Minggu, 26 Juli 2020

Ilmu Akan Menuntun Jalanmu


     Ibaratnya sebagai cahaya, ilmu akan menerangi jalan membawa langkah ke tujuan. Bekal ilmu akan menuntun ke arah yang benar.

By Nur Ida Zed


                                                            foto: Dvine Adinda

     Masih ingatkah nasehat orang tua kita dulu, sekolah yang benar agar mendapat ilmu. Karena ilmu sangat dibutuhkan dalam menjalani kehidupan. Berbagai ilmu yang dipelajari akan membuat kita mengerti mana yang benar dan mana yang salah, sehingga tidak mudah tersesat, bahkan terperosok dan jatuh. Dan ilmu membawa pikiran kita untuk terus berkembang dan semakin maju.

     Seiring dengan kebutuhan manusia, muncul berbagai macam ide dan gagasan sebagai ilmu baru yang sesuai dengan perubahan zaman. Perkembangan ini tentu saja membuat kehidupan jadi semakin mudah. Kalau dulu mau baca berita atau artikel gaya hidup dan hiburan harus mencari koran dan majalah, kini semua bisa didapat lewat genggaman alias gadget atau handphone. Dulu pesawat televisi hanya memiliki beberapa channel saja, tapi dengan perkembangan ilmu dan tehnologi, kita sekarang tak susah jika mau menonton channel sesuai dengan genre yang kita ingini. Dengan ilmu segala hal banyak yang bisa diwujudkan. Karena itulah sebagai orang tua, warisan ilmu lebih berharga daripada harta benda semata.

     Adanya orang berilmu akan bisa menjaga hartanya. Sebaliknya jika tidak mau menambah ilmu sebagaimana gelas kosong layaknya hanya pantas menjadi pajangan saja. 

 

Tak Akan Pernah Habis

     Selain itu, berbeda dengan harta benda yang bisa habis setelah dibelanjakan, ilmu yang dipakai dan diamalkan tak pernah habis, malah akan bertambah manfaatnya. Semakin banyak berbagi ilmu yang bermanfaat, maka semakin terang dunia karena pengaruhnya. Sebagai ibu yang pernah kuliah di fakultas komunikasi, saya suka sharing dan berbagi. Setiap bertemu dengan nara sumber untuk interview, atau siapapun seperti teman, kolega dan lainnya, saya berusaha menyampaikan komunikasi positif agar tidak terjadi salah persepsi. Ini bagian dari aplikasi ilmu yang saya pelajari.

     Tak hanya itu, terhadap keluarga dan anak-anak, hal ini juga diterapkan sehingga bisa terjalin hubungan yang harmonis antara personal dengan saling mengisi, mendukung dan melengkapi. Ilmu itu memang tidak selalu saklek seperti teori, banyak yang mengalir mengikuti situasi dan kondisi.

 

Ilmu Dibarengi Dengan Akhlak.

     Apa jadinya bila berilmu tidak berakhak ? Ibarat orang buta, dia akan bingung dan meraba-raba. Sebaliknya berakhlak tapi tak berilmu seperti orang lumpuh yang tak bisa kemana-mana. Nah, untuk menjadi sempurna ilmu saja tidaklah cukup, harus dibarengi dengan akhlak yang baik dan mulia. Ada beberapa tips bagi penuntut ilmu sebagai bekal yang perlu disiapkan menurut Imam Syafii. Pertama kecerdasan. Kecerdasan pada diri manusia ada dua, yakni kecerdasan sejak lahir dan kecerdasan yang diperoleh lewat usaha seperti suka membaca, menyimak diskusi dan lainnya.

   Kemudian semangat, rasa antusias dan optimis saat menuntut ilmu. Lalu sungguh-sungguh, termotivasi dan tidak mudah menyerah dalam mencapai tujuan. Selanjutnya berkecukupan, bekal ini berkaitan dengan harta dan biaya saat menuntut ilmu. Setelah itu bersahabat dengan guru, bertemu langsung supaya dapat memiliki dasar yang kuat. Keberadaan guru penting sebagai sumber ilmu. Dan terkhir membutuhkan waktu yang lama. Waktu yang panjang dalam mencari ilmu yang tak akan ada habisnya hingga akhir usia.

     Demikianlah  pentingnya memahami ilmu. Bahkan ilmu dapat mengangkat derajad seseorang, seperti yang tertuang dalam Al-Quran surat Al-Mujadalah ayat 11: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.  Dan Allah Maha mengetahui yang kamu kerjakan.”

      Semoga kita menjadi salah satu di antaranya yaa.***NZ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar