Senin, 26 November 2012

Women's Health: Cairan Pembersih


Mencermati Cairan Pembersih Kewanitaan
oleh:Nur Ida Zuhayanti

 
 
     Sebagai perempuan, seringkali kita tergoda oleh produk yang ditawarkan di pasaran, termasuk untuk cairan pembersih pada organ intim. Bila kita ingin mencoba memakai cairan pembersih ini, tak ada salahnya bila mencermati kandungan isi di dalamnya. Sebenarnya, di antara sekian banyak merek yang beredar, rata-rata memiliki tiga bahan dasar.
  
     Pertama, yang berasal dari ekstrak daun sirih atau piper betle L  yang sangat efektif sebagai antiseptik,  membasmi jamur candida albicans dan mengurangi sekresi cairan pada vagina. Menurut penelitian,  penggunaan daun sirih ini cukup baik untuk mengobati keputihan. Namun, bila pembersih berbahan daun sirih ini digunakan dalam waktu lama, maka semua bakteri di vagina bisa saja ikut mati, termasuk bakteri baik atau laktobasilus. 

     Kedua, produk pembersih kewanitaan yang mengandung bahan povidone lodine. Bahan ini merupakan anti infeksi untuk terapi jamur dan berbagai bakteri. Efek samping produk yang mengandung bahan ini adalah dermatitis kontak sampai reaksi alergi yang berat.

     Ketiga, produk yang merupakan kombinasi laktoserum dan asam laktat. Laktoserum ini berasal dari hasil fermentasi susu sapi dan mengandung senyawa laktat, laktose serta nutrisi yang diperlukan untuk ekosistem vagina. Sedangkan asam laktat berfungsi untuk menjaga tingkat keasaman atau pH di vagina. 

     Menurut Dr. Sri Pudyastuti, SpOG, susu mengandung zat aktif yang bisa diekstrak menjadi asam laktat dan laktoserum, dan secara klinis terbukti mengurangi keluhan rasa gatal, rasa terbakar dan keputihan pada vagina.
     
     “Kombinasi asam laktat dan laktoserum sebagai pembersih organ intim bersifat alami karena tidak membunuh bakteri laktobasilus melainkan meningkatkan pertumbuhannya” jelasnya. Oleh karena itu, sebelum memutuskan memilih suatu produk, ada baiknya memperhatikan beberapa hal, antara lain  apa saja keluhan yang dirasakan saat ini , serta mencermati kandungan isi di dalamnya. Sebisa mungkin, pilih produk yang isinya mengandung zat-zat yang baik, sesuai dengan kebutuhan Anda. ***NZ
foto:istimewa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar