Jumat, 29 Januari 2021

Merubah Kelemahan Menjadi Kekuatanmu


        Mentalist Deddy Corbuzier seringkali mengatakan bahwa dia dan anaknya menderita disleksia. Tapi dengan itu mereka mampu membawa kesuksesan.

By Nur Ida Zed

                                                                Foto: DvineAdinda

        Memiliki kelemahan bukanlah hal yang memalukan ya. Selain kelebihan, setiap orang pasti mempunyai kekurangan atau kelemahan. Sebab tak ada manusia yang sempurna, bukan?  Karena itu tak perlu berkecil hati ketika menemukan kekurangan atau kelemahan pada diri kita. Bila mungkin justru dapat menjadi kekuatan ketika bisa dengan bijak menerima dan memahaminya sebagai anugrah yang diberikan oleh Tuhan.

        Saya pernah membaca biografi tentang Thomas Alva Edison, penemu listrik yang juga seorang ilmuan kondang dari Amerika Serikat yang menciptakan berbagai tehnologi. Siapa sangka saat masuk sekolah dasar dulu dikatakan  sebagai anak idiot yang tidak pintar karena dianggap kurang berbakat dan seringkali tertinggal oleh pihak sekolah sehingga dikembalikan kepada orang tuanya. Tapi sang ibu justru membalikkan opini bahwa putranya adalah seorang jenius yang sangat pintar sampai guru sekolah tak sanggup mengajarinya. Dan ternyata, berkat ketekunan sang Ibu yang begitu mengerti dan mengenal putranya,  Thomas  benar-benar seperti yang dikatakan, menjadi ilmuan yang punya nama besar, kepandaian di atas rata-rata hingga sukses dengan banyak hak cipta dan memiliki beberapa perusahaan.

        Tak hanya Thomas Alva Edison, juga Deddy Corbuzier, tapi banyak banget nama yang dapat dikatakan mampu merubah kelemahan menjadi kekuatan.  Tapi tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan ya. Semua itu butuh tahapan dan usaha serta kerja keras yang muncul dari dalam diri kita sendiri. Tak cukup dengan hanya mengeluh dan menyesali, apalagi menutupi kekurangan atau kelemahan itu dengan mencoba untuk acuh dan melupakannya.

        Ada beberapa cara agar dapat mermbuat kelemahan menjadi kekuatanmu, antara lain:

        Kenali Diri Sendiri. Mengenali diri sendiri sangatlah penting. Dengan begitu kita akan tau apa saja kelebihan yang dimiliki, begitupun kekurangan dan kelemahan yang ada. Semacam menjadi introspeksi diri, kemudian dapat menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk semua kekurangan dan kelemahan yang dipunyai.

        Ini bisa ditanyakan pada diri sendiri, secara jujur mencoba berkaca bagaimana sebenarnya diri kita. Apa saja yang kita sukai dan yang tidak kita sukai. Seperti soal kegiatan, pekerjaan atau dalam berteman. Apakah ada hal yang membuat teman merasa tidak nyaman, seperti dianggap kurang pintar, tak pandai bergaul dan lebih pendiam atau hal lain yang membuat kurang percaya diri.

       

        Terima Apa Adanya. Setelah menyadari apa yang menjadi kekurangan atau kelemahan yang dimiliki, terima itu sebagai hal yang bisa diperbaiki. Bila itu tidak mungkin, maka tak perlu dipikirkan apalagi disesali, tapi anggap sebagai anugrah yang patut disyukuri dan pasti ada hikmah di baliknya.

        Kemudian cari solusi yang terbaik, bagaimana mengatasi kekurangan atau kelemahan menjadi hal yang istimewa sehingga akan memberikan manfaat bagi kita. Yati pesek, misalnya, kondisi kekurangan dengan hidung pesek yang dimiliki justru menjadi brand atau trademark yang dapat dikenal di belakang namanya. Atau kondisi miskin dan serba kekurangan yang waktu itu dihadapi Marchell, komika berambut kriting bakmi bertubuh gempal yang lagi naik daun, dapat menjadi sumber ide kreatif yang bisa menjadi konten dan menaikkan namanya.  

        Terus Berusaha dan Pantang Menyerah. Saat kekurangan atau kelemahan belum membuat satu pengakuan yang dapat diperhitungkan, maka teruslah berusaha dan pantang menyerah. Tak perlu bersusah payah menutupi kelemahan dengan berbagai cara agar dapat diterima sehingga membuat capek hati dan pikiran yang hanya membuang waktu saja. Belajar untuk tegar dan tanamkan dalam hati bahwa tak ada manusia yang sempurna. Bahwa semua orang pasti punya kelemahan, tergantung bagaimana dia mengatasinya. Jadi, kelemahan itu bukan milik kita sendiri.

        Ketika bertemu orang yang tidak bisa menerima kekurangan atau kelemahan kita, maka lebih baik tak usah peduli dan dapatkan orang yang dapat menghargai apa adanya. Tidak masalah dengan penilaian orang yang merendahkan, karena lebih penting membangun rasa percaya diri dengan menggali potensi.

        Bila kelemahan itu menyangkut ketrampilan atau kepiawaian berkaitan dengan karya dan pekerjaan, sebaiknya kolaborasi agar bisa saling melengkapi dengan yang lain. Tetaplah confidence membawa diri dengan semua yang dimiliki, baik kelebihan dan kekurangan atau kelemahan. Sebab pemilik kesempurnaan hanyalah Tuhan Yang Maha Kuasa.

        Tidak perlu minder dan menarik diri, apalagi menutup diri dari orang lain karena kekurangan dan kelemahan yang dimiliki. Yakinlah bahwa sebenarnya kelemahan adalah kekuatan yang tersembunyi. Tetap cermat mencari peluang dan terus bersyukur dengan apa yang dimiliki. Karena bisa jadi, orang tak melihat itu sebagai  kelemahan, tapi justru kekuatan yang akan memberikan kesuksesan di kemudian hari.

        Yap.  Semoga bermanfaat.

        Salam sehat dan selalu semangaatt…!***NZ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar