengaruh juga dengan bawaan lahir, kami sekeluarga tak ada masalah dengan berat badan yang berlebihan.

        Ya, Marie teman saya ini begitu keukeuh untuk tampil sempurna karena merasa teman-teman lain yang tak seperti dirinya. Padahal sih, saya tidak melihat itu  menjadi sebuah kendala. Karena dia adalah teman yang baik, humble, ramah dan pandai bergaul serta pintar.  Lalu, kenapa harus mempersoalkan hal yang tak begitu perlu yaa.

 

Cintai Dirimu Apa Adanya

         Seringkali kita melihat orang lain tanpa lebih dulu mengenali diri sendiri. Serta merta sosok yang ada di depan mata selalu nampak lebih baik dari apa yang kita punya. Tak hanya bentuk tubuh, kecantikan atau ketampanan, tapi juga kesuksesan, kekayaan dan kemapanan, bahkan kebahagiaan. Semua yang ada pada orang lain terlihat seolah  lebih baik dari apa yang sudah kita miliki. Padahal tidak semuanya benar ya, Tuhan menciptakan manusia lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya.

        Saat menemukan kekurangan yang kita punya, pasti ada kelebihan yang tersimpan di dalamnya. Kehidupan ini sendiri tak hanya apa yang terlihat di depan mata, lebih dari itu banyak hal lain yang ada di baliknya. Seperti potensi yang ada dalam diri kita dan belum tentu dimiliki oleh orang lain.

 

        Saya sendiri percaya takdir telah ditentukan oleh Tuhan sebelum kita dilahirkan. Tapi banyak cara untuk menggali potensi diri melalui proses yang menemukan jati diri menjadi sebuah kesuksesan di masa mendatang. Semua dapat ditempuh dengan upaya dan ikhtiar yang  ditentukan oleh waktu. Ketika sudah menemukan itu, maka tak peduli apapun yang dapat mempengaruhi diri kita, semua akan menjadi biasa, berjalan tanpa beban dan apa adanya.

        Mulailah dengan mencintai apa adanya yang kita punya, tanpa menoleh apalagi membandingkan. Bahwa hidup ini adalah perjalanan, bukan kompetisi yang butuh pemenang. Dengan begitu maka akan terasa nikmat menjalani hari dengan penuh kebahagiaan.  

         Sekecil apapun potensi yang kita punya merupakan kelebihan yang dapat dimaksimalkan bila disadari dan dicintai. Kelembutan dan kebaikan hati, rasa empati dan kesungguhan dalam bekerja serta semangat dan cinta kasih yang dimiliki menjadi sesuatu yang berharga dalam menjalani kehidupan ini. Lebih baik mensyukuri apa yang kita punya daripada mengeluhkan kekurangan yang akan membawa energi negative dan merusak semangat hidup kita.

 

Tak Perlu Jadi Sempurna.

        Kita selalu  mendengar kata bijak yang menyebutkan bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Karenanya, disaat menemukan sedikit kekurangan pada diri kita, jangan jadikan sebagai fokus perhatian yang akan mengabaikan hal lain yang lebih penting untuk dikembangkan. Pikirkan bahwa kita pasti punya potensi lain yang dapat diolah untuk menguatkan jati diri sehingga tidak membuat rendah diri dan apatis terhadap keadaan.

        Bahwa semua orang pasti tidak ada yang sempurna, tergantung bagaimana menyikapi kekurangan yang dimiliki. Dalam sebuah artikel yang pernah saya baca menuliskan tentang:  Jadikan Kekuranganmu Sebagai Kelebihanmu. Ada baiknya kita merenungkan tentang ini, karena setiap manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling istimewa.

        Jika sempurna hanya milik Tuhan, bukan berarti pasrah pada keadaan ya, namun sebagai manusia tetap harus mengupayakan dan berusaha melakukan yang terbaik agar hasilnya maksimal. Tapi dengan catatan, tak perlu menghalalkan segala cara untuk menjadi sempurna karena yang hakiki hanya milikNya. Ya, karena hasil akhir adalah ketentuan dari Yang Maha Kuasa.

 

Berbagi Lebih Utama

        Saat kita telah menemukan jati diri dengan mengembangkan potensi yang diberikan sebagai kelebihan, ada baiknya berpikir untuk berbagi kepada sesama.

        Kelebihan yang dimiliki tak hanya berupa harta benda semata, atau kesuksesan yang menghadirkan kemewahan dengan segala hal berlimpah. Tapi ilmu yang bermanfaat serta perilaku dan akhlak yang baik juga memperkuat jati diri dan membentuk rasa percaya diri. Setelah mengenal diri kita yang sebenarnya dan mensyukuri apa yang kita punya, sebaiknya berbagi lebih utama. Meratapi kekurangan dan membandingkan dengan orang lain rasanya tak akan ada habisnya.

        Ya, point dari semua ini adalah rasa syukur terhadap apapun yang kita punya, tak perlu mengeluh apalagi kecewa. Bahwa setiap manusia telah diberikan yang terbaik oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Mennggali kelebihan yang kita miliki untuk menjadi  selling point dalam menemukan jati diri yang sebenarnya. Tak perlu terlalu melihat pada pencapaian orang lain untuk dapat menyamai, apalagi  melebihinya. Bahwa kita adalah yang terbaik untuk diri kita. Bisa jadi, orang melihat kita dengan kelebihan yang ada tanpa terpengaruh dengan apa yang menurut kita sebuah kekurangan.

        OK, semoga bermanfaat ya.

        Salam sehat dan selalau semangaatt..!***NZ

Selasa, 12 Januari 2021

Kegagalan Itu Sukses Yang Tertunda


        Siapa tak pernah mengalami kegagalan? Jangan patah arang. Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.

by. Nur Ida Zed

                                            Foto:Nur Ida Zed with InCollage

        Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan. Coba tanyakan, orang hebat sekalipun tentu pernah merasakannya sebelum menjadi berhasil dan sukses. Gagal yang berarti tak sesuai dengan keinginan, atau tidak berhasil seperti yang diinginkan. Parameter sebuah kegagalan memang tergantung dari cara pandang. Bisa dibilang kegagalan itu sebagai suatu hal yang terjadi karena tidak sesuai  target atau tujuan yang ingin dicapai dengan hasil dari usaha yang telah dilakukan.

        Tapi jangan sampai gagal menjadikan patah arang, tak mau lagi berjuang bahkan terpuruk dan trauma dengan hanya sekali saja menghadapinya. Bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, atau gagal menjadi pembelajaran untuk langkah selanjutnya. Selayaknya pisau, semakin ditempa dan diasah akan kian tajam juga bukan ?

 

Belajar Dari Kegagalan

        Saya ingat betul, sepanjang mengikuti kejuaraan taekwondo waktu itu, Puan, putri saya suatu kali juga pernah mengalami kegagalan. Artinya tidak meraih medali emas seperti target yang diinginkan, tapi hanya  mendapatkan runner up medali perak, perunggu bahkan pulang dengan tangan kosong  tidak membawa medali meski usaha dengan latihan sudah sangat ketat. Tapi hal ini tak membuatnya lalu patah semangat, justru sebaliknya dia lebih giat berlatih dan memperbaiki sisi kelemahan sehingga saat maju di kejuraraan berikutnya kembali mendapat kemenangan dengan meraih medali emas.

        Proses untuk menjadi sukses dan berhasil biasanya memang dilewati juga dengan kegagalan. Bob Sadino, seorang pengusaha ternama bahkan mengatakan untuk dapat merasakan kesuksesan diperlukan berkali-kali gagal. Mengapa demikian? Agar bisa lebih banyak belajar dan memperbaiki apa yang dirasa kurang. Dengan gagal orang jadi tau kekurangannya sehingga akan mendapatkan ilmu lebih banyak untuk bangkit dan terus berjuang menuju keberhasilan yang diinginkan.

        Kegagalan juga dapat menjadi semacam cambuk yang dapat memicu semangat untuk menciptakan inovasi sebagai jalan keluar. Karena ini salah satu tanda agar tidak berhenti sampai di situ saja, tapi ada hal lain yang perlu digali setelah melewatinya. Bisa saja merupakan awal pembuka jalan untuk kesuksesan selanjutnya.

 

Gagal Itu Biasa

        Ketika mengalami kegagalan, ada juga orang yang tidak mau terima sehingga merasa bersalah dan tak berguna. Di media massa bahkan pernah diberitakan ada yang sampai putus asa lalu ingin mengakhiri hidupnya. Ini adalah persepsi yang salah karena kegagalan itu hal biasa. Setiap orang pasti pernah mengalaminya, jadi tak perlu malu dan dihadapi saja, karena bisa dibilang gagal itu adalah “jatah” yang pasti akan ditemui pada masanya. Setelah itu tergantung kita bagaimana mau mengatasinya.

        Saat mengalami kegagalan, tindakan terbaik adalah mencari penyebab dan memperbaikinya. Kebesaran hati serta ketabahan untuk menerima kegegalan sangat dibutuhkan agar tidak menyalahkan keadaan, tapi lebih pada tetap percaya diri dan bangkit. Jangan malu untuk sharing mengenai kegagalanmu bersama teman atau orang terdekat yang mungkin pernah mengalami kegagalan yang sama. Dengan demikian setidaknya akan membantu mendapat support dan kekuatan sehingga bisa lebih lapang dada menghadapi langkah selanjutnya. Saling ngobrol dan berbagi cerita seperti ini kadang bisa memperoleh solusi terbaik dan  masukan ide  seperti yang diharapkan.

        Yang tak kalah penting adalah  berusaha tetap fokus dan selalu bersyukur menghadapi kegagalan, karena dibalik itu pasti ada hikmahnya. Kegagalan bisa membuat kita lebih menghargai keberhasilan atau apapun yang akan kita raih selanjutnya.  

        Ya. Karenanya tetaplah optimis saat mengalami kegagalan. Jangan pernah mengeluh, kecewa dan merasa diri tidak beruntung apalagi kesialan saat gagal mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Cobalah berfikir jernih dan selalu berbaik sangka terhadap Tuhan, dengan bersabar dan tawakal. Kegagalan itu bukanlah akhir segalanya, tapi merupakan kesuksesan yang tertunda.

       Salam sehat dan selalu semangaatt…***NZ

 

Sabtu, 09 Januari 2021

Temukan Grit Lewat Passionmu


        Bila ingin sukses tak cukup hanya mengandalkan passion. Butuh Grit agar dapat bertahan dan terus bangkit dalam situasi apapun.

by. Nur Ida Zed

 

                                                                    Foto:dokpri @nuridazed

        Ketika menekuni sebuah pekerjaan, passion sangatlah dibutuhkan ya, sebab dengan begitu kita akan senang  melakukannya sehingga hasilnya nanti  akan lebih optimal. Passion atau minat serta bakat yang dimiliki oleh seseorang dari lahir menjadi penting, apalagi jika dikaitkan dengan pekerjaan. Tak heran ketika menemukan banyak orang yang sukses dalam karier dan bisnisnya tidak selalu sesuai dengan latar belakang pendidikan atau ilmu pengetahuan yang ditekuni tapi berdasar pada hobi dan kesukaannya.

        Sementara Grid lebih pada kegigihan untuk bertahan dan mengaktualisasi diri terhadap apapun yang terjadi sehingga mampu segera bangkit dan berinovasi. Seorang Profesor psikologi bernama Angela Duckworth menyebutkan bahwa passion yang dipadukan dengan kegigihan dan ketekunan atau grit ini akan membawa pada kesuksesan yang sebenarnya. Lalu, apa sih passionmu dan sudahkah menumbuhkan gritmu ?

 

Kenali Minat Lebih Dulu

        Kegemaran menulis sejak kecil membuat saya merasa punya minat di bidang ini sehingga tujuan utama dalam mendapatkan pekerjaan juga tak jauh dari itu. Entah kenapa karena suka, seneng, seingat saya dari Sekolah Dasar nilai Bahasa Indonesia  selalu di atas rata-rata,  apalagi ketika ada tugas harus menyelesaikan sebuah karangan dalam bentuk cerita, fiksi dan non fiksi semacam perjalanan, puisi, naskah drama atau karya tulisan dalam bentuk lain.

        Pernah sih mencoba memilih bidang lain, seperti waktu itu di entertainment dengan label Taffienda ketika mengerjakan project Kuis Citra Rasa di sebuah stasiun televisi swasta, tapi tak bertahan lama karena hanya berbekal passion dan kurang mengelola grid , terutama yang datang dari luar. Merasa kurang gigih untuk berkompetisi di dunia pertelevisian waktu itu, karena masih muda juga belum banyak pengalamannya sehingga hanya bertahan sampai 26 episode saja. Tak apa, barangkali bisa mencari kesempatan lain, aamiin.   

        Menulis membuat saya merasa lebih nyaman.  Ya, toh tidak harus pure sebagai  penulis yang kerjanya benar-benar nulis saja, tapi banyak bidang yang  berbasis  dari dunia tulis menulis, semacam naskah drama, film, skrip atau rencana program suatu acara bahkan podcast dan apapun itu yang akhirnya memiliki kaitan dengan tulisan.

        Saat mendapatkan tugas atau pekerjaan seperti itu  akan  saya lakukan  dengan senang dan bahagia. Bahkan awalnya tak semata untuk uang saja,  tapi sekaligus karena mendapatkan kesenangan dan kebahagiaan  yang menjadi passion tadi itu,  dan merasa enjoy saat mengejakannya.

 

Temukan Gritmu

        Setelah mengenali minat dan bakat yang diberikan Tuhan untukmu, sebaiknya mengembangkan diri lewat grid. Apakah itu? Menurut psikolog Angela Duckworth dalam bukunya GRIT: The Power of Passion and Perseverance,  untuk mencapai kesuksesan dibutuhkan kekuatan passion yang berkaitan dengan kegigihan seseorang atau Grit. Saat sudah mendapatkan pekerjaan sesuai dengan passion atau minat dan bakat, tidak lalu tenang dan merasa nyaman dengan itu. Sebab banyak tantangan yang harus dialami untuk mempertahankannya, dan ini perlu kegigihan atau bisa disebut greget.

        Dalam satu kantor saja ada beberapa kendala yang seringkali  dihadapi, baik dari dalam diri sendiri maupun dari luar. Kebosanan dan rasa kurang sabar adalah salah satunya. Saat sudah merasa nyaman dengan pekerjaan, seringkali merasa cepat puas dan merasa tidak harus menggali potensi diri karena takut dan tak punya nyali. Padahal di era seperti ini, ada banyak kesempatan dan peluang agar dapat mengembangkan diri lebih baik lagi.

        Teman saya seorang apoteker sudah merasa puas dengan jenjang kariernya selama ini. Saat ada peluang, dia tidak mau menerima tantangan untuk membuka apotik sendiri karena merasa ragu dengan kemampuannya bersaing dengan kompetitor lain dalam mengembangkan bisnis. Padahal kalau mau dan memiliki grid pasti akan menerima tantangan ini karena akan dapat lebih sukses dan menguntungkan.

        Grit juga dibutuhkan saat menghadapi masa pandemi seperti sekarang ini. Karena siapapun dapat mengalami keterpurukan, atau penurunan penghasilan bahkan kehilangan pekerjaan dan yang lainnya sehinggu butuh kekuatan dan kegigihan untuk menghadapi semuanya. Juga diperlukan segera move on serta bangkit menghadapi kenyataan lalu mencari pekerjaan, berkarya dan menghasilkan lagi. Grit yang dimiliki oleh seseorang akan membuatnya makin kuat dan mampu mengantisipasi dari berbagai kondisi dan keadaan. Bahkan segala kesulitan justru bisa dijadikan inovasi jalan keluar yang lebih baik lagi.

 

Seimbangkan Selalu

         Antara passion dan grit sebaikya harus seimbang pada diri seseorang. Ketika sudah menemukan passion dalam profesi dan pekerjaan, sebaiknya diikuti dengan grit untuk mengembangkan diri dan mempertahankan. Passion saja tentu belum  cukup untuk menghadapi hidup, perlu gigih dan terus berjuang. Sementara semangat juang dan kegigihan juga tak akan sempurna tanpa passion dan minat yang diinginkan dalam dirinya.

        Begitulah, keseimbangan dalam segala hal memang dibutuhkan untuk hasil yang lebih maksimal. Apalagi untuk menghadapi perkembangan jaman yang serba kompetitif ini, segala hal bisa saja terjadi sehingga butuh mental yang kuat dan tahan uji.  Semua itu memang tidaklah mudah, tapi juga tidak terlalu sulit bila kita yakin dan  mau melakukannya.  Dalam diri seseorang, mengelola grit bisa saja tak sama, tapi kalau yang lain bisa, kenapa kita tidak ?

        Ayo temukan grit lewat passionmu agar kesuksesan berada di pihakmu.

        Salam sehat dan selalu semangaatt…***NZ

Rabu, 06 Januari 2021

Puisi Tentang Waktu

 

        Kita dipertemukan oleh waktu. Ya, ada Waktu dalam puisiku. Ini hanya bertutur mengawali tahun 2021 yang special saya tuang lewat sebuah puisi.

by Nur Ida Zed

 


       Terkadang kita ingin mengungkap rasa lewat cara yang berbeda ya. Meski sama-sama menuang kata, tapi rasanya ada yang tak dapat dituliskan semua karena begitu membuncah seakan mau pecah. Ah, kalau sudah begini, saya biasa menulis puisi.

        Tentang apapun itu saya berekplorasi soal hati, kisah dan kejadian yang dialami, keluh kesah dan kebosanan yang dihadapi, kesenangan dan kebahagiaan yang bisa dinikmati, cara pandang dan pendapat yang diingini serta semua harapan, cita-cita dan juga mimpi. Puisi dapat melegakan untuk media ekspresi diri. Dengan berpuisi saya tak peduli saat ingin menuang kalimat dari setiap kata yang penuh arti.

        Biarlah hanya saya yang tau tentang apa yang ingin dituang. Sebab ada begitu banyak hal yang harus dimengerti sendirian bukan ? Dan bila mungkin. Meski terbaca dengan berbagai persepsi, namun setidaknya dapat memantikkan inspirasi dalam berbagi.

        Kali ini saya ingin bicara tentang Waktu, yang semua pasti tau, tak ada yang bisa mengelak, karena sesungguhnya dialah penentu. Kita dipertemukan oleh waktu. Percayalah dengan janji  Allah SWT, Demi Waktu.

 

Waktu

Siapa bisa melawanmu ?

Dari pejabat hingga konglomerat

Orang biasa sampai yang terkuat

Tak ada yang dapat menahan

Saat harus melewati kejadian

 

Ketika masih ingin berbincang

Lalu mengungkap rasa saying

Sejuta rindu hanya terkenang

Karena waktu yang mengekang

 

Dan waktu terus berjalan

Tak peduli tentang keinginan

Dalam langkah menuju ke depan

Menggapai asa dan semua harapan

 

Waktu selalu membawaku

Pada kisah dalam kenangan

Bersama mereka yang tersayang

Entah takkan lagi terulang

 

Selamat datang sebongkah waktu

Bersama doa-doa kupanjatkan

Dan rasa syukur terselipkan

 

Jakarta, awal Januari 2021

 

Nah, bagaimana ? Seutuhnya puisi ini juga dapat dinikmati lewat channel Youtube saya yaa..

.Puisi Tentang Waktu 

Serta di podcast saya, A Podcast by Nurida, Morning Daughter di anchor.fm dan Spotify.

Puisi Tentang Waktu

        Selamat Tahun Baru 2021.

       Sekali lagi, percayalah. Seperti janji Allah SWT, Demi Waktu. Bismillah, mari kita melangkah, jangan sia-siakan waktumu, terus berkarya untuk hal yang bermanfaat.

        Salam sehat dan selalu semangaatt… ***NZ

Minggu, 03 Januari 2021

Kaleidoskop 2020 Prestasi Di Tengah Pandemi


       Moment apa yang sempat tercatat di tahun 2020 kemarin? Ayo kita buat kilas balik, supaya dapat menjadi refleksi diri untuk rencana di tahun 2021 menjadi lebih baik.

 

                                                                                                foto: dokpri Nur Ida Zed

       Setiap awal tahun selalu dipenuhi dengan segala rencana yang telah disusun rapi, begitu juga di tahun  kemarin.  Selain kegiatan rutin sehari-hari, beberapa moment penting juga patut dicatat sebagai hal yang perlu diingat untuk refleksi diri sekaligus introspeksi dan evaluasi agar menjadi lebih baik lagi.

       Ya. Semua pasti sepakat, kalau di tahun 2020 merupakan tahun terberat. Siapa yang menyangka kalau negeri kita juga terkena pandemi virus Corona sampai sepanjang ini. Bahkan di banyak negara di dunia sempat menerapkan kebijakan lockdown sehingga hampir semua sektor menjadi terdapak, baik sosial ekonomi, pariwisata dan pendidikan.

       Saya masih ingat betul, di awal bulan Januari beberapa agenda sudah dicatat, baik untuk pekerjaan, event kejuaraan buat prestasi Puan,  kebahagiaan seperti me time dan  silaturahmi serta wisata bareng keluarga. Tapi mau bilang apa,  Tuhan yang paling tahu mana yang terbaik untuk kita.  Apapun itu, sebagai manusia kita harus dapat melewatinya dengan lapang dada, karena waktu terus berjalan dan tak seorangpun mampu mencegahnya.

 

Memulai Kebiasaan Baru

       Di awal tahun 2020 kemarin, tepatnya sekitar bulan Februari, putri saya Puan masih bisa mengikuti kejuaraan Taekwondo tingkat Nasional. Ini menjadi salah satu agenda tahunan untuk prestasi yang telah ditekuninya. Saya masih ingat betul keseruan saat mendampinginya bertanding di GOR POPKI, Gedung Olah Raga Kerjasama Persahabatan Indonesia dan Korea, Cibubur yang biasa dipergunakan untuk tournament olah raga tingkat nasional dan internasional. Dan Alhamdulillah, dapat medali emas atau meraih juara pertama. Sebagai orang tua tentu saya  merasa senang dan bangga. Menurut saya ini sebuah pencapaian di awal tahun, dan ternyata event ini menjadi moment terkhir kejuaraan yang dapat diselenggarakan dengan tatap muka sebab setelah itu tidak bisa dilaksanakan lagi, tepatnya belum bisa.

                                                                        foto: dokpri Nur Ida Zed @nuridazed

      Ya, karena setelah itu pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menunda semua event kejuaraan olah raga mengingat situasi dan kondisi tidak memungkinkan dilaksanakan dengan tatap muka, sebab tentu melibatkan banyak orang dan pasti akan mendatangkan kerumunan yang dikhawatirkan akan rentan menjadi tempat penularan virus Covid-19.

       Sedih memang, padahal di bulan April sebenarnya ada event kejuaraan lagi, Taekwondo Baraduta Kapolri Cup tingkat Nasional dan dia sudah mendaftar, tapi oleh panitia waktu itu diundur Agustus, lalu September, dah terakhir sampai waktu yang belum ditentukan. Seperti juga kebijakan yang lain, kita harus bisa menerima keadaan dan membiasakan beradaptasi dengan Normal Baru.

 

Prestasi Di Tengah Pandemi

       Namun segala pembatasan yang dicanangkan ternyata tak menutup untuk inovasi baru sebagai jalan keluar. Begitu juga buat yang ingin terus berprestasi, termasuk bidang olah raga Taekwondo. Karena itu di bulan November kemarin, pemerintah telah membuat kebijakan baru untuk penyelenggaraan tournament secara virtual. Dan Puan, putri saya mengikuti kejuaraan Taekwondo Changmookwan International, E-poomsae Championship yang diikuti oleh 22 negara.

                                                                    Foto: dokpri Nur ida Zed @nuridazed

       Keseruan dan sensasi yang dihadirkan tak jauh berbeda, dengan virtual  justru dapat dipantau lebih luas lagi lewat Youtube. Rupanya tak sia-sia, putri saya D’vine Adinda atau Puan dapat meraih medali emas, sebagai juara pertama Individual Junior Female. Alhamdulillah. Kerja keras dan latihan selama ini membuahkan hasil. Kami semua bangga dan senang. Ya. Meski di bulan yang sama, November saya juga sedih karena harus kehilangan Bapak, beliau lebih dulu menghadap Yang Maha Kuasa.  Sehingga ada suka sekaligus duka di tahun 2020.

 

Webinar, ISB dan Kelas Podcast   

       Saya percaya setiap ada kemauan pasti ada jalan, seperti juga di balik kesusahan pasti ada kemudahan. Meski banyak kegiatan yang dibatasi di masa pandemi ini, namun saya hanya akan melihat dari sisi positifnya saja, agar yang hadir dalam pikiran dan cara pandang saya membawa pada energi positif juga. Terbukti meski menjadi tahun terberat, banyak hal juga yang saya rasakan memberikan manfaat.

       Dengan pembatasan dan kebiasaan normal baru ini, begitu banyak webinar yang dapat saya ikuti untuk menambah insight, bersosialisasi  bahkan menggali potensi diri. Di tahun 2020 beberapa webinar dan kelas online justru dapat saya ikuti hanya dengan di rumah saja. Juga jadi kenal dengan banyak teman baru dan komunitas  yang tak pernah saya pikirkan sebelumnya. Seperti Komunitas ISB ini, yang membuat saya jadi lebih aktif dan semangat lagi buat ngeblog, menuang inspirasi dan berbagi, serta merasa jadi punya keluarga baru yang saling mendukung.

       Begitu juga kelas podcast dari Suberkreasi dan Kominfo yang saya ikuti dari batch 1, batch 2 dan Masterclass. Wawasan jadi semakin terbuka, serta beberapa tantangannya yang membuat semua lebih hidup dengan terus berkarya. Bahwa kita tidak sendiri, dan terkungkung dengan adanya pandemi, tapi bila mau, justru dapat berselancar mendapatkan ilmu dan teman lebih luas lagi. Tergantung bagaimana menyikapi dengan cara pandang kita sendiri.

        Ya, barangkali kilas balik dari kejadian dan peristiwa yang dialami di tahun 2020 ini akan menjadi cermin besar untuk rencana dan evaluasi diri buat tahun 2021. Mari melangkah dengan niat baik untuk menuju sukses di tahun depan, aamiin.

        Salam sehat dan selalu semangaat.. ***NZ