Kamis, 11 Juli 2013

Women & Charity: Ketulusan Hati dan Rasa Cinta Yessy Gusman


Peduli Bersama Yayasan Bunda Yessy
By Nur Ida Zuhayanti




Buku merupakan sumber ilmu dan jendela dunia. Menanamkan anak gemar membaca adalah perbuatan mulia.

     Naluri keibuan yang dimiliki Yasmine Yuliantina Yessy Gusman membuatnya selalu ingin dekat dengan anak-anak. Ketulusan hatinya untuk melakukan kegiatan kemanusiaan semata-mata tertuju pada keihlasannya beribadah kepada Tuhan. Begitupun ketika ia kemudian mendirikan Taman Bacaan Anak di bawah naungan Yayasan Bunda Yessy. Latar belakangnya adalah untuk memberikan sumber bacaan yang bermutu secara bebas biaya kepada anak-anak dari keluarga yang kurang mampu, dengan maksud menambah ilmu pengetahuan, mengembangkan daya imajinasi dan kreatifitas. Pencerahan diri serta pembetukan karakter dengan moral etika yang terpuji sejak usia dini.

     “Saya rasa keberadaan taman bacaan di perkampungan sangatlah dibutuhkan,” terang aktris cantik era 80an itu, ketika saya temui di rumahnya yang dilengkapi dengan taman bacaan, di kawasan Duren Tiga. “Sehingga pada awal berdirinya, tahun 1999 disambut gembira oleh anak-anak di lingkungannya,” lanjut pemeran "Gita Cinta Dari SMA" yang untuk pertama kali membuka Taman Bacaan Namira di wilayah Rawajati, Jakarta Selatan. 

     Aneka buku cerita, pengetahuan, agama, biografi dan pelajaran dapat dibaca oleh pengunjung secara gratis di sana . Buku-buku yang ada tidak terlepas dari bantuan suka rela dan peran serta para donatur baik masyarakat maupun instansi yang tidak mengikat.  “Alhamdulillah, selama ini tidak ada kendala yang berarti,” papar ibu dua anak yang kini telah mengikuti program S3 bidang Pendidikan Anak Usia Dini di Universitas Negeri Jakarta . Hingga kini telah terjalin sekitar 350 mitra Taman Bacaan yang tersebar di seluruh Nusantara.

     “Dalam perjalanannya, Taman Bacaan tidak hanya menjadi sarana membaca, tapi juga memotivsi anak dan lingkungan sekitar untuk dapat mengembangkan minat, bakat dan kemampuan diri mereka. Hal ini terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, seperti pesanten kilat, pelatihan melukis, pelatihan musik, membuat karya sastra, lomba mengarang, baca puisi dan sebagainya, sehingga lebih berfungsi sebagai sanggar kreativitas,” terang penerima penghargaan Nugrah Jasadarma Pustaloka dari Pepustakaan Nasional RI.

     Bahkan untuk dapat saling berkomunikasi dan bersilaturrahmi antar taman bacaan sembari berbagi ilmu, diterbitkan pula Buletin Mutiara Nusantara. “Bagi saya, semua aktivitas dan pekerjaan yang kita lakukan hendaknya didasari dengan rasa cinta, agar dapat menjadi energi positif yang membawa kebaikan buat sesama.” ***NZ 
foto: Indonesian Film Centre

Tidak ada komentar:

Posting Komentar