Minggu, 13 Juli 2025

Berteman dengan Hewan Peliharaan

    Ibarat teman, binatang peliharaan bisa menjadi tempat curhat dan self healing yang bermanfaat. Gak percaya? Coba, deh.

by Nur Ida Zed

                                            foto by pinterest


    Ketika memutuskan untuk memelihara Onny, si hamster kecil berbulu putih yang lucu waktu itu, kami punya kesepakatan dengan anak-anak untuk selalu menjaga dan merawat dengan baik. Mereka setuju, lalu bergantian membuat jadwal kapan harus memberi makan, memandikan, menyiapkan minuman, membersihkan kandang, mengganti pasir wangi dan serbuk kayu serta segala mainannya. Maklumlah, hewan peliharaan satu ini memang butuh perhatian dan tempat khusus yang nyaman agar selalu lincah, sehat dan bahagia. 
    "Minggu ini Puan, minggu besok Mas Revin, ya," kata putri saya yang ketika itu masih kelas empat  SD, kompromi dengan kakaknya. Sebagai ibu, saya sih senang saja, karena dengan begitu keduanya jadi terlihat rukun. 

    Selanjutnya, saya sering melihat mereka bercanda dengan "mainan"nya itu. Bergantian  menjemur di halaman setiap hari Minggu sembari menikmati kelucuan binatang pengerat itu. Mencermati anabul yang mulai  berlari-lari di gerigi roda yang ada di kandang dan terowongan yang dibuat melingkar, sungguh asik betul. Sesekali diajak  bicara dan seolah  mengerti apa yang sedang dibicarakan. Setiap kali sepulang  sekolah bahkan Onny yang ditemui lebih  dulu sebelum meletakkan tas dan ganti baju. Pernah beberapa temennya datang dan dikenalkan dengan anabul itu. "Iih,lucuu," begitu komentarnya. Ya, kebetulan anak-anak memang  suka dengan hewan peliharaan. Karenaya ketika Onny akhirnya mati karena sudah usia, terlihat kesedihan mendalam menyelimuti hatinya. Sampai begitu lama masih dijaga juga kuburannya. Ditaburi bunga-bunga, dan didoakan agar bahagia di alam sana. Hmm.

                                            foto by Revin Ananda


    Tak hanya itu, beberapa ikan hias pernah juga dipelihara di akuarium yang diletakkan di ruang tamu, sesuai permintaan mereka. Setiap hari diperhatikan dan dirawat dengan kasih sayang. Diberi beberapa rumput laut, karang dan bebatuan serta selang oksigen dan pencahayaan yang cukup agar ikan hias itu lebih leluasa berenang- renang sehingga indah dipandang mata. "Lihat tuh, dia sembunyi di antara batu," katanya begitu senang, seolah menikmati liukan ikan yang sedang berenang dengann indahnya. Suatu ketika juga terlihat diam memandangi makhluk air itu dengan perasaan tenang. Sampai sekian lama akhirnya ada yang mati juga, karena konon kebanyakan diberi makan. Tak apa, setidaknya mereka punya teman makhluk hidup lain yang bisa diajak bicara dan menemani pertumbuhan pribadinya. Anak-anak ini jadi peka terhadap  lingkungan sekitar,  tidak egois serta arogan. 

    Berteman dengan hewan peliharaan membuatnya lebih mudah berinteraksi dengan orang lain, termasuk dengan para penyuka hewan peliharaan untuk saling sharing dan bertukar pengalaman. Misalnya bagaimana membuat hewan kesayangannya ini tetap merasa nyaman. Sebab menurut banyak pengalaman, dibutuhkan ketrampilan ekstra agar bisa dekat dengan binatang itu. Cocok-cocokan, begitulah. Dan yang jelas memang perlu sabar dalam memahami setiap karakter hewan peliharaan ini karena setiap jenis memiliki karakter yang berbeda-beda. Jadi seperti manusia juga ya, hewan peliharaan bisa menjadi teman dan sahabat ketika pemiliknya perlu curhat. Karena itu tidak heran saya sering menemui anak-anak seperti sedang mengobrol dengan hewan peliharaannya itu.



    Ya, hobi memelihara binatang ini mungkin menurun dari bapak saya, kakeknya anak-anak yang dari dulu suka memelihara binatang, seperti ayam, burung dan kucing. Kalau kebetulan kami mudik  atau pulang  kampung ke Blora, salah satu yang dikangeni dan disukai oleh mereka karena  bisa bermain dengan "klangenan" Bapak ini, binatang-binatang peliharaannya itu. Bisa ngobrol sembari memberi makan ayam, mendengar suara burung dan bermain dengan kucing kesayangan. Dari Jakarta bahkan mereka sudah mennyiapkan oleh-oleh khusus buat hewan peliharaan Eyang Kakungnya, seperti makanan atau vitamin khusus yang dibeli di petshop. Di sana, tak  jarang sampai begitu lama bercengkrama antara kakek dengan cucunya bersama hewan peliharaan. Entah apa seperti ada ikatan batin yang terasa lekat manakala bisa take care dengan sesama makhluk hidup ciptaan Allah ini. Terlihat senang dan bahagia dari sorot mata mereka. 

  
                                            foto by Revin Ananda

    Memiliki hewan peliharaann memang mempunyai banyak manfaat, terutama bagi anak-anak. Antara lain jadi bisa belajar tanggung jawab. Mengurus hewan peliharan seperti memberi makan, membersihkan kandang dan mengajaknnya bermain mengajarkan anak tentang  rasa tanggunng jawab dan kepeduliannnya terhadap makhluk hidup lainnya. Ketika hewan peliharaan sakit atau terluka, bahkan bisa merasakannya, begitu juga sebaliknya.

    Mengembangkan empati dan menumbuhkan rasa setia kawan. Interaksi dengan hewan peliharaan dapat membantu anak-anak mengembangkan rasa empati dan kepedulian terhadap orang lain yang menjadi bagian penting dari perkembangan sosial dan emosional mereka. 

       Meningkatkan ketrampilan sosial dengan memahami perasaan dan keberadaan  orang lain. Hewan peliharaan dapat menjadi teman bermain dan belajar yang baik bagi anak-anak. Membantu mereka mengembangkan ketrampilan sosial dan interaksi dengan orang lain. 

    Menambah rasa percaya diri dan meningkatkan suasana hati. Merawat dan melihat binatang peliharaan tumbuh dengan sehat, lincah dan lucu memberikan rasa percaya diri dan meningkatkan harga diri anak bahwa dia merasa mampu melakukan sesuatu yang hebat dan menyenangkan. 

     Merasa memiliki teman dan dukungan emosional. Hewan peliharaan dapat menjadi teman setia yang memberikan dukungan emosional bagi pemiliknya. Seekor kucing yang selalu menunggu kedatangan pemiliknya di dekat gerbang adalah nyata. Seekor anjing yang menemani jalan-jalan pagi, membantu mengambilkan kaos kaki sebagaimana teman yang memberikan dukungan emosional tanpa basa basi. 

     Merawat hewan peliharaan dapat menjadi self healing dan berdampak positif bagi kesehatan fisik maupun mental. Menurut beberapa penelitian bahkan memiliki hewan peliharaan dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol serta menyehatkan jantung. Membuat hati menjadi senang karena selalu menemukan tingkah lucu dan menggemaskan dari binatang peliharaan. Bagi anak-anak yang tumbuh di lingkungan yang memiliki hewan peliharaan cenderung mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat dan lebih kecil kemungkinan untuk terkena alergi dan asma. Bagi orang tua, termasuk lansia memiliki hewan peliharaan dapat membantu mengurangi rasa kesepian dan memberikan tujuan hidup karena terdorong untuk aktif bergerak hingga bisa mengurangi stres dan kecemasan. 

       Nah, apapun itu, disaat memutuskan memiliki hewan peliharaan hendaknya selalu menjaga kebersihan dan kesehatannya ya, bila perlu memeriksakan secara rutin ke dokter hewan yang terpercaya. Selain itu juga kesehatan diri sendiri setelah berinteraksi dengan binatang peliharaan, agar menjaga hal yang tidak diinginkan. Menyayangi binatang sama seperti menyayangi makhluk ciptaan Tuhan. 

        Salam sehat dan selalu semangat.***NZ