Sabtu, 06 April 2013

Empowering Women, Emansipasi dan Aktualisasi Diri


Empowering Women
By Nur Ida Zuhayanti





Di balik pria sukses, ada kekuatan perempuan di belakangnya. Ya. Dukungan pasangan (baca: istri) tentu tidak bisa diabaikan begitu saja. Lalu bagaimana perempuan ini memberi “kekuatan” untuk para suami yang sukses di berbagai profesi ?

     Sejak dicetuskannya emansipasi, peranan kaum perempuan tak lagi disembunyikan. Istilah konco wingking bagi pasangan atau istri hanya teman di belakang menjadi tidak layak dipergunakan. Sebab perempuan konon dihadirkan dari tulang rusuk laki-laki, yang letaknya sejajar dengan tangan agar bisa digenggam, dan dekat dengan hati supaya selalu memberi keseimbangan diri. Ia bukan sekadar pelengkap, tapi lebih dari itu, perempuan merupakan kunci yang mampu membawa kedamaian menuju puncak prestasi.

     Ya. Kesetiaan, kesabaran, perhatian dan pengertian, kelembutan serta semangat, semuanya itu merupakan bagian dari kekuatan seorang perempuan. Sebagai inspirasi dan motivasi, peranannya sungguh dibutuhkan bagi seorang pria dalam mencapai sukses. Berikut wawancara saya dengan empat perempuan  di balik sukses seorang promotor handal, peƱata rambut terkenal, arsitek yang brilliant, dan fotografer piawai mengenai dukungan mereka.

Chrisye Subono  
The Power of Love

-       Selama 30 tahun lebih menikah, Anda melihat sosok Adrie Subono seperti apa ? Dia sosok pria yang baik, bijaksana, lembut dan bertanggung jawab terhadap keluarga serta teguh dalam pendiriannya. Sebelumnya saya sudah kenal dan yakin kalau dia akan menjadi suami yang baik, sehingga saya memutuskan untuk tidak melanjutkan karier, dan komit terhadap keluarga.

-        Peran Anda dalam mendukung sukses suami ?  Dari awal kami sudah berbagi tugas, Mas Adrie kepala keluarga, saya kepala rumah tangga, yang lebih banyak di rumah untuk mengurus suami dan anak-anak.Bahkan sebisa mungkin, sebelum dia pulang kantor saya usahakan sudah ada di rumah.

-    Bentuk support yang biasa diberikan untuk suami ? Saya lihat kondisinya, apa yang sedang dibutuhkan. Dalam urusan kerjaan, saya berikan kepercayaan. Sebagai pendamping, saya harus bisa menempatkan diri di manapun, dalam suasana apapun, yang setiap saat bisa membesarkan hatinya dan menambah rasa percaya diri. 

-       Wanita sebagai inspirasi dan motivasi, menurut Anda ? Saya rasa benar juga. Mas Adrie selalu meminta saya untuk hadir saat Java ( Java Musikindo )sedang mengadakan konser. Pernah waktu itu konser MCR dan kebetulan saya baru sampai dari Belanda karena jetlagged. Meski capek dan tahu banget kalau di lokasi nanti pasti dia tidak bisa menemani, tapi saya merasa dia butuh saya untuk semangat. Katanya kalau sudah melihat saya hatinya bisa tentram meski sedang galau dan sibuk.

-    Ketika menemui masalah, kekuatan seperti apa yang diberikan ? Waktu menikah dulu, kita berkomitmen mengarungi hidup bersama dalam suka maupun duka. Apapun keadaannya saya siap mendampingi, dan selalu memberi semangat. Kalau ada masalah biasanya saya menjadi pendengar yang baik, berusaha mengerti kesulitannya tanpa berkomentar lebih dulu. Dalam suasana seperti itu, ia tentu butuh tempat untuk berkeluh kesah.

-       Punya tempat sharing khusus ? Hm…sebelum tidur kami biasanya ngobrol,  bicara, cerita, apapun berdua saja untuk berbagi rasa dan introspeksi.

-   Emansipasi menurut Anda ? Mungkin klise ya, tapi bagaimanapun itu, wanita sebaiknya tidak melupakan kodratnya sebagai istri dan ibu dari anak-anak.


Tina Andrean  
Share and Give

-    Sebagai pendamping Jhonny Andrean, peran penting apa yang bisa mendukung kesuksesannya ? Saya rasa dalam segala hal. Kebetulan profesi saya (bridal designer) saling berkait. Bahkan bisa dibilang satu bidang, sehingga bisa saling mengerti, memberi motivasi dan memahaminya. Apalagi sebelumnya kami sempat pacaran sekitar 5 tahun.

-      Sepanjang usia pernikahan, support yang diberikan untuk suami ?  Saya berusaha menjadi teman diskusi yang baik, yang bisa meng-appreciate karya dan ide-ide barunya. Setiap kali ada acara-acara salon, show, bridal, jacko atau apapun saya berusaha selalu hadir dan terlibat sehingga bisa review bareng untuk kemajuan bersama.

-      Wanita sebagai inspirasi pria, menurut Anda ? Saya merasakan itu. Setiap kali saya selalu mengikuti perjalanan ke luar negeri baik untuk tour, seminar, bahkan mencari produk baru yang berkualitas. Kami selalu diskusi. Dan saya dianggapnya sebagai klien pertama dalam uji coba produk tersebut. Apakah  taste-nya sesuai, warnanya lebih kena dan sebagainya.

-         Membagi waktu untuk keluarga dan karier ? Tak ada masalah karena kebetulan kantor kami satu gedung dan ruangannya bersebelahan. Jadi kapanpun mau bisa ketemu. Namun demikian, saya memang harus siap mengorbankan waktu manakala dia lebih membutuhkan. Pada prinsipnya, di dalam rumah tangga dan pekerjaan harus bisa seiring dan kompak.


          
Wendy Juniana Djuhara 
 Partnership Support

-          Bisa sedikit cerita, kesibukan Anda dan suami ? Kami sama-sama arsitek yang dulu teman kuliah waktu di Bandung. Lalu memutuskan membuka kantor bareng : Djuhara+Djuhara. Bersama-sama memulai dari awal sampai saat ini.

-     Dukungan terhadap suami ? Selain sebagai istri, saya juga partner kerja di kantor. Kami sering menangani proyek bareng, menyelesaikan persoalan  bersama-sama, mengatasi semua kendala yang ada karena lebih kenal bidang masing-masing dan tahu benar sistem kerjanya.

-     Bentuk support yang diberikan saat suami menghadapi masalah ? Lihat dulu seberapa besar masalahnya. Biasanya kami bicarakan dulu, diskusi dan mencari jalan keluar yang terbaik. Saya selalu memberi motivasi dan kepercayaan dalam situasi apapun. Ketika suami (Ahmad Djuhara) lebih sibuk di organisasi IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) sehingga  sering mengikuti rapat untuk tata kota dan sebagainya, saya harus bisa mengerti itu.

-      Punya tempat spesial untuk sharing ? Biasanya di mobil, kita bisa saling tukar pikiran,  ngobrol, bahkan untuk mengutarakan ide-ide kreatif. Semua mengalir begitu saja.

-       Emansipasi menurut Anda ? Wanita dan pria sebenarnya punya potensi dan kekuatan yang sama. Untuk tugas apapun, sebaiknya kita, wanita tidak minta dibedakan dan diberi perlakuan secara khusus.


Deviana Oetomo 
Trust and Care

-       Anda dan suami seorang fotografer, bagaimana berbagi peran ? Sebelum menikah, kami bahkan sama-sama aktif kerja bareng, sampai kemudian buka studio bersama. Tapi setelah memiliki anak, saya lebih prioritas ke keluarga. Bukan berarti meninggalkan profesi, hanya mengenai schedulenya saya sesuaikan dengan anak. Seperti misalnya ada pemotretan ke luar negeri, saya batasi kalau harus lama meninggalkan mereka.

-    Arti penting istri dalam mendukung sukses suami ? Menurut saya, sangat penting. Profesi fotografer yang bersentuhan dengan seni dan kreativitas tentu membutuhkan mood dan imajinasi yang baik. Dan semua itu bisa didapatkan bila suasananya mendukung. Karenanya saya selalu berusaha menciptakan suasana yang nyaman dalam segala hal. 

-    Dukungan terhadap suami ? Bentuknya sih lebih ke toleransi, tenggang rasa, respek dan saling melengkapi untuk memberi nilai tambah. Saat ini suami lebih ke sisi kreatif, sementara saya banyak menangani sisi administrasinya.

-    Masih suka edit foto bareng ? Kadang-kadang suka juga. Saya sering tukar pikiran mengenai pekerjaan, tapi tidak membatasi kreativitasnya. Sesekali memberi masukan, sedikit ide, kan saya juga tahu aktivitas fotografer itu seperti apa. Saya selalu appreciate pada setiap karya-karyanya.
 
-       Apa yang biasa dilakukan saat suami menghadapi masalah ? Saya tahu persis karena mengenal dia sudah lama. Dalam situasi apapun, saya harus bisa mendampinginya dengan terus memberinya semangat serta motivasi. Bila ada masalah biasanya didiskusikan bersama dan mencari solusi terbaiknya. ***NZ
 foto-foto: dok.pribadi, istimewa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar