Bersyukur dengan rezeki yang ada maka akan ditambah lagi dan lagi. Ketika menerima rezeki, sisihkan untuk memberi dan berbagi agar menjadi lebih berkah lagi.
By Nur Ida Zed
desain by Dvine Adinda
Istilah rezeki tidak akan tertukar sudah tertanam di dalam diri saya. Bahwa apa yang kita dapatkan sekarang ini merupakan "jatah" yang telah ditentukan untuk kita miliki. Karena itu pula saya tidak lagi merasa khawatir mengenai rezeki yang sudah ditakar ini.
Di saat masa produktif yang sibuk dengan pekerjaan menumpuk dan berbagai acara serta kegiatan yang sangat menyita waktu, di situ Allah sedang memberi rezeki dengan mendapatkan penghasilan berupa materi. Di sisi lain, Allah kemudian memberi rejeki lain berupa kreativitas agar lebih bermanfaat lagi. Dia yang memiliki time line atau waktu yang tepat kapan kita mendapatkan rezeki.
Dari awal mulai bisa dapat kerja ketika masih kuliah di Yogya dulu, lalu merantau ke Jakarta karena mendapat tawaran dari Majalah Indonesia Indah, majalah budaya dan wisata TMII, kemudian punya acara Kuis Citra Rasa di TPI adalah bagian dari perjalanan yang harus dilalui. Selanjutnya karena krisis moneter saat itu sehingga harus kembali ke dunia tulis menulis dengan mengasah diri di berbagai majalah gaya hidup hingga saat ini saya jalani dengan senang hati.
Dari sini saya banyak bertemu dengan banyak orang penting dan berpengaruh baik sebagai nara sumber atau klien yang memberikan pelajaran bahwa rezeki tidak hanya berupa materi. Sebab ketika kita berserah, berusaha dan melakukan yang terbaik sesuai passion, dengan sendirinya materi akan mengikuti.
Menerima dan Memberi
Ketika menerima rezeki maka sisihkan sebagian juga untuk memberi kepada yang lain, termasuk kepada mereka yang membutuhkan. Filosofi rezeki ibarat air yang mengalir, ketika menerima sesuai porsi, lalu menyisihkan untuk berbagi, maka berkahnya akan terus mengalir dan diganti dengan yang baru, begitu seterusnya. Sehingga apa yang didapat akan semakin mudah dan lancar.
Memahami konsep rezeki saat menerima dan memberi membawa saya pada ketenangan hati. Bahwa Allah SWT telah menjamin rezeki untuk setiap makhlukNya. Manakala rezeki berupa materi datang lebih banyak, seperti ada tambahan bonus dan penghasilan yang lebih besar, rupanya ada juga kebutuhan mendesak dan tak terduga yang harus diselesaikan. Ketika mengecek saldo tabungan yang bertambah, kata teman saya:"Alhamdulillah, UKT anak sudah tertutupi, jadi jatah keperluan bulanan tidak berkurang," Ya. Tidak ada hitung-hitungan pasti soal rezeki ini, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran karena semua pasti sudah dicukupkan.
Ketika sedang diuji dengan sedikit kesulitan dalam mendapatkan rezeki, maka tak perlu disikapi dengan mengeluh dan putus asa. Tetap berusaha dan berdoa dengan menikmati semua prosesnya. Karena pasti ada hikmah dibalik itu semua, untuk tetap bersabar dalam ketakwaan. Perbanyak sedekah dan memberi untuk jalan menuju kebaikan.
Tingkatan Rezeki
Segala keberkahan yang didapatkan adalah bentuk rezeki yang bisa dinikmati. Ada beberapa ulama yang membagi rezeki ini dalam beberapa tingkatan, yang agaknya patut juga dimengerti supaya kita menjadi paham.
Pertama rezeki yang paling rendah berupa harta benda yang bisa didapatkan dengan cara yang halal maupun haram. Sementara rezeki yang paling tinggi adalah harta benda yang didapatkan dengan cara yang halal dan dipergunakan untuk kebaikan dan kemaslahatan. Dua hal yang seringkali ditemui ketika kita mencari rezeki di tengah gemerlapnya dunia ini.
Kemudian rezeki yang paling utama adalah ilmu pengetahuan dan amal saleh, sedangkan rezeki yang paling sempurna adalah ketenangan hati, kebahagiaan dan kebaikan di dunia dan akhirat. Maka ketika kita diberi kesempatan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan seperti sekolah, kuliah dan memperoleh ilmu baru berkaitan dengan kemajuan tehnologi dan perkembangan jaman di era digital ini, merupakan rezeki yang paling utama untuk dapat diamalkan bagi kemaslahatan.
Sebagai blogger, ilmu yang didapat akan terus mengalir lewat tulisan-tulisan yang memberikan inspirasi dalam blog. Begitu juga sebagai podcaster dan kreator yang selalu membagi insight yang bermanfaat agar memberikan kebaikan untuk menabung amal di akhirat. Hal-hal kecil dan sederhana yang kadang tak terpikirkan bisa membawa kebahagiaan lahir dan batin.
Jangan Berhenti Bersyukur
Meyakini Allah pasti memberikan yang terbaik untuk kita menjadi pegangan yang harus saya yakini. Anak sudah besar dan saya ingin bisa mendampinginya hingga mereka tua nanti, merupakan semangat agar tetap sehat dan terus bisa berkarya lagi.
Mungkin prioritas rezeki saya sekarang ini bukan sekadar harta benda dan materi, tapi lebih dari itu, kesehatan lahir batin, kebersamaan waktu bersama keluarga, anak-anak yang beranjak dewasa dan berbagi kebaikan untuk sesama.
Pengalaman hidup dan perjalanan yang sudah saya lalui menjadi bagian dari rezeki yang harus saya syukuri. Beberapa teman bahkan ada yang mengeluh dengan berbagai alasan kenapa begini dan begitu, menyesal dengan segala yang dihadapi saat ini. Kalau saya sudah tidak lagi. Biarkan semua mengalir karena takdir Tuhan tak pernah keliru.
Bersyukur dan menikmati apa yang ada adalah hal utama saya sekarang ini. Bagaimana menjadi manusia yang bermanfaat dan dapat saling berbagi. Tidak lupa untuk terus berdoa, beribadah semampunya, meminta dan berusaha, maka semua akan berjalan dengan baik baik saja. Masalah rezeki, seberapapun sebaiknya dimaknai sebagai anugerah agar nantinya akan ditambah dan ditambah lebih banyak lagi. Seperti janji Allah SWT yang artinya: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti akan Aku tambah nikmatKu kepadamu.." (QS. Ibrahim ayat 7)
Salam sehat dan selalu semangat. ***NZ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar