Sabtu, 21 Desember 2013

Siasati Masalah Keuangan Usai Pesta



Tips Menyiasati Masalah Keuangan Usai Pesta
By Nur Ida Zuhayanti  


Gemerlap pesta tahun baru tak boleh dilewatkan begitu saja. Atur keuangan Anda agar tetap safe setelah pesta. Bagaimana caranya ?



    Acara tahun baru memang menjadi saat yang ditunggu. Detik-detik menjelang pergantian tahun akan lebih semarak bila dirayakan dengan pesta bersama teman-teman, sahabat dan orang-orang terdekat untuk berbagi kebahagiaan dan mensyukuri apa yang telah didapat selama setahun ini. Meriahnya pesta tentu membuat Anda membutuhkan dana khusus. Untuk keperluan ini seringkali kita lepas kontrol dan habis-habisan hingga kepentingan lain terabaikan, bahkan menjadi kebobolan. Lalu pernahkah terpikirkan bahwa setelah pesta usai, hari-hari masih teramat panjang ? Nah, bagaimana mengatur keuangan supaya acara pesta tetap berjalan penuh kesan tanpa masalah keuangan?

Rencanakan Pengeluaran

     Dalam hal apapun, perencanaan sebenarnya sangatlah dibutuhkan. Sudah menjadi kebiasaan bila segala sesuatu dilakukan tanpa rencana dan perhitungan yang matang, maka kita tidak dapat mengontrol jumlah uang yang sudah dikeluarkan. Tidak saja pesta, pergi ke luar rumah tanpa rencana dan tujuanpun kadang membuat pengeluaran tiba-tiba membengkak karena keinginan bisa saja tidak terbendung. Di sinilah seringkali muncul harga kemahalan dengan adanya pos-pos pengeluaran yang terlalu banyak karena sifatnya dibutuhkan secara mendadak.
     Begitu juga dengan acara pesta di akhir tahun kali ini. Meski dilakukan setiap tahun, ada baiknya bila jauh-jauh hari sebelumnya Anda menyusun rencana untuk penyelenggaraannya. Buatlah agenda serta perkiraan budget anggaran yang akan dikeluarkan untuk pesta sesuai dengan selera yang diinginkan, termasuk hal-hal kecil dan sepele secara mendetail. Selanjutnya susun skala prioritas untuk apa saja alokasi dana tersebut. Jadikan skala prioritas ini menjadi panduan dalam berbelanja, sehingga keperluan yang tidak terlalu penting dapat dihindari.
     Melihat dari pengalaman, pesta tahun baru tidak harus mewah ataupun mahal. Esensinya adalah kebersamaan dalam mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan dan motivasi kita untuk tahun depan menjadi lebih baik. Agar urusan budget pesta tidak mengganggu kebutuhan rutin, sebaiknya  pisahkan keduanya agar tidak tercampur. Usahakan tidak mengutak-atik porsi setoran tabungan rutin  untuk tujuan pesta tahun baru.
      Bila pesta menjadi bagian dari gaya hidup, atau jika Anda memang ingin membuat pesta dengan biaya tinggi, maka buatlah pos anggaran tersendiri untuk keperluan ini. Anda bisa mendapatkan dananya dari income tambahan atau mengambil dari pos anggaran lain, tapi bukan dari pos tabungan.

Pangkas yang tidak perlu

Setelah menentukan anggaran sesuai budged, sebisa mungkin cermati pos-pos yang sekiranya masih dapat dihemat. Antara lain:
-    Tempat pesta. Anda tidak perlu memilih gedung yang super mewah karena akan memakan banyak biaya. Bila mungkin, pilih tempat yang sederhana dan tidak terlalu besar seperti private room sebuah café, villa, fasilitas public apartement atau bahkan di rumah sendiri seperti di taman serta swimmingpool area karena dapat memperkecil anggaran. Dengan desain minimalis yang lagi in, Anda dapat padukan kreatifitas effect lighting, lilin serta dekorasi unik sehingga menambah suasana hangat di dalam pesta. Kini, pesta tidak lagi ditentukan oleh kemewahan semata, tapi juga kesan yang mendalam serta kehangatan dan maknanya.

-     Tamu undangan. Untuk pesta tahun baru, undanglah tamu yang profilnya sudah Anda kenal sehingga mudah menentukan tema serta detail acara yang dapat disesuaikan dengan budget. Pesta yang sukses adalah pesta yang dapat menghadirkan suasana warm and friendly bagi semua tamu. Dan supaya lebih hemat, undanganpun dapat di forward via email, BBM serta social media.

-     Hidangan. Anda tidak perlu menyediakan makanan berat seperti nasi maupun steak, karena waktunya juga sudah lepas makan malam. Sediakan makanan ringan seperti snack dan makanan kecil lainnya yang dapat dimanfaatkan sembari menunggu saat pergantian tahun. Bila perlu, diskusikan dengan teman-teman untuk membawa makanan kecil masing-masing yang dapat dinikmati bersama-sama. Pasti pesta seperti ini jadi lebih seru. Bisa juga Anda manfaatkan barbeque party dengan pop corn dan soft drink hingga dapat menghemat biaya.

-     Dress Code. Agar pesta lebih semarak, biasanya dibutuhkan dress code sesuai dengan tema acara. Untuk hal ini, tak perlu dipaksa membeli pakaian baru. Saatnya menunjukkan kreatifitas dengan mengkombinasikan pakaian yang sudah ada. Bila harus mengenakan dress code yang super heboh, kini juga banyak tersedia penyewaan pakaian khusus untuk itu. Jadi, tentu lebih murah kan ?

Manfaatkan Party Organizer dan Public Party

     Bagi Anda yang tidak ingin repot-repot mempersiapkan pesta karena kesibukan dan alasan waktu, maka manfaatkanlah jasa party organizer yang bisa mengerti keinginan Anda. Diskusikan dengan baik semua yang dibutuhkan dan sesuaikan dengan budget, termasuk cara pembayarannya. Pilih paket yang praktis dan unik, namun tetap seru dan berkesan.

     Selain itu, dapat juga bergabung dengan public party yang banyak ditawarkan oleh hotel, café maupun tempat hiburan lainnya. Di sini Anda tinggal memilih Old and New Package yang sesuai dengan selera dan budget. Setiap paket biasanya memadukan antara makanan dan hiburan. Disiplinkan diri untuk tidak menambah porsi karena akan terkena biaya tambahan dan pajaknya. Bila Anda ingin datang beramai-ramai, maka jangan sungkan untuk meminta potongan harga.  Bagaimana ? Anda tentu dapat bersikap bijaksana dalam mengendalikan masalah keuangan ini. Selamat berpesta. So, let’s  do it, and God bless you !!.***NZ 
foto:istimewa

Selasa, 26 November 2013

Women & Charity : Spirit of Life



Tiara Savitri  bersama Yayasan Lupus Indonesia
 By Nur Ida Zuhayanti

Dukungan dan pendampingan terus dilakukan. Saling membantu dan berbagi akan meringankan penderitaan



     Masih banyak orang yang belum mengenal penyakit Lupus. Ia memang tidak sepopuler penyakit kanker, jantung ataupun HIV/AIDS. Tapi penderita lupus ternyata juga mempunyai resiko meninggal dunia, karena penyakit ini akibat dari autoimun atau sistem kekebalan tubuh yang berlebihan.  Sehingga antibodi yang terbentuk tidak lagi berfungsi melindungi, tetapi justru melawan tubuh.

     Hingga saat inipun, pendeteksian penyakit lupus masih sulit. Tidak ada gejala khusus yang spesifik. Ia bisa saja demam berkepanjangan, sakit pada persendian, ruam pada kulit, sariawan yang hilang timbul hingga bercak merah pada wajah yang berbentuk seperti kupu-kupu atau butterfly rush, yang kemudian menyerang organ tubuh vital dengan sangat dahsyat, seperti ginjal, jantung, darah, mata, kulit dan sebagainya. Namun celakanya, secara umum penyakit ini menjangkiti perempuan sembilan kali lebih banyak daripada laki-laki.

     “Karena masih dianggap sebagai penyakit kronis dan langka, maka perhatian terhadap penyakit Lupus atau Systemic Lupus Erythematosus (SLE) masih sangat minim. Meski demikian, para Odapus (Orang Pengidap Lupus) tidak tinggal diam. Mereka saling membantu hingga terbentuklah Yayasan Lupus Indonesia pada tahun 1999,” terang Tiara Savitri, ketua umum sekaligus pendiri, yang juga Odapus sejak tahun 1987 ketika saya temui di ruangannya siang itu.

     “Saya begitu memahami bagaimana penderitaan para Odapus. Untuk itulah yayasan ini dimaksudkan dapat membantu memberi informasi yang dibutuhkan berkaitann dengan penyakit Lupus ataupun rujukan dokter-dokter pemerhati Lupus,” lanjut ibu satu anak yang dengan tulus ikhlas dan sepenuh hati berjuang untuk yayasan ini.

     Tidak hanya itu, penderita Lupus biasanya juga memiliki sensitivitas yang tinggi sehingga perlu pendampingan pada proses penyembuhan. Serta dukungan dan saran dalam mengatasi berbagai masalah nonmedis yang kerap muncul, seperti perubahan fisik yang terjadi.

     “Meski Lupus tidak dapat disembuhkan secara total dan bisa kambuh sewaktu-waktu, namun saya bersyukur bahwa kini telah banyak rumah sakit dan apotik yang peduli terhadap penyakit ini. Seperti RS Kramat 128 yang memberi discount khusus bagi Odapus serta ruangan untuk konseling yang nyaman,” papar penyuka traveling yang telah menulis buku “Aku dan Lupus”, yang menceritakan kegigihannya bersanding dengan Lupus dalam kehidupan sehari-hari. “Keep your life. Jangan menyerah oleh penyakit ini, karena hidup itu terlalu berharga.” ungkapnya seraya menyampaikan pesan ***NZ
foto:istimewa

Kamis, 10 Oktober 2013

Eclectic in Soul


Sasya Tranggono: Eclectic in Soul
By Nur Ida Zuhayanti 


Eksplorasi yang dituang membawa harmonisasi selaras di rumah Sasya Tranggono.  Penataan bergaya eklektik sungguh  memberi atmosfir  yang berbeda.


     Seperti berada di sebuah galeri seni, begitulah ketika saya mengunjungi rumah bernuansa Eropa di kawasan Menteng, Jakarta Pusat siang itu. Ruang demi ruang seolah diciptakan sebagai area pajang hingga memberi aura yang menyenangkan dan penuh inspirasi. Paduan warna, luapan ekspresi jiwa tertuang demikian lepas layaknya rona lukisan di atas kanvas yang memiliki karakternya sendiri.
 
     Ya. Tampak depan bangunan tiga lantai yang berdiri di atas lahan seluas 400 meter persegi itu memang terbaca sebagai House of Ristra, sebuah klinik kecantikan ternama. Tapi di dalamnya juga merupakan hunian seorang pelukis perempuan - water color inspirator yang telah banyak menghasilkan karya brilliant: Sasyita Tranggono.  “Ini rumah pertama Ristra sebelum dibangun Grand Housenya di Radio Dalam,” terang sulung tiga bersaudara pasangan Dr. Retno IS Tranggono dan Dr. Suharto Tranggono. Sebagai pengelola, perempuan kelahiran Jakarta 25 Desember 1963 itu merasa ikut bertanggung jawab atas salah satu heritage ini. Dan bersama anak semata wayangnya yang juga pelukis muda, Nicholas David Hilman (14 tahun), lulusan Teknik Industri Syracuse University, New York, USA dan MBA dari Erasmus University, The Nedherland, Belanda ini mewujudkan kenyamanan dalam hunian yang memiliki nilai histori.

    Setelah pintu pertama bernuansa putih itu terbuka, sebuah area panjang menyapa saya. Dindingnya yang berbalut warna biru itu nampak indah dilengkapi deret lukisan berbagai ukuran selayaknya ruang pameran. Taman kecil dengan kolam bebatuan dan pohon palem yang terletak di salah satu sudutnya menambah suasana kian cantik saja. Selanjutnya langkah saya dibawa untuk menaiki tangga berbahan metal dengan pegangan warna merah menyala menuju ke lantai dua hingga menemukan semacam teras dengan aneka tanaman hijau di depan pintu utama rumah yang sebenarnya. Desain terbuka ditunjukkan oleh banyaknya elemen kaca yang sebagian berfungsi sebagai jendela, sehingga membuat pandangan mata dapat dengan leluasa menikmati suasana di dalamnya.

     Cermin berbingkai kayu bernuansa metalik itu seakan mempersilahkan saya menyusuri ruang berikutnya. Sebagai area pembuka, Sasya, begitu penerima Golden Pallete Award 2004 yang pernah menggelar pameran di berbagai negara seperti di Amerika, Eropa, Australia dan Asia ini biasa disapa menciptakan lorong panjang yang menjadi penghubung menuju ke ruang tamunya. “Over The Rainbow”, “Nothing Last Forever”, dan begitu banyak tema lukisan lain goresan jari lentiknya menempati hampir semua  permukaan dinding dan menjadi pelengkap interior bernilai seni. Lemari antik dengan banyak sorokan dari kayu jati merupakan bagian lain yang mempercantik ruangan ini. Di atasnya diletakkan rangkaian bunga matahari, pernak-pernik yang didapat dari berbagai negara serta foto-foto keluarga. Aksen lampu sorot yang diatur sepanjang area ini memberi effect lighting yang diciptakan untuk kesan dramatis nan mempesona. Di sisi lain terdapat meja ukiran bernuansa vintage yang juga menampung pernik kesayangan. Lukisan berukuran besar karya Nicholas yang berjudul “Dream of My Factory” nampak terpajang di sana.

     Menuju ke ruang tamu yang juga berfungsi sebagai ruang keluarga, suasana hangat demikian terasa. Sebentuk sofa cantik bermotif flora bernuansa maroon yang dibawa dari Amerika terlihat selaras di atas karpet berwarna natural dari Belgia. Dua kursi kayu tanpa sandaran dengan aksen bantal koleksi sebuah galeri di kawasan Kemang menjadi pelengkap nan menawan. Sentuhan cahaya dari lampu duduk di atas meja console kayu jati berukir itu menambah suasana cozy di area favorit ini. Dan lukisan Nicholas yang berjudul “Pinokio” dalam dominasi merah menyala agaknya menyempurnakan atmosfir di ruangannya. Melalui balkon yang didesain elegan, seluruh imajinasi dapat berinteraksi dengan suasana luar ruang. Sekadar menikmati pepohonan di teras rumah, atau kolam di bawah dengan waterfallnya. Hmm….


Pantry, Kamar dan Studio

     Pantry modern bergaya clean and smart merupakan bagian berikutnya. Material kayu yang dipilih seperti mempertimbangkan konfigurasi furniture yang telah ada. Masih di lantai dua, lokasi kamar tidur utama diletakkan memanjang dari lorong pembuka. Desain simple dalam nuansa merah untuk bed cover makin terasa kesegarannya dengan motif batik bunga-bunga. Pun tema lukisan yang dipilih sebagai back drop di sisi dindingnya. Kamar Nicholas di sampingnya ditata lebih maskulin lengkap dengan perangkat komputer dan koleksi miniatur mobil serta robot kesayangannya. Lalu ruang wardrobe untuk menyimpan koleksi pakaian dan perlengkapan lainnya.

     Melewati tangga melingkar, kemudian saya menuju studio lukis di lantai tiga. Didesain lapang tanpa sekat untuk menunjang aktivitas dalam berkreasi. Dua meja kerja yang diatur bersama lampu penunjangnya mngesankan satu team work yang solid dan sempurna. Selain tumpukan kanvas dan perlengkapan melukis lainnya, ruangan ini juga dipenuhi buku-buku referensi. Yang menarik, beberapa boneka badut lucu yang bergelantung di atasnya kadang bisa menjadi sumber inspirasi dan keceriaan tersendiri. Ya, bagi Sasya, rumah merupakan tempat istirahat yang mampu memberi kenyamanan dan keteduhan, sekaligus kedamaian hati untuk menyatu  dengan Tuhan. ***NZ



Q & A
Ruang favorit di dalam rumah ?
Living room. Di situ saya bisa santai sambil mendengarkan musik, membaca buku, atau bahkan berdoa. Suasananya begitu tenang sekali. Tapi kadang juga di kamar sembari nonton TV atau diskusi dengan Nichol.

Sebagian furniture sepertinya memiliki history. Bisa diceritakan ?
Saya suka banget traveling. Kalau lagi jalan-jalan ke luar negeri atau pameran di sana, biasanya sempat hunting perabotan serta aksesori untuk rumah. Tapi ada juga pemberian Mama, seperti meja marmer di pantry itu. Sedangkan lemari beraksen kupu-kupu dapat dari sebuah galeri di kawasan Kemang.

Suka penataan bergaya eklektik, alasannya ?
Rasanya saya bisa lebih bebas berekspresi dalam menata rumah. Termasuk menempatkan apapun yang terbaik. Memadukan klasik, modern hingga vintage. Barang-barang ex luar negeri dimasukkan ke dalam elemen rumah. Bagitupun untuk pemilihan warna merah, misalnya, yang sanggup membawa kehangatan dan keceriaan. 

Untuk studio bagaimana.?
Kebetulan anak saya ikut “berbuah” jadi pelukis, bahkan telah mendapat tempat di Jenggala-Bali, sehingga kami sama-sama seniman. Saat berkreasi tentu butuh ruang khusus yang tenang, nyaman dan menyenangkan. Di situ kita sering tukar pikiran dan saling memberi masukan. Bila ada dinding yang masih kosong, kadang berebut untuk memajang lukisan, hahaha…. Seru kan ?!

Tips menata rumah ?
Ciptakan suasana yang nyaman. Perhatikan paduan warna, karena dapat membentuk karakter sebuah ruangan. Selain itu pencahayaan dan kebersihannya. Meski banyak kaca, rumah ini memang sengaja tidak diberi gorden supaya terlihat terbuka. Selain lebih artistik, juga baik untuk sirkulasi udara dan cahaya alaminya. ***NZ
 foto-foto: Rudy Simonaji



Senin, 09 September 2013

Women & Charity: Preventif Untuk Narkoba



Veronica Colondam bersama YCAB
By Nur Ida Zuhayanti

Begitu banyak pecandu narkoba yang mengawali dari mencoba. Kenyataan ini yang membulatkan tekatnya untuk memerangi.



     Ada pepatah yang mengatakan bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati. Begitu juga yang menjadi upaya dari Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba. Apalagi ketika hasil riset dari lembaga ini menunjukkan bahwa begitu banyak pengguna narkoba mengaku mencoba karena rasa ingin tahu dan kurangnya informasi akan dampak pemakaian obat-obat terlarang itu bagi kesehatan. “Maka dari itu, kami merasa perlu membantu untuk menyelamatkan anak muda Indonesia sebagai generasi penerus bangsa,” terang Veronica Colondam, Founder & CEO YCAB Foundation, Indonesia ketika saya temui di Hotel Pullman, Jakarta, siang itu.  

     Tak dapat dipungkiri memang, bahwa setiap remaja selalu mengalami suatu masa dimana ia merasa berada di persimpangan jalan ketika sedang mencari jati diri. Di sinilah potensi terbesar masuknya pengaruh dari lingkungannya, termasuk dalam pemakaian narkoba. Karena itu mereka ini perlu diberi pendekatan yang efektif agar tidak terjerumus.

     Berbagai program yang bersifat preventif senantiasa dilakukan. Seperti kampanye dan mengajak para remaja untuk memerangi narkoba dan berani mengatakan “Say No To Drug”. Selain itu juga pemberian informasi dan edukasi ke sekolah-sekolah melalui program primer “Basic Prevention” berbasis multiple intelligence serta di berbagai komunitas dengan program pencegahan untuk orang tua baik di lingkungan kerja maupun di rumah.

      “Saya merasa sangat prihatin, bahwa hasil riset yang kita lakukan waktu itu menyebutkan kalau 70 % remaja usia 15-20 tahun, di Jakarta mengaku akan mencoba bila ditawari narkoba,” tutur ibu tiga anak yang pernah dinobatkan sebagai Young Global Leader oleh forum YGL, sebuah badan yang berafiliasi dengan World Economic Forum di Jenewa, Swiss. Sebab itulah, dukungan dari semua pihak, terutama keluarga dan orang-orang terdekat sangatlah dibutuhkan.***NZ
foto: istimewa