Senin, 09 Agustus 2021

Rujak Cingur Kuliner Daerah Bikin Kangen Jawa Timur


         Percaya atau tidak bila kuliner khas sebuah daerah bisa membuat kita kangen untuk kembali datang dan mencicipinya. Lidah seperti sudah mengenali racikan mana yang paling enak untuk dinikmati.

By Nur Ida Zed

 

                                                        Foto: Rujak Cingur dokpri @nuridazed

         Boleh dibilang saya ini termasuk penjelajah rasa dalam kuliner. Meski berasal dari Jawa Tengah, saya juga suka masakan khas Jawa Timur. Dari kecil ibu sudah mengenalkan rawon dan rujak cingur di lidah kami karena rasanya memang enak, sehingga menjadi sajian pilihan yang juga sering dihidangkan di meja makan. Saya masih ingat saat ibu megenalkan pada kluwek, bahan khas untuk rawon berkulit keras seperti batu yang harus dipecah dulu dan unik itu. Juga petis udang yang menjadi pelengkap wajib untuk campuran sambal kacang pada rujak cingur.

         “Petis yang baik bisa dilihat dari tekstur, warna dan rasa gurih udangnya,” begitu kata ibu. Beberapa teman ada yang kurang menyukai petis karena sedikit amis, tapi bagiku itu justru sensasi rasa yang paling nikmat.

         Sewaktu masih kuliah di Yogyakarta, saya menemukan makanan ini di Mirota Kampus dan warung dekat jalan layang. Setelah tinggal di Jakarta, kami suka berburu makanan ini di beberapa restoran khas Jawa Timur yang menyajikannya. Kebetulan suami juga berasal dari sana, sehingga untuk selera makan tak jauh berbeda. Anak-anak pun mulai kenal dengan rasa khas masakan daerah yang sudah jelas enak, fresh dan sehat di antara makanan cepat saji yang lebih gampang ditemui saat ini.

 

Masakan Daerah Warisan Budaya

         Untuk memasak masakan daerah memang butuh keahlian tersendiri. Banyak teknik yang perlu dicermati agar rasa dan taste aslinya tetap terjaga. Meski banyak juga yang bisa dimodifikasi sesuai selera, namun ada beberapa pakem semacam bumbu dan cara memasak tertentu agar tidak hilang kelezatannya.

         Namanya saja rujak cingur, tentu paduan dari rujak buah dan sayur yang terkenal segar itu ditambah dengan irisan cingur. Ya, cingur, bagian dari mulut sapi yang sudah direbus itu akan terasa gurih, kenyal dan lezat bila diolah dengan cara yang benar dengan bumbu khusus, lho,  yaitu dilumeri dengan bubuk ketumbar dan bawang putih, lalu direbus bersama daun salam untuk menghilangkan bau amis dan memunculkan sensasi gurihnya.

         Konon, cerita hikayat rujak cingur berawal dari kesukaan seorang raja yang waktu itu menyelenggarakan sayembara membuat menu baru dan istimewa, karena sudah bosan jenis masakan yang itu-itu saja. Lalu seseorang menciptakan rujak cingur, paduan kesegaran dari aneka buah dan sayur yang dibuat rujak, serta gurih dari sambal kacang yang dicampur petis udang dengan sensasi unik dari kekenyalan cingur yang lembut.  

         Masakan khas Surabaya, Jawa Timur, khas dari daerah pesisir pantai ini tak hanya terkenal di tempatnya, tapi juga sudah menjelajah hingga ke ibukota bahkan manca negara. Di beberapa acara kedutaan di luar negeri, kuliner khas daerah ini juga dikenalkan sebagai salah satu identitas dan kekayaan budaya bangsa ini. Rujak cingur biasanya termasuk sajian pembuka atau salat karena memadukan kesegaran buah dan sayur di dalamnya, sementara sambel kacang campur petis menjadi sauce yang istimewa.  Bisa juga menjadi menu utama atau main course bila dilengkapi dengan irisan lontong, nasi maupun kentang, juga kerupuk udang.

  

Resep Rujak Cingur

Bahan:

-          150 gram cingur yang sudah direbus

-          Sayuran seperti 1 ikat kangkung, toge secukupnya.

-          Buah segar seperti nanas, bengkoang, timun, mangga, kedondong, jambu air, iris sesuai selera.

-          Pisang batu untuk sambal kacang

-          1 kotak tempe goring, potong persegi

-          1 kotak tahu putih goreng, potong persegi

-          Lontong, iris sesuai selera


Bumbu  kacang:

-          50 gram kacang tanah, goreng

-          2 siung bawang putih, goring sampai layu

-          Cabe rawit atau merah secukupnya

-          1 sdm gula merah

-          ½ sdt terasi bakar

-          Garam secukupnya

-          2 sdm petis udang

-          3 sdm air asam jawa


Cara membuat:

-          Rebus cingur sapi bersama sedikit garam dan daun salam setelah dilamuri bubuk ketumbar dan bawang putih hingga lunak, lalu angkat dan tiriskan. Bisa juga lalu digoreng sebelum diiris dan disajikan.

 

-          Kemudian siapkan bumbu kacang. Haluskan kacang yang sudah digoreng bersama cabe rawit, garam, terasi dan gula merah. Lalu tambahkan petis dan air asam juga air matang air matang secukupnya hingga lumer merata.

 

-          Siapkan potongan buah seperti mentimun, nanas, bengkoang juga jambu air juga sayuran yang sudah direbus seperti kangkung, taoge serta irisan cingur, tahu dan tempe goreng yang sudah dipotong dadu serta lontong bila mau.

 

-          Sajikan dengan dicampur semua bahan dan sambal kacang petisnya, atau bisa juga dipisah lalu sambal kacang petis disajikan dengan disiram di atasnya. Akan lebih enak bila dilengkapi dengan kerupuk uyel atau kerupuk udang.

         Ya. Buat kami, sesekali mencicipi makanan khas daerah menjadi salah satu cara untuk mencintai  budaya bangsa dari kekayaan asli Indonesia. Membiasakan lidah kita untuk tetap mengenali masakan khas sebagai warisan leluhur yang kaya rasa serta banyak manfaatnya. Selain itu, dimanapun kita berada, kuliner daerah seringkali bisa mengobati rasa kangen  saat ingin datang dan mencicipinya.

         Agaknya, kuliner khas daerah bisa membuat cerita panjang dalam paparan sejarah bahkan lekat dengan memori yang ingin diungkapkan ketika menikmati kelezatannya.

         Salam sehat dan selalu semangaatt.***NZ

Rabu, 04 Agustus 2021

Menuai Jariah Dengan Berbagi Konten Bermanfaat


         Lewat tulisan kita bisa menggerakkan hati setiap orang. Karenanya sejak awal menulis, saya niatkan untuk berbagi kebaikan. 

By Nur Ida Zed



         Jika ada pepatah yang mengatakan, penamu lebih tajam daripada pedang, saya setuju dengan itu dan merasakan kebenarannya. Karena lewat pena, maksudnya karya kita berupa tulisan akan mampu menghujam kepada banyak orang melebihi tajamnya sebilah pedang. Dengan tulisan yang dibagi, kemudian dibaca dan dimengerti bahkan dapat menggerakkan hati untuk merubah cara pandang dan pola pikir seseorang sehingga dengan sadar akan membawa pada kebaikan.

         Menyadari akan pengaruh dari sebuah tulisan, dan dampak dari apa yang dihasilkan itulah maka sejak awal menulis saya niatkan untuk berbagi kebaikan.  Kemudian mulai menulis di blog pribadi menjadi perlu sebagai salah satu media berkarya, berekpresi dan bereksplorasi serta sarana untuk berbagi. Karena itulah tagline yang saya pilih: sharing, inspiring, positive thinking. Saya ingin berbagi inspirasi melalui konten yang bermanfaat agar dapat menuai jariah dunia dan akhirat. 

   

Pengalaman Sebagai Inspirasi

          Banyak hal yang telah saya tuang melalui blog ini. Awalnya modifikasi berbagai artikel yang pernah saya tulis di majalah dan media masa tempat saya bekerja, agar dapat memberi informasi lebih banyak dan menambah inspirasi setelah membacanya. Seperti Pesona Laut di Pulau Lombok ketika di Majalah Hongshui Living Harmony, yang membagi keindahan pulau kecil dengan wisata alam sempurna. Respon pembaca yang mengucapkan terimakasih dengan tulisan ini karena menginspirasi sehingga ingin juga berkunjung ke sana membuat saya bahagia. Ada yang tanya di mana tempat yang recommended untuk bisa membeli mutiara air laut asli di daerah asalnya, Lombok, Nusa Tenggara Barat, juga toko perhiasan yang bagus bila di Jakarta. Untuk tulisan ini bahkan ada perusahaan travel wisata yang mengajak kerjasama dengan menawarkan berbagai paketnya. 

http://nuridazuhayanti.blogspot.com/search?q=lombok

          Lalu saat mengunjungi Rumah Classic Mediterania milik politikus Ingrid Kansil, inspirasi desain Nuansa Cozy and Elegant di rumah penyanyi Memes, konsep Tropical Country saat menyambangi rumah maestro seni keramik F.Widayanti, serta tokoh yang lain agar membuka wawasan seputar Living ketika di Majalah Herworld Indonesia https://www.herworld.co.id/. Saya yakin tulisan ini akan bermanfaat bagi pembaca.

http://nuridazuhayanti.blogspot.com/search?q=classic+mediterania

http://nuridazuhayanti.blogspot.com/search?q=memes

http://nuridazuhayanti.blogspot.com/search?q=f%2Cwidayanto

         Begitu juga liputan utama seputar anak dan perempuan, seperti Warning Human Trafficking ketika di Majalah Herworld Indonsia yang menguak betapa pentingnya mengenali serta memerangi masalah perdagangan perempuan yang masih saja ada, serta liputan utama mengenai Peduli Pendidikan Anak Bangsa yang menyentuh langsung kepedulian anak negeri untuk berbagi bersama beberapa perusahaan nirlaba. Saya rasa semua itu perlu dibagi agar kita menjadi aware dengan masalah ini.

http://nuridazuhayanti.blogspot.com/search?q=women+trafficking

http://nuridazuhayanti.blogspot.com/search?q=pendidikan+anak+bangsa

         Selanjutnya liputan khusus mengenai Empowering Women ketika di Majalah Female juga saya bagi di blog pribadi ini, yang mengungkap tentang beberapa perempuan hebat di balik pria sukses sebagai pasangannya. Termasuk Socio Culture saat di Majalah Male Emporium yang mengulik budaya para perempuan di berbagai daerah dan suatu negara yang konon menyimpan filosofi dengan kepercayaannya. Serta berbagai artikel seputar tips dan solusi  yang berkaitan dengan gaya hidup dan patut diketahui sebagai informasi positif.

http://nuridazuhayanti.blogspot.com/search?q=empowering+women

         Kemudian seiring berjalannya waktu, blog juga menjadi semacam tempat saya berbincang dan menuang berbagai pengalaman, sharing konten dengan masalah yang lagi hangat, termasuk pandemi yang harus dijalani sepanjang ini. Saya merasa lebih dekat dengan kalian sehingga lebih enak untuk bertutur secara ringan dan intimate supaya lekat tanpa sekat tapi tetap bermanfaat. Beberapa teman bahkan ada yang respect dan meminta untuk membahas tema tertentu serta memberi dukungan dengan mengikuti dan berlangganan. Saya sangat senang jika semua ini lalu menjadi sebuah harapan, motivasi  dan inspirasi.

  

Motivasi Untuk Berfikir Positif

         Dalam mengelola blog, memperbarui konten dengan konsisten menjadi hal yang utama. Memberikan tulisan yang menarik dan bersifat positif sangatlah penting agar tetap melekat pada traffic kunjungan bertambah dan selalu ada. Untuk itu tetap update semua hal baru dengan memperhatikan trend pembaca dan mengikuti komunitas serta saling backlink akan sangat membantu.

         Kerjasama dengan review produk atau endorse juga perlu untuk memperkaya konten yang bermutu.  Suatu kali saat menerima undangan untuk launching product, advertorial atau semacam iklan, berikan nilai lebih dengan profesional dan kejujuran yang dirasakan. Tetap mengemukakan hal positif yang menjadi selling point akan lebih berguna untuk diketahui oleh banyak orang dan pembacamu. Karena itu akan menjadi nilai ibadah bagi amalanmu.

         Blog buat saya adalah rumah maya yang harus dijaga keindahan dan kenyamanannya. Dengan selalu memberi konten yang bermanfaat untuk berbagi, memberikan motivasi dan menginspirasi saya akan selalu memberikan kebaikan juga untuk diri sendiri maupun bangsa ini. Saya ingin siapapun yang berkunjung akan merasa senang dan mendapat manfaat dari apa yang disampaikan, layaknya memasuki bangunan rumah yang dapat membawa kebahagiaan. Di dalamnya ada bermacam karakter, ayah, ibu, anak-anak dalam dinamika kehidupan sebuah keluarga yang akan menciptakan kedamaian. Akhirnya berbagi konten yang bermanfaat akan menjadi jariah dunia akhirat.

         Salam sehat dan selalu semangaatt..**NZ

Rabu, 28 Juli 2021

IDN Media Luncurkan Fortune Indonesia untuk Millenial & Gen Z


          Akses informasi menjadi bagian penting di era digital saat ini. Platform IDN Media akhirnya membidik kebutuhan Millenial dan Gen Z dengan merangkul  Fortune Indonesia pada ekosistem bisnisnya.

By Nur Ida Zed

        

                                                                          Peluncuran Fortune di Indonesia oleh IDN Media (Dok. IDN Media)

          Hampir setiap detik dinamika kehidupan tak bisa lepas dari sorotan media dan informasi, apalagi di masa pandemi seperti ini. Akses media seolah tak dapat dipisahkan mulai dari membuka mata hingga menjelang tidur malam. Beragam platform berbasis tehnologi dapat diakses dengan mudah untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan. Tak pelak peran media begitu penting dalam membetuk budaya suatu bangsa.

         Ya, semua orang tentu ingin mendapatkan informasi yang paling hangat, relevan dan terpercaya agar selalu update diri dengan wawasan dan cara pandangnya. Karenanya media yang paling tepat adalah yang memiliki perspective global,  track record dan visi yang kuat sehingga mampu mentransfer informasi akurat dengan membawa dampak positif bagi masyarakat. 


Positive Impact dari IDN Media

         Nama IDN Media https://www.idn.media/ tentu sudah tidak asing lagi buat kita, ya. Sebuah perusahaan media berbasis tehnologi dan platform konten  dengan lebih dari 70 juta Monthly Active Users (MAU) untuk Millenial dan Gen Z besutan dua bersaudara Winston Utomo dan William Utomo sejak 8 Juni 2014. Pada kuartal tiga 2021 ini, IDN Media akan tetap memberikan #PositiveImpact untuk Millenial & Gen Z dengan segera menghadirkan Fortune https://www.idnfinancials.com/id/foru/pt-fortune-indonesia-tbk , media bisnis global terkemuka yang berkomitmen untuk menciptakan karya jurnalisme dengan standar akurasi, transparansi, dan legalitas yang tinggi di Indonesia.

           Sebagai media bisnis, Fortune tentu akan menyasar para pengambil keputusan, eksekutif, pebisnis profesional, wirausahawan, dan pemimpin yang aspiratif sebagai target audiensnya. Di sisi lain, Fortune akan bergabung dengan ekosistem bisnis IDN Media, sebuah perusahaan media platform yang menarget Millennial & Gen Z.  Berangkat dari fakta tersebut, muncullah beberapa pertanyaan terkait bagaimana IDN Media dapat tetap merangkul Millennial & Gen Z dengan hadirnya Fortune di ekosistem bisnis IDN Media. Untuk menjawab hal tersebut, CEO IDN Media, Winston Utomo, menjelaskan bagaimana Fortune dapat membawa #PositiveImpact bagi Millennial & Gen Z, terutama dalam bidang bisnis, finansial, ekonomi, perbankan, investasi, market research, dan keuangan.

 

                                                        William Utomo, COO IDN Media dan Winston Utomo, CEO IDN Media (Dok.IDN Media)


Akses Informasi  Berkualitas

         Sebelum resmi memutuskan untuk membawa Fortune ke Indonesia, IDN Media tentu saja sudah mempertimbangkan berbagai hal. Salah satunya adalah pertimbangan mengenai dampak positif apa yang bisa didapat oleh Millennial & Gen Z dengan kehadiran Fortune. “Meski Fortune menargetkan pebisnis profesional sebagai audiens utamanya, hal ini sama sekali tak mengurangi fokus IDN Media pada Millennial & Gen Z,” ujar Winston dalam releasenya. Hadirnya Fortune diharapkan dapat memperkaya ekosistem bisnis di IDN Media, sehingga jenis informasi yang disediakan oleh para publisher di IDN Media pun menjadi semakin beragam.

         “Kehadiran Fortune ini pada dasarnya juga kami tujukan untuk Millennial & Gen Z yang memiliki ketertarikan seputar bisnis, finansial, ekonomi, perbankan, investasi, market research, dan keuangan, ya. Dengan terus memperhatikan akurasi dan kredibilitas informasi, kami ingin perkaya wawasan dan pengetahuan mereka,” terang Winston, lulusan University of Southern California, Los Angeles dan Master di Columbia University, New York.

 

Literasi Aspek Finansial Bagi Millennial & Gen Z

         Seperti kita tahu bahwa wawasan dan pengetahuan tidak hanya dapat diperoleh melalui pendidikan formal saja ya. Akses pada informasi yang berkualitas juga dapat menjadi salah satu alternatif lain yang dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan seseorang. Berkaitan dengan kehadiran Fortune di Indonesia, Winston menyebutkan, “Literasi terhadap aspek finansial menjadi salah satu hal paling penting yang sebetulnya wajib dipahami oleh Millennial & Gen Z. Untuk itu, Fortune ingin menjadi sumber informasi yang lengkap, akurat, dan terpercaya, serta membantu membuka perspektif baru terkait fokus mereka pada aspek finansial.” Terang pemuda kelahiran Surabaya yang memulai karier profesionalnya di Google Singapura ini.

 

Kolaboratif dan Berjiwa Wirausaha

         Sejalan dengan jiwa muda yang butuh tantangan dalam bisnis dan investasi, dapat disimpulkan bahwa IDN Media begitu optimis terhadap keinginan Millennial & Gen Z untuk berwirausaha. Mewakili IDN Media, Winston yang juga seorang millennial ini percaya bahwa atribut yang signifikan dari generasi ini adalah karakter kolaboratif dan jiwa wirausaha. “Millennial & Gen Z adalah pengambil risiko. Mereka memiliki jiwa wirausaha yang besar. Dengan karakter kolaboratif yang mereka miliki, mereka akan menggunakan kinerja tim sebagai landasan dalam membangun sebuah bisnis,” terang Winston menyampaikan pendapatnya.

         “Collaboration allows teachers to capture each other's fund of collective intelligence”, sebuah pepatah yang menggambarkan betapa kolaborasi menjadi salah satu elemen terpenting untuk membangun kerja sama dengan Millennial & Gen Z. “Mereka memiliki prinsip perusahaan yang kooperatif guna menciptakan kemitraan yang efektif. Kolaborasi dapat diwujudkan hanya dengan komunikasi yang baik dan sehat. Oleh karenanya, mereka juga cenderung membangun lingkungan yang inklusif, di mana setiap orang dihargai,” ucap Winston, yang awalnya mengelola blog pribadi bernama indonesiantimes.com itu memberi keterangan penutup.

         Selamat datang Fortune Indonesia. I am coming for The Club !  

         Salam sehat dan selalu semangaatt.***NZ

Sabtu, 24 Juli 2021

Ekspresi Foto Di Buku Tahunan Sekolah


         Meski masih pandemi, anak sekolah juga ingin membuat kenangan manis bareng teman seangkatan sebelum kelulusan. Selama belajar online di rumah saja, mereka menyiapkan foto-foto dengan beragam ekspresi dalam berbagai tema, termasuk Puan, putri saya.

By Nur Ida Zed

 

                                                          Foto @dvine_adinda

         Saya sih sepakat bila selembar foto bisa menyimpan banyak kisah. Saat membaca sebuah artikel atau berita, kelengkapan foto akan dapat menjelaskan peristiwa serta mengungkapkan paparan yang disampaikan. Dalam pigura yang dipajang di ruang tamu atau ruang keluarga pun, foto dapat menggambarkan identitas sebuah keluaga, bahkan mengingatkan pada suasana, situasi dan kondisi saat itu. Foto menjadi rekaman yang dapat mengungkap apapun di baliknya, dan orang-orang yang ada di dalamnya.

         Pada album foto  biasanya saya meletakkan jejeran peristiwa yang berkaitan, sehingga saat dinikmati membuat kita merasa kembali masuk dalam suasananya, entah itu kebahagiaan, keceriaan atau sebaliknya. Saat wisuda dan masih lajang, juga pernikahan misalnya, saya menyimpannya dalam album tersendiri, begitu juga ketika anak-anak lahir, tumbuh dan besar, serta momen-momen penting dan berkesan semacam wisata, ulang tahun, hari raya, mudik, jalan-jalan, kejuaraan dan semua hal yang dapat direkam dalam kamera. Kesenangan, kesedihan dan kebahagiaan saat itu akan melekat dan terlihat pada ekspresi raut muka, mimik wajah, senyuman, dan gestur tubuh yang diabadikan di sana.

         Kalau dulu saat kamera masih analog dengan menggunakan negative film, proses untuk menjadi selembar foto sangatlah panjang. Tapi di era digital sekarang, foto dapat dilakukan oleh siapapun dengan mudah karena selain kamera digital, di smartphone sekalipun ada banyak fitur yang ditawarkan untuk mendokumentasikan sebuah momen menjadi kenangan.

 

BTS Saat Pandemi

         Lalu, ketika Puan putri saya sudah duduk di kelas tiga, rasanya perlu memiliki kenangan yang bisa diabadikan di sekolahnya.  Awalnya sih semua orang tua siswa satu angkatan sepakat keberadaan BTS alias Buku Tahunan Sekolah bisa melengkapi kenangan anak-anak selama belajar di sekolah sepanjang tiga tahun ini. Kebersamaan mereka hingga menginjak usia remaja tentu tak akan dapat diulang lagi. Dan ya, selama menjadi siswa di SMP Negeri 41, Jakarta Selatan sejak tahun 2018 hingga 2021 ini mereka pasti memiliki cerita yang seru untuk dijadikan dokumentasi dalam memori hingga usia tua nanti. Bersama para guru, wali kelas, teman-teman, manajemen sekolah serta lingkungan dan kegiatan yang menjadi bagian dari proses belajarnya selama ini.

         Sebelumnya kami orang tua, terutama panitia menginginkan foto yang bagus dengan menggunakan pemotretan profesional bareng vendor yang dilakukan di beberapa lokasi sesuai tema masing-masing kelas. Lalu menyiapkan properti yang mendukung, lengkap dengan stylish agar hasilnya sempurna. Tapi saat dinyatakan pandemi dan anak sekolah tak diijinkan tatap muka, bahkan untuk berkegiatan dan melakukan aktivitas yang menimbulkan kerumunan, maka teknik pemotretan dirubah. Foto kelas  dibuat masing-masing dengan mengacu guidener dari vendor.

         Tak apa, dengan berbagai cara akhirnya sudah siap dan menjadi sebentuk cerita yang dikemas pada sebuah buku besar eksklusif dari foto-foto yang ditata. Ada yang kebagian tema Mafia, Noir, Summer, Picnic, Cottagecore, Retro serta Monokrom yang disatukan dalam alur keceriaan khas remaja di tengah pembelajaran jarak jauh, karena akhir dari mereka lulus dan meninggalkan masa sekolah menengah pertama dilalui saat masa pandemi. Dan semua dituang dalam rangkaian gambar, paduan foto-foto yang dapat bercerita dengan kenangan ini.

 

Foto Yang Menyimpan Harapan

         Pada foto memang kita bisa bertanya tentang banyak hal dan mendapatkan jawabannya. Tapi lebih dari itu, rangkaian foto juga dapat membuka beragam memori dalam hati dan pikiran, bahkan menyimpan harapan.

         Pernah dengar kan cerita seseorang yang telah lama berpisah dan akhirnya bertemu karena sebuah foto? Dan ini tak hanya fiksi. Suatu ketika saya mendapatkan album foto lama yang disimpan di lemari pajang, tanpa sengaja menemukan berkas foto-foto bapak ibu yang mulai memudar dan teman-teman mereka sewaktu masih muda. Ketika bertanya, bahkan almarhum bapak waktu itu bisa bercerita panjang lebar mengenai siapa saja yang ada di foto itu, lengkap dengan aneka kisah saat masih sekolah dulu hingga membuat beliau semangat karena hanya sedikit temannya yang tersisa. Di saat kami berduka, seseorang yang datang di antara tamu mengenalkan sebagai anak dari sahabat bapak yang hanya kami kenal lewat fotonya. Kemudian kembali tersambung tali silaturrahmi.

         Ya, dalam foto bisa mencerminkan suasana hati dari sorot mata dan senyuman yang diungkapkan. Di buku tahunan sekolah ini, keceriaan dan kepolosan mereka kelak akan menjadi saksi dari sebuah kesuksesan dan keberhasilan di masa mendatang. Ekspresi yang ditunjukkan dapat menjadi motivasi untuk proses menuju cita-citanya pada sepuluh, dua puluh, tiga puluh tahun ke depan, saat mereka berjuang dan meraih keinginan sebagai tujuan hidupnya. Tetap mengingat pada almamater yang pernah membesarkan namanya, juga kepedulian terhadap guru-guru yang telah mengajar, memberi ilmu dan mendidik serta nama baik yang harus dijaga selamanya.

          Sebenarnya foto adalah ungkapan citra diri yang menyiratkan pribadi dan mengemukakan siapa  kita ini. Saat senyum tulus yang merekah menghiasi wajah mampu memberikan kesejukan,  janganlah sirna karena usia dan beban kehidupan yang menekan. Karena itu saat menyimpan, bahkan mengupload ke media sosial seharusnya setiap foto dapat dipertanggung jawabkan.

        Bagaimana menurut kalian?

        Salam sehat dan selalu semangat.***NZ

Sabtu, 17 Juli 2021

Jalur Prestasi Di Masa Pandemi


         Banyak orang mengeluh dengan situasi pandemi yang panjang ini. Namun tak sedikit yang bisa disyukuri karena mendapat banyak berkahnya, termasuk saya.

by Nur Ida Zed

                                                                foto :@dvine_adinda

         Ya, memang tak bisa dipungkiri kondisi saat ini membuat perubahan yang tak terprediksi. Sudah satu setengah tahun lebih nih, menghadapi situasi pandemi dengan semua kebiasaan baru yang serba dibatasi. Yang tentu tak terbayangkan sedikitpun sebelumnya. Awalnya pasti merasa berat bagaimana menjalani semua ini. Tapi karena yakin dan percaya bahwa semua yang diberikan Tuhan pasti ada hikmahnya, maka apapun itu harus disyukuri dan diupayakan mendapatkan jalan terbaiknya.

         Saya sih, termasuk orang yang tak mau menyerah dan mengeluh pada keadaan dan kondisi saat ini. Selalu berusaha dan berfikir positif dengan semua yang ada, serta tak peduli dengan kendala karena melihat semua itu adalah tantangan yang pasti ada solusinya. Sepanjang pandemi ini, ada banyak pencapaian yang saya rasakan dan patut disyukuri.

 

Update Diri dengan Dunia Online

         Meski telah lama sekali  berkecimpung di dunia media massa dan tulis menulis, dulu saya kurang tertarik dengan hal yang berbau media sosial dan literasi digital. Beberapa majalah yang pernah saya gawangi membuat waktu tak bisa membagi untuk aktif di dunia literasi digital karena ini butuh perhatian khusus. Tapi seiring perkembangan jaman, semua majalah juga dibuat versi digital (baca: E-Magazine) sehingga mau tak mau membuat perubahan, termasuk ketika masa pandemi ini. Pola pikir lalu berubah,  tak ada kata terlambat untuk mengejar yang ketinggalan. Asyiknya dunia online yang serba digital membawa saya tak berhenti belajar agar bisa terus update dan bermanfaat, walaupun belum sepenuhnya sempurna.

         Semangat yang saya rasakan merupakan pencapaian yang tak bisa digambarkan dengan kata-kata. Bisa belajar dengan mereka yang lebih muda tanpa melihat rentang usia, berkolaborasi dan saling support untuk maju dan berkembang bersama. Dan yang pasti, saya yang masih baru di dunia digital jadi lebih tau betapa pentingnya ketrampilan ini untuk menuangkan ide dan kreativitas menjadi konten kreatif yang bermanfaat untuk berbagi. Salah satunya dengan blog ini, yang sempat fakum sekian lama dan kemudian kembali menggeliat saat pandemi.

         Beberapa  webinar, zoom meet maupun google meet yang saya ikuti tak pelak membawa pada beberapa komunitas yang dapat mengembangkan diri lagi. Seperti komunitas ISB, Blogger Perempuan, Upload Kompakan serta Komunitas Podcast semacam The Podcaster Indonesia dan Podcast Populer. Dengan ngeblog dan ngepodcast, saya merasa ini sebuah pencapaian yang didapatkan, setidaknya untuk kesenangan diri, bereksplorasi dan berbagi.

         Podcast Morning Daughter yang telah running dan dapat dinikmati secara berkala di aplikasi Anchor FM dan dan Spotify, membawa saya pada dunia lama, dunia penyiaran dengan menuang kata: Berbagi inspirasi dari dua generasi, saya dan putri saya Puan sebagai taglinenya. Beberapa episodenya mulai diperhatikan oleh produk sponsor untuk ikut berpartisipasi. (baca cerita saya mengawali podcast di  tulisan sebelumnya yaa:   http://nuridazuhayanti.blogspot.com/2020/08/a-podcast-by-nurida-muncul-dari.html  


 

Jalur Prestasi Di Masa Pandemi

           Sesunguhnya pandemi tak membuat semua menjadi mati suri. Banyak kreativitas yang membuahkan karya yang menuntut kita untuk tetap berprestasi.  Walaupun sepanjang pandemi ini pembelajaran anak sekolah hanya dilakukan dengan daring, dalam jaringan alias online tanpa tatap muka, namun prestasi tetap dapat diraih dan diupayakan buat mereka yang pandai menciptakan peluang.

         Alhamdulillah tahun ini Puan putri saya masuk di SMAN 34 Jakarta lewat jalur prestasi Taekwondo Changmookwan Internasional yang diraihnya di masa pandemi. (Seperti yang pernah saya di ceritakan sebelumnya yaa  http://nuridazuhayanti.blogspot.com/2021/01/kaledoskop-2020-prestasi-di-tengah.html ) Juara pertama dan berhasil meraih medali emas membawanya berlenggang lewat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2021 di sekolah favorit ini. Sebagai ibu yang mengerti betul kerja kerasnya, tentu ini merupakan sebuah pencapaian yang patut dibanggakan. Dari awal dia memilih sekolah yang ada di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan ini untuk menuntut ilmu dan jalan meraih cita-citanya.

         Seperti diketahui, PPDB 2021 ini memberikan kesempatan untuk generasi muda berprestasi yang tak hanya piawai bidang akademik dan non akademik semata, tapi juga lengkap dengan skill mereka dalam kepengurusan dan berorganisasi. Dan Puan, D’vine Adinda Nizbach putri saya melewati tantangan ini sehingga lolos sesuai dengan rencana dalam meraih mimpi.  Dia tidak saja sebagai ketua ekstra kurikuler Taekwondo di sekolah sebelumnya, SMPN 41 Jakarta, tapi juga aktif di berbagai kegiatan seperti FORCA-Forty One Cup, dan memperkuat team Color Guard Drumband Bahana 41, yang juga pernah juara.       

         Tak ada yang tak mungkin saat kita yakin dan percaya kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, Sang Pencipta Alam Semesta. Ketika dalam surat Al-Insyirah ayat 5 dan 6 menyebut  Fainnamaal usri yusro, inna maal usri yusro yang artinya: Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu  ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka tak perlu menyerah saat menerima segala ujian dari Nya.  

         Nah, dari sini ada hal yang perlu menjadi catatan, bahwa sekecil apapun pencapaian yang telah diraih patut disyukuri dan dibanggakan, supaya Dia melimpahkan keberkahan yang lebih besar lagi.

         Salam sehat dan selalu semangaatt.***NZ

Senin, 05 Juli 2021

Cintai Dirimu Tingkatkan Imun

 

          Pandemi belum juga usai hingga saat ini. Patuhi protokol kesehatan dan tingkatkan imunitas tubuh dengan lebih mencintai diri sendiri atau self love.

by Nur Ida Zed

                                                photo by Pinterest

         Siapa yang menyangka bila situasi pandemi seperti ini harus kita hadapi lebih panjang lagi. Sekian lama menerapkan hidup dengan kebiasaan baru, menjaga jarak, memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun serta hand sanitizer rupanya tidak serta merta membuat situasi ini akan berakhir dalam waktu dekat. Berbagai upaya telah diusahakan, seperti pembatasan di tempat ramai yang menimbulkan kerumunan, aktivitas dan kegiatan yang rentan bertemu langsung agar meminimalisir penularan hingga vaksin yang dianjurkan supaya menguatkan antibodi dan menghindari terpapar. Tapi rupanya tak juga cukup untuk menghentikan berkembangnya virus Corona atau covid 19 di Indonesia, juga dunia.

         Beberapa waktu sempat mereda, bahkan pemerintah sudah merencanakan persiapan tatap muka buat anak sekolah, namun agaknya harus ditunda. Akhir-akhir ini malah meningkat lagi, bagaikan badai kedua dengan varian baru yang konon lebih berbahaya. Banyak yang terpapar, tak sedikit yang meninggal dunia. Situasi dan kondisi ini mau tak mau membuat kita tetap waspada dengan memperketat prokes seperti menggunakan double masker saat keluar rumah dan terpenting menjaga imunitas agar hati tetap bahagia.  

 

Membangun Self Love

         Tak mudah memang, mengatur rasa bahagia di tengah situasi yang serba sulit ini, apalagi saat sekarang diperketat dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat. Tapi kita harus bisa dan tidak boleh menyerah ya. Karena itu salah satu kuncinya adalah dengan mencintai dan menyayangi diri sendiri atau self love.

          Cinta pada diri sendiri atau self love merupakan perasaan percaya diri dan yakin serta bangga terhadap diri sendiri, kemampuan serta apapun yang kita punya, tak peduli dengan pencapaian orang lain yang seringkali terlihat lebih baik. Memahami dan membangun self love ini menurut psikholog klinis Aimee Daramus, PsyD dalam Urban Balance, Insider akan membantu menikmati saat-saat indah dalam hidup. Selain itu, mampu menangani situasi  yang  buruk sekalipun.   

         Nah, sayang pada diri sendiri bukan berarti egois dan tak peduli,  lho. Dengan mengenali diri sendiri  lengkap dengan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki  menjadi awal bagaimana memperlakukan diri kita apa adanya sehingga tumbuh rasa cinta. Menghargai diri kita dan memberi apresiasi sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Sang Pencipta. Lalu bagaimana melakukannya ?

 

Bersyukur Dengan Yang Ada

         Bentuk self love yang paling utama adalah mensyukuri apa adanya yang kita punya. Buat saya tidaklah terlalu sulit, karena selalu ada dukungan dari lingkungan dan orang terdekat, yaitu keluarga. Batapa tidak ? Dengan keluarga kecil ini saya biasa menciptakan kebahagiaan dengan berkumpul dan saling bercanda. Melihat anak-anak senang rasanya sangat beruntung walau kini beberapa kegiatan tertunda dan masih belum bisa kemana-mana. Banyak hal yang dapat dilakukan yang membuat kita saling mengisi dan melengkapi satu dengan lainnya.

         Hal kecil misalnya dengan sesekali memasak bersama mereka dan memanjakan selera makan rasanya menjadi salah satu ungkapan menyayangi diri sendiri. Ya, karena apapun yang disajikan seringkali dapat pujian bintang lima dan selalu ludes tak bersisa, haha. Saya dapat bereksplorasi dengan beberapa resep baru dan kesukaan yang dapat menyenangkan keluarga. Ini membuat kita menjadi lebih kuat dalam ikatan sebagai sebuah keluarga.

         Menikmati yang kita miliki tanpa mengeluh, karena pada dasarnya tak ada manusia yang sempurna, hanya bagaimana pola pikir dan cara menghadapinya saja yang berbeda. Saat menemukan kekurangan, cintai sebagai kelebihan dan terima dengan lapang dada. Karena diri kita ini sebenarnya sudah diberikan yang terbaik oleh Tuhan sesuai dengan porsinya. Dan tugas kita hanya menjaga dan merawat, baik jasmani maupun rohaninya.

          Saat ingin mengeluh, saya lalu berfikir bahwa ini tak banyak gunanya. Lebih baik tanamkan dalam pikiran bila mengeluh hanya akan merusak jiwa. Berfikir positif jauh lebih bermanfaat karena akan memunculkan energi baik untuk diri kita.

         Di situasi pandemi sekarang ini, tak pelak banyak hal yang membuat hati, pikiran dan perasaan tak menentu sehingga menghadirkan kejenuhan dan kebosanan yang kerap membuat kita mengeluh pada diri sendiri,  lingkungan dan situasi yang ada. Akan lebih baik jika kita mengambil hikmah serta bersyukur karena masih diberi nikmat sehat untuk melaluinya.  

 

Hilangkan Rasa Kecewa

         Sebagai manusia tentu tak bisa dipisahkan dengan segala keinginan dan harapan yang menjulang untuk dirinya. Bahkan mimpipun musti kita gantungkan setinggi langit kalau bisa. Tapi buat saya, ada kalanya cooling down dan selalu berpijak pada dunia nyata. Bahwa hidup adalah apa yang kita hadapi saat ini. Tak perlu berkecil hati ketika harapan tak sesuai asa. Istilah dalam Bahasa Jawa: ora usah ngoyo, tetep legowo tapi harus ikhtiar dan usaha. Tanamkan keihklasan dalam hati dan pikiran serta hilangkan rasa kecewa.

         Untuk itu saya biasa melakukan perenungan dan me time. Memanjakan diri dengan hobi tanpa target tertentu, sehingga merasakan bahwa diri kita adalah ratu, yang berharga dan patut diapresiasi dengan pencapaian saat ini, apapun itu. Memaafkan ketika ada kesalahan dan kekurangan, melupakan dan lepaskan semua masalah yang masih mengganjal di dada. Let it be. Dan hidup akan menjadi ringan terasa.

         Ya, dengan mencintai dan menyayangi diri sendiri sebenarnya akan membawa pada ketentraman hati dan kesehatan jiwa serta keberkahan dalam menjalani hidup kita.

         Salam sehat dan selalu semangaat. ***NZ


Jumat, 30 April 2021

Harapan di Masa Mendatang


        Apa yang menjadi harapanmu di jangka pendek dan jangka panjang? Tetapkan hati agar dapat terlaksana di kemudian hari.

By Nur Ida Zed



        Keinginan yang selalu diupayakan dengan berulang akan menjadi doa yang didengar dan dikabulkan. Saya percaya ini, karena ketika berharap sesuatu, alam bawah sadar akan muncul dorongan untuk mewujudkannya sehingga timbul usaha yang tidak bisa diduga. Lalu semesta seolah ikut mendukung niat baik kita lewat energi positifnya.

         Sebagai contoh kecil saja ya, sewaktu masih duduk di bangku TK, saya mengajak Puan, putri saya mengantar kakaknya mengikuti kejuaraan Taekwondo tingkat Nasional di arena GOR POPKI- Pusat Olahraga Persahabatan Korea Indonesia di Cibubur. Venue yang biasa dijadikan ajang kejuaraan bergengsi tingkat Nasional dan Internasional semacam Sea Games dan Asian Games. Saat pertama itu kami merasakan aura yang berbeda karena sudah disetting sedemikian rupa, dengan tatanan matras di bawahnya serta spanduk dan baliho pendukung acara, lengkap dengan supporting para atlet dari berbagai kota bersama panitia, para pelatih, orang tua dan penggembira. Ketika itu dia bilang, “ Puan pingin ikutan juga,” katanya.

        Ah, lalu ketika break istirahat, dia diantarkan sahbeum (baca: pelatih) menuju arena untuk main-main sembari melambaikan tangan, dada dada, sementara kami menyambut dengan memandang dari balkon saja, selayaknya melepas Sang Atlet berlaga. Siapa sangka, akhirnya di kemudian hari dia berkesempatan untuk mengikuti kejuaraan di sana dan seringkali menang membawa medali emas karena juara. Anak perempuan juga bisa, begitu pikir saya yang waktu itu tak sengaja berharap dia mau berlatih juga.

 

Harapan dan Doa

        Ya, tak masalah bila kita, manusia,  siapapun juga punya harapan untuk dirinya dan keluarga, misalnya. Apapun itu jangan membuat kita ragu seolah “pungguk merindukan bulan” manakala harapan dan mimpi seakan ketinggian.  Saya selalu ingat cerita Thomas Alfa Edison, penemu listrik yang juga ilmuan pemilik ratusan hak paten yang awalnya dipandang sebelah mata dan “dipaksa” keluar dari sekolah karena dianggap penghayal, tidak bisa mengikuti pelajaran sehingga harus dikembalikan kepada orang tuanya. Sang ibu bersikukuh dan bilang,” Anda yang tidak mampu mengajari anak saya yang jenius, luar biasa.” Kemudian dengan segala upaya, meyakinkan diri dengan penuh harapan dan doa, Thomas akhirnya dapat menunjukkan sebagai seorang ilmuwan yang diakui dunia dan kaya raya.

        Pastinya banyak kisah lain dari sebuah harapan yang kemudian menjadi nyata. Semua itu terjadi karena adanya upaya dan doa. Karena Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran surat Ar-Ra’d ayat 11 yang artinya: “Sesungguhnya Allah tak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.”

        Untuk saat ini sih harapan jangka pendek saya Puan lulus SMP dengan nilai bagus dan dapat diterima di SMA yang diinginkan. Semoga juga bisa diterima lewat jalur prestasi lagi dengan rekomendasi sertifikat kemenangannya di kejuaraan internasional kemarin. Lalu sekolah bisa kembali tatap muka, anak-anak bersukaria, bersosialisasi juga di dunia nyata dan bermain dengan teman-temannya serta dapat belajar dan berekplorasi sesuai minat atau bakatnya.

        Di situasi pandemi seperti ini, harapan utama saya tak lain selalu diberi kesehatan, keberkahan dan keberuntungan. Karena melihat suasana yang belum normal sempurna, masih banyak yang harus dijaga sehingga setiap doa  dalam sholat saya sisipkan tiga poin itu. Semoga pandemi segera berlalu. Keep your Hope.  Harapan merupakan semangat untuk hidup yang membuat kita selalu bisa bangkit dari kondisi apapun juga.

        Salam sehat dan selalu semangaatt..!***NZ

Kamis, 29 April 2021

THR Untuk Apa Saja ?


         Semua pasti suka ketika pembagian THR tiba. Cermati penggunaannya agar lebih banyak manfaatnya.

By Nur Ida Zed



         Rezeki yang satu ini pasti selalu diunggu setiap kali kedatangan bulan puasa Ramadan. Apa lagi kalau bukan THR alias Tunjangan Hari Raya. Buat pegawai atau karyawan, baik negeri maupun swasta, adanya tambahan penghasilan tahunan ini tentu bisa membantu pengeluaran yang pasti akan meningkat karena kebutuhan yang biasanya bertambah jelang hari raya. Kalau tahun-tahun lalu sebelum pandemi, alokasi THR mungkin lebih banyak digunakan untuk mudik lebaran ya, semacam biaya perjalanan, oleh-oleh, vakansi, angpau dan yang lainnya. Tapi saat tak harus mudik kali ini,  sebaiknya THR untuk apa saja yaa.

 

Zakat yang Utama

        Setiap kali dapat THR, saya langsung menggunakannya untuk membayar zakat. Selain zakat fitrah yang wajib bagi setiap muslim untuk seluruh anggota keluarga sebagai penyempurna ibadah puasa menuju hari kemenangan yang fitri, juga zakat mal dan sedekah.

        Biasanya sih keluarga kecil kami, empat orang ini usai sholat tarawih di masjid mendatangi  panitia amil zakat di sana yang menerima, mendoakan dan mencatatnya. Pernah juga saat berkunjung ke mall, kami titipkan zakat fitrah kepada panitia penyelenggara zakat seperti Dompet Dhuafa  https://instagram.com/dompetdhuafaorg?igshid=3r8xbipqcfb6   yang menyediakan counter staff di area itu. Tapi saat pandemi tahun kemarin, zakat fitrah dilakukan secara online juga, karena di Dhompet Dhuafa dan beberapa peyelenggara badan amil zakat sudah menyediakan aplikasinya. Lebih enak juga sih, lengkap dan praktis. Niatkan dalam hati untuk zakat fitrah supaya kembali fitri.

        Selain zakat fitrah, adalah sedikit untuk zakat mal. Ini dibayarkan tahunan setelah dihitung perkiraan persenannya. Seperti bayar pajak bumi dan bangunan serta pajak kendaraan bermotor saja, supaya lebih tenang dan berkah harta yang kita punya. Ibarat sirkulasi kehidupan, kita perlu respirasi juga kan, mengeluarkan zakat, membagikan untuk mereka yang berhak agar ditambahkan lagi rezekinya, aamiin.

         Kalau sedekah, saya biasa menitipkan amanah ke panti asuhan Kubah Rahmatan Indonesia, selain di sekolah Puan, yang biasanya mengumpulkan donasi infaq, zakat dan sedekah saat Ramadan. Jadi ceritanya waktu lagi belanja di mall bareng Puan, ada ibu-ibu berseragam yang memberikan amplop untuk sumbangan. Awalnya saya acuh, banyaklah yang menawarkan ini untuk jemput bola, pikir saya. Tapi ketika ketemu di toilet, entah kenapa saya tertarik untuk tanya-tanya. Rupanya dari panti asuhan yang lokasinya tak jauh dari rumah saya. Sejak itu hampir setiap bulan dapat notifikasi WhatsApp report kegiatan dan doa bersama anak yatim piatu. Alhamdulillah setiap kali ada rezeki saya hanya perlu berbagi dengan mentransfer saja.

        Setelah zakat dan sedekah selesai, biasanya saya sisihkan untuk berbagi kepada orang tua. Sebagai anak tertua saya merasa harus berbakti dengan ini, agar ridho beliau senantiasa menyertai,  mendapatkan berkah sehingga melancarkan rezeki yang ada. Kemudian berbagi juga kepada anak-anak, supaya mereka merasakan kesenangan dapat THR juga.

 

Keperluan Lebaran dan Tabungan

        Peruntukan THR kurang afdol rasanya kalau tidak digunakan untuk keperluan kebutuhan hari raya. Setuju, kan ? Selain baju lebaran, yang kini juga bisa dibeli secara online, biasanya stok makanan pun harus ditambah. Seperti cemilan lebaran semacam kue kering: nastar, putri salju, kestengel dan teman-temannya. Juga persiapan masakan lebaran yang akan diperbanyak porsinya.

        Meski tahun ini mungkin tidak bisa mudik lagi karena masih pandemi, alokasi dana untuk ini akan ditabung dulu saja. Untuk beli investasi seperti emas atau logam mulia, serta persiapan hari raya Idul Adha yang akan datang sebentar lagi. Buat nambah beli binatang qurban agar lebih sempurna ibadahnya.

        Berapapun THR yang didapat, janganlah sekadar dihitung dari jumlahnya. Syukuri sebagai rezeki agar berkah dan nikmatnya lebih terasa sehingga akan terus ditambah lagi setiap tahunnya. Seperti dalam Al-Quran Surat Ibrahim ayat 7 yang artinya: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”

        Semoga bermanfaat yaa.

        Salam sehat dan selalu semangaatt..!**NZ

Rabu, 28 April 2021

Komik yang Menggelitik


        Siapa yang suka baca komik? Tak hanya seru, asyik dan menggelitik, kadang  juga berisi petuah dan filosofi yang baik.

By Nur Ida Zed

                                             foto: @nuridazed pinterest

        Saat ditanya komik apa sih favorit kamu? Saya tak pernah bisa menjawabnya secara spesifik. Ketika kecil dulu, mengenal komik karena melihat Bapak pernah membaca (memiliki) serial Ramayana dan Mahabharata karya R.A. Kosasih. Bukunya sedikit tebal dan banyak, saya suka karena gambar dan ceritanya bagus. Rupanya tak hanya itu, komik ini banyak menyimpan filosofi dan pelajaran hidup saat kita besar dan mengerti tentang ini. Lalu saya baca lagi karena dulu itu belum mencerna dan lebih banyak melihat gambar serta membuka-buka halamannya saja.

        Sebenarnya komik bisa membuat kita tertarik untuk membaca dan mengikuti isi cerita saat menyukai tokoh yang dibuat di dalamnya. Peran penulis dan juga creator design atau gambar bisa jadi penting agar pembaca seperti saya mau melirik dan menikmatinya. Begitupun dengan tokoh yang dimunculkan pada cerita sehingga membuat pembaca ingin tau kelanjutannya, lalu terus mengikutinya dan gak mau ketinggalan serialnya.

        Di toko-toko buku, komik biasa dipajang paling depan. Mungkin supaya mudah terlihat saat penyukanya yang banyak itu ingin membeli dan mendapatkannya. Barangkali salah satu strategi agar bisa menjadi daya tarik ya, karena tak sedikit tumpukan komik yang dipajang itu boleh dibuka-buka lembarannya sehingga dapat mengetahui “bocoran” isinya sebelum memutuskan untuk membeli menuju kasir. Apalagi kalau komik diskonan, haha…

 

Komik Serial Avatar

        Dan cara ini ternyata membuat saya terperangkap juga lho. Saat menemani anak-anak membeli buku pelajaran dan berbagai alat tulis di Toko Buku Gramedia, Gunung Agung maupun Kharisma dan yang lainnya, sembari menunggu mereka memilih, saya sempat terkesima dengan komik serial Avatar: The Legend of Aang yang waktu itu sempat berjaya. Saya intip dengan membacanya sedikit, lalu tertarik dan tergelitik. Ini Avatar yang saya kenal sebelumnya karena tayangan animasi di televisi. Tokoh Aang dengan petualangannya menyelamatkan dunia dari kekejian Negara Api yang menggambarkan keseimbangan semesta dalam kekuatan pengendalian diri. Ah, saya suka mengikuti serial animasi Jepang ini di jaringan televisi Nickelodeon, yang sekarang juga sudah dibuat filmnya.

        Kemudian saya tanya anak-anak, katanya mereka juga suka. Jadi berhasillah strategi penjual untuk ‘menjebak’ saya, hahaha…karena tanpa pikir panjang  lalu membeli beberapa serialnya. Rasanya tak hanya keseruan cerita saja yang didapat, tapi juga berbagai pelajaran yang tersirat semacam bagaimana mengendalikan diri saat menghadapi segala situasi yang menghimpit, menyelaraskan dengan unsur alam semesta agar mendapatkan kekuatan energi positif serta hal lain semacam ilmu thaichi, dengan mengembalikan penyerangan sebesar apapun tanpa ada keinginan untuk membalas dendam.

        Semua yang dituturkan dalam komik rasanya lebih mengena karena dilengkapi dengan gambar yang menunjukkan ekspresi dan gerakan setiap tokoh dalam adegan yang dibuat. Dan bentuknya saat itu relatif lebih kecil sehingga mudah dibawa kemana-mana.

        Lalu dengan kemajuan tehnologi literasi digital sekarang ini, komikpun sudah mengalami banyak  perkembangan. Aneka genre komik bisa didapat dengan mudah, seperti mendownload aplikasi semacam webtoon dan yang lainnya. Sehingga untuk memantau jenis bacaan anak-anak, kita, orang tua perlu pendekatan agar mereka bisa lebih terbuka. Ya, kadang sesekali harus mengerti selera mereka juga agar bisa sedikit mengarahkan sebagai teman bincang ringan dengan berdiskusi dan cerita sesuai pola pikirnya.

        Komik yang menggelitik sebenarnya juga bisa menjadi sarana kritik yang membangun serta sentilan dari para tokoh yang diciptakan dengan gaya bahasa guyonan, bercandaan. Seperti komiknya Om Pasikom karya karikaturis GM Sudarta yang legendaris itu.  Sebenarnya komik adalah karyaseni yang memuat komposisi antara gambar dan cerita yang patut diapresiasi oleh anak negeri, seperti kita ini.

        Kalau kamu, suka komik apa ? Semoga bermanfaat yaa.

        Salam sehat dan selalu semangaatt..!***NZ

Selasa, 27 April 2021

Jangan Risau Jika Kenyataan Tak Sesuai Rencana


         Manusia sebatas membuat rencana, Tuhan yang akan menentukan hasilnya. Yang penting selalu optimis dan teruslah berusaha.

By Nur Ida Zed



        Saat tahun baru kemarin, bagi saya menulis resolusi dan harapan memang penting, agar kita terpacu untuk memenuhinya sesuai dengan rencana. Tapi ketika masa pandemi  belum pasti berakhir sempurna seperti saat ini, saya tak ingin membuat ekspektasi yang terlampau tinggi. Bukan tidak optimis, tapi sebaiknya realistis dan menyadari sepenuhnya dengan situasi dan kondisi yang ada.

        Ya, waktu itu diprediksi pandemi sudah akan usai dan situasi akan dapat normal lagi seperti semula. Sekolah bisa bebas tatap muka, kondisi ekonomi berjalan seperti biasa, perkantoran buka semua, restoran, supermarket dan pertokoan boleh saja ramai, tapi ternyata masih belum bisa sepenuhnya.  Apalah daya semua masih harus berjibaku melawan corona, meski sudah ada vaksin dan selalu mematuhi protokol kesehatan. Rasa insecure itu belumlah hilang, dan tetap harus waspada.

        Lalu waktu terus saja berjalan. Akhirnya Puan, putri saya juga harus menyelesaikan Ujian Sekolah tingkat SMP tahun ini, 2021 di rumah saja, walaupun sebelumnya anak-anak kelas 9 di akhir semesternya sudah membayangkan untuk bisa Ujian di sekolah dengan tatap muka. Juga rencana mengadakan acara wisuda setelah kelulusan, akan dilakukan secara virtual saja. Padahal mereka ini tentu menginginkan keseruan perayaan offline supaya dapat bertemu langsung dengan teman-teman dan gurunya di penghujung tahapan sekolah menengah pertama.

        “Kami angkatan Corona,” begitu kata Puan dan teman-temannya saat bercanda. Terang saja. Sejak masuk di kelas Sembilan (IX), praktis mereka tak pernah belajar di sekolah selayaknya anak sekolah, tak bisa bertemu dan bercanda dengan teman-teman baru dari kelas lain, makan di kantin, main musik di ruang akselerasi serta baca buku maupun diskusi di perpustakaan yang nyaman. Dan Puan, putri saya yang juga atlet taekwondo ini, sejak dinyatakan pandemi tak ada lagi kejuaraan secara offline dan merasakan keseruan di arena. Padahal beberapa event kejuaraan sudah dijadwalkan untuk diikuti, dan karena pandemi mau tak mau pihak penyelenggara harus mengundurkannya lagi.

 

Second Plan, dong !

         Tapi untunglah. Bukankah manusia diberi pemikiran yang selalu berkembang untuk mengatasi segala situasi? Ya, tentu saja. Harus ada second plan jika gagal pada rencana utama. Ketika tak ada rotan, akarpun jadi.

        Saat salah satu rencana tak bisa terpenuhi, pakailah strategi yang lain lagi. Buat Puan, meski tak ada kejuaraan offline, masih ada kejuaraan online di event Internasional yang sempat diikuti. Yaitu E-poomsae Changmookwon yang diselenggarakan Asosiasi Taekwondo Indonesia, Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia-Kemenpora RI bekerja sama dengan Korea. Kejuaraan ini bahkan diikuti oleh sekitar 23 negara. Alhamdulillah…putriku menang sebagai juara pertama dan mendapat medali emas untuk Kelas Poomsae Junior Female. Salah satu doa yang dikabulkan Allah SWT dari hasil kerja keras dalam berlatih.

        Memang sih tidak mudah. Percaya atau tidak kami sempat hampir patah semangat dan fakum latihan karena merasa bosan. Tapi kemudian mengumpulkan sisa-sisa keputus asaan untuk bangkit lagi,  dan   hasil tak akan mengkhianati usaha. Saya rasa begitu juga untuk hal lain, dalam bisnis, pekerjaan maupun cita-cita. Seperti saat belum mendapatkan goal dari resolusi yang sudah dituliskan, perlu dipikirkan kemungkinan lain untuk mencapai apa yang diharapkan. 

http://nuridazuhayanti.blogspot.com/2021/01/kaledoskop-2020-prestasi-di-tengah.html?m=1

        Ya. Karenanya tak perlu takut, jangan risau jika kenyataan tak sesuai rencana. Karena Allah SWT telah berjanji dalam Al-Quran surat Al-Insyiroh ayat 5-6 yang artinya “ Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” . Dan saya begitu meyakini itu, sehingga bila rencana dan resolusi tak sesuai ekspektasi, yang dibutuhkan hanyalah tetap sabar dan terus bersaha.

        Semoga bermanfaat yaa.

        Salam sehat dan selalu semangaatt..!***NZ