Senin, 26 April 2021

Tips Atasi Burnout


        Kondisi stres berat yang dipicu oleh pekerjaan atau burnout tak boleh dibiarkan. Atasi dengan beberapa tips berikut ini agar hidup tetap menyenangkan.

By Nur Ida Zed



         Seringkali kita tidak menyadari ketika sedang mengalami kondisi stres akibat pekerjaan. Begitu banyak deadline dan target yang harus dipenuhi sehingga membuat kepala seolah pecah saat harus menyelesaikan satu demi satu. Belum lagi kondisi lingkungan dan suasana di sekitar yang tidak mendukung. Masalah yang menumpuk akan membuat semangat bekerja menurun bahkan kehilangan minat untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.

         Saya nyaris mengalaminya saat beberapa pekerjaan mesti diselesaikan secara bersamaan. Ditambah ngeblog, ngepodcast dan beberapa kegiatan yang juga butuh perhatian. Seperti pengurus di sekolah Puan yang seringkali banyak kegiatan, juga masalah domestik yang biasa dihadapi perempuan. Komplit, kan. Lalu tiba-tiba ngerasa, kok gini amat ya. Olala...


Kenali Burnout Syndrome

        Istilah burnout syndrome adalah kondisi kelelahan mental atau emosional yang terjadi akibat stres terus-menerus. Bisa jadi karena merasa overload atau kecapekan dalam bekerja yang dapat dialami oleh siapa saja. Bahkan kadangkala tidak disadari saat mengalaminya. Namun kita sudah merasa jenuh dan stres dengan apa yang dikerjakan meski sebenarnya merupakan passion sebelumnya. Ini wajar saja sih, karenanya kenali dulu ciri-cirinya yaa. Antara lain:

-          * Hilangnya semangat kerja yang seolah tanpa minat lagi dengan apa yang sudah menjadi pekerjaannya, sehingga akibatnya akan menguras banyak energi dan memicu kelelahan.

-          * Tiba-tiba benci dengan pekerjaan yang sudah lama digeluti tanpa sebab yang jelas. Seperti sulit berkonsentrasi, tidak kompeten dan merasa terbebani seolah bosan dengan dunianya sehingga membuat performa dalam pekerjaan menurun.

·         * Kemudian mudah marah tanpa sebab ketika pekerjaan tak sesuai ekspeksi, dan akan lebih sensitive serta emosional. Apalagi ketika melihat kenyataan pekerjaan masih menumpuk.

-          * Menarik diri dari lingkungan sosial yang biasa dihadapi, misalnya di lingkungn pekerjaan dan komunitas sehingga bersikap sinis terhadap orang-orang yang bekerja dengan mereka. Pekerjaan dianggap sebagai beban dan ingin keluar saja dari lingkungan itu.

-          * Mudah sakit dan kondisi imunitas jadi menurun. Dan ini yang bahaya karena bekaitan dengan kesehatan fisik dan mentalnya.

Jika merasa mengalami hal ini, tips mengatasinya adalah:

1.       1. Buatlah prioritas dalam melakukan pekerjaan. Kita bukan robot yang bisa dipaksa untuk melakukan sesuatu secara terus-menerus. Abaikan dulu yang kurang penting sehingga energi tidak terkuras.

 

2.        2. Kompromi dengan diri sendiri. Kita yang paling tau tentang diri kita. Batasi pekerjaan apa yang perlu dikurangi dengan tujuan untuk kesehatan kita sendiri. Cari solusi yang tepat mengenai hal ini.

3.       3. Turunkan ekspektasi dalam bekerja. Lebih rileks dan santai saja, tak perlu menjadi yang paling sempurna.

4.       4. Sayangi diri sendiri. Cobalah untuk memberi penghargaan pada diri sendiri dengan apa yang kita punya, tak harus membandingkan dengan orang lain.

5.       5. Lakukan relaksasi, olah raga dan wisata. Jaga keseimbangan hidup dari sisi jasmani dan ruhaninya. Misalnya kalau saya dengan me time, olah raga semacam jogging atau yoga dan wisata. Bisa juga sisihkan waktu untuk main bareng anak dan menyalurkan hobi yang tak harus dinilai dengan prestasi.

6.       6. Memahami keterbatasan diri dan terima apa adanya. Ini penting ketika kita sudah melakukan sebaik mungkin. Sadari bahwa overload kurang baik, karena hasil kerjapun gak akan maksimal, jadi hidup dibawa ringan saja, serahkan semua pada Yang Maha Kuasa.

 

        Semoga bermanfaat yaa. Salam sehat dan selalu semangaatt..!**NZ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar