Senin, 30 Januari 2023

Belajar dari Pengalaman Orang Tak Ada Salahnya

    Pengalaman kurang baik yang dihadapi orang lain bisa menjadi pelajaran buat kita juga. Karenanya harus pandai memilah saat memilih agar tak membuat kesalahan yang sama, termasuk soal menjaga kesehatan. 

by. Nur Ida Zed

                                            Foto:design by Canva @nuridazed


     Masih menjadi perbincangan panjang meski sudah dua hari lalu kami menengok seorang teman di rumah sakit karena terkena maag akut. Awalnya tak dirasakan, hanya seringkali mual dan nyeri lambung biasa, nanti setelah diberi obat hisap yang dijual di pasaran juga sudah mendingan. Tapi karena terus dibiarkan, sampai menyebabkan radang dan melukai dinding lambung hingga infeksi. Sedih banget melihatnya waktu itu. Kondisinya terlihat semakin parah, wajahnya begitu pucat dan badannya lemas sekali. Nampak jarum infus dan selang di sana sini. Kata dokter salah satu penyebab sakitnya itu karena banyak pikiran dan terlambat makan. 

     Saya kenal teman saya ini seorang yang rajin dan pekerja keras. Punya dedikasi dan jarang mengeluh. Setiap tugas yang diberikan selalu dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Katanya bila sudah sibuk bekerja begitu, apalagi bila sedang deadline seringkali lupa mengisi perut, karena tak sempat terpikirkan bahkan tidak merasa lapar. 

     Rasanya kebiasaan seperti teman saya ini banyak juga yang mengalami, ya, termasuk saya. Seringkali ketika sudah keasyikan melakukan sesuatu, seperti menyelesaikan tugas yang sedang ditunggu atau lagi mood menulis, bahkan saat menonton serial kesayangan di Hotstar Disney atau Netflix sampai lupa kalau perut kosong dan waktunya minta diisi. Tahu-tahu aja berasa kenyang lagi (kenyang karena udara maksudnya, haha). Kalau sudah khusuk begitu, bawaannya gak kepikiran makan, selalu menunda dan menunda lagi. Nanggung deh, paling kelar nanti dikit lagi. Tapi demi melihat pengalaman teman saya ini rasanya jadi kayak ditampar, diingatkan, dengan suatu pesan yang sebenarnya gampang: Jangan telat makan.


Belajar dari Pengalaman Orang 

     Kalimat bijak mengatakan, selalu belajarlah dari pengalaman. Saya setuju banget dengan ini. Sebab dari pengalaman membuat kita mengerti dan mengalami sehingga dapat menjadi pembelajaran yang berarti. Namun pengalaman itu, pada beberapa kasus tentu tak harus dialami sendiri ya, terutama untuk pengalaman yang kurang baik, seperti kesalahan dan kebiasaan buruk. 

     Di banyak berita yang kita baca dan siaran di televisi seringkali menyiarkan hal yang bisa dipelajari termasuk dari pengalaman orang lain. Kasus-kasus yang menyedihkan, yang menimpa orang lain hendaknya bisa disaring agar tidak kita alami. Seperti kasus penipuan berkedok ibadah umroh dulu itu, penipuan dengan iming-iming bisa masuk PNS, pembobolan mobile banking, juga penculikan anak yang kini lagi marak bisa menjadi warning agar tetap waspada terhadap kemungkinan kejadian ini. Bagi saya ini merupakan cara belajar dari pengalaman orang lain, yang dapat mebuat kita lebih berhati-hati agar tidak mengalami hal yang sama. 

     Begitupun pengalaman orang lain mengenai kesehatannya, seperti pada teman saya tadi. Jika tidak mau terkena maag akut hingga harus opname di rumah sakit, sebaiknya tetaplah menjaga kesehatan dengan memperbaiki pola makan dan memperhatikan gaya hidup sehat. Boleh saja fokus dan loyal terhadap tugas dan pekerjaan, tapi tetap selalu ingat jangan lupa makan. Sebab kalau sudah drop dan tepar begitu, kita sendiri yang merasakan. 

     Saya sering bawel terhadap anak-anak dan bapaknya mengenai hal ini. Setidaknya mengingatkan waktu makan di grup whatsapp my family. Kalau ada yang belum merespon, saya akan tanya dan tanya lagi. Sesibuk apapun itu, tak boleh meremehkan masalah yang sepele ini karena bisa berakibat fatal. 

     Ya. Pengalaman orang bisa menjadi cermin yang mengingatkan agar tidak mengalami kesalahan serupa yang  merugikan. Semacam alarm begitulah, ya, sehingga mencegah terjadi kesalahan itu pada kita. Ibaratnya kalau diberi tahu di depan ada lubang, sebaiknya dihindari dan jangan ditabrak juga, sebab  pasti ada resikonya.  Kejebuur, haha. 

     Lepas dari itu, belajar dari pengalaman orang lain membuat kita bisa lebih bijak melakukan sesuatu untuk kebaikan bagi diri sendiri. Meluaskan pandangan agar terbuka dengan kenyataan lalu mencermati dalam bertindak dan bersikap lebih teliti. Menurutmu bagaimana? Pasti ada pengalaman buruk orang lain yang bisa dijadikan pembelajaran juga, kan? Belajar dari pengalaman orang lain memang tak ada salahnya.

      Salam sehat dan selalu semangat.***NZ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar