Selasa, 11 Juni 2024

Diet Sehat Bersama dr. Yovi Membawa Bahagia

        Konsep makan tak hanya asal kenyang kini harus mulai dilakukan, mengingat usia yang kian matang. Pertimbangkan metode diet untuk meningkatkan kualitas kesehatan bersama dr. Yovi Yuanita MKes, praktisi nutrisi, wellness dan anti aging.

by Nur Ida Zed

                                                        foto dok.pribadi

        Jadi pada hari Minggu kemarin saya berkesempatan hadir di acara Branch Date with dr. Yovi dan bedah buku Conscious Diet di Y Clinic, sebuah klinik kecantikan modern milik dokter cantik Yovi Yuanita M.Kes di bilangan Bintaro, Tangerang selatan. Banyak insight yang membuka wawasan saya seputar diet sehat yang berkaitan dengan wellness dan membawa bahagia.


        Ya. Kata diet kerap menjadi momok bagi para perempuan, terutama untuk mereka penyuka makan. Diet yang dianggap membatasi bahkan melarang menjadi pengertian yang rancu selayaknya doyan makan adalah dosa besar. Terang saja karena acara makan sudah menjadi bagian dari selebrasi yang menyenangkan. Lihat saja saat teman berulang tahun, biasanya dirayakan dengan mengundang makan. Habis gajian dan dapat uang, seringkali diajakin makan. Begitupun kalau kumpul-kumpul, main ke rumah teman atau arisan pasti disuguhi makan, setidaknya cemilan. Nongkrong bareng sambil tukar pikiran, rapat atau meet up juga cari tempat makan. Belum lagi kalau pulang kampung, di rumah selalu ada banyak makanan. Kalau tidak dicicipi dianggap tidak menghargai atau malah dikatakan sombong. Ya, kan. 

        Bahkan  makan menjadi salah satu agenda wajib yang selalu ada sebagai penyempurna dari sebuah pesta dan pertemuan, entah itu pernikahan, lahiran, perayaan, pingatan atau apapun karena dapat menjadi ajang silaturahmi dan berbagai kepentingan. Di pemikiran banyak orang bahkan suguhan, sebut saja makanan bisa menjadi ajang prestise seseorang. Apabila di tempat orang kaya berkecukupan atau high class ditunjukkan dengan makanan berlimpah, sajian lengkap dari appetizer, main course hingga makanan penutup dan serba mahal, begitupun sebaliknya, kalau makanan yang disajikan sedikit, seadanya dikira pelit dan lagi irit. Makanan sudah menjadi label yang tak bisa dinafikkan. 

        Ketika pulang kondangan kadang orang suka menanyakan tentang makanan (baca: suguhan) yang disajikan. Komen tentang makanan juga kerap menjadi perbincangan. Semakin lengkap yang disajikan, jadi semakain banyak yang datang. Tanpa pikir panjang akhirnya mencicipi semua makanan, dengan tidak mengindahkan kondisi badan. Padahal nih, porsi tubuh kita memiliki keunikan tersendiri soal asupan makanan ini agar tetap seimbang. Nah, di hari Minggu kemarin itu, saya seolah dapat pencerahan saat berbincang soal ini dengan dr.Yovi Yoanita M.Kes praktisi nutrisi, wellness dan anti aging bersama para blogger ISB di kliniknya, Y Clinic di bilangan Bintaro, Ruko Kebayoran Arcade 1 KA/C2-25 Pondok Aren, Tangerang Selatan. 

                                                        foto dok.pribadi

       Acara dimulai jam sembilan pagi. Saya datang lebih awal dan menemukan klinik milik dokter cantik dari Bandung ini di antara deretan ruko tiga lantai. Berdesain modern dengan dominan warna putih yang dipadu sentuhan  gold terlihat homey dan nyaman sekali. Dibuka oleh Teh Ani Berta dari Female Digest. Alhamdulillah, akhirnya bertemu juga saya dengan blogger kesayangan ini. 

                                                    foto dok.pribadi

        Diawali dengan pemaparan tentang probiotik dan prebiotik yang berkaitan erat dengan masalah pencernaan. Mbak Silvia dari Kyo-Dophilus menerangkan bahwa produksi bakteri baik dibutuhkan juga untuk kesehatan lambung. Ketika probiotik ini dikonsumsi secara teratur dapat menyeimbangkan asam lambung dan mengatasi gejala GERD. Saya sempat bertanya apakah produk ini bisa dikonsumsi juga untuk putri saya yang teenager, mbak Silvi menjawab tidak masalah.

                                            foto dok. femaledigest/Yclinic


        Sharing Season bersama dr. Yovi kemudian dilanjut ke acara inti dengan  bedah buku Conscious Diet #KenaliTubuhmuSebelumDiet. Saya juga mendapatkan buku panduan tentang diet sehat ini sehingga bisa belajar lebih banyak. 


Diet Bukan Berarti Melarang

        Pengertian diet sebenarnya bukan berarti melarang. Diet pada dasarnya adalah pola makan, yang cara dan jenis makanannya diatur sesuai dengan kebutuhan. Tujuannya untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Selain itu, diet juga bermaksud untuk mencapai keinginan tertentu, semacam goal begitu agar berat badan selalu terjaga dan terkontrol. Bahkan menurut dokter cantik ini, diet sehat dapat menciptakan mental wellness untuk kehidupan yang seimbang.

        Memang banyak sih program diet yang ditawarkan di berbagai aplikasi dan sosial media. Ada diet karbo, diet keto, diet paleo hingga diet mediterania yang rata-rata menawarkan bentuk tubuh ideal. Namun demikian, menurut dr. Yovi, sebelum melakukan program diet ini perlu mengenali diri sendiri  terlebih dahulu. Dan di buku Conscious Diet #KenaliTubuhmuSebelumDiet dokter cantik ini menjelaskan tidak semua metode diet cocok untuk semua orang, karena tidak semua orang memiliki efek yang sama dengan olah raga yang dilakukan. Ya, sebab setiap orang memiliki keunikannya sendiri. Sarannya, antara lain:  

* Pertama kali tentukan tujuan diet, apakah itu untuk menurunkan berat badan atau sebaliknya menambah berat badan. Kalau perlu tentukan seberapa besar (baca: kilogram) kita akan membentuk tubuh ideal. Diet juga punya tujuan spesifik untuk kesehatan tententu, seperti diet untuk mengontrol gula darah, menurunkan kolesterol bahkan meningkatkan stamina tubuh.

* Kenali jenis tubuh, karena ada jenis tubuh yang cenderung kurus dan sulit untuk menambah berat badan, tubuh yang cenderung berisi dan mudah menambah berat badan serta tubuh berotot yang mudah bertambah berat badan tapi juga mudah menguranginya. 

*Analisis komposisi tubuh. Sebaiknya kita mengetahui Indeks Massa Tubuh atau IMT berada di kategori yang mana, kemudian mengukur prosentase lemak tubuh kita berada dimana agar dapat memberi gambaran akurat tentang komposisi tubuh kita.

*Perhatikan sinyal tubuh tentang rasa lapar dan kenyang. Kapan kita merasa benar-benar lapar dan kapan merasa kenyang. Seringkali kita hanya lapar mata untuk makan padahal tubuh tidak membutuhkannya. Suasana hati juga mempengaruhi. Makan karena mood melihat hidangan kesukaan sehingga menyebabkan lonjakan energi diikuti kenaikan berat badan. 

*Mengenali emosi juga diperlukan, karena ketika sedang stres biasanya makan menjadi salah satu pelarian, dan hal ini membawa pada kebiasaan makan yang tidak sehat. Saat sedang stres orang bisa makan lebih banyak, begitupun sebaliknya. 


Poin of You Season

        Keseruan event sharing dan bedah buku Conscious Diet ini dilengkapi dengan semacam games Point of You Season yang  memberikan gambaran tentang kesehatan dan emosi tentang makanan untuk kita. Di situ ada banyak kartu yang menyimpan gambaran tentang  point emosi masing-masing peserta yang dapat menjadi pemantik nafsu makannya. Saya mendapatkan kartu Point of You yang bertuliskan Just Be atau Jadilah. Soal makanan ini saya memang sudah mulai mengurangi daging merah dan menambah asupan sayur serta buah. Bukan saja ingin menikmati hidup sehat di usia yang kian matang, tapi juga merasakan manfaatnya karena tubuh menjadi lebih seimbang. Sehingga point yang saya ambil ini mungkin memberi makna jika kamu ingin dan mau berusaha maka goal itu bisa terjadi.

                                                            foto dok. pribadi

        Di sini masing-masing peserta mengambil satu kartu pointnya untuk dipaparkan dan diberikan result oleh dokter. Percaya atau tidak, saat memilih lembar kartu ini biasanya sesuai dengan cerminan hati. Hm, rahasia soal makan akhirnya jadi terbongkar ya, haha.

        Selanjutnya sesi clinic tour yang membawa kita melihat ruang demi ruang yang ada di klinik kecantikan berlantai tiga ini. Ada ruangan konsultasi, ruang pemeriksaan hingga tindakan yang didesain homey dan terintegrasi. Setiap ruang terasa begitu bersih dan nyaman, lengkap dengan peralatan dan kebutuhannya. Di satu sisi terdapat area ruang tunggu semacam teras yang dilengkapi dengan kursi kayu yang didesain berkesan alami. Clinic Aesthetic & Wellness yang menjadi slogan besarnya tercermin juga pada suasana di dalamnya. 

                                                foto dok. pribadi /femaledigest

        Di akhir acara disajikan makanan diet sehat dari dr. Yovi yang berlabel: Eat Alenia. Salah satu jenis menu sehat dari dokter Yovi yang dilengkapi dengan asupan nilai gizinya. Ada spaghetti, paduan telur dan jamur, ayam fillet asam manis dan sajian wortel yang memiliki kandungan nutrisi 447KCal, 59 Carb, 42 Protein dan 11 Fat. Menu sehat ini ternyata tak kalah lezatnya. Oya, ada satu lagi produk dari dr.Yovi, yakni BDB Slender, kapsul yang membantu mengurangi lemak dalam tubuh. Ini formula dari ekstrak jati belanda, kunyit dan kemuning.   

        You are What You Eat. Kamu adalah apa yang kamu makan. Maka dengan menyadari seutuhnya mengenai asupan apa saja yang dibutuhkan oleh tubuh secara menyeluruh, baik secara fisik, mental, emosi dan spiritual kita akan mendapatkan benefit kehidupan yang seimbang dan membawa bahagia. Dan ini menurut saya merupakan salah satu wujud rasa syukur kita kepada Sang Pencipta. 

        Terima kasih dokter Yovi, Teh Ani dan semua peserta untuk keseruan acara ini. Semoga berkah dan sangat bermanfaat. Di event ini banyak banget ilmu yang didapat, tak hanya soal diet sehat tapi juga wawasan tentang kesehatan dan kecantikan luar dalam.


           Salam sehat dan selalu semangat.***NZ

 

14 komentar:

  1. Benar juga, merayakan kebahagiaan dengan makan-makan, saat sedih larinya juga ke makan. Adududuh... saya banget itu!

    Diet bukan berarti melarang yah. Dengan menetapkan tujuan yang jelas dari diet bahkan target jadi lebih mudah menjalaninya. Keren banget sesi bersama dr. Yovi!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe, iya say, makan jadi semacam pelampiasan ya, apalagi buibu🤭 Setelah ketemu dr.Yovi jadi kudu introspeksi inii, semangat mulai diet sehat

      Hapus
  2. The real diet bukan sembarang diet ini mah ya mba. Dokter Yovi beneran ngajarin kita buat lebih aware sama keseimbangan lahir batin. Menarik dan bermanfaat sangat ilmu yang di sharing. Jadi makin kenal sama diri sendiri dan paham apa yang diinginkan. Acaranya pun sangat intimate, bisa foto bareng dokter juga 😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa bener, La, banyak ilmu yang didapat di sini. Dokter Yovi baik pula, jadi enak sharingnya ya, dan foto bareng juga🥰

      Hapus
  3. Aku penasaran lho koq bisa ya dari kartu yang kita ambil bisa tahu gimana pola makan kita hahaa.. Duh kalau aku kira-kira keluar kartu apa ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu kayak sugesti gitu ya say, tangan kita mengarah ke salah satu kartu yang diambil, terus dibaca, eh, cocok deh, haha...

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Nah kan, ternyata benar kalau nggak semua orang bisa cocok dengan tipe diet ini dan itu. Awal mulanya ternyata butuh untuk mengenali kondisi diri sendiri dulu barulah memulai proses dietnya. Bahas soal menu suguhan di kondangan nih Mba, kayak sudah jadi bahasan wajib sepulang kondangan nggak sih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget Mbak, gak perlu mupeng ikut diet yang lagi ngetren ya, kenali diri dulu. Hmm, buibu suka gitu ya, ada sajian favorit di kondangan juga, hehe..

      Hapus
  6. Saya pernah menjalani diet untuk menaikkan berat badan, karena saat itu saya pernah jadi atlet dan butuh menaikkan berat badan sekitar 5 kg. Namun meski sudah makan banyak tapi ternyata berat gak naik-naik juga. Ternyata salah diet, saya tidak cocok diet tinggi lemak dan karbo, tapi lebih cocok diet tinggi protein. Setelah tahu, berat saya langsung bisa naik ke berat ideal deh.

    Sejak saat itu saya jadi tahu bahwa tiap orang tidak bisa saling meniru pola diet satu sama lain karena tiap orang punya pola makan dan pola hidup yang berbeda-beda.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keren Mbak, diet untuk atlet bener-bener terjaga ya. Temenku malah konsumsi makanan diatur juga. Sstt, sebenernya aku juga pingin bisa naik lagi nih berat badannya, tapi dikit aja.

      Hapus
  7. Saya setuju sekali ketika ada kata-kata diet itu harus bahagia karena selain untuk sehat dia itu juga untuk membuat kita lebih bahagia dalam hidup karena kondisi badan kita yang sehat walafiat dan hati senang karenanya

    BalasHapus
  8. diet emang ada banyak banget jenisnya, tapi better emang konsultasi dulu sih sebelum diet agar cocok dengan kondisi tubuh. btw, beneran kah mba kalau mengonsumsi probiotik secara teratur bisa mengatasi gejala GERD? saya jadi ingin tahu lebih lanjut tentang ini

    BalasHapus
  9. Ternyata untuk diet itu nggak bisa sembarangan ya..harus kenali dulu tubuhnya. Ini bagus banget, biar nggak ada efeknya setelah diet.

    BalasHapus