Senin, 09 Agustus 2021

Rujak Cingur Kuliner Daerah Bikin Kangen Jawa Timur


         Percaya atau tidak bila kuliner khas sebuah daerah bisa membuat kita kangen untuk kembali datang dan mencicipinya. Lidah seperti sudah mengenali racikan mana yang paling enak untuk dinikmati.

By Nur Ida Zed

 

                                                        Foto: Rujak Cingur dokpri @nuridazed

         Boleh dibilang saya ini termasuk penjelajah rasa dalam kuliner. Meski berasal dari Jawa Tengah, saya juga suka masakan khas Jawa Timur. Dari kecil ibu sudah mengenalkan rawon dan rujak cingur di lidah kami karena rasanya memang enak, sehingga menjadi sajian pilihan yang juga sering dihidangkan di meja makan. Saya masih ingat saat ibu megenalkan pada kluwek, bahan khas untuk rawon berkulit keras seperti batu yang harus dipecah dulu dan unik itu. Juga petis udang yang menjadi pelengkap wajib untuk campuran sambal kacang pada rujak cingur.

         “Petis yang baik bisa dilihat dari tekstur, warna dan rasa gurih udangnya,” begitu kata ibu. Beberapa teman ada yang kurang menyukai petis karena sedikit amis, tapi bagiku itu justru sensasi rasa yang paling nikmat.

         Sewaktu masih kuliah di Yogyakarta, saya menemukan makanan ini di Mirota Kampus dan warung dekat jalan layang. Setelah tinggal di Jakarta, kami suka berburu makanan ini di beberapa restoran khas Jawa Timur yang menyajikannya. Kebetulan suami juga berasal dari sana, sehingga untuk selera makan tak jauh berbeda. Anak-anak pun mulai kenal dengan rasa khas masakan daerah yang sudah jelas enak, fresh dan sehat di antara makanan cepat saji yang lebih gampang ditemui saat ini.

 

Masakan Daerah Warisan Budaya

         Untuk memasak masakan daerah memang butuh keahlian tersendiri. Banyak teknik yang perlu dicermati agar rasa dan taste aslinya tetap terjaga. Meski banyak juga yang bisa dimodifikasi sesuai selera, namun ada beberapa pakem semacam bumbu dan cara memasak tertentu agar tidak hilang kelezatannya.

         Namanya saja rujak cingur, tentu paduan dari rujak buah dan sayur yang terkenal segar itu ditambah dengan irisan cingur. Ya, cingur, bagian dari mulut sapi yang sudah direbus itu akan terasa gurih, kenyal dan lezat bila diolah dengan cara yang benar dengan bumbu khusus, lho,  yaitu dilumeri dengan bubuk ketumbar dan bawang putih, lalu direbus bersama daun salam untuk menghilangkan bau amis dan memunculkan sensasi gurihnya.

         Konon, cerita hikayat rujak cingur berawal dari kesukaan seorang raja yang waktu itu menyelenggarakan sayembara membuat menu baru dan istimewa, karena sudah bosan jenis masakan yang itu-itu saja. Lalu seseorang menciptakan rujak cingur, paduan kesegaran dari aneka buah dan sayur yang dibuat rujak, serta gurih dari sambal kacang yang dicampur petis udang dengan sensasi unik dari kekenyalan cingur yang lembut.  

         Masakan khas Surabaya, Jawa Timur, khas dari daerah pesisir pantai ini tak hanya terkenal di tempatnya, tapi juga sudah menjelajah hingga ke ibukota bahkan manca negara. Di beberapa acara kedutaan di luar negeri, kuliner khas daerah ini juga dikenalkan sebagai salah satu identitas dan kekayaan budaya bangsa ini. Rujak cingur biasanya termasuk sajian pembuka atau salat karena memadukan kesegaran buah dan sayur di dalamnya, sementara sambel kacang campur petis menjadi sauce yang istimewa.  Bisa juga menjadi menu utama atau main course bila dilengkapi dengan irisan lontong, nasi maupun kentang, juga kerupuk udang.

  

Resep Rujak Cingur

Bahan:

-          150 gram cingur yang sudah direbus

-          Sayuran seperti 1 ikat kangkung, toge secukupnya.

-          Buah segar seperti nanas, bengkoang, timun, mangga, kedondong, jambu air, iris sesuai selera.

-          Pisang batu untuk sambal kacang

-          1 kotak tempe goring, potong persegi

-          1 kotak tahu putih goreng, potong persegi

-          Lontong, iris sesuai selera


Bumbu  kacang:

-          50 gram kacang tanah, goreng

-          2 siung bawang putih, goring sampai layu

-          Cabe rawit atau merah secukupnya

-          1 sdm gula merah

-          ½ sdt terasi bakar

-          Garam secukupnya

-          2 sdm petis udang

-          3 sdm air asam jawa


Cara membuat:

-          Rebus cingur sapi bersama sedikit garam dan daun salam setelah dilamuri bubuk ketumbar dan bawang putih hingga lunak, lalu angkat dan tiriskan. Bisa juga lalu digoreng sebelum diiris dan disajikan.

 

-          Kemudian siapkan bumbu kacang. Haluskan kacang yang sudah digoreng bersama cabe rawit, garam, terasi dan gula merah. Lalu tambahkan petis dan air asam juga air matang air matang secukupnya hingga lumer merata.

 

-          Siapkan potongan buah seperti mentimun, nanas, bengkoang juga jambu air juga sayuran yang sudah direbus seperti kangkung, taoge serta irisan cingur, tahu dan tempe goreng yang sudah dipotong dadu serta lontong bila mau.

 

-          Sajikan dengan dicampur semua bahan dan sambal kacang petisnya, atau bisa juga dipisah lalu sambal kacang petis disajikan dengan disiram di atasnya. Akan lebih enak bila dilengkapi dengan kerupuk uyel atau kerupuk udang.

         Ya. Buat kami, sesekali mencicipi makanan khas daerah menjadi salah satu cara untuk mencintai  budaya bangsa dari kekayaan asli Indonesia. Membiasakan lidah kita untuk tetap mengenali masakan khas sebagai warisan leluhur yang kaya rasa serta banyak manfaatnya. Selain itu, dimanapun kita berada, kuliner daerah seringkali bisa mengobati rasa kangen  saat ingin datang dan mencicipinya.

         Agaknya, kuliner khas daerah bisa membuat cerita panjang dalam paparan sejarah bahkan lekat dengan memori yang ingin diungkapkan ketika menikmati kelezatannya.

         Salam sehat dan selalu semangaatt.***NZ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar