Minggu, 07 Januari 2024

Tips Mengatasi Penolakan Tanpa Kecewa

    Tak semua keinginan sesuai dengan harapan. Ketika ditolak, hadapi dengan senyuman tanpa rasa kecewa.


                                                foto: dokpri @nuridazed


        Proses dalam kehidupan ini sebenarnya sudah ditentukan sesuai garis takdir-Nya. Manusia diwajibkan untuk berusaha, tapi Allah yang akan menentukannya. Namun usaha yang kita lakukan juga mempunyai dua kemungkinan, kadang berhasil, tapi mungkin juga sebaliknya, belum diberi keberuntungan, hingga mendapat penolakan.  Dari hal kecil saja seperti dalam pertemanan,  tidak mendapat kesempatan yang diinginkan, hingga masalah pekerjaan, semacam proposal ditolak klien dan jenis penolakan lain yang membuat rasa kecewa.

        Kata penolakan tentu tidak diinginkan oleh semua orang, karena merupakan hal yang menyakitkan hati. Bayangkan ketika sudah mempersiapkan diri terhadap sesuatu, namun ditolak dan tidak diterima. Dalam pertemanan saja mungkin bisa terjadi ya, ketika dirasa tidak satu circle sehingga harus tahu diri dan ditolak secara halus, tidak dianggap sebagai "teman" lagi. Atau yang jelas terjadi, saat apply untuk mendaftar sekolah favorit, misalnya, karena kalah nilai dengan teman lain, maka tidak bisa diterima alias ditolak. 

        Saat melamar pekerjaan, atau menyampaikan proposal kepada klien untuk kerjasama sponsorship, misalnya, karena satu dan lain hal tidak bisa di approved sekarang dan musti ditunda atau bahkan ditolak, tentu ada rasa kecewa. Beberapa kasus bahkan ada yang merasa terpukul, diremehkan dan direndahkan serta membuat putus asa.


Nah, ketika menerima penolakan seperti itu, maka tips untuk menghadapi agar tidak merasa kecewa, antara lain:

*Anggap penolakan sebagai tantangan. Menurut saya sebuah penolakan merupakan tantangan yang harus dihadapi dengan lapang. Entah jenis penolakan apapun itu, dari yang ringan sampai yang  memberatkan perasaan hendaknya diterima dengan "Legowo" dan ikhlas. Tak perlu menyesali apalagi menyalahkan diri sendiri. Lebih baik introspeksi dan jadikan sebagai tantangan agar kita bisa belajar untuk kemudian mengalahkan tantangan itu sampai bisa dilewati.

    Banyak cerita orang sukses yang awalnya selalu dihadapkan pada penolakan-penolakan, dan dijadikan sebagai lecutan untuk bisa lebih maju lagi. Orang bijak bahkan ada yang mengatakan bahwa: keberhasilan selalu diwarnai dengan penolakan, karena dari situ akan muncul semangat dan motivasi untuk lebih maju dan sempurna lagi.  


*Penolakan sebagai hal yang biasa terjadi dalam kehidupan. Semua orang pasti pernah mengalami penolakan ini, tergantung jenis penolakan itu dan bagaimana menyikapinya. Sebab setiap proses dalam kehidupan ini bagaikan roda yang berputar, kadang di atas dan kadang di bawah. Jadi wajar saja dan manusiawi saat menerima penolakan. Tak perlu dijadikan masalah besar apalagi menjadi beban. Take it easy, senyumin aja dan tetaplah berjalan.

    Membuat mind set yang seperti ini memang tidak mudah ya, apalagi bila sebelumnya sudah mempunyai harapan dan ekspektasi. Tapi perlu difahami adanya dua hal yang pasti terjadi, yakni ditolak dan diterima. Ketika keduanya terjadi dalam kehidupan ini, maka semua itu harus dimaknai sebagai sebuah proses dalam kehidupan ini.


* Adanya kecewa dan sakit hati itu manusiawi. Ketika ditolak dan merasa kecewa, ini merupakan luapan emosi dan perasaan yang tak bisa dipungkiri. Siapa sih yang mau menerima kondisi ini, ya kan? Tapi coba kelola perasaan dengan baik, tanpa melibatkan emosi. Membuka diri dan menyadari bahwa kecewa dan sakit hati itu tidak ada gunanya lagi, bahkan akan membuat diri kita menderita dan mengganggu kesehatan saja. 

        Hadirkan energi positif pada hati dan pikiran kita, belajar bersabar agar tidak mendistorsi diri dengan perasaan yang tidak banyak manfaatnya. Pikirkan bahwa semua orang pasti pernah mengalami penolakan dan harus bisa melewatinya sepaya tetap kuat. Arahkan kekecewaan kepada hal yang produktif sehingga secepatnya tidak terasakan lagi.

        Bila mungkin temukan suasana baru seperti teman-teman baru dan supporting dari keluarga. Ubahlah sudut pandang dengan upaya melanjutkan hidup dan tumbuh dengan menemukan diri sendiri.  


*Segera move on dan berbenah diri. Ini penting agar tidak berhenti pada rasa kecewa dan sakit hati yang berkepanjangan hingga menyalahkan diri sendiri. "Harusnya aku begini dan tidak begitu," kadang kalimat ini yang selalu menghantui sebagai rasa penyesalan. Padahal semua itu tidak ada gunanya ya. Segeralah move on lalu lupakan sebagai sebuah pembelajaran yang akan membuat dirimu lebih maju lagi.

         Jangan buang-buang waktu dan berdiam diri meratapi penolakan. Lakukan aktivitas yang dapat menyenangkan hati, seperti olah raga, membaca, atau merawat diri agar membuka pola pikir positif untuk kembali berbenah dan menggali potensi diri. Penolakan jangan sampai membuat luka, tapi justru sebaliknya.


*Hadapi dengan senyuman, dan ambil saja hikmahnya. Seperti syair lagu: "Hadapi dengan senyuman, apa yang terjadi biarlah terjadi". Ya, seringkali kita tidak mengerti apa yang direncanakan Tuhan terhadap diri kita. Bisa saja penolakan itu pertanda bahwa kita harus menghadapi ini untuk sesuatu yang lebih baik lagi. 

        Ada cerita dari teman saya yang dulu pernah punya cita-cita ingin masuk Akabri karena dari kecil ingin menjadi polisi supaya bisa mengabdi pada negara tapi tidak diterima, alias ditolak. Namun ternyata dia diterima di Akamigas dan sekarang menjadi sukses di bidang perminyakan dengan penghasilan yang besar. Kini dia lebih menyesali diri kenapa dulu sempat patah semangat padahal sebenarnya Allah memberitahu tentang jalan hidup yang lebih baik.

    Begitulah perjalanan hidup, Allah SWT kadang menguji dan memberitahu dengan penolakan agar kita mengerti makna keikhlasan dan menerima kenyataan. Tak perlu gundah dan kecewa, apalagi marah dan putus asa, karena semua pasti ada hikmahnya. 


        Salam sehat selalu semangat.***NZ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar