Minggu, 03 April 2022

Iklan Menyentuh Budaya Efektif Dicerna


        Bahasa iklan selalu menyimpan pesan di balik pemasaran produknya, namun ada makna yang ditinggalkan dan melekat di hati pemirsa juga ya.

by Nur Ida Zed



        Ketika sedang seru-serunya nonton acara kesayangan di televisi, tiba-tiba terputus oleh iklan. Hmm, pastinya jadi sedikit kesal ya, haha. Tapi inilah strategi marketing, agar penonton seperti kita-kita ini mau gak mau jadi ‘terpaksa’ nyimak juga pesan berbayarnya itu alias iklanya itu. Ya, iklan sendiri sebenarnya cara untuk mempromosikan produk, brand atau layanan kepada audience untuk mendorong ketertarikan, pelibatan dan penjualan. Dalam KBBI-Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut, bahwa iklan adalah berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan.

        Iklan tuh dapat dibuat dalam berbagai bentuk, dari media cetak hingga video interaktif seperti yang biasa dinikmati di televisi serta channel youtube dan telah berevolusi menjadi fitur penting untuk marketplace aplikasi. Jadi kehadiran iklan ini sebenarnya sangat dibutuhkan, termasuk untuk berlangsungnya sebuah acara semacam program televisi yang kita suka. Semakin banyak iklan biasanya makin tinggi juga rating acaranya.

        Tapi terlepas dari itu semua, hadirnya sebuah iklan ini merupakan karya kreatif dan ide brilian dari para pekerja kreatif yang ada di balik layar. Untuk tayangan iklan dalam hitungan detik (baca: second) itu bisa saja melibatkan banyak orang di berbagai devisi, seperti riset, produksi, editing, auditing dan semua yang mendukung agar mengena pada sasaran audience dan lekat pada pemirsa.


Menyentuh Budaya

        Saya paling ingat dengan iklan Indomie yang dibuat berbagai versi dari jaman dahulu alias jadul hingga saat ini. Siapa sih yang tak kenal dengan produk mie instan yang pertama kali membuat iklan di antara nama mie lain yang kemudian bermunculan itu? Bahkan di luar negeri, nama mie instan apapun yang dibawa oleh orang Indonesia seringkali disebut dengan Indomie. Juga di Indonesia sendiri, di banyak kota seperti yang saya tahu di Jakarta, banyak Warmi yang disebut sebagai Warung Indomie meski kadang yang dijual bukan hanya mie instan produk ini, bisa saja Sarimie, Supermie, mie Sedaap atau yang lainnya. Ini berarti strategi marketingnya yang pandai membuat brand image sebuah produk, sehingga dapat melekat kepada seluruh pemirsa yang juga penikmat mie instan, seperti saya ya.



       Dari anak sekolah yang dibekali ibunya dengan mie instan, anak kost dan anak kuliahan yang identik dengan mie instan, konsumsi para pekerja kantoran yang mulai lapar, solusi para ibu yang kedatangan banyak tamu, hidangan praktis untuk para bapak yang sedang ditinggal rapat oleh ibu, bahkan mengena di seluruh lapisan masyarakat baik di desa maupun di kota. Di saat layanan iklan itu ditayangkan, serasa mewakili pesan untuk dirinya karena benar-benar pernah menikmati produknya.

        Untuk membuat iklan sukses seperti itu tentu tidaklah mudah. Saya sendiri menyukai iklan ini karena dibuat begitu natural dengan menyentuh berbagai budaya yang ada di Indonesia. Semacam versi “Dari Sabang Sampai Merauke” yang dibuat tahun 90an. Menyuguhkan kumpulan bermacam-macam daerah dengan aktivitas dan antusias bekerja lalu diberi klimaks dengan sajian mie instan. Pesan yang diberikan bisa saja mengenai rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang harus dimiliki oleh setiap warga negara ketika kita ingin maju bersama. Meski iklan mie instan, tapi semua proses harus dilalui karena tak ada kesuksesan yang instan.


Memanfaatkan Moment Besar

        Karena perusahaan besar, seringkali pembuat iklan memanfaatkan moment besar agar masyarakat tetap mengingat pada produknya. Saya juga suka menunggu versi moment besar ini, karena seringkali dibuat begitu menarik dan relate dengan situasi dan kondisi yang ada. Semacam peringatan Hari Kemerdekaan, Hari Ibu atau moment puasa Ramadan dan Lebaran seperti sekarang.



       Tak hanya iklan Indomie, tapi juga sirup Marjan. Seringkali memberi iklan dengan sebuah cerita yang berkesinambungan  dan dibuat serial. Menyentuh sisi kemanusiaan serta menumbuhkan jiwa sosial dengan semangat berbagi yang kerap ditampilkan dalam alur storyboard iklan. Akhirnya moment puasa Ramadhan serta Lebaran selalu terasa lebih afdol dengan sajian sirup Marjan yang dapat mebuat kebersamaan dan kebahagiaan.

        Moment besar ini kemudian akan melekat pada masyarakat hingga nama sirup ini akan selalu memberi solusi pada dahaga saat berbuka dan kemeriahan di hari kemenangan. Bahkan bentuk botolnya pun kini mulai diadopsi oleh jenis sirup dengan merk produk lain, sehingga image sebagai sirup yang manis dan segar telihat juga pada kemasan.

       Sebenarnya banyak iklan sebuah produk yang kini tak hanya mengandalkan public figure atau tokoh terkenal untuk menjadi brand produk, tapi lebih pada misi pesan yang ingin disampaikan. Kebersamaan, kebahagiaan dan kemanusiaan yang menyentuh hati serta dekat dengan keseharian kita. Mengangkat budaya, adat, kesenian serta mengekspose keindahan alam yang ada di negeri ini juga menjadi salah satu sisi iklan yang sangat diminati. Kadang saya juga menunggu tayangan iklan jenis ini, karena bisa memberikan insight yang bermanfaat untuk diri sendiri.

     Salam sehat dan selalu semangat..!***NZ  

Foto iklan: dari Youtube

2 komentar: