Gak
cuma seru, kegiatan ekskul di sekolah juga mengajarkan sikap mandiri dan
menanamkan jiwa kepemimpinan kita. Hal ini bisa jadi bekal di dunia kerja.
By Nur Ida Zed
Waktu di sekolah dulu, apa ekskul pilihanmu? Jawabnya, banyak. Ya, karena termasuk anak yang lumayan aktif di sekolah, rata-rata kegiatan ekstra kurikuler yang saya ikuti lebih dari satu. Kalau ditanya kenapa, ya senang aja. Kegiatan ektrakurikuler bagi saya sebagai sarana bereksplorasi, bersosialisasi dan berorganisasi sekaligus juga refreshing dari rutunitas belajar sehari-hari. Jadi meski kegiatan ini dilakukan sehabis jam belajar sekolah dan harus pulang sampai petang, rasanya sih seru dan seneng aja.
Di sekolah saya dulu ada ekskul wajib Pramuka. Pasti
semua sudah pada tahu, kalau Pramuka itu seringkali melakukan aktifitas out door seperti di halaman sekolah yang
selalu terpapar matahari. Bahkan waktu itu saya termasuk pramuka inti, yang
terlibat untuk kegiatan seperti Jambore dan lomba-lomba. Di sini jelas
diajarkan sikap ksatria dan saling tolong menolong pada sesama.
Saya ingat betul saat berkemah di suatu daerah yang belum dikenal dan harus survive bareng kelompoknya. Benar-benar merasa satu perjuangan untuk menjaga kekompakan supaya mendapatkan TKU-Tanda Kecakapan Umum dan TKK- Tanda Kecakapan Khusus. Hal yang tidak gampang karena harus menjalani berbagai ujian dan tantangan dari pembina. Puncaknya saat upacara pengukuhan di malam hari dengan cahaya api unggun, rasanya begitu khikmat dan berkesan. Saya ikut kegiatan pramuka ini kalau gak salah sampai Penegak Bantara, sebutan untuk tahapan di Pramuka. Banyak hal yang dapat dipetik, selain rasa solidaritas antar teman juga team work dan leadership nya.
Selain itu saya juga suka sastra, sehingga ikutan ekskul teater dan
drama. Yang ini bahkan sering jadi juara lomba baca puisi antar sekolah dan
kerap menyumbangkan piala. Di kegiatan ini sebenarnya lebih mengasah pada seni
dan rasa. Saya pikir sangat baik untuk memberikan keseimbangan antara otak
kanan dan otak kirinya. Sampai
mahasiswapun, kegiatan berkesenian ini terus berlanjut. Yang berkesan pernah
pentas teatrikal Abu Dzar Al-Ghifari di Gedung Senisono, Yogyakarta bersama
Teater Jiwa. Dan yang seru, pada saat KKN-Kuliah Kerja Nyata di Sukoharjo, saya
diminta oleh temen-temen untuk mementaskan musikalisasi puisi pada acara
perpisahan bersama warga desa di sana. Terang saja karena harus berekspresi di
antara penonton yang tidak semua mengerti seni, tapi senang juga karena mendapat
bunga dan applaus dari warga.
Ekstrakurikuler paduan suara juga saya suka. Sebenarnya saya punya warna
suara alto yang biasa untuk formasi suara dua, tapi waktu mengikuti lomba tingkat propinsi, oleh Pak Nurhadi, guru
pembinanya saya ditunjuk untuk jadi dirigent.
Walaupun hanya sebagai pemenang harapan, tapi tak apa. Setidaknya team kami
diberi kesempatan untuk tampil di TVRI Yogyakarta. Sampai sekarang pengalaman itu masih berkesan
saja. Saat reunian beberapa waktu lalu, berbagai kenangan seperti itu sempat
jadi topik pembicaraan karena lucu.
Saya sih merasa kegiatan ekstra kurikuler apapun itu banyak manfaatnya. Sangat
membantu kita untuk lebih percaya diri, berani tampil dan berekspresi, serta
memiliki jiwa kepemimpinan dan rasa tanggung jawab. Banyak orang yang kemudian
memilih karier di berbagai bidang sesuai dengan ekskul yang dipilihnya di
sekolah dulu. Dan itu sah saja, karena kegiatan ini akan menjadi passion bagi diri kita sehingga enjoy mengerjakannya. Setidaknya ekskul akan memberikan nilai plus
pada dunia kerja.
Sekarang ini, Puan putri saya juga ikut kegiatan ekskul di sekolahnya
tidak hanya satu. Dari kecil dia sudah aktif di club Taekwondo dan berprestasi,
di sekolah sekarang ikut ekskul olahraga
beladiri dari korea ini. Dia juga ekskul Drumband dan masuk dalam tim CG atau
Color Guard, serta ikut ekskul ensamble,
pegang alat musik gitar. Nanti akan saya ceritakan di link blog selanjutnya yaa...
Begitulah. Teruslah menggali potensi lewat kegiatan ekskul di sekolah.
Salam sehat dan selalu semangaatt…!***NZ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar