Minggu, 12 Mei 2013

Living in Harmony


Living in Harmony
By Nur Ida Zuhayanti
 



Gaya modern yang diusung memadukan komposisi selaras dan memesona. Elemen yang melengkapi membawa kenyamanan yang sempurna di rumah Budi Setiadharma.

     Ya. Dalam balutan nuansa alam yang penuh kesejukan itulah, Presiden Komisaris PT. Astra International Tbk. ini mewujudkan ketenangan yang  privacy untuk hunian bagi keluarganya. Di atas lahan yang begitu  luas di kawasan eksklusif Bukit Golf, Pondok Indah, Jakarta Selatan itu, saya menyambangi rumah bergaya modern dengan aksen jalusi di beberapa sisi yang terlihat maskulin dan artistik sekali.

     Konstruksi bangunan yang dibuat tinggi dengan konsep terbuka untuk keseimbangan air flow di dalamnya, tak pelak membawa kenyamanan tersendiri. Di tangan Anto, sang arsitek, rumah yang dihuni sejak beberapa tahun lalu itu diciptakan dengan membagi tiga bagian atau blok yang memiliki fungsi masing-masing. Dalam komposisi  selaras antara kayu jati, batu alam serta kaca tebal yang mendominasi pilihan material, membuat bangunan dua setengah lantai seluas 900m2 itu terkesan kokoh dan elegan.

     Ketika pagar kayu yang cukup tinggi itu terbuka, pemandangan hijau dari tatanan taman yang didesain bertingkat menambah suasana kian sejuk saja. Beberapa anak tangga dari batu alam di sebelahnya membawa langkah kaki saya menuju ke area teras nan apik sebelum mendapati pintu utamanya. Permainan elemen air dengan kecipak ikan warna-warni di sepanjang teras yang tinggi itu mampu memberi nuansa kesegaran yang berbeda di halamannya.

     Setelah menemui pintu utama berdesain kupu tarung dari kayu jati tebal  yang dibiarkan guratan teksturnya itu, sebuah ruang pembuka seolah menyambut kedatangan saya. Area depan  yang berfungsi sebagai ruang tamu ini didesain dengan ceiling setinggi lebih dari enam meter sehingga terasa kemegahannya. Ditempati oleh dipan kayu jati gelondong yang antik selaras pintu utama, dengan bantal dan hiasan patung ayam serta tokoh Hanoman. Guci besar beraksen naga dan kursi bersandaran dari China menemani keberadaannya. Sebuah lukisan bertema humanis goresan Hendra yang terlihat sebagai art work memberi sentuhan artistik di area ini. Dalam effect lighting yang sangat sempurna, ruangan bernuansa cozy ini seakan sengaja dibuat dramatis untuk memberi kesan pertama.

     Dari sini lalu dibawa pada area sentral yang dihubungkan oleh jembatan berkasen tangga dari bahan kayu yang didesain terbuka. Ruangan yang cukup luas ini terasa begitu lapang karena memanfaatkan kaca tebal sebagai pembatas sekaligus penghubung visual antara penghuni dengan lingkungannya. Sehingga dari ruang keluarga yang bergaya minimalis modern itu dapat dinikmati oase elemen air yang diciptakan melalui lansekap berbentuk angka delapan dengan dua air mancur dan tanaman hijau lainnya. Begitupun dapat langsung membawa pada taman tropis di halaman belakang yang ditata asri menyatu dengan kolam renangnya.

     Hampir setiap pagi, penyuka olah raga golf ini dapat menikmati segarnya suasana dengan minum teh sembari baca koran atau nonton televisi ditemani kicauan burung perkutut dan cucak rawa. Atau bila menjelang senja, akan terasa nyaman untuk mendengarkan alunan musik dari audio pengontrol berLCD, karena di setiap ruang di rumah ini dilengkapi peralatan bertehnologi itu, juga untuk pengaturan air conditioner dan lightingnya.

Ruang makan yang artistik
     Menuju ke bagian sebelah kiri, ditempatkan ruang makan tertutup yang biasa dipergunakan sebagai tempat perjamuan khusus bersama rekan dan kolega. Seperangkat meja makan dengan sepuluh kursi yang terbuat dari kayu jati setebal lima senti itu menunjukkan selera furniture bercita rasa tinggi. Tatanan guci-guci antik dan beberapa lukisan yang melengkapi memberi kesan eksklusif dan VIP di ruangan ini.

     Sementara di sebelahnya adalah ruang makan keluarga yang didesain lebih ringan bergaya minimalis modern. Lengkap dengan lampu gantung cantik serta pantry yang cukup luas bergaya clean and smart. Guci-guci antik yang ditata di atas medianya seperti menguatkan konsep untuk interior di ruangannya. Dari area ini dapat dinikmati taman air serta pemandangan di balik tembus kaca yang memanjakan mata. Selanjutnya adalah  ruang kerja yang didesain fungsional dan sangat nyaman.

Mezzanine dan Galeri Lukisan
     Kembali ke area sentral, kemudian kaki saya menaiki anak tangga berbahan kayu jati  menuju ke lantai dua. Tangga yang menjadi point of interest itu ditata demikian apik dengan konstruksi desain seolah mengapung dalam ruangan. Setiap sisi anak tangga dilengkapi dengan pengaturan lighting yang sempurna sehingga dari jauh seolah tergambar sebagai letter Z.  

     Sebelum sepenuhnya sampai ke lantai dua, sebuah area yang menyerupai mezzanine lebih dahulu menarik perhatian saya. Dari persimpangan tangga yang biasa dimanfaatkan untuk ngobrol santai sembari minum-minum, ini dapat ditemui balkon kecil dengan view area pembuka dan pintu keluar menuju teras atas yang dipenuhi bunga-bunga. Akhirnya langkah saya selesaikan di lantai dua, sebagai penempatan galeri lukisan dan kamar kedua anaknya.

     Galeri yang didesain artistik dengan konsep modern lengkap dengan penataan lighting dan lampu-lampu sorot di atasnya, itu memajang sebagian lukisan koleksinya. Tak main-main, karya-karya pelukis ternama seperti Affandi, Sri Hadi, Jiehan, Popo Iskandar, Ariesmith, Sucipto Adhi,  I Wayan Sadia, Li Shu Ji, Theo Meyer dan maestro lain menjadi bagian yang tertata rapi di sisi-sisi dindingnya.
    
     “Setiap lukisan  memiliki tema yang penuh makna, serta banyak menyimpan cerita,” terang pria low profile kelahiran Solo, Jawa Tengah itu kepada saya, seolah menuang kisah tentang kegemarannya berburu karya seni ini. Ia memang  telah mengoleksi lukisan sejak lama. Dan sebuah bangku panjang dari kayu jati gelondong serta meja tingkat unik beraksen marmer menambah kental nilai artistiknya. Ruangan inipun dibuat terbuka dengan dinding kaca di sisinya, sehingga pandangan mata tetap dapat melumati oase taman air di bawahnya.
      
     Dalam balutan lantai kayu yang hangat, dipadu kaca tebal di salah satu sisi  ini pula, Indriati, sang istri biasa berbincang dengan rekan-rekan atau berlatih yoga dan meditasi. Ketenangan sungguh dapat dirasakan manakala alunan musik lembut dari audio  memenuhi ruang yang lapang itu, menembus membran telinga dan menyusupi relung hati. Suasana nyaman penuh kedamaian tentu akan menjadi pemantik aura refresh yang ada di dalam diri. Ya, karena bagi Budi, rumah tidak sekadar sebagai tempat berteduh dan beristirahat saja, tetapi juga perlu ditata harmonisasinya dengan elemen alam semesta sehingga mampu membawa energi positif bagi seluruh penghuninya. ***NZ
foto-foto: Skas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar