Senin, 18 Agustus 2025

Budaya Membaca Buku

    Kegemaran membaca buku membuat saya sering hunting ke toko buku. Rupanya ini menurun juga pada anak, meski di jaman yang sudah serba digital ini.

By Nur Ida Zed

                                           Foto: dokpri @nuridazed

        Membaca buku menjadi salah satu sarana healing bagi saya sejak dulu. Ketika sudah tekun dengan buku bacaan, entah itu buku ilmu pengetahuan, buku biografi dan motivasi, fiksi dan non fiksi hingga banyak lagi, kadang membuat saya lupa waktu. Apalagi ketika harus menyelesaikan artikel atau tulisan dengan tema tertentu, buku bisa menjadi alternatif referensi. 

    Buku sebagai salah satu sumber ilmu dan jendela dunia memang benar adanya ya. Dari buku kita menjadi tahu banyak hal. Karenanya saya juga mengoleksi buku-buku ini. Ditata di rak dan lemari buku agar terlihat rapi dan mudah untuk mencarinya kembali. Buku yang sudah lama pun tetap saya simpan rapi. Sebagian buku-buku ini saya beli sendiri, ada juga hadiah dan pemberian dari sahabat, teman dan relasi. 

    Untuk membeli buku biasanya saya sisihkan budged khusus, meski tidak banyak. Kadang kalau ada teman atau sahabat yang sedang jalan-jalan dan menanyakan mau hadiah apa, saya suka dihadiahi atau diberi oleh-oleh buku. Apalagi ada beberapa teman yang juga penulis buku, seperti Noorca Massardi, Rayni yang suka mengundang saat launching buku barunya agar bisa direview.

    Beberapa penerbit juga kadang mengirim buku untuk direview. Begitu juga nara sumber yang kebetulan menulis buku. Jadi dari buku ini akan lebih bermanfaat karena isinya bisa dibagi di blog dan di media sosial. Dulu saya pernah dikontrak juga oleh penerbit Dinastindo Adiperkasa Internasional untuk Buku Serial Profesi, beberapa waktu lalu juga bersama penulis perempuan menulis buku Mantra Bahagia. Saat di majalah Herworld dan di Global Media pernah menjadi jabrik, penanggung jawab rubrik yang mengulas buku, sehingga kegemaran membaca ini semakin tersalurkan. 

                                                    Foto: dokpri @nuridazed

    Begitulah. Budaya membaca buku agaknya juga menurun pada anak anak, karena dari kecil mereka sudah dekenalkan dengan berbagai macam buku, untuk menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan kognitifnya. Tak heran jika sampai saat ini membaca buku masih menjadi prioritas kegiatan yang digemari, karena memang banyak manfaatnya.

    Pernah sewaktu saya ajak di sebuah acara di Semarang waktu itu, dia minta saya menyempatkan juga untuk menemaninya mencari buku novel kesukaan yang lagi hipe di Gramedia. Untung tempatnya tidak terlalu jauh dari hotel tempat kami menginap, masih di seputaran Simpang Lima Semarang, jadi saya bisa atur di sela jadwal yang cukup padat. Saya memang tidak membatasi genre tertentu untuk dia membaca buku, entah fiksi maupun non fiksi, sepanjang itu positif dan sesuai dengan perkembangan usianya.


   Buku Fisik dan Digital

    Ya. Bagi yang hobi membaca buku saat ini rasanya semakin dimanjakan. Dengan adanya buku digital yang membuat para penikmat buku seperti saya sudah tidak repot lagi musti ke toko buku karena semua bisa didapat lewat gadged yang selalu dalam genggaman. Tinggal mencari apa yang dibutuhkan di google, maka akan banyak banget informasi yang didapatkan. Kadang tidak harus membeli buku secara fisik, tapi dengan e-book, pdf dan berlangganan sudah bisa membaca sepuasnya. Tapi sebenarnya membaca buku secara fisik maupun digital ada plus minusnya. Kalau mau yang praktis tentu lebih enak dengan buku digital, tapi ketika ingin merasakan sensasi dan manfaat lebih, membaca buku secara fisik memang tidak bisa digantikan.

    Seperti menandai  dengan pembatas buku yang kini dibuat lucu dan menarik agar kita tidak lupa membaca kelanjutanya. Juga bisa menandai dengan mencorat coret sesuai dengan cara berfikir kita agar lebih mudah memahaminya. Ternyata ini juga berlaku bagi Gen Z yang suka bucin membaca dan belajar dari buku, tak peduli setebal apa. 


Inspirasi dari Buku

    Budaya membaca buku memang patut disuarakan ya, karena bagi sebagian orang membaca buku ini bahkan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan. Selain bisa menjadi 'pelarian' yang menyenangkan dari tekanan hidup sehari-hari, juga bisa membantu menenangkan pikiran, meredakan stres dan memberi solusi dari permasalahan.

    Membaca buku bisa memberi inspirasi dan motivasi dalam menjalani hidup dan menjadi hiburan yang mudah dan murah didapatkan, baik itu dalam bentuk digital maupun fisik. Semakin banyak membaca, semakin terasa ingin tahu lebih banyak mengenai hal-hal yang kadang tidak terpikirkan oleh otak kita. 

    Saran saya, pilih buku yang sesuai minat dengan genre yang paling disukai agar termotivasi untuk terus membaca. Jangan memaksakan diri jika tidak suka karena setiap orang memiliki ketertarikan di bidang masing-masing. 

    Cari waktu yang tepat dan nyaman untuk membaca, agar bebas gangguan dan bisa lebih fokus. Tak harus membaca buku yang berkesan "berat" agar terlihat hebat, sesekali pilih buku yang isinya ringan semacam Humor Mati Ketawa Cara Rusia, untuk refreshing agar pikiran tetap segar. Saling bertukar buku dengan anak biasa saya lakukan juga, supaya kita memahami pola pikir mereka. Dengan begitu kadang bisa terlibat diskusi panjang yang mengasyikkan dari sebuah buku. Suasana ini tentu saling memberikan energi positif dalam menambah wawasan, meningkatkan imajinasi dan menjelajahi dunia baru melalui buku.

    Salam sehat dan selalu semangat. ***NZ



Jumat, 15 Agustus 2025

Sukses Madah Bahana Universitas Indonesia

    Makna kesuksesan itu sangat subjektif dan berbeda bagi setiap orang. Sukses memiliki proses panjang dengan usaha tak kenal lelah untuk mencapai tujuan. Begitu juga Marching Band UI, yang menjadi kebanggaan alamater dan memiliki banyak prestasi. 

By Nur Ida Zed


                                                  Pic.dok.MBUI


    Ketika tepuk tangan membahana di Gedung Balaiung yang megah itu, saya merasakan juga getaran yang membuncah. Bukan untuk saya, tapi untuk tim Marching Band Univesitas Indonesia yang baru saja perform dengan menampilkan lagu Hymne Univesitas Indonesia, K-Pop, We Are Champhion dan Genderang UI. Perfecto. Dan ribuan penonton yang ada di sana memberi applaus, termasuk saya. Ya. Karena salah satu pasukan dari tim itu adalah putri saya Puan, Dvine Adinda.

    Menjadi pasukan Color Guard (CG) adalah pilihannya ketika mengikuti salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa di almamater terbaik ini. Awalnya diajak gabung karena memang sudah memiliki pengalaman ikut Marching Band atau MB ketika masih duduk di SMPN 41 Jakarta waktu itu, sehingga untuk kegiatan yang melibatkan tim dan mengedepankan kekompakan serta profesional dalam  harmonisasi yang apik dan selaras sudah terbiasa.

                                                            Pic.dok pri

    Kali ini entah perform yang ke berapa semenjak dia ikut MBUI setahun lalu, tepatnya sejak diterima sebagai mahasiswa baru angkatan 2024. Sudah mengerti mengenai konsekuensi dan komitmen, terutama untuk latihan rutin, ditambah latihan khusus menjelang perform seperti saat ini. Apalagi ketika mempersiapkan lomba seperti beberapa waktu lalu. Sebab MBUI ini juga seringkali menorehkan prestasi di banyak kejuaraan, selain juga undangan di berbagai event tingkat nasional maupun internasional. Karenanya aktivitas ini akan membentuk karaker generasi muda yang tangguh dan sanggup menghadapi tantangan zaman. 

Di akhir penampilan Genderang UI yang menjadi salah satu lagu semangat untuk para mahasiswa,  kembali tepuk tangan menggemuruh mengiringi tim yang mulai menutup display dengan penuh pesona.


                                           Pic.doc MBUI

Lalu ketika semua pasukan sudah menuruni stage menuju booth untuk parade di samping Balairung, tak henti banyak yang mengucap: "Selamat, ya. Sukses performnya. Sukses MBUI." Dan saya juga merasakan vibe itu. Karena saya tahu, untuk mencapai semua ini, membuat kekompakan yang begitu harmoni dari sisi lagu, aransemen, koreo hingga kostum dari masing-masing section baik itu Brass, Perkusi hingga Color Guard (CG) memang tidaklah mudah. Butuh poses yang panjang dan latihan serta komitmen yang kuat untuk membawa bendera Madah Bahana Univesitas Indonesia tetap berkibar. 

    Marching Band UI yang bernama Madah Bahana UI ini merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tertua yang menjadi kebanggaan almamater terbaik di Indonesia.  Dan bila sampai saat ini tetap membahana, menurut saya merupakan salah satu kesuksesan juga. Kesuksesan untuk tim, juga sukses buat semua pasukan yang terlibat di dalamnya.


Sukses itu Soal Rasa

    Makna kesuksesan sebenarnya sebuah pencapaian yang memberikan rasa kepuasan dan kebahagiaan. Sukses buat setiap orang bisa saja berbeda, tergantung tujuan hidup yang ingin didapatkan untuk dirinya.

    Kesuksesan bagi diri sendiri merupakan makna pencapaian tujuan dan nilai-nilai pribadi yang memberikan rasa kepuasan dan kebahagiaan. Pada banyak orang mungkin bisa berupa  materi berlimpah, pekerjaan, karir dan pengakuan seperti jabatan, label atau titel yang sudah didapatkan dengan susah payah. Tetapi juga tentang pertumbuhan pribadi dari awal, pemenuhan diri dan kontribusi positif pada dunia ini.

    Sukses itu soal rasa, bagaimana mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Melibatkan proses belajar dan berkembang menjadi versi terbaik dari diri sendiri. Berupa peningkatan ketrampilan, perluasan pengetahuan serta perilaku yang positif, terutama bagi para Gen Z seperti putri saya. Tujuan akhir dari kesuksesan adalah mencapai kebahagiaan dan kepuasan batin.


                                          Pic.doc.MBUI

     Bagi Gen mom seperti saya, kesuksesan  juga melibatkan perasaan damai dan nyaman dalam menjalani hidup. Termasuk menerima diri sendiri apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.  


Sukses dari Proses 

    Sesungguhnya bentuk kesuksesan itu berarti pencapaian kemajuan dan pertumbuhan dalam berbagai aspek kehidupan. Baik itu pencapaian profesional secara finansial, hubungan pribadi seperti networking dan relationship, maupun pengembangan diri dalam meraih prestasi.

    Dalam kamus besar Bahasa Indonesia-KBBI kesuksesan merupakan keberhasilan atau keberuntungan. Sukses bukanlah sesuatu tujuan akhir dengan kualitas seadanya dan menghalalkan segala cara dalam mencapainya, tetapi butuh proses dan tahapan dalam meraihnya, seperti sukses Madah Bahana Universitas Indonesia.


    Ya. Penting diingat bahwa kesuksesan itu bukanlah sesuatu yang  dicapai secara instan, tapi merupakan sebuah proses panjang yang bekelanjutan. Yang melibatkan refleksi diri, evaluasi, menetapkan tujuan yang bemakna, terus berdoa dan berusaha untuk versi yang terbaik buat diri sendiri. So, sukses akan selalu memberikan kebahagiaan dari dalam hati.

    Salam sehat dan selalu semangat.***NZ


Rabu, 06 Agustus 2025

Saat Memberi dan Menerima Rezeki

     Bersyukur dengan rezeki yang ada maka akan ditambah lagi dan lagi. Ketika menerima rezeki, sisihkan untuk memberi dan berbagi agar menjadi lebih berkah lagi.

By Nur Ida Zed


                                                            desain by Dvine Adinda

   

    Istilah rezeki tidak akan tertukar sudah tertanam di dalam diri saya. Bahwa apa yang kita dapatkan sekarang ini merupakan "jatah" yang telah ditentukan untuk kita miliki. Karena itu pula saya tidak lagi merasa khawatir mengenai rezeki yang sudah ditakar ini.

    Di saat masa produktif yang sibuk dengan pekerjaan menumpuk dan berbagai acara serta kegiatan yang sangat menyita waktu, di situ Allah sedang memberi rezeki dengan mendapatkan penghasilan berupa materi. Di sisi lain, Allah kemudian memberi rejeki lain berupa kreativitas agar lebih bermanfaat lagi. Dia yang memiliki time line atau waktu yang tepat kapan kita mendapatkan rezeki.


    Dari awal mulai bisa dapat kerja ketika masih kuliah di Yogya dulu, lalu merantau ke Jakarta karena mendapat tawaran dari Majalah Indonesia Indah, majalah budaya dan wisata TMII, kemudian punya acara Kuis Citra Rasa di TPI adalah bagian dari perjalanan yang harus dilalui. Selanjutnya karena krisis moneter saat itu sehingga harus kembali ke dunia tulis menulis dengan mengasah diri di berbagai majalah gaya hidup hingga saat ini saya jalani dengan senang hati.

    Dari sini saya banyak bertemu dengan banyak orang penting dan berpengaruh baik sebagai nara sumber atau klien yang memberikan pelajaran bahwa rezeki tidak hanya berupa materi. Sebab ketika kita berserah, berusaha dan melakukan yang terbaik sesuai passion, dengan sendirinya materi akan mengikuti.


Menerima dan Memberi

    Ketika menerima rezeki maka sisihkan sebagian juga untuk memberi kepada yang lain, termasuk kepada mereka yang membutuhkan. Filosofi rezeki ibarat air yang mengalir, ketika menerima sesuai porsi, lalu menyisihkan untuk berbagi, maka berkahnya akan terus mengalir dan diganti dengan yang baru, begitu seterusnya. Sehingga apa yang didapat akan semakin mudah dan lancar. 

    Memahami konsep rezeki saat menerima dan memberi membawa saya pada ketenangan hati. Bahwa Allah SWT telah menjamin rezeki untuk setiap makhlukNya. Manakala rezeki berupa materi datang lebih banyak, seperti ada tambahan bonus dan penghasilan yang lebih besar, rupanya ada juga kebutuhan mendesak dan tak terduga yang harus diselesaikan. Ketika mengecek saldo tabungan yang bertambah, kata teman saya:"Alhamdulillah, UKT anak sudah tertutupi, jadi jatah keperluan bulanan tidak berkurang," Ya. Tidak ada hitung-hitungan pasti soal rezeki ini, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran karena semua pasti sudah dicukupkan.

    Ketika sedang diuji dengan sedikit kesulitan dalam mendapatkan rezeki, maka tak perlu disikapi dengan mengeluh dan putus asa. Tetap berusaha dan berdoa dengan menikmati semua prosesnya. Karena pasti ada hikmah dibalik itu semua, untuk tetap bersabar dalam ketakwaan. Perbanyak sedekah dan memberi untuk jalan menuju kebaikan.


Tingkatan Rezeki

    Segala keberkahan yang didapatkan adalah bentuk rezeki yang bisa dinikmati. Ada beberapa ulama yang membagi rezeki ini dalam beberapa tingkatan, yang agaknya patut juga dimengerti supaya kita menjadi paham.

    Pertama rezeki yang paling rendah berupa harta benda yang bisa didapatkan dengan cara yang halal maupun haram. Sementara rezeki yang paling tinggi adalah harta benda yang didapatkan dengan cara yang halal dan dipergunakan untuk kebaikan dan kemaslahatan. Dua hal yang seringkali ditemui ketika kita mencari rezeki di tengah gemerlapnya dunia ini.  

    Kemudian rezeki yang paling utama adalah ilmu pengetahuan dan amal saleh, sedangkan rezeki yang paling sempurna adalah ketenangan hati, kebahagiaan dan kebaikan di dunia dan akhirat. Maka ketika kita diberi kesempatan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan seperti sekolah, kuliah dan memperoleh ilmu baru berkaitan dengan kemajuan tehnologi dan perkembangan jaman di era digital ini, merupakan rezeki yang paling utama untuk dapat diamalkan bagi kemaslahatan. 

    Sebagai blogger, ilmu yang didapat akan terus mengalir lewat tulisan-tulisan yang memberikan inspirasi dalam blog. Begitu juga sebagai podcaster dan kreator yang selalu membagi insight yang bermanfaat agar memberikan kebaikan untuk menabung amal di akhirat. Hal-hal kecil dan sederhana yang kadang tak  terpikirkan bisa membawa kebahagiaan lahir dan batin. 


Jangan Berhenti Bersyukur

    Meyakini Allah pasti memberikan yang terbaik untuk kita menjadi pegangan yang harus saya yakini. Anak sudah besar dan saya ingin bisa mendampinginya hingga mereka tua nanti, merupakan semangat agar tetap sehat dan terus bisa berkarya lagi.

    Mungkin prioritas rezeki saya sekarang ini bukan sekadar harta benda dan materi, tapi lebih dari itu, kesehatan lahir batin, kebersamaan waktu bersama keluarga, anak-anak yang beranjak dewasa dan berbagi kebaikan untuk sesama.

    Pengalaman hidup dan perjalanan yang sudah saya lalui menjadi bagian dari rezeki yang harus saya syukuri. Beberapa teman bahkan ada yang mengeluh dengan berbagai alasan kenapa begini dan begitu, menyesal dengan segala yang dihadapi saat ini. Kalau saya sudah tidak lagi. Biarkan semua mengalir karena takdir Tuhan tak pernah keliru. 

    Bersyukur dan menikmati apa yang ada adalah hal utama saya sekarang ini. Bagaimana menjadi manusia yang bermanfaat dan dapat saling berbagi. Tidak lupa untuk terus berdoa, beribadah semampunya, meminta dan berusaha, maka semua akan berjalan dengan baik baik saja. Masalah rezeki, seberapapun sebaiknya dimaknai sebagai anugerah agar nantinya akan ditambah dan ditambah lebih banyak lagi. Seperti janji Allah SWT yang artinya: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti akan Aku tambah nikmatKu kepadamu.." (QS. Ibrahim ayat 7)


    Salam sehat dan selalu semangat. ***NZ

Senin, 04 Agustus 2025

Mengelola Emosi Secara Sehat

    Emosi menjadi bagian dari perasaan yang kadang tidak bisa dikendalikan. Di saat sedang erosi, terpuruk dan tertekan, mengelola emosi dengan baik menjadi penting. Bila tidak, emosi bisa saja berakibat fatal.

by Nur Ida Zed

 

                                                                                       Ilustrasi by pinterest


    Gara-gara emosi sebuah hubungan yang sudah terjalin baik sekian lama bisa saja bubar. Entah itu hubungan pertemanan, di dunia pekerjaan, persaudaraan bahkan relationship dengan pasangan.

    Teman saya pernah cerita, karena emosi yang tak terkendali jadinya salah mengambil keputusan. Tidak lagi bisa berpikir jernih, apalagi mempertimbangkan dampak jangka panjang. Emosi ibarat api yang perlu dikelola agar tetap hangat dan bermanfaat, tidak menjalar kemana-mana, membakar dan menghancurkan.

    Tapi bagaimana ketika kita sedang berada di titik terendah seperti terpuruk dan merasa tersisih karena kurang bersinar, sehingga sering dipojokkan? Emosi bisa tiba-tiba meledak. Mudah tersinggung, marah berlebihan dan tidak enakan. Orang di sekitar seolah hanya melihat dengan sebelah mata. Terpecik sedikit saja sudah meluapkan emosi jiwa. Nah ini yang bahaya. 

    Padahal emosi sangat berkaitan dengan perasaan, yang menyangkut masalah hati dan pikiran. Bila terlalu dipendam dan tidak dapat dikelola dengan baik, maka akan berpengaruh dengan kesehatan mental. Dan ketika ini terjadi, pasti akan mengganggu kesehatan fisik juga. Sebuah penelitian bahkan menyebut bila berbagai penyakit kronis dan penyakit berat yang timbul bisa jadi berawal dari bagaimana mengelola emosi ini. Karena emosi sangat berkaitan erat dengan timbulnya stes dan tekanan jiwa.

    Mengelola emosi sangat diperlukan agar tetap stabil dan wise menghadapi segala situasi dan keadaan.  Ini memang membutuhkan latihan dan pembiasaan. Di saat sedang kesal dan seringkali emosi memuncak, maka hal sepele bisa menjadi kemarahan besar. Namun jika sudah terlatih dan terbiasa, maka segala pemicu emosi yang mampu menguras energi akan dihadapi dengan senyum, ikhlas dan sabar.


Lalu bagaimana mengelola emosi secara sehat agar tetap bahagia?

1. Selalu berpikir positif. Ini penting untuk menghadirkan energi baik dalam diri kita. Buang semua pikiran yang buruk karena semua itu tidak ada gunanya. Misalnya kita sedang terpuruk dan labil dengan naik turunnya emosi, maka tetaplah berpikir positif. Ambil hal yang baik saja mengenai pandangan orang terhadap kita. Tidak perlu diambil hati agar tidak menimbulkan emosi.

2. Berpikir sebelum bicara. Disaat sedang emosi seringkali kita tidak bisa mengontrol diri, termasuk dalam berbicara. Mengomentari hal yang tidak seharusnya di media sosial, misalnya, atau mengeluarkan kekesalan sebagai sarana membela diri sehingga terkesan meluapkan emosi. Tunggu dulu, jangan terburu buru. Sadari bahwa tidak semua orang akan mengerti tentang diri kita apalagi disaat disulut emosi. Berpikir sebelum berkata-kata dan berkomentar mengenai sesuatu yang bertentangan dengan hati kita agar tidak memacu emosi selanjutnya.

3. Buat jurnal untuk pelampiasan dan menghasilkan karya. Memendam emosi memang tidak baik juga, terutama bagi keseimbangan hidup dan kesehatan mental kita. Dari pada merancu tak terarah, ada baiknya melampiaskan emosi dengan sesuatu yang bermanfaat, seperti membuat jurnal, menulis apa yang dirasakan dalam karya, salah satunya juga ngeblog. Di saat lagi emosi biasanya malah dapat memberikan kontribusi yang out of the box, lho, di luar ide yang biasa-biasa saja. Beberapa seniman terkenal bahkan ada yang sengaja menyulutkan emosi untuk memantikkan karya yang spektakuler. Karena konon, di saat sedang emosi itulah seseorang sebenarnya sedang jujur terhadap dirinya.

4. Perbanyak Olah Raga. Melakukan olahraga juga bisa menjadi pelampiasan emosi jiwa. Tapi ingat ya,  jangan sering sering mengkondisikan seperti ini, karena berolah raga dalam situsai emosi kadang tidak terkontrol dan malah membahayakan kesehatan kita. Di saat emosi otak kita dipaksa menahan amarah sehingga pembuluh darah bisa saja pecah. Berolah raga yang teratur dengan porsi yang sesuai usia akan bisa mengatasi emosi yang timbul. Take it easy, santai saja dulu.

5. Alihkan dengan humor dan bercanda. Di saat sedang emosi, ada baiknya mengalihkan dengan humor dan bercanda. Menanggapi orang yang sedang emosi dengan emosi juga pasti tidak akan ada habisnya. Bersikap santai dengan humor dan tidak usah dibawa ke hati agar tidak merusak diri sendiri. Lakukan ini agar tidak membebabi pikiran.

6. Pelajari teknik pernapasan. Ada baiknya mempelajari teknik pernapasan untuk megatasi emosi dengan cara yang sehat dan bahagia. Beberapa contoh teknik pernapasan bisa didapatkan di berbagai literasi dan didapat di media sosial. Seperti tarik nafas panjang dari hidung, tahan sebentar lalu keluarkan lewat mulut secara perlahan akan membantu menenangkan hati dan mencegah emosi. Kosongkan pikiran dan lakukan beberapa kali.

7. Jangan pendam emosi, menangis dari cari solusi, mengadu pada Illahi Robbi. Emosi yang dipendam akan merusak jiwa dan raga kita. Tidak salah sih jika kita merasa disakiti, didholimi dan diremehkan akan timbul emosi yang tak tertahankan. Kemarahan dan dan gejolak jiwa yang meletup-letup seolah ingin ditumpahkan. Ini wajar saja, dan bisa dimengerti. Jika itu terjadi, maka luapkan dengan menangis dan cari solusi. 

    Menangis merupakan salah satu cara release dari masalah serta perasaan yang membebani seperti kemarahan dan emosi. Karena dengan begitu maka tekanan yang menghimpit dada akan sirna seiring hilangnya air mata. Terlebih bagi para perempuan yang kadang pandai menyimpan kemarahan dan rasa. Namun ada baiknya menangislah di atas sajadah sembari kita mengadu kepada Sang Pencipta. Sebab Dialah yang bisa membolak-balikkan hati, yang memiliki semua solusi yang kita cari.

    Mengadulah padaNya, ceritakan semua kegundahan dan amarahmu dalam tawadhuk dan rasa pasrah kepaNya. Niscaya semua akan baik-baik saja. Percayalah.

    Salam sehat dan selalu semangat.***NZ


Kado Unik Penuh Makna


    Kado bisa menjadi pengingat bagi pemberi maupun penerima. Kado spesial biasanya dibuat unik dan penuh makna sehingga menyiratkan personal dan menyimpan kenangan mendalam.

by Nur Ida Zed


                                                        foto: dokpri 

    Siapa yang suka ketika diberi kado? Di setiap momen indah, bersejarah dan berkesan seperti saat ulang tahun, perayaan keberhasilan, pernikahan, momen jadian hingga pertemuan penting seringkali menyiapkan kado untuk diberikan.  Kado bisa menjadi ungkapan kasih sayang dan perhatian untuk orang yang spesial. 

    Menerima kado berupa barang yang disukai dan diharapkan dari orang yang spesial tentu menjadi kebahagiaan yang tidak bisa diungkapkan. Seperti ketika kecil dulu menerima kado atau hadiah sepeda dari orang tua, rasanya senang sekali karena itu berarti sudah diijinkan membawa sepeda sendiri saat pergi ke sekolah. Seingat saya ketika naik kelas tiga atau empat SD begitu, saya diajak Bapak ke toko sepeda yang juga milik temannya, lalu disuruh memilih mana yang disuka. Sengaja memilih sepeda Benny warna hijau cerah karena terlihat bagus dan lucu dilengkapi pompa kecil yang menempel di plang penghubung roda sebagai ciri khasnya. Sepeda keren pada masanya, haha. Otomatis kado ini menjadi hak milik yang harus dirawat dan dijaga.  Hingga sampai saat ini pun, sepertinya sepeda itu masih ada di gudang rumah orang tua di Blora meski sudah tidak ada lagi yang memakainya.  Suatu ketika, di saat pulang kampung bersama anak-anak, sepeda ini bisa menjadi cerita panjang yang penuh kenangan. Bahkan saat Bapak sudah tiada seperti sekarang.

    Kado memang bisa menyimpan kesan dan kenangan. Juga memberikan nasehat, pesan dan pelajaran. Masih tentang Bapak yang menyayangi cucu-cucunya, yakni anak-anak saya, beliau seringkali menyiapkan kado unik untuk mereka. Contohnya memberi anak ayam yang lucu dan sehat ketika mereka masih kecil karena bapak tahu anak-anak suka binatang peliharaan, seperti Bapak. Katanya untuk menumbuhkan empati pada anak-anak terhadap sesama makhluk hidup. Begitu juga bibit tanaman seperti mangga harum manis yang dicangkok sendiri oleh beliau dari pohon mangga di halaman. Juga tanaman aglonema dan gelombang cinta yang dulu pernah mahal dan jaya. Bapak sengaja menitipkan bibit tanaman itu untuk dibawa ke Jakarta agar dirawat dan dipelihara. 

    Benar saja, anak-anak kini jadi tumbuh rasa tanggung jawab dan empati, dengan rajin menyiram tiap hari juga membersihkan setiap lembar daunnya agar selalu tampak indah sehat segar berseri. Setiap kali telepon waktu itu, anak-anak seolah memberikan laporan mengenai perkembangan tanaman yang dibawanya. Berdiskusi asik sekali sembari menunjukkan rimbunnya dedaunan yang kian bertambah saja. Seperti memiliki energi, tanaman itu membuat anak-anak bergairah dan selalu menjaganya hingga saat ini. Mereka tetap mengingat bahwa ini kado spesial dari Eyang Kakungnya.


Kado Unik dan Menarik

    Kado memang seharusnya diberikan dengan penuh cinta. Kado yang unik seringkali memiliki makna menarik bisa berupa barang-barang yang personal, pengalaman berkesan atau sesuatu yang menjadi kesukaan bagi penerima. Kado lukisan wajah yang dibuat sketsa black and white akan memberi kesan personal yang bisa menyentuh rasa. Apalagi bila lukisan itu dibuat sendiri dengan tahapan proses yang melibatkan kedekatan hati. 

    Kado unik juga bisa berupa tiket nonton film atau konser yang lagi hipe. Ketika kemarin sedang booming film Jumbo, Puan minta kado dibelikan tiket nonton bareng temen-temennya usai praktikum hari terakhir. Saya menyetujui karena film ini menyimpan narasi tentang persahabatan, kehilangan dan keberanian yang perlu dimengerti oleh anak-anak Gen Z. Selain juga berhasil mengaduk hati dengan cerita hangat yang memantik tawa, haru dan penuh makna. Di sini menyentuh pesan agar membuka mata dalam berteman, saling mengerti dan tidak membully. Semangat meraih sukses ketika berprestasi.

    Tak hanya barang yang harus dibeli, kado unik juga dapat berupa hasil karya seperti masakan kesukaan yang dibuat sendiri. Dilengkapi menu dan cara membuat, kado semacam ini pernah diberikan oleh teman saya untuk anaknya yang sekarang tinggal di tempat kos karena sudah menjadi mahasiswa di Yogyakarta. Maksudnya agar sang anak bisa mempraktekkan sendiri makanan kesukaan yang biasa dibuatnya sembari mengingat masakan ibunya. Konon kado ini bermanfaat karena membuat sang anak yang sedang belajar mandiri jadi suka memasak setiap kali kangen sama mamanya. 


Berarti dan Bermakna

    Setiap kado yang disampaikan selalu memiliki arti bagi yang menerima maupun yang memberi. Kado berupa puisi sangat berarti bagi penikmat sastra dan literasi karena sanggup menyentuh hati. Seperti juga lagu yang dinyanyikan dengan sepenuh jiwa akan menjadi kado yang indah karena dapat mewakili perasaan dan suasana hati yang ingin tersampaikan.  

    Namun sebenarnya kado yang sangat berarti dan bermakna adalah waktu yang diberikan untuk kita. Setiap detik, setiap menit adalah kado terindah yang diberikan Allah SWT kepada kita. Waktu kebersamaan dengan keluarga, dengan teman-teman dan semua yang menjadi bagian dari proses dalam kehidupan ini. 

    Ya. Cara terbaik untuk memaknai kado terbesar ini tentu dengan bersyukur dan menikmati apa yang ada tanpa mengeluh sama sekali. Menjaga dan merawat kado ini dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk hal-hal yang positif, sehingga dapat menjadi berkah bagi sesama.

        Salam sehat dan selalu semangat.***NZ