Pandemi Covid 19 hingga saat ini belum juga usai. Meski dinyatakan New Normal, sebaiknya tetap harus waspada.
By Nur Ida Zed
Siapa yang gak bosan di rumah saja.
Anak sekolah yang biasanya bangun pagi, bergegas semangat ke sekolah untuk
belajar dan bersosialisasi, lalu harus belajar dari rumah saja lewat internet
atau daring karena penerapan social
distancing dan peraturan PSBB - Pembatasan Sosial Berskala Besar. Belajar dari rumah, bekerja dari rumah,
berkegiatan dari rumah. Awalnya mungkin tidak masalah, tapi bila kelamaan,
tentu akan menimbulkan efek lainnya, terutama pada sistem ekonomi dan sosial
yang ada.
Ya. Tak bisa dipungkiri bahwa
pandemi Corona ini telah memporak porandakan dunia. Bahaya virus Covid 19 yaitu
transmisi yang cepat dan lebih mudah dibandingkan wabah SARS yang pernah
melanda dunia pada tahun 2003 membuat banyak negara melakukan lockdown untuk mengatasi
penyebarannya. Kasus positif Corona di
dunia yang mencapai lebih dari satu juta sejak kasus pertama ditemukan pada
November 2019 semakin hari kian meningkat dan belum turun hingga saat ini.
Virus Corona yang menyerang
saluran pernapasan manusia ini dapat menyebar melalui droplet atau tetesan kecil dari hidung atau mulut dari penderita
pada saat berbicara, batuk atau bersin. Ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita atau menyentuh
benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet
tersebut, maka seseorang bisa terinfeksi Covid 19. Inilah sebabnya mengapa kita
penting untuk menjaga jarak hingga kurang lebih satu meter. Virus ini memiliki
gejala seperti demam, batuk, pilek, gangguan pernapasan atau sesak, sakit
tenggorokan, letih dan lesu.
Dikutip dari BBC London,
pemeriksaan data oleh Organisasi kesehatan Dunia-WHO, dari 56.000 pasien menunjukkan
6 persen memiliki gejala kritis seperti gangguan pada paru, septic shock hingga resiko kematian.
Sebanyak 14 persen mengalami gejala berat yaitu kesulitan bernapas atau sesak
napas, serta 80 persen lainnya memiliki gejala ringan seperti demam, batuk dan
beberapa pneumonia. Meski pasien yang
memiliki resiko meninggal hanya sekitar 6 persen, namun proporsi ini tidak
boleh disepelekan.
Di Indonesia sendiri kasus
positif Corona hingga saat ini masih bertambah dan belum turun juga. Yang
membuat virus ini lebih berbahaya karena tak semua yang terinfeksi menunjukkan
gejala serius. Banyak yang mengalami
gejala ringan bahkan tanpa gejala atau silent
carrier yang sulit dideteksi sebab hanya bisa diketahui melalui
pemeriksaan. Sementara mereka yang tidak menunjukkan gejala, bisa saja berfikir
bahwa dirinya sehat dan beraktivitas seperti biasa. Padahal ia dapat menularkan
pada orang lain baik di rumahnya maupun masyarakat umum sehingga penyebarannya
akan meluas.
Kebijakan New Normal
Setelah melalui pembatasan
ekonomi dan sosial beberapa bulan, penerapan New Normal menjadi salah satu kebijakan
pemerintah dalam menghadapi pandemi Corona yang berkepanjangan. New Normal
bukan berarti benar-benar kembali normal ya, tapi merupakan tahapan pelonggaran
sebagai adaptasi terhadap kenormalan yang baru. Ini skenario yang dipilih banyak
negara dalam mempercepat penanganan
Covid 19 sekaligus memulihkan aktivitas sosial ekonomi masyarakat. Menurut Juru
Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto, bahwa istilah kenormalan baru atau New Normal diharapkan
terus berdisiplin menerapkan kebiasaan baru demi mencegah penularan Covid 19,
seperti memakai masker, rajin cuci tangan dengan sabun dan handsanitizer serta tetap jaga jarak fisik dengan orang lain
minimal satu meter.
Mulai Juni kemarin, tempat-tempat
umum seperti pusat perbelanjaan, kantor, stasiun, pertokoan dan tempat ibadah
di sebagian daerah, termasuk Jakarta mulai dibuka. Namun, pemerintah tetap
mengharuskan penerapan protokol kesehatan. Dengan demikian masyarakat akan
terbiasa beraktivitas dengan cara yang baru. Sementara pandemi belum berakhir,
kita harus berdamai dengan Corona sampai saat ditemukan vaksin serta obat yang tepat
yang disepakati oleh para ahli kesehatan.
Jangan Euforia dan Tetap Waspada
Tak bisa dipungkiri ketika dinyatakan
pelonggaran New Normal ini, rasanya tak sabar ingin segera bersosialisasi lagi.
Seperti saat Car Free Day dibuka pertama, banyak yang ingin menikmati sarana
olahraga di GBK sehingga pengunjung membludak. Begitupun saat pembukaan pasar
dan tempat keramaian lain. Alhasil siklus penularan Covid 19 kembali meluas.
Karena itu meski ada pelonggaran pembatasan namun tidak perlu eforia ya. Harus
tetap waspada agar tidak terjadi second
wave alias gelombang kedua.
Untuk menghadapi situasi yang
serba tak menentu seperti ini memang tidaklah mudah. Ada beberapa saran agar
kita tetap save. Yang utama adalah
harus berdamai dengan keadaan. Sadari
bahwa New Normal bukan berarti normal beneran, karena kita sebenarnya sedang
berperang melawan virus yang tak kelihatan. Selalu berfikir positif dan tidak
menyalahkan keadaan. Ini penting karena di banyak negara juga sedang mengalani
kondisi yang sama.
Saling mendukung dan tetap berkomunikasi dengan teman dan kolega.
Tingkatkan silaturahmi yang baik dan saling sapa, setidaknya tanya kabar dan
kesehatannya, karena konon silaturahmi bisa memanjangkan usia. Sesekali boleh
bertatap muka langsung dalam jumlah tertentu dan tetap memperhatikan protokol
kesehatan. Namun bila tidak, mungkin bisa daring lewat telpon atau WA.
Sempatkan untuk berjemur dan berolah raga supaya
meningkatkan sistem imunitas tubuh. Bisa sambil yoga atau gerak badan biasa
agar otot tidak kaku. Tak harus lama, tapi sebaiknya dilakukan secara rutin dan
tepat waktu. Olah raga tak hanya menjaga
stamina, kebugaran serta membuat badan lebih sehat, tapi juga perasaan nyaman
dan pikiran yang fresh.
Jika ingin refreshing dengan
mengunjungi tempat wisata, pilih yang paling nyaman dan hindari daerah yang
masih rawan. Ikuti arahan dan protokol kesehatan yang ada. Tak perlu
berbondong-bondong mengunjungi mall, misalnya, restoran atau tempat hiburan lainnya yang
sudah mulai dibuka di masa New Normal ini, karena bisa memicu kerumunan orang
dan beresiko menyebabkan penularan virus corona secara masif.
Selanjutnya, jangan lupa selalu memantau
perkembangan pandemi Covid 19 dari sumber resmi dan akurat untuk tetap waspada.
Bagaimana ? Mari bersiap
menghadapi New Normal dengan tahapan dan kebiasaan baru agar pandemi Covid 19
segera berlalu.***NZ
foto-foto D'vine Adinda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar