Selasa, 24 Januari 2023

Memahami Stoikisme Agar Lebih Bijak dan Bahagia

     Mengenal filosofi stoikisme akan membantu kita untuk selalu mensyukuri apa yang dimiliki dan mengontrol emosi negatif. So, hidup tentu akan menjadi lebih indah. 

by. Nur Ida Zed

                                                    foto: dok.pribadi

     Terhadap sesuatu yang tak bisa dikendalikan seringkali hati ini menjadi kesal. Saat menemukan kemacetan yang panjang di jalanan, sementara sudah berusaha untuk bangun pagi agar tidak terlambat datang, ternyata di depan ada kecelakaan sehingga terjebak di tengah jalan. Apa yang bisa dilakukan selain bersabar menerima keadaan, dan mengubah kondisi yang menyebalkan itu dengan mendengarkan musik lewat listing lagu kesayangan agar sedikit terlarut dengan kesenangan. Setidaknya mengurangi kejenuhan sementara menunggu situasi kembali lancar.

     Atau ketika pekerjaan sedang menumpuk, tiba- tiba ada urusan keluarga yang harus diselesaikan, sementara kondisi sedang tidak enak badan, semua terasa overload dan memusingkan. Juga di saat mendapati kenyataan bahwa apa yang selama ini diperjuangkan ternyata tega melakukan penghianatan. Yang dapat dilakukan hanyalah menenangkan hati, lalu bersyukur saja dengan semua yang dialami tanpa kemarahan dan kekecewaan sebab semua itu pasti bisa kita lalui.  

     Ya, kondisi seperti itu seringkali ditemui pada hampir setiap orang dengan bermacam situasi dan keadaan. Namun bila kita lalu terjebak dengan kekesalan yang panjang, apalagi hingga menimbulkan kemarahan, maka energi negatif yang akan menguasai pikiran. Dan ini hanya akan menghancurkan energi positif yang sudah dibangun dari awal seperti mood dan kebahagiaan.

     Konsep bahagia pada dasarnya bisa diciptakan lewat pola pikir dari apa yang diinginkan, dan apa yang dapat dikendalikan. Karena itu ketika pikiran terganggu dengan sesuatu yang membuat rasa resah, gundah, kesal serta marah karena emosi yang tak terkendali, akibatnya bisa membuat kita merugi.  


Teori Stoikisme dan Mengelola Emosi

     Di dalam kehidupan, antara manusia dengan alam semesta ini sebenarnya ada banyak hal yang saling mempengaruhi. Hal yang ada dalam diri kita dan yang di luar kendali kita, seperti situasi yang tak bisa dirubah dan diberdayakan. Karena itu ketika mengalami situasi yang mau tak mau harus dihadapi, atau yang kadang membuat kita terkaget-kaget karena tidak menyangka akan terjadi, yang paling benar adalah mengendalikan diri dan menyelaraskan emosi. 

     Ada teori stoikisme yang merupakan aliran filsafat dari Yunani kuno menyebut tentang bagaimana membantu mengontrol emosi negatif dan mensyukuri segala sesuatu yang dimiliki saat ini. Cakupan ini mengenai penerimaan keadaan yang tidak bisa dirubah dengan mengubah apa yang bisa dirubah, serta kebijaksanaan untuk tahu perbedaan antara keduanya. Prinsipnya tentu pada pola pikir dan bagaimana sikap kita menghadapi situasi yang tidak terkendali ini.

     Nah, bagaimana cara membentuk pola pikir a la stoikisme ini tergantung pada diri kita sendiri. Pertama tentu dengan menyadari bahwa ada hal yang bisa dirubah dan yang tidak bisa dirubah, alias hal yang di luar kendali. Daripada kehilangan energi untuk merubah sesuatu di luar kendali, sebaiknya  mengendalikan emosi diri dengan mensyukuri apa yang dimiliki. 

     Dalam menghadapi masalah yang tak bisa dihindari, selesaikan dengan sabar dan tawakal, tanpa rasa kekesalan. Ketika sedang terpuruk atau terjatuh, pikirkan bahwa hidup seperti roda berputar dan tidak selalu di zona nyaman, Biasakan diri dengan tetap kuat dan optimis karena Tuhan pasti memberikan hikmah terbaik di baliknya. Percayalah bahwa setiap hal buruk yang dihadapi merupakan sumber kebahagiaan manakala dengan ikhlas kita bisa menjalaninya.

     Menyadari bahwa alam semesta ini adalah milik Yang Maha Kuasa, dan kita manusia hanyalah makhluk kecil di dalamnya akan memunculkan rasa syukur terhadap apa yang telah kita punya. Tak ada iri, dengki dan kecewa terhadap semua yang telah ditakdirkan sebagai garis hidup kita. Kalau mungkin, biasakan menyusun jurnal harian, atau catatan kejadian yang pernah dilalui sehingga kita bisa bercermin dan belajar mengenai kehidupan ini dengan bijaksana.

      Memang bukan hal yang mudah untuk memahami ini ya. Melihat sesuatu yang tidak sesuai harapan, pasti bisa dengan mudah membangkitkan emosi untuk melawan. Namun ketika bisa berdamai dengan emosi ini, maka akan memberikan dampak positif dan merasakan hidup lebih tenang.

     Lepas dari semua itu, mengelola emosi merupakan hal penting disaat menghadapi situasi tak terkedali. Kuncinya adalah fokus pada apa yang dapat dikendalikan, yakni hati dan pikiran. Tips sederhana saya ketika menghadapi ini biasanya dengan menarik nafas panjang lalu menghempaskan secara perlahan, kemudian pikirkan hanya pada hal yang baik-baik saja, dan serahkan pada Tuhan. Maka ini akan membantu membangun kebahagiaan lahir dan batin kita. 

      Salam sehat dan selalu semangat.***NZ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar