Peduli Bersama Yayasan Bunda Yessy
By Nur Ida Zuhayanti
Buku merupakan sumber ilmu dan
jendela dunia. Menanamkan anak gemar membaca adalah perbuatan mulia.
Naluri keibuan yang dimiliki Yasmine Yuliantina Yessy Gusman membuatnya
selalu ingin dekat dengan anak-anak. Ketulusan hatinya untuk melakukan kegiatan
kemanusiaan semata-mata tertuju pada keihlasannya beribadah kepada Tuhan.
Begitupun ketika ia kemudian mendirikan Taman Bacaan Anak di bawah naungan Yayasan Bunda Yessy. Latar belakangnya
adalah untuk memberikan sumber bacaan yang bermutu secara bebas biaya kepada
anak-anak dari keluarga yang kurang mampu, dengan maksud menambah ilmu
pengetahuan, mengembangkan daya imajinasi dan kreatifitas. Pencerahan diri
serta pembetukan karakter dengan moral etika yang terpuji sejak usia dini.
“Saya rasa keberadaan taman bacaan di perkampungan sangatlah
dibutuhkan,” terang aktris cantik era 80an itu, ketika saya temui di rumahnya
yang dilengkapi dengan taman bacaan, di kawasan Duren Tiga. “Sehingga pada
awal berdirinya, tahun 1999 disambut gembira oleh anak-anak di lingkungannya,”
lanjut pemeran "Gita Cinta Dari SMA" yang untuk pertama kali membuka Taman
Bacaan Namira di wilayah Rawajati, Jakarta Selatan.
Aneka buku cerita, pengetahuan, agama, biografi dan pelajaran dapat
dibaca oleh pengunjung secara gratis di sana . Buku-buku yang ada tidak
terlepas dari bantuan suka rela dan peran serta para donatur baik masyarakat
maupun instansi yang tidak mengikat. “Alhamdulillah, selama ini tidak ada
kendala yang berarti,” papar ibu dua anak yang kini telah mengikuti program S3
bidang Pendidikan Anak Usia Dini di Universitas Negeri Jakarta . Hingga kini
telah terjalin sekitar 350 mitra Taman Bacaan yang tersebar di seluruh
Nusantara.
“Dalam perjalanannya, Taman Bacaan tidak hanya menjadi sarana membaca,
tapi juga memotivsi anak dan lingkungan sekitar untuk dapat mengembangkan
minat, bakat dan kemampuan diri mereka. Hal ini terlihat dari kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan, seperti pesanten kilat, pelatihan melukis, pelatihan musik,
membuat karya sastra, lomba mengarang, baca puisi dan sebagainya, sehingga
lebih berfungsi sebagai sanggar kreativitas,” terang penerima penghargaan
Nugrah Jasadarma Pustaloka dari Pepustakaan Nasional RI.
Bahkan untuk dapat saling berkomunikasi dan bersilaturrahmi antar taman
bacaan sembari berbagi ilmu, diterbitkan pula Buletin Mutiara Nusantara. “Bagi
saya, semua aktivitas dan pekerjaan yang kita lakukan hendaknya didasari dengan
rasa cinta, agar dapat menjadi energi positif yang membawa kebaikan buat
sesama.” ***NZ
foto: Indonesian Film Centre
Tidak ada komentar:
Posting Komentar