Kamis, 06 Desember 2012

Tropical Country


Tropical Country
oleh: Nur Ida Zuhayanti 



Sentuhan artistik begitu lekat untuk setiap detail sisi rumahnya. F. Widayanto, meramu konsep tropis bergaya country nan ekspresif sebagai eksplorasi jiwa seninya.

Begitulah manakala maestro seni keramik ini memunculkan ide kreatif untuk huniannya di kawasan yang masih asri di bilangan Tanah Baru, Depok yang sangat luas itu. Bila kebanyakan bangunan berdiri terlebih dahulu baru diikuti perabot, maka tidak demikian dengan perupa F.Widayanto. Konsep rumah yang dibangun justru mengikuti furniture dan perabot yang menjadi koleksi pribadinya. Mengaplikasikan berbagai karya cipta sebagai ornamen interior yang melengkapi  material untuk menunjang kesempurnaannya.  Di atas lahan berkontur terasiring, seniman kelahiran Jakarta yang telah banyak menghasilkan adikarya brilliant bagi kolektor dalam dan luar negeri seperti Jepang, Korea dan Perancis ini menyatukan tema selaras dengan alam dan lingkungan sekitarnya. Menumpahkan segala inspirasi sesuai imajinasinya, menciptakan kenyamanan yang sungguh dalam terasa.

Ya. Ketika sampai di lokasi seluas 1,3 hektar itu, kesejukan seolah menyusupi jiwa karena banyaknya pepohonan hijau dan kicau burung yang mengantarkan saya melewati regol sebagai pintu gerbang tengah menuju ke rumah induk. Kesan damai dan terbuka begitu nampak dari deretan jendela dan terasnya yang cukup luas. Sebuah area penghubung yang menempati kursi panjang ukiran dari kayu jati dan bantal lurik itu menyiratkan nuansa unik karena di atas langit-langitnya menggantung hiasan dua kano besar dari kayu gelondong. Lesung penumbuk padi dan lampu antik memberi aksen menarik sebelum saya memasuki pintu gebyok jawa dari kayu jati tua berukuran besar menuju ruang tamu yang didesain lebih tinggi dalam lantai marmer yang dipadu hiasan keramik kreasinya. 
Nuansa etnik dan artistic demikian kental di dalam ruang yang sengaja dibuat bagai galeri seni. Seperangkat kursi antik berbantal aneka warna nampak cantik di atas karpet keramik bermotif batik. Hiasan bambu kering, daun kelapa dan payung-payung yang menjadi ornamen dekorasi di belakangnya amat selaras dengan tema lukisan untuk dindingnya. Sebuah meja panjang di tengah area untuk menempatkan dua patung keramik bertajuk “Mbok Timang” dan “Ragil Polah” seolah sebagai point of interest. Juga meja lain untuk karya “Tulban Ego” dan “Oh Me-Mine”.Bale-bale besar dari kayu jati ukiran menjadi sudut santai yang tak kalah indah. Begitupun beberapa lukisan sketsa goresan tangannya yang menempel di sisi dinding.

Di area ini terdapat kamar tamu bernuansa homey yang didesain alami dalam warna tanah. Berada di area lebih rendah merupakan ruang makan dengan delapan kursi di atas karpet keramik berbalut lantai terakota. Lampu antik dan pajangan alat musik tradisional membuat hangat suasananya. Dari sini kita dapat menikmati view taman yang luas dan asri lewat jendela kaca dan gorden putihnya.

Kamar Tidur Utama

Melewati tangga berbahan kayu jati itu saya lalu menuju ke lantai dua yang ditempatkan untuk kamar tidur utama. Rangkaian lubang angin dari keramik yang dikreasikan serta tatanan lukisan sketsa berbagai wajah di atas media lantai keramik yang diglasir dan dioven denga temperatur tinggi itu menjadi sajian artistik pada salah satu dinding tangga. Tempat gamelan yang digunakan untuk patung loro blonyo, deret lukiasan dengan tehnik torehan serta patung katak dan pernik lainnya membawa saya menemukan pintu gebyok kamar pribadi Sang Maestro di area paling ujung. 

 
Ada ruang duduk dan meja kayu serta patung keramik bertitle Double Cigars; Choir of Lost seri Narcissism. Tempat tidur antik lengkap dengan kelambu dan gorden jendela yang disulam. Foto-foto pribadi dan lukisan sketsa Affandi. Yang menarik, dinding kamar ini dibuat dengan tehnik pewarnaan yang berbeda. Dilengkapi kamar mandi modern bernuansa laut yang diberi aksen barisan ikan-ikan di sekitarnya. Hm…



Studio, Taman dan Pendopo

Selain rumah induk, lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Tehnologi Bandung jurusan  Keramik yang juga pemilik PT. Widayanto Citra Tembikarindo ini memiliki studio yang cukup luas di area lain rumahnya. Untuk sampai di bengkel kerja ini, kita harus menaiki tatanan tangga dari batu kali yang cukup tinggi. Keseluruhan area memang terbagi atas tiga level, yakni level atas, tengah dan bawah. Semua bagian memiliki taman halaman yang luas dan tertata apik. Masing-masing level terhubung oleh tangga bebatuan yang didesain bagai perbukitan nan asri. Aplikasi patung juga nampak sebagai pelengkap bernilai seni.

Untuk menuju area mass product yang berada di taman regol bawah, kita bahkan melewati sungai kecil yang suara airnya gemericik menentramkan hati. Ada Jineng Bali, Kandang Kerbau dan Lumbung Padi yang dibuat seperti rumah-rumah kecil mengadopsi suasana pedesaan bergaya country. Serta pendopo yang didesain alami dengan beberapa kursi untuk menikmati suasana outdoor nan asli, jauh dari polusi.Ya. Sebab bagi F.Widayanto, keberadaan rumah selain mampu memberi kenyamanan untuk penghuni, juga dapat mengakomodasi semua kebutuhan serta membangun inspirasi dalam berkreasi dan berkarya seni.***NZ 
foto-foto:istimewa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar