Jumat, 15 April 2022

Vaksin Booster Saat Puasa Ini Tipsnya!


        Sudah pada vaksin booster? Hari kedua puasa Ramadan saya baru dapat jadwal buat vaksin booster nih. Tak perlu cemas, perhatikan tips vaksin saat puasa ya.

by Nur Ida Zed

                                        Desain foto: dvine_adinda

        Sejak diumumkan mengenai vaksin booster yang harus dilakukan untuk melengkapi setelah vaksin dosis pertama dan kedua, saya langsung hunting di beberapa tempat. Rupanya tidak seperti sebelumnya ya, vaksin ini dibatasi hanya sekitar dua ratus orang saja setiap harinya. Karena itu ketika ada notifikasi di aplikasi peduli lindungi  sudah waktunya booster (yang tadinya jarak dengan vaksin kedua enam bulan, lalu dimajukan menjadi tiga bulan) mau tak mau harus antri dulu dan cari jadwal yang tepat agar tidak kehabisan. Apalagi vaksin booster ini lalu menjadi syarat wajib bagi yang mau mudik. Seminggu sebelum puasa makin banyak saja yang memburunya, termasuk saya, haha.

        Ada teman yang memberi info booster di beberapa mall, tapi kuotanya terbatas juga. Lagipula di mall pasti bakal rame banget, kurang nyaman sih menurut saya. Akhirnya dapat jadwal vaksin saat sudah Ramadan, di bulan puasa hari kedua. Yasudahlah, bismillah saja.       

         Awalnya mulai searching tuh mengenai vaksin kalau kita lagi menjalankan ibadah puasa ini, boleh atau tidak. Maksudnya bisa membatalkan puasa atau tidak, karena kan sayang ya, kalau gegara vaksin puasanya jadi batal. Alhamdulillah dapat pencerahan dari Fatwa MUI-Majelis Ulama Indonesia yang menyatakan kalau vaksinasi Covid-19 tidak membatalkan puasa.

      “Sama ya seperti sebelumnya, bahwa vaksin (dengan injeksi intramuscular atau suntik) tidak membatalkan puasa, “ kata Ketua MUI bidang Fatwa KH. Asrorun Niam Sholeh yang dilansir dari detik.com, Kamis (24/3/2022). Ketentuan ini sudah dituang dalam Fatwa Nomor 13 tahun 2021 tentang Hukum Vaksinasi Covid-19 pada saat puasa.  Jadi hukumnya boleh sepanjang tidak menyebabkan bahaya atau dharar.

         Nah, tenanglah jadinya. Tapi yang perlu dipersiapkan sekarang adalah kondisi fisik kita. Di saat sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan tentunya berbeda treatment ya, terutama supaya kondisi tubuh tetap fit dan tanpa kendala. 

Berikut beberapa tipsnya:

1.       1. Istirahat yang cukup sebelum melakukan vaksin. Hal ini penting supaya tekanan darah tetap stabil. Seperti waktu tidur yang cukup dan tidak begadang.

2.       2. Konsumsi makanan bergizi di saat sahur untuk menambah kekuatan dan ketahanan tubuh. Kalau perlu minum susu serta vitamin.

3.       3. Tenangkan hati dan pikiran, serta hindari stres. Kadang karena besok pagi mau vaksin, pikiran bisa sedikit khawatir. Apalagi saat mendengar teman yang mengalami efek samping setelah booster. Don’t worry, serahkan saja pada Yang Maha Kuasa, dan semua akan baik-baik saja.

4.       4. Datang ke lokasi dengan tetap melakukan protokol kesehatan. Meski covid sudah melandai, sebaiknya harus tetap waspada.

5.       5. Ikuti arahan dan petunjuk para petugas kesehatan yang ada di lokasi. Seperti harus antri untuk mendaftar, periksa kesehatan, vaksin dengan jenis yang sudah ditentukan dan yang lainnya.

6.              6. Setelah vaksin sebaiknya langsung pulang dan istirahat yang cukup hingga waktu berbuka.

7.       7. Bila merasakan efek samping atau reaksi KIPI- Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi, seperti mual, lemas, demam atau sakit kepala, tak perlu cemas dan segera konsultasi ke dokter. Bila mungkin, menunggu minum obat setelah berbuka puasa. Tapi kalau tidak, boleh saja membatalkan puasa dan segera minum obat yang sudah dianjurkan oleh petugas kesehatan.


   

                                            Foto: dokpri
   

          Pengalaman vaksin booster saya tak merasakan efek samping yang berarti, hanya sedikit memar biasa di sekitar lokasi karena jarum suntik, itupun hanya sebentar. Jadi tak perlu khawatir buat yang sudah punya tiket untuk segera mengikuti vaksinasi booster karena akan mengurangi tingkat penyebaran Covid-19, termasuk varian Omicron. Dan yang penting bagi yang mau mudik bisa lebih aman.

        Hmm...Buat yang sudah booster, bagaimana pengalaman kalian?

        Salam sehat dan selalu semangat..!***NZ 

Minggu, 10 April 2022

Perlunya Belajar Dari Kesalahan Orang Lain


        Tak perlu jera saat terjatuh dari sepeda. Mulai berdiri dan mengayuh lagi, karena kesalahan bisa diperbaiki, hingga akan sampai pada tujuan nanti.

by Nur Ida Zed


                                            desain foto by dvine_adinda

        Ini nasehat ketika belajar naik sepeda ya, harus berani mencoba dan jangan takut terjatuh dengan kesalahan sedikit saja. Saat saya mencoba membuat kue, ternyata ada trial and errornya juga. Ceritanya waktu mau mencoba resep kestengel dari youtube, dan tertarik bikin sendiri lalu menyiapkan semua bahan serta peralatan, ternyata awalnya sedikit gosong, haha. Saya lupa membaca takaran catatan dari penulis resep yang telah berpengalaman itu sehingga terlalu lama dipanggang. Tapi kemudian jadi bisa belajar, berapa lama adonan dioven agar matang sempurna dan terlihat kuning merata.

        Belajar dari kesalahan membuat saya banyak mendapatkan pelajaran berharga, termasuk ketika ingin memutuskan sesuatu seperti untuk masa depan dan cita-cita. Ya, kesalahan memang bisa terjadi pada siapapun, bahkan setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan tergantung pada kadar besar kecilnya dan pada situasi apa. Tapi tak harus berhenti pada satu kesalahan saja, bukan? Karena hidup harus terus berjalan.

 

Belajar dari Kesalahan Orang Lain

        Jika takut membuat kesalahan, maka kita hanya diam dan tidak akan berbuat apa-apa. Kesalahan yang menyangkut tentang kehidupan, masalah pendidikan, pilihan terhadap karier, kesalahan dalam berbisnis, sampai dalam hubungan dengan orang lain termasuk keluarga, pertemanan, pasangan, anak dan yang lainnya.  

        Agar tidak mengalami kesalahan yang berakhir pada kegagalan kita bisa belajar dari kesalahan orang lain. Selayaknya bercermin manakala akan melangkah dan mengambil keputusan yang memiliki resiko. Saat mengetahui orang lain melakukan kesalahan yang merugikan bagi dirinya,  maka sebisa mungkin akan dihindari dan tidak lalu mengikutinya.  

        Belajar dari kesalahan orang lain kadang dibutuhkan agar bisa lebih berhati-hati dan waspada. Kesalahan orang lain menjadi warning supaya hal yang sama tidak akan menimpa diri kita. Seperti pada kasus trading binomo yang menimpa “crazy rich bohong” Indra Kenz serta Dony Salmanan yang lagi marak dibicarakan saat ini.  Orang lain bisa menjadi cermin manakala akan melangkah atau memutuskan sesuatu yang beresiko, tidak terjebak pada halusinasi dan kekayaan semu semata. 

       Perlunya belajar dari kesalahan orang lain ini membuat kita jadi lebih mengerti mana yang benar dan mana yang salah, sehingga mempunyai rambu-rambu agar bisa menolak dan tidak melakukannya. 

 

Pengalaman adalah Guru Terbaik

        Saya setuju dengan kalimat bijak yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru terbaik, sebab dari pengalaman itu akan mendapatkan banyak pelajaran hidup yang kadang tak bisa didapatkan dari bangku kuliah saja. Semakin banyak pengalaman, seperti telah banyak memakan asam garam kehidupan sehingga akan lebih bijak melangkah dan menentukan pilihan untuk masa depan. Dari banyaknya pengalaman ini bisa jadi akan membentuk karakter seseorang menjadi lebih “matang” serta dewasa dalam bertindak dan cara berfikirnya.

        Pengalaman pahit yang kurang menyenangkan bisa dijadikan cambuk dan sebagai peringatan agar tidak diulang. Sebaliknya pengalaman manis yang menyenangkan dapat menjadi motivasi dan memacu diri terhadap langkah kita selanjutnya. Entah itu pengalaman yang dialami dan dicari sendiri, maupun pengalaman yang didapat dari orang lain. Dari apa yang dialami akan memberikaan banyak pelajaran yang bisa disaring sehingga akan memperkecil kesalahan dan kegagalan itu sendiri. Begitu juga dengan perjalanan hidup ini. Belajar dari pengalaman kita jadi bisa mengerti apa yang terjadi, lalu menata diri agar lebih baik lagi.

        Ya. Dalam menjalani kehidupan yang paling penting  jangan takut membuat kesalahan, di saat kita mau belajar, karena itu akan membuat lebih bijak dalam bertindak dan membuat keputusan, dan bisa menerima kesalahan orang lain. Tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang sempurna. Bahwa hidup ini adalah proses belajar yang harus dilalui. Semoga kita bisa menjadi pemenang sejati.

        Salam sehat dan selalu semangat.***NZ

Rabu, 06 April 2022

Journaling Untuk Sehat Mental dan Kebahagiaan


        Hobi menulis jurnal pribadi tak hanya sebagai sarana curahan hati, tapi juga baik untuk menjaga kesehatan mental dan kebahagiaan kita. Gak percaya?

by Nur Ida Zed


                                                    desain foto: dvine_adinda

        Coba diingat-ingat lagi, kapan kita mulai menulis di buku diary? Seingat saya, waktu sekolah dulu guru Bahasa Indonesia pernah memberi tugas untuk menulis semacam catatan harian tentang kegiatan apa saja yang telah dilakukan sehari- hari. Guru pelajaran agama juga begitu, tentang kegiatan harian selama bulan Ramadan, terutama ibadah sunnah yang telah dijalani setiap hari selama bulan suci. Kemudian dikumpulkan, lalu diceritakan kembali untuk refresh dan dievaluasi.

        Buku harian yang kita buat menjadi tempat curahan hati atau catatan harian yang dihadapi. Menuang tentang kejadian apa saja yang pernah dialami, baik yang biasa saja maupun yang tidak biasa. Bagi saya buku harian ini layaknya seorang teman yang bisa dipercaya. Menulis begitu saja, seperti curhat pada sebuah buku, yang bisa mengungkapkan mengenai apapun itu, entah kesenangan maupun kesedihan yang melibatkan perasaan. Kadang berupa cerita semacam paparan rasa untuk mengungkapkan segalanya, sesekali juga berupa sajak atau puisi manakala banyak hal yang dirasakan menyentuh hati. Ah, saya jadi ingat buku harian berwarna biru kado dari seorang teman ketika sweet seventeen dulu, yang masih tersimpan rapi karena ada kunci kecil dan kotaknya.

        Kini buku harian atau diary kerap disebut sebagai journal pribadi, dan kegiatan menuangkan pikiran dan perasaan lewat tulisan maupun gambar ini lebih tren dinamakan dengan journaling. Selain di atas kertas, journaling saat ini juga biasa dilakukan di laptop, komputer maupun hape. Karena itu kegiatan ini seringkali juga melibatkan kepiawaian kita menggunakan aplikasi, semacam canva, pic art, word, journey, memory dan yang lainnya untuk melengkapi apa yang akan diutarakan sebagai sebuah catatan pribadi yang menarik bila dibaca berulangkali.

        Biasanya menulis jurnal diawali dengan waktu kejadian. Kapan momen memulai sebuah perjalanan. Ketika saya dinyatakan positif hamil anak pertama, misalnya, saya ingin membuat jurnal mengenai perkembangan kesehatan saya agar lebih mengerti dan memberikan informasi dari hari ke hari. Tentang perasaan saya yang tiba-tiba saja harus menjadi seorang ibu setelah melalui tahapan sebagai perempuan dan istri yang sibuk bekerja.

        Saya menuang apa saja yang perlu dipersiapkan secara mental dan fisik agar semua rencana (baca: planning) dan goal yang diharapkan bisa berjalan dengan lancar. Mengenai bagaimana membagi waktu antara pekerjaan, keluarga dan sosialisasi dengan teman ketika sudah menjadi seorang ibu yang bekerja. Juga segala kendala yang dihadapi serta tantangan yang harus dilalui sehingga tidak ada lagi kekecewaan di kemudian hari. Ya, menuang perasaan sebagai catatan journaling ini sebenarnya banyak manfaatnya, antara lain untuk kesehatan mental dan kebahagiaan.

 

Sehat Mental dengan Journaling

        Disaat seseorang dapat mengungkapkan perasaan adalah bagian dari upaya untuk menjaga kesehatan mental kita. Dengan journaling, semua ganjalan yang ada di pikiran bisa diluapkan secara positif sehingga membuat hati menjadi tenang. Kebiasaan ini akan membuat habit yang baik karena akan memacu sel imun T-lymphocytes dalam tubuh menjadi lebih kuat sehingga dapat menurunkan tekanan darah tinggi dan tingkat depresi.

        Menurut Maud Purcell, psikoterapis yang juga ahli journaling, kegiatan ini melibatkan penerapan dari dua belah otak kita sekaligus, sehingga akan cenderung rasional dan analitis karena selalu sibuk berfikir. Di waktu yang sama, otak kanan juga akan cenderung kreatif, intuitif dan sensitive sehingga dapat membantu menghilangkan hambatan mental pada diri seseorang.

        Journaling juga dapat menjadi hobi yang bermanfaat dan bisa digunakan sebagai terapi melepas penat serta menjadi sarana mengasah kreativitas. Betapa tidak, bila waktu senggang digunakan untuk kegiatan produktif dengan menulis dan berfikir positif, maka akan jauh dari kesenangan untuk bergosip dan memikirkan hal negatif yang dapat merusak mental kita juga.   

 

Membawa Kebahagiaan

        Dengan journaling, kita akan membiarkan pikiran kita bebas berekspresi lewat tulisan, menuang segala rencana, mengukur kemampuan kita menghadapi apa yang terjadi dan bakal dilakukan sebagai harapan besar dan cita-cita yang akan diraih nanti. Kadang melanglang buana mengikuti perasaan dan merajut emosi yang kadang naik turun disertai dengan solusi. Kadangkala disertai dengan desain maupun foto-foto yang akan mengungkap memori serta semua kenangan yang akan memicu hormon dopamin yang membawa pada kebahagiaan.

         Ketika pengalaman journaling ini dapat bermanfaat juga untuk orang lain, seperti pada beberapa hal yang dapat memberikan motivasi serta menginspirasi, maka tak jarang dapat dishare lewat media sosial atau bahkan dibuat sebuah buku. Dan ini tentu akan membahagiakan karena bisa berbagi.

         Nah, apa pengalaman menarik journalingmu?

         Salam sehat dan selalu semangat.***NZ

Minggu, 03 April 2022

Iklan Menyentuh Budaya Efektif Dicerna


        Bahasa iklan selalu menyimpan pesan di balik pemasaran produknya, namun ada makna yang ditinggalkan dan melekat di hati pemirsa juga ya.

by Nur Ida Zed



        Ketika sedang seru-serunya nonton acara kesayangan di televisi, tiba-tiba terputus oleh iklan. Hmm, pastinya jadi sedikit kesal ya, haha. Tapi inilah strategi marketing, agar penonton seperti kita-kita ini mau gak mau jadi ‘terpaksa’ nyimak juga pesan berbayarnya itu alias iklanya itu. Ya, iklan sendiri sebenarnya cara untuk mempromosikan produk, brand atau layanan kepada audience untuk mendorong ketertarikan, pelibatan dan penjualan. Dalam KBBI-Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut, bahwa iklan adalah berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan.

        Iklan tuh dapat dibuat dalam berbagai bentuk, dari media cetak hingga video interaktif seperti yang biasa dinikmati di televisi serta channel youtube dan telah berevolusi menjadi fitur penting untuk marketplace aplikasi. Jadi kehadiran iklan ini sebenarnya sangat dibutuhkan, termasuk untuk berlangsungnya sebuah acara semacam program televisi yang kita suka. Semakin banyak iklan biasanya makin tinggi juga rating acaranya.

        Tapi terlepas dari itu semua, hadirnya sebuah iklan ini merupakan karya kreatif dan ide brilian dari para pekerja kreatif yang ada di balik layar. Untuk tayangan iklan dalam hitungan detik (baca: second) itu bisa saja melibatkan banyak orang di berbagai devisi, seperti riset, produksi, editing, auditing dan semua yang mendukung agar mengena pada sasaran audience dan lekat pada pemirsa.


Menyentuh Budaya

        Saya paling ingat dengan iklan Indomie yang dibuat berbagai versi dari jaman dahulu alias jadul hingga saat ini. Siapa sih yang tak kenal dengan produk mie instan yang pertama kali membuat iklan di antara nama mie lain yang kemudian bermunculan itu? Bahkan di luar negeri, nama mie instan apapun yang dibawa oleh orang Indonesia seringkali disebut dengan Indomie. Juga di Indonesia sendiri, di banyak kota seperti yang saya tahu di Jakarta, banyak Warmi yang disebut sebagai Warung Indomie meski kadang yang dijual bukan hanya mie instan produk ini, bisa saja Sarimie, Supermie, mie Sedaap atau yang lainnya. Ini berarti strategi marketingnya yang pandai membuat brand image sebuah produk, sehingga dapat melekat kepada seluruh pemirsa yang juga penikmat mie instan, seperti saya ya.



       Dari anak sekolah yang dibekali ibunya dengan mie instan, anak kost dan anak kuliahan yang identik dengan mie instan, konsumsi para pekerja kantoran yang mulai lapar, solusi para ibu yang kedatangan banyak tamu, hidangan praktis untuk para bapak yang sedang ditinggal rapat oleh ibu, bahkan mengena di seluruh lapisan masyarakat baik di desa maupun di kota. Di saat layanan iklan itu ditayangkan, serasa mewakili pesan untuk dirinya karena benar-benar pernah menikmati produknya.

        Untuk membuat iklan sukses seperti itu tentu tidaklah mudah. Saya sendiri menyukai iklan ini karena dibuat begitu natural dengan menyentuh berbagai budaya yang ada di Indonesia. Semacam versi “Dari Sabang Sampai Merauke” yang dibuat tahun 90an. Menyuguhkan kumpulan bermacam-macam daerah dengan aktivitas dan antusias bekerja lalu diberi klimaks dengan sajian mie instan. Pesan yang diberikan bisa saja mengenai rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang harus dimiliki oleh setiap warga negara ketika kita ingin maju bersama. Meski iklan mie instan, tapi semua proses harus dilalui karena tak ada kesuksesan yang instan.


Memanfaatkan Moment Besar

        Karena perusahaan besar, seringkali pembuat iklan memanfaatkan moment besar agar masyarakat tetap mengingat pada produknya. Saya juga suka menunggu versi moment besar ini, karena seringkali dibuat begitu menarik dan relate dengan situasi dan kondisi yang ada. Semacam peringatan Hari Kemerdekaan, Hari Ibu atau moment puasa Ramadan dan Lebaran seperti sekarang.



       Tak hanya iklan Indomie, tapi juga sirup Marjan. Seringkali memberi iklan dengan sebuah cerita yang berkesinambungan  dan dibuat serial. Menyentuh sisi kemanusiaan serta menumbuhkan jiwa sosial dengan semangat berbagi yang kerap ditampilkan dalam alur storyboard iklan. Akhirnya moment puasa Ramadhan serta Lebaran selalu terasa lebih afdol dengan sajian sirup Marjan yang dapat mebuat kebersamaan dan kebahagiaan.

        Moment besar ini kemudian akan melekat pada masyarakat hingga nama sirup ini akan selalu memberi solusi pada dahaga saat berbuka dan kemeriahan di hari kemenangan. Bahkan bentuk botolnya pun kini mulai diadopsi oleh jenis sirup dengan merk produk lain, sehingga image sebagai sirup yang manis dan segar telihat juga pada kemasan.

       Sebenarnya banyak iklan sebuah produk yang kini tak hanya mengandalkan public figure atau tokoh terkenal untuk menjadi brand produk, tapi lebih pada misi pesan yang ingin disampaikan. Kebersamaan, kebahagiaan dan kemanusiaan yang menyentuh hati serta dekat dengan keseharian kita. Mengangkat budaya, adat, kesenian serta mengekspose keindahan alam yang ada di negeri ini juga menjadi salah satu sisi iklan yang sangat diminati. Kadang saya juga menunggu tayangan iklan jenis ini, karena bisa memberikan insight yang bermanfaat untuk diri sendiri.

     Salam sehat dan selalu semangat..!***NZ  

Foto iklan: dari Youtube