Minggu, 18 Oktober 2020

Usai Pandemi Traveling Kamana?


 Tahun ini tentu banyak agenda traveling yang tertunda. Meski new normal, tapi rasa khawatir tetap saja ada buat jalan bareng keluarga.

By Nur Ida Zed

 


Siapa sangka pandemi bisa sepanjang ini. Begitu banyak rencana yang sudah dibuat harus  ditunda karena situasi dan kondisi yang belum memungkinkan, termasuk keinginan jalan-jalan atau traveling karena belum secure sepenuhnya. Memang sih, di era new normal beberapa tempat wisata dan hotel sudah mulai banyak dibuka, tapi entah kenapa kalau tidak terlalu penting banget rasanya enggan untuk jalan karena harus melalui prosedur protokol kesehatan seperti menunjukkan hasil rapid test negative terbaru atau persyaratan lain di tempat yang dituju sehingga  lebih baik menunda sampai normal sebenarnya.

 Kalau dulu saya suka jalan sendiri saja, backpacker bareng teman ke tempat yang ada tantangan sebagai seorang petualang. Sesekali memenuhi undangan bersama para jurnalis seperti ketika di Lombok, Nusa Tenggara Barat waktu itu untuk meliput serangkaian acara Festival Maritim dari Dirjen Pariwisata. Tapi sekarang lebih banyak jalan bersama keluarga kecil saya. Tujuan utama tentu membuat semua anggota keluarga senang dan bahagia.

 Memang kebutuhan untuk rekreasi seperti traveling sebaiknya disempatkan karena bermanfaat menjaga keseimbangan antara hati dan pikiran. Kegiatan rutin yang biasa dilakukan sehari-hari seringkali menimbulkan kejenuhan, sehingga refreshing sejenak dengan suasana baru bisa memberi kesegaran dan semangat lagi dalam menjalankan aktivitas. Ibarat handphone tentu perlu nge-charge batere supaya bisa lebih on, kan ?

 

Mudik Yang Tertunda

 Kalau ditanya kemana rencana traveling setelah pandemi, anak-anak saya sudah menunjuk mudik yang tertunda. Hahaha… Sejak pandemi melanda negeri kita hingga saat ini, kami belum bisa  pulang kampung untuk silaturahmi kepada orang tua. Alasannya saling  menjaga agar tidak tertular dan menularkan corona kepada mereka, karena usianya sudah sepuh dan takutnya ada penyakit penyerta.  Jadi saat Iedul Fitri, juga ketika Iedul Adha tahun 2020 ini harus puas hanya dengan komunikasi lewat telepon dan video call saja.

 Mudik sudah seperti ritual tahunan yang biasa kami lakukan bersama keluarga. Entah kenapa moment lebaran yang berbarengan dengan liburan dan cuti bersama seringkali dimanfaatkan sebagai sarana berkumpul bareng keluarga besar juga. Semua saudara, terutama adik-adik, sepupu, ipar, anak dan menantu biasanya menyempatkan waktu untuk bertemu meski hanya sebentar buat saling sapa secara langsung  dan maaf memafkan antara keluarga satu dengan lainnya. Dan perjalanan dalam suasana mudik dan balik lebaran itu yang selalu bikin kangen. Meski bermacet ria di tol Cipali, tapi keseruan di jalan, berhenti di pom bensin dan bersantai sejenak di rest area sembari makan atau antri sholat di masjid membawa kesan tersendiri di setiap tahunnya. Hal Ini terasa  lebih merekatkan kebersamaan  antar setiap anggota keluarga.

 Selain silaturahmi, bagi kami pulang kampung juga menjadi event untuk berwisata. Biasanya kami singgah di kota Solo, Jawa Tengah, menikmati wisata kuliner yang memanjakan lidah. Seperti Selat Solo, Nasi Liwet, Serabi Notosuman dan jajanan lainnya. Lalu lanjut ke Yogyakarta, yang jadi destinasi sembari mengenang masa kuliah dulu.

 Yogya menjadi tujuan wisata yang tak pernah membuat bosan. Meski dulu menghabiskan waktu sepanjang kuliah di kota pelajar dan mahasiswa ini, rasanya seneng aja kalau bisa kembali menikmatinya bersama keluarga. Jalan-jalan di sepanjang Malioboro, singgah di Keraton, Taman Sari, Siti Hinggil alun-alun Utara. Saya ingin mengenalkan anak-anak dengan suasana dimana ayah dan ibunya pernah menuntut ilmu di sana. Mencicipi kulinernya seperti gudeg, bakpia dan yangko, hingga esgepece alias nasi pecel di dekat Balairung kampus yang biasa didatangi para mahasiswa dan dosen waktu itu.  Semacam napak tilas, begitulah, karena anak-anak saya lebih mengenal Jakarta daripada daerah orang tuanya.

 

                                                                    foto: dokpri Dvine Adinda

 Beberapa tahun belakangan ini setiap menjelang tahun baru kami biasa menyisakan waktu untuk traveling  bareng keluarga kecil saya dengan menginap di hotel yang tak jauh dari Jakarta. Mencari suasana nyaman dalam nuansa alam yang masih sejuk dan asri untuk ketenangan serta refleksi diri dan rasa syukur dengan berenang sepuasnya.

 Entahlah tahun ini apakah juga bisa, atau harus dipending dulu karena pandemi masih ada? Tak apa, yang terpenting bagi kami adalah kesehatan dan bisa terus berkumpul bersama keluarga. Kalau mungkin dan bila diberikan banyak rezeki, sungguh kami ingin bisa beribadah umroh bareng keluarga kecil saya. Semoga keinginan ini dapat diijabah oleh Allah SWT, aamiin..

 Terimakasih sudah singgah di blog saya

 Salam sehat dan selalu semnagaatt..!***NZ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar