Seringkali sistem penerimaan siwa
baru berubah sesuai dengan kebijakan pemerintah. Tapi bagi anak berprestasi tak
perlu berkecil hati, ada jalur khusus untuk ini.
By Nur Ida Zed
Sebutan jalur prestasi sudah akrab di telinga kita saat musim PPDB, alias Penerimaan Peserta Didik Baru. Pemerintah, dalam hal ini Kemendiknas atau Kementrian Pendidikan Nasional selalu memberikan kuota untuk anak-anak berprestasi pada setiap sekolah yang dituju. Tak hanya bagi mereka yang berprestasi di bidang akademik yang melingkupi mata pelajaran pokok yang diujikan di setiap sekolah, tapi juga prestasi non akademik, bagi mereka yang pernah memenangkan lomba atau kejuaraan pada tingkat Internasional, Nasional, Propinsi dan Kabupaten atau Kota.
Ketika Puan, anak perempuan saya lulus dari klas 6 SD waktu itu, saya memakai jalur prestasi non akademik ini untuk mendaftarkannya di
tingkat SMP dan diterima di SMP Negeri 41 Jakarta. Kebetulan dia banyak memiliki penghargaan di bidang Olahraga Taekwondo.
Sejak kecil sudah ikut club olahraga
dari Korea ini dan rajin mengikuti kejuaran tingkat nasional dan internasional
sehingga sudah mengumpulkan banyak medali. Jadi, tak ada salahnya bila memanfaatkan
ini meski nilai akademiknya mencukupi.
Persiapkan Sertifikat
Juaranya
Sebelum mulai pendaftaran secara online,
persipkan dulu semua sertfikat kejuaraan yang pernah diperoleh. Untuk ini
persyaratannya adalah kejuaraan tingkat internasionl, nasional, propinsi dan
kabupaten atau kota. Sebaiknya legalisir serifikat ini pada pihak yang
berwenang. Misalnya saat itu Puan memiliki banyak kejuaraan yang
diselenggarakan oleh KONI Pusat, juga Kemenpora, maka harus dilegalisir ke
panitia penyelenggara, serta KONI atau Kemenpora. Hal ini supaya memperkuat
validitas dari sertifikat tersebut. Menunjukkan bahwa nama anak tersebut
benar-benar juara.
Bukti atas prestasi hasil lomba dan penghargaannya seperti sertifikat
dan lainnya ini diterbitkan paling lama 3 tahun sejak tanggal pendaftaran PPDB.
Jadi kita bisa kumpulkan penghargaan yang diperoleh sepanjang waktu itu.
Pilih Sekolah Yang Dituju
Setelah serifikat sudah siap, barulah memilih sekolah yang dituju, untuk
verifikasi data. Semua berkas seperti surat keterangan prestasi dari sekolah
asal, fotocopy sertfikat lomba atau kejuaraan dengan memperlihatkan sertifikat
aslinya disertai biodata, fotocopy raport, ijasah dan nilainya, kartu keluarga
dan yang lainnya dikumpulkan ke panitia untuk diiput datanya. Kita ditanya mengeai
seputar kejuaraan dan penghargaan lain yang diperoleh sebagai pertimbangan utamanya.
Ini bisa dilakukan dengan datang langsung ke sekolah yang dituju untuk memasukkan
data pada sistem. Setelah data diinput, kita akan diberi bukti verifikasi data
oleh panitia.
Di sini sistem akan menyaring porsi juara yang diurutkan dari tingkat
kejuaraan yang lebih tinggi, seperti internasional, nasional dan propinsi. Lalu
perolehan juara ke berapa. Misalnya juara satu, medali emas, juara dua medali
perak, juara tiga medali perunggu dan seterusnya. Biasanya untuk tingak
internasional dan nasional sampai peringkat tiga, sedangkan propinsi hanya
juara pertamanya.
Pertimbangan lain biasanya mengutamakan kejuaraan perorangan daripada
beregu atau kelompok, meski tergantung juga peringkatnya. Puan, misalnya, juara
pertama perorangan Taekwondo Poomsae tingkat Nasional saat IYoS 2018 dan
beberapa kejuaraan perorangan lainnya, maka akan berbeda dengan kejuaraan
beregu. Atau mereka yang mengikuti jenis kejuaraan beregu lain seperti Basket, Voli atau
Drumband dan Pramuka.
Pantau Terus Perkembangannya
Setelah data masuk dan terapload pada sistem, tugas kita adalah memantau terus perkembangannya. Hal ini supaya tahu perjalanan data sudah sampai mana. Biasanya data yang
masuk bisa saja tertimpa dengan data peserta lain yang lebih tinggi
kejuaraannya.
Di jalur prestasi non akademik ini yang jadi pertimbangan adalah tingkat
kejuaraan yang diperoleh. Bila datanya ada yang sama, maka pertimbangan
selanjutnya adalah nilai akademik, bahkan usianya. Sistem ini bisa berubah
sesuai dengan kebutuhan di sekolah yang dituju. Dan ililah gunanya untuk selalu
memantau, sejauh mana data anak kita tertimpa dengan peserta lainnya.
Bila demikian, maka otomatis nama peserta akan turun, bahkan hilang dari urutan sekolah yang dituju. Jika ini terjadi, sebaiknya segera diganti ke pilihan sekolah yang lainnya. Sebab setiap sekolah bisa saja membutuhkan peserta jalur ini berbeda jumlahnya. Pemerintah DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan menyediakan kuota sebesar 5 persen di setiap sekolah, khusus bagi siswa perprestasi ini ya. Dari jumlah tersebut, sekolah diwajibkan menyediakan 20 persen kuota untuk kejuaraan yang diselenggarakan secara berjenjang oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan atau Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Serta 80 persen untuk kejuaraan oleh instansi pemerintah dan, atau Induk Organisasi Cabang Olahraga, Seni, Budaya dan Pramuka.
Tunggu Sampai Selesai Waktu
Pendaftaran untuk jalur prestasi non akademik ini biasanya diselenggarakan
sebelum PPDB jalur lainnya dibuka. Disediakan
waktu selama beberapa hari dari pendaftaran hingga pengumuman finalnya. Bila
mendaftar sekolah lewat jalur ini sebaiknya tunggu sampai selesai waktu
pengumumannya agar bisa mnyiapkan ke tahap berikutnya.
Ikuti prosesnya sampai selesai semuanya. Setelah waktu pengumuman, maka
data akan dikunci dan tidak berubah lagi.
Registrasi dan Lapor Diri.
Setelah selesai dan tersaring di jalur ini, kemudian peserta
didik diberi waktu untuk registrasi dan lapor diri di sekolah yang dituju. Bila mungkin, ajak anak ikut serta mengikuti
prosesnya agar dia mengetahui secara langsung sekaligus pengenalan pertama pada
sekolah barunya.
Selain mengisi data, saat lapor diri juga akan diberikan pengumuman dan
persyaratan lain seperti kapan masuk sekolah bersama teman yang lainnya, tata
tertib serta hal lain yang berkaitan dengan siswa baru.
Biasanya, untuk siswa yang masuk sekolah lewat jalur prestasi non
akademik ini diharapkan dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sekolah yang
berkaitan dengan prestasi yang diraihnya. Hal ini dimaksudkan agar dapat
memperkuat dan membawa nama baik sekolahnya.
Beberapa sekolah seringkali memilih anak berprestasi ini untuk menunjang
prestasi sekolahnya. Ketika sudah diterima dan selama menjadi siswa di sekolah
yang dituju, diharapkan bisa terus meningkatkan prestasinya ini selain juga prestasi
akademiknya.
Jadi, jika putra putri kita memiliki prestasi, dan menekuni bidang yang
menorehkan prestasi sesuai passion,
sebaiknya tetap terus berekplorasi dan meningkatkan diri dengan mengikuti
kejuaraan agar terus update dan memperoleh penghargaan.
Bahwa nanti, anak berprestasi ini pasti akan mendapat tempat yang sesuai
dengan hati nuraninya di sekolah yang diinginkannya. Semoga.***NZ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar