Rabu, 25 Desember 2024

Harapan di Tahun 2025 Refleksi Tradisi Resolusi

        Menghadapi tahun 2025 harus selalu optimis dan terus semangat. Banyak harapan dan doa yang dipanjatkan agar semua menjadi lebih baik. Rayakan Tahun Baru dengan kegembiraan, dalam refleksi, tradisi dan resolusi di tahun depan.

by. Nur Ida Zed


foto: dok.pri @nuridazed

           

             Pink!

            Saya memeriksa notifikasi WhatsApp. 

            "Jangan lupa tahun baru nanti ketemuan ya," 

            "Siip"

        Beberapa pesan berbau undangan mulai berdatangan sejak seminggu lalu. Tadi itu dari ibu-ibu arisan mantan pengurus komite dan korlas SMAN 34 angkatan 24 yang sejak acara pelepasan anak-anak diinisiasi agar tetap bisa ketemuan dan silaturahmi. Di kocokan selanjutnya nanti, rencananya akan meet up offline karena sebelumnya dilakukan secara online saja. Jadi bersamaan dengan acara tahun baru dan tukar kado begitu. Ya, kebetulan saya bendahara, sehingga mau tak mau harus bisa memenuhi keinginan semua teman. 

       Arisan, tadinya saya kurang tertarik dengaan kegiatan ini. Tapi berhubung para ibu mengusulkan momen yang pas agar bisa saling berkumpul, berkomunikasi dan silaturahmi setidaknya sebulan sekali, lalu terbentuklah acara ini. Bukan masalah besaran tarikannya, tapi lebih kepada persaudaraannya. Saya hanya berpesan, jangan sampai arisan malah membuat perpecahan dan jadi banyak kendala. Ternyata sejauh ini aman-aman saja. 

        Dan di kelompok lain, bersama para ibu juga, yang dulu  pengurus drumband ketika masa SMP putri saya, mengadakan arisan juga. Bahkan ini sudah mau episode tiga, haha. Alhamdulillah lancar juga tanpa kendala. Kalau biasanya kita ketemuan di mall, cafe atau di resto, untuk bulan depan di tahun baru ini rencananya akan ketemuan di rumah baru salah satu anggota. "Sekalian syukuran, doa bersama dan membuka lembaran baru" begitu kata teman yang mengundang. Baiklah, saya ikut saja tradisinya.


        Momen tahun baru memang selalu dinantikan oleh banyak orang. Tidak hanya sebagai penanda pergantian waktu yang baru, momen ini juga seringkali menjadi sarana untuk refleksi diri, merayakan keberhasilan, saling silaturahmi dan menyusun harapan buat masa depan. Tidak heran jika banyak orang sudah menuliskan wish list sebagai motivasi dan inspirasi di tahun mendatang. Tahun baru ingin punya rumah baru yang lebih besar, mobil baru yang lebih bagus, pekerjaan dan karier yang lebih mapan, atau ibadah umroh bareng keluarga, jalan-jalan ke luar negeri, menambah perhiasan untuk dikoleksi dan masih banyak lagi. Rata-rata perubahan yang dapat terlihat sebagai bentuk pencapaian yang ingin dikejar dan dipertahankan secara materi. 

        Di setiap pergantian tahun buat saya selalu berharap akan ada perubahan menuju kebaikan. Mengenai pencapaian yang sudah dilalui di tahun sebelumnya, serta goal dan target yang akan dicapai di tahun depan. Tak banyak sebenarnya, saya hanya ingin diberikan kemudahan-kemudahan, keberkahan, kesehatan dan keberuntungan serta lancar rezeki di setiap tahunnya.   

        Untuk diri sendiri, saya berharap bisa lebih sehat mengingat usia pasti terus bertambah sehingga kesehatan harus ekstra dijaga. Dengan selalu berfikir positif, tidak overthinking dan insecure. Lebih memahami diri sendiri dengan self love dan peduli terhadap signal tubuh kita. Berserah dan berdoa agar selalu tenteram dan bahagia. Tetap menjadi orang yang lebih baik, terus berkarya dengan semua yang ada, menambah kolaborasi dengan anak muda agar selalu semangat dan memberikan energi positif dan bermanfaat.

        Untuk keluarga berharap tetap selalu ada dan saling mendukung buat menjadi support system yang baik. Saling mengerti dan memahami kesibukan masing-masing, mengingat anak-anak sudah makin dewasa. Memberi ruang buat mereka lebih berkembang dan mandiri. Selalu kuat menghadapi segala rintangan dan tantangan dengan terus bergandeng tangan dan berpelukan untuk saling mengisi dan menguatkan. Tetap berfikir positif dan optimis dalam menatap masa depan dan menjalani semua berkah yang diberikan Allah SWT. Yakin dan percaya bahwa Dia akan selalu memberikan yang terbaik untuk kita. 

    

        Memaknai bahwa hidup ini sebagai refleksi diri untuk terus belajar dan menyadari apa yang masih kurang agar menjadi lebih sempurna demi kebaikan. Refleksi bisa menjadi sarana introspeksi diri terhadap apa yang telah kita lakukan. Mengenai keputusan maupun perbuatan yang terkadang bisa menyinggung bahkan merugikan orang lain. Tentang apa yang menjadi kebiasaan, aktivitas dan pekerjaan yang perlu diperbaiki lagi. Begitupun dengan relationship dan silaturahmi. Ambil pengalaman yang baik dan buang yang tidak baik agar lebih bijak dalam bertidak dalam menentukan masa depan.

    Selanjutnya menentukan resolusi atau kebulatan tekad tentang apa yang ingin dicapai di tahun mendatang. Resolusi sendiri bisa menjadi komitmen terhadap diri sendiri dan sebagai hal yang dapat dicapai dengan usaha yang sungguh-sungguh. Tak harus muluk-muluk sih. Buat saya dimulai dari sesuatu yang sederhana dan tidak memberatkan namun bisa memberikan dampak dan  perubahan berarti yang lebih baik. Pertama dari niat yang kuat, lalu bergerak sesuai rencana yang telah dicanangkan, berani  lepas dari zona nyaman, kemudian fokus pada tujuan dan konsisten. 

        Kemudian, jangan lupa untuk selalu bersyukur dengan pencapaian yang telah kita dapatkan. Seberapapun itu hendaknya dapat menjadi motivasi di dalam diri kita sehingga akan menghadirkan energi positif terhadap kehidupan yang dijalani selanjutnya. Harapan di tahun 2025 semoga semua menjadi lebih baik lagi, dalam limpahan berkahNya.


        Salam sehat dan selalu semangat.***NZ 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar