Kamis, 13 Agustus 2020

Urus Jalur Prestasi Untuk Puan


     Seringkali sistem penerimaan siwa baru berubah sesuai dengan kebijakan pemerintah. Tapi bagi anak berprestasi tak perlu berkecil hati, ada jalur khusus untuk ini.

By Nur Ida Zed


                                            Foto; Nur Ida Zed

 

      Sebutan jalur prestasi sudah akrab di telinga kita saat musim PPDB, alias Penerimaan Peserta Didik Baru. Pemerintah, dalam hal ini Kemendiknas atau Kementrian Pendidikan Nasional selalu memberikan kuota untuk anak-anak berprestasi pada setiap sekolah yang dituju. Tak hanya bagi mereka yang berprestasi di bidang akademik yang melingkupi mata pelajaran pokok yang diujikan di setiap sekolah, tapi juga prestasi non akademik, bagi mereka yang pernah memenangkan lomba atau kejuaraan pada tingkat Internasional, Nasional, Propinsi dan Kabupaten atau Kota.

     Ketika Puan, anak perempuan saya lulus dari klas 6 SD waktu itu, saya memakai jalur prestasi non akademik ini untuk mendaftarkannya di tingkat SMP dan diterima di SMP Negeri 41 Jakarta. Kebetulan dia banyak memiliki penghargaan di bidang Olahraga Taekwondo. Sejak kecil sudah ikut club olahraga dari Korea ini dan rajin mengikuti kejuaran tingkat nasional dan internasional sehingga sudah mengumpulkan banyak medali. Jadi, tak ada salahnya bila memanfaatkan ini meski nilai akademiknya mencukupi.

 

Persiapkan Sertifikat Juaranya 

     Sebelum mulai pendaftaran secara online, persipkan dulu semua sertfikat kejuaraan yang pernah diperoleh. Untuk ini persyaratannya adalah kejuaraan tingkat internasionl, nasional, propinsi dan kabupaten atau kota. Sebaiknya legalisir serifikat ini pada pihak yang berwenang. Misalnya saat itu Puan memiliki banyak kejuaraan yang diselenggarakan oleh KONI Pusat, juga Kemenpora, maka harus dilegalisir ke panitia penyelenggara, serta KONI atau Kemenpora. Hal ini supaya memperkuat validitas dari sertifikat tersebut. Menunjukkan bahwa nama anak tersebut benar-benar juara.

     Bukti atas prestasi hasil lomba dan penghargaannya seperti sertifikat dan lainnya ini diterbitkan paling lama 3 tahun sejak tanggal pendaftaran PPDB. Jadi kita bisa kumpulkan penghargaan yang diperoleh sepanjang waktu itu.

 

Pilih Sekolah Yang Dituju

     Setelah serifikat sudah siap, barulah memilih sekolah yang dituju, untuk verifikasi data. Semua berkas seperti surat keterangan prestasi dari sekolah asal, fotocopy sertfikat lomba atau kejuaraan dengan memperlihatkan sertifikat aslinya disertai biodata, fotocopy raport, ijasah dan nilainya, kartu keluarga dan yang lainnya dikumpulkan ke panitia untuk diiput datanya. Kita ditanya mengeai seputar kejuaraan dan penghargaan lain yang diperoleh sebagai pertimbangan utamanya. Ini bisa dilakukan dengan datang langsung ke sekolah yang dituju untuk memasukkan data pada sistem. Setelah data diinput, kita akan diberi bukti verifikasi data oleh panitia.

     Di sini sistem akan menyaring porsi juara yang diurutkan dari tingkat kejuaraan yang lebih tinggi, seperti  internasional, nasional dan propinsi. Lalu perolehan juara ke berapa. Misalnya juara satu, medali emas, juara dua medali perak, juara tiga medali perunggu dan seterusnya. Biasanya untuk tingak internasional dan nasional sampai peringkat tiga, sedangkan propinsi hanya juara pertamanya.

     Pertimbangan lain biasanya mengutamakan kejuaraan perorangan daripada beregu atau kelompok, meski tergantung juga peringkatnya. Puan, misalnya, juara pertama perorangan Taekwondo Poomsae tingkat Nasional saat IYoS 2018 dan beberapa kejuaraan perorangan lainnya, maka akan berbeda dengan kejuaraan beregu. Atau mereka yang mengikuti jenis kejuaraan beregu lain seperti Basket, Voli atau Drumband dan Pramuka.

 

Pantau Terus Perkembangannya

     Setelah data masuk dan terapload pada sistem, tugas kita adalah memantau terus perkembangannya. Hal ini supaya tahu perjalanan data sudah sampai mana. Biasanya data yang masuk bisa saja tertimpa dengan data peserta lain yang lebih tinggi kejuaraannya.

    Di jalur prestasi non akademik ini yang jadi pertimbangan adalah tingkat kejuaraan yang diperoleh. Bila datanya ada yang sama, maka pertimbangan selanjutnya adalah nilai akademik, bahkan usianya. Sistem ini bisa berubah sesuai dengan kebutuhan di sekolah yang dituju. Dan ililah gunanya untuk selalu memantau, sejauh mana data anak kita tertimpa dengan peserta lainnya.

     Bila demikian, maka otomatis nama peserta akan turun, bahkan hilang dari urutan sekolah yang dituju. Jika ini terjadi, sebaiknya segera diganti ke pilihan sekolah yang lainnya. Sebab setiap sekolah bisa saja membutuhkan peserta jalur ini berbeda jumlahnya. Pemerintah DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan menyediakan kuota sebesar 5 persen di setiap sekolah, khusus bagi siswa perprestasi ini ya. Dari jumlah tersebut, sekolah diwajibkan menyediakan 20 persen kuota untuk kejuaraan yang diselenggarakan secara berjenjang oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan atau Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Serta 80 persen untuk kejuaraan oleh instansi pemerintah dan, atau Induk Organisasi Cabang Olahraga, Seni, Budaya dan Pramuka.     

 

Tunggu Sampai Selesai Waktu

     Pendaftaran untuk jalur prestasi non akademik ini biasanya diselenggarakan sebelum PPDB jalur lainnya dibuka.  Disediakan waktu selama beberapa hari dari pendaftaran hingga pengumuman finalnya. Bila mendaftar sekolah lewat jalur ini sebaiknya tunggu sampai selesai waktu pengumumannya agar bisa mnyiapkan ke tahap berikutnya.

      Ikuti prosesnya sampai selesai semuanya. Setelah waktu pengumuman, maka data akan dikunci dan tidak berubah lagi.  

 

Registrasi dan Lapor Diri.

     Setelah  selesai  dan tersaring di jalur ini, kemudian peserta didik diberi waktu untuk registrasi dan lapor diri di sekolah yang dituju.  Bila mungkin, ajak anak ikut serta mengikuti prosesnya agar dia mengetahui secara langsung sekaligus pengenalan pertama pada sekolah barunya.

     Selain mengisi data, saat lapor diri juga akan diberikan pengumuman dan persyaratan lain seperti kapan masuk sekolah bersama teman yang lainnya, tata tertib serta hal lain yang berkaitan dengan siswa baru.

     Biasanya, untuk siswa yang masuk sekolah lewat jalur prestasi non akademik ini diharapkan dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sekolah yang berkaitan dengan prestasi yang diraihnya. Hal ini dimaksudkan agar dapat memperkuat dan membawa nama baik sekolahnya.

    Beberapa sekolah seringkali memilih anak berprestasi ini untuk menunjang prestasi sekolahnya. Ketika sudah diterima dan selama menjadi siswa di sekolah yang dituju, diharapkan bisa terus meningkatkan prestasinya ini selain juga prestasi akademiknya.

 

     Jadi, jika putra putri kita memiliki prestasi, dan menekuni bidang yang menorehkan prestasi sesuai passion, sebaiknya tetap terus berekplorasi dan meningkatkan diri dengan mengikuti kejuaraan agar terus update dan memperoleh penghargaan.  

Bahwa nanti, anak berprestasi ini pasti akan mendapat tempat yang sesuai dengan hati nuraninya di sekolah yang diinginkannya. Semoga.***NZ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar