Pandemi belum juga usai
hingga saat ini. Patuhi protokol kesehatan dan tingkatkan imunitas tubuh dengan lebih
mencintai diri sendiri atau self love.
by Nur Ida Zed
photo by Pinterest Siapa yang menyangka bila situasi
pandemi seperti ini harus kita hadapi lebih panjang lagi. Sekian lama
menerapkan hidup dengan kebiasaan baru, menjaga jarak, memakai masker, rajin
mencuci tangan dengan sabun serta hand sanitizer
rupanya tidak serta merta membuat situasi ini akan berakhir dalam waktu dekat.
Berbagai upaya telah diusahakan, seperti pembatasan di tempat ramai yang
menimbulkan kerumunan, aktivitas dan kegiatan yang rentan bertemu langsung agar
meminimalisir penularan hingga vaksin yang dianjurkan supaya menguatkan
antibodi dan menghindari terpapar. Tapi rupanya tak juga cukup untuk
menghentikan berkembangnya virus Corona atau covid 19 di Indonesia, juga dunia.
Beberapa waktu sempat mereda, bahkan
pemerintah sudah merencanakan persiapan tatap muka buat anak sekolah, namun
agaknya harus ditunda. Akhir-akhir ini malah meningkat lagi, bagaikan badai
kedua dengan varian baru yang konon lebih berbahaya. Banyak yang terpapar, tak
sedikit yang meninggal dunia. Situasi dan kondisi ini mau tak mau membuat kita
tetap waspada dengan memperketat prokes seperti menggunakan double masker saat keluar rumah dan terpenting
menjaga imunitas agar hati tetap bahagia.
Membangun Self Love
Tak mudah memang, mengatur rasa
bahagia di tengah situasi yang serba sulit ini, apalagi saat sekarang
diperketat dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM
Darurat. Tapi kita harus bisa dan tidak boleh menyerah ya. Karena itu salah
satu kuncinya adalah dengan mencintai dan menyayangi diri sendiri atau self love.
Cinta pada diri sendiri atau self
love merupakan perasaan percaya diri dan yakin serta bangga terhadap diri
sendiri, kemampuan serta apapun yang kita punya, tak peduli dengan pencapaian
orang lain yang seringkali terlihat lebih baik. Memahami dan membangun self love ini menurut psikholog klinis
Aimee Daramus, PsyD dalam Urban Balance, Insider akan membantu menikmati
saat-saat indah dalam hidup. Selain itu, mampu menangani situasi yang buruk sekalipun.
Nah, sayang pada diri sendiri bukan
berarti egois dan tak peduli, lho. Dengan
mengenali diri sendiri lengkap dengan
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki
menjadi awal bagaimana memperlakukan diri kita apa adanya sehingga
tumbuh rasa cinta. Menghargai diri kita dan memberi apresiasi sebagai ungkapan
rasa terima kasih kepada Sang Pencipta. Lalu bagaimana melakukannya ?
Bersyukur Dengan Yang Ada
Bentuk self love yang paling utama adalah mensyukuri apa adanya yang kita
punya. Buat saya tidaklah terlalu sulit, karena selalu ada dukungan dari
lingkungan dan orang terdekat, yaitu keluarga. Batapa tidak ? Dengan keluarga
kecil ini saya biasa menciptakan kebahagiaan dengan berkumpul dan saling
bercanda. Melihat anak-anak senang rasanya sangat beruntung walau kini beberapa
kegiatan tertunda dan masih belum bisa kemana-mana. Banyak hal yang dapat
dilakukan yang membuat kita saling mengisi dan melengkapi satu dengan lainnya.
Hal kecil misalnya dengan sesekali memasak
bersama mereka dan memanjakan selera makan rasanya menjadi salah satu ungkapan
menyayangi diri sendiri. Ya, karena apapun yang disajikan seringkali dapat pujian
bintang lima dan selalu ludes tak bersisa, haha. Saya dapat bereksplorasi dengan
beberapa resep baru dan kesukaan yang dapat menyenangkan keluarga. Ini membuat
kita menjadi lebih kuat dalam ikatan sebagai sebuah keluarga.
Menikmati yang kita miliki tanpa
mengeluh, karena pada dasarnya tak ada manusia yang sempurna, hanya bagaimana
pola pikir dan cara menghadapinya saja yang berbeda. Saat menemukan kekurangan,
cintai sebagai kelebihan dan terima dengan lapang dada. Karena diri kita ini sebenarnya
sudah diberikan yang terbaik oleh Tuhan sesuai dengan porsinya. Dan tugas kita
hanya menjaga dan merawat, baik jasmani maupun rohaninya.
Saat ingin mengeluh, saya lalu berfikir bahwa ini tak banyak gunanya.
Lebih baik tanamkan dalam pikiran bila mengeluh hanya akan merusak jiwa. Berfikir
positif jauh lebih bermanfaat karena akan memunculkan energi baik untuk diri
kita.
Di situasi pandemi sekarang ini, tak
pelak banyak hal yang membuat hati, pikiran dan perasaan tak menentu sehingga
menghadirkan kejenuhan dan kebosanan yang kerap membuat kita mengeluh pada diri
sendiri, lingkungan dan situasi yang
ada. Akan lebih baik jika kita mengambil hikmah serta bersyukur karena masih
diberi nikmat sehat untuk melaluinya.
Hilangkan Rasa Kecewa
Sebagai manusia tentu tak bisa
dipisahkan dengan segala keinginan dan harapan yang menjulang untuk dirinya.
Bahkan mimpipun musti kita gantungkan setinggi langit kalau bisa. Tapi buat
saya, ada kalanya cooling down dan selalu
berpijak pada dunia nyata. Bahwa hidup adalah apa yang kita hadapi saat ini.
Tak perlu berkecil hati ketika harapan tak sesuai asa. Istilah dalam Bahasa Jawa:
ora usah ngoyo, tetep legowo tapi
harus ikhtiar dan usaha. Tanamkan keihklasan dalam hati dan pikiran serta
hilangkan rasa kecewa.
Untuk itu saya biasa melakukan
perenungan dan me time. Memanjakan
diri dengan hobi tanpa target tertentu, sehingga merasakan bahwa diri kita
adalah ratu, yang berharga dan patut diapresiasi dengan pencapaian saat ini,
apapun itu. Memaafkan ketika ada kesalahan dan kekurangan, melupakan dan lepaskan
semua masalah yang masih mengganjal di dada. Let
it be. Dan hidup akan menjadi ringan terasa.
Ya, dengan mencintai dan menyayangi
diri sendiri sebenarnya akan membawa pada ketentraman hati dan kesehatan jiwa
serta keberkahan dalam menjalani hidup kita.
Salam sehat dan selalu semangaat.
***NZ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar