Senin, 05 Juli 2021

Cintai Dirimu Tingkatkan Imun

 

          Pandemi belum juga usai hingga saat ini. Patuhi protokol kesehatan dan tingkatkan imunitas tubuh dengan lebih mencintai diri sendiri atau self love.

by Nur Ida Zed

                                                photo by Pinterest

         Siapa yang menyangka bila situasi pandemi seperti ini harus kita hadapi lebih panjang lagi. Sekian lama menerapkan hidup dengan kebiasaan baru, menjaga jarak, memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun serta hand sanitizer rupanya tidak serta merta membuat situasi ini akan berakhir dalam waktu dekat. Berbagai upaya telah diusahakan, seperti pembatasan di tempat ramai yang menimbulkan kerumunan, aktivitas dan kegiatan yang rentan bertemu langsung agar meminimalisir penularan hingga vaksin yang dianjurkan supaya menguatkan antibodi dan menghindari terpapar. Tapi rupanya tak juga cukup untuk menghentikan berkembangnya virus Corona atau covid 19 di Indonesia, juga dunia.

         Beberapa waktu sempat mereda, bahkan pemerintah sudah merencanakan persiapan tatap muka buat anak sekolah, namun agaknya harus ditunda. Akhir-akhir ini malah meningkat lagi, bagaikan badai kedua dengan varian baru yang konon lebih berbahaya. Banyak yang terpapar, tak sedikit yang meninggal dunia. Situasi dan kondisi ini mau tak mau membuat kita tetap waspada dengan memperketat prokes seperti menggunakan double masker saat keluar rumah dan terpenting menjaga imunitas agar hati tetap bahagia.  

 

Membangun Self Love

         Tak mudah memang, mengatur rasa bahagia di tengah situasi yang serba sulit ini, apalagi saat sekarang diperketat dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat. Tapi kita harus bisa dan tidak boleh menyerah ya. Karena itu salah satu kuncinya adalah dengan mencintai dan menyayangi diri sendiri atau self love.

          Cinta pada diri sendiri atau self love merupakan perasaan percaya diri dan yakin serta bangga terhadap diri sendiri, kemampuan serta apapun yang kita punya, tak peduli dengan pencapaian orang lain yang seringkali terlihat lebih baik. Memahami dan membangun self love ini menurut psikholog klinis Aimee Daramus, PsyD dalam Urban Balance, Insider akan membantu menikmati saat-saat indah dalam hidup. Selain itu, mampu menangani situasi  yang  buruk sekalipun.   

         Nah, sayang pada diri sendiri bukan berarti egois dan tak peduli,  lho. Dengan mengenali diri sendiri  lengkap dengan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki  menjadi awal bagaimana memperlakukan diri kita apa adanya sehingga tumbuh rasa cinta. Menghargai diri kita dan memberi apresiasi sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Sang Pencipta. Lalu bagaimana melakukannya ?

 

Bersyukur Dengan Yang Ada

         Bentuk self love yang paling utama adalah mensyukuri apa adanya yang kita punya. Buat saya tidaklah terlalu sulit, karena selalu ada dukungan dari lingkungan dan orang terdekat, yaitu keluarga. Batapa tidak ? Dengan keluarga kecil ini saya biasa menciptakan kebahagiaan dengan berkumpul dan saling bercanda. Melihat anak-anak senang rasanya sangat beruntung walau kini beberapa kegiatan tertunda dan masih belum bisa kemana-mana. Banyak hal yang dapat dilakukan yang membuat kita saling mengisi dan melengkapi satu dengan lainnya.

         Hal kecil misalnya dengan sesekali memasak bersama mereka dan memanjakan selera makan rasanya menjadi salah satu ungkapan menyayangi diri sendiri. Ya, karena apapun yang disajikan seringkali dapat pujian bintang lima dan selalu ludes tak bersisa, haha. Saya dapat bereksplorasi dengan beberapa resep baru dan kesukaan yang dapat menyenangkan keluarga. Ini membuat kita menjadi lebih kuat dalam ikatan sebagai sebuah keluarga.

         Menikmati yang kita miliki tanpa mengeluh, karena pada dasarnya tak ada manusia yang sempurna, hanya bagaimana pola pikir dan cara menghadapinya saja yang berbeda. Saat menemukan kekurangan, cintai sebagai kelebihan dan terima dengan lapang dada. Karena diri kita ini sebenarnya sudah diberikan yang terbaik oleh Tuhan sesuai dengan porsinya. Dan tugas kita hanya menjaga dan merawat, baik jasmani maupun rohaninya.

          Saat ingin mengeluh, saya lalu berfikir bahwa ini tak banyak gunanya. Lebih baik tanamkan dalam pikiran bila mengeluh hanya akan merusak jiwa. Berfikir positif jauh lebih bermanfaat karena akan memunculkan energi baik untuk diri kita.

         Di situasi pandemi sekarang ini, tak pelak banyak hal yang membuat hati, pikiran dan perasaan tak menentu sehingga menghadirkan kejenuhan dan kebosanan yang kerap membuat kita mengeluh pada diri sendiri,  lingkungan dan situasi yang ada. Akan lebih baik jika kita mengambil hikmah serta bersyukur karena masih diberi nikmat sehat untuk melaluinya.  

 

Hilangkan Rasa Kecewa

         Sebagai manusia tentu tak bisa dipisahkan dengan segala keinginan dan harapan yang menjulang untuk dirinya. Bahkan mimpipun musti kita gantungkan setinggi langit kalau bisa. Tapi buat saya, ada kalanya cooling down dan selalu berpijak pada dunia nyata. Bahwa hidup adalah apa yang kita hadapi saat ini. Tak perlu berkecil hati ketika harapan tak sesuai asa. Istilah dalam Bahasa Jawa: ora usah ngoyo, tetep legowo tapi harus ikhtiar dan usaha. Tanamkan keihklasan dalam hati dan pikiran serta hilangkan rasa kecewa.

         Untuk itu saya biasa melakukan perenungan dan me time. Memanjakan diri dengan hobi tanpa target tertentu, sehingga merasakan bahwa diri kita adalah ratu, yang berharga dan patut diapresiasi dengan pencapaian saat ini, apapun itu. Memaafkan ketika ada kesalahan dan kekurangan, melupakan dan lepaskan semua masalah yang masih mengganjal di dada. Let it be. Dan hidup akan menjadi ringan terasa.

         Ya, dengan mencintai dan menyayangi diri sendiri sebenarnya akan membawa pada ketentraman hati dan kesehatan jiwa serta keberkahan dalam menjalani hidup kita.

         Salam sehat dan selalu semangaat. ***NZ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar