Ibaratnya sebagai cahaya, ilmu akan menerangi jalan membawa langkah ke
tujuan. Bekal ilmu akan menuntun ke arah yang benar.
By Nur Ida Zed
Masih ingatkah nasehat orang tua
kita dulu, sekolah yang benar agar mendapat ilmu. Karena ilmu sangat dibutuhkan
dalam menjalani kehidupan. Berbagai ilmu yang dipelajari akan membuat kita
mengerti mana yang benar dan mana yang salah, sehingga tidak mudah tersesat,
bahkan terperosok dan jatuh. Dan ilmu membawa pikiran kita untuk terus
berkembang dan semakin maju.
Seiring dengan kebutuhan manusia,
muncul berbagai macam ide dan gagasan sebagai ilmu baru yang sesuai dengan
perubahan zaman. Perkembangan ini tentu saja membuat kehidupan jadi semakin
mudah. Kalau dulu mau baca berita atau artikel gaya hidup dan hiburan harus mencari
koran dan majalah, kini semua bisa didapat lewat genggaman alias gadget atau handphone. Dulu pesawat televisi hanya memiliki beberapa channel saja, tapi dengan perkembangan
ilmu dan tehnologi, kita sekarang tak susah jika mau menonton channel sesuai dengan genre yang kita ingini. Dengan ilmu
segala hal banyak yang bisa diwujudkan. Karena itulah sebagai orang tua, warisan
ilmu lebih berharga daripada harta benda semata.
Adanya orang berilmu akan bisa
menjaga hartanya. Sebaliknya jika tidak mau menambah ilmu sebagaimana gelas
kosong layaknya hanya pantas menjadi pajangan saja.
Tak Akan Pernah Habis
Selain itu, berbeda dengan harta
benda yang bisa habis setelah dibelanjakan, ilmu yang dipakai dan diamalkan tak
pernah habis, malah akan bertambah manfaatnya. Semakin banyak berbagi ilmu yang
bermanfaat, maka semakin terang dunia karena pengaruhnya. Sebagai ibu yang
pernah kuliah di fakultas komunikasi, saya suka sharing dan berbagi. Setiap
bertemu dengan nara sumber untuk interview, atau siapapun seperti teman, kolega
dan lainnya, saya berusaha menyampaikan komunikasi positif agar tidak terjadi
salah persepsi. Ini bagian dari aplikasi ilmu yang saya pelajari.
Tak hanya itu, terhadap keluarga
dan anak-anak, hal ini juga diterapkan sehingga bisa terjalin hubungan yang
harmonis antara personal dengan saling mengisi, mendukung dan melengkapi. Ilmu
itu memang tidak selalu saklek
seperti teori, banyak yang mengalir mengikuti situasi dan kondisi.
Ilmu Dibarengi Dengan Akhlak.
Apa jadinya bila berilmu tidak
berakhak ? Ibarat orang buta, dia akan bingung dan meraba-raba. Sebaliknya
berakhlak tapi tak berilmu seperti orang lumpuh yang tak bisa kemana-mana. Nah,
untuk menjadi sempurna ilmu saja tidaklah cukup, harus dibarengi dengan akhlak
yang baik dan mulia. Ada beberapa tips bagi penuntut ilmu sebagai bekal yang
perlu disiapkan menurut Imam Syafii. Pertama kecerdasan. Kecerdasan pada diri
manusia ada dua, yakni kecerdasan sejak lahir dan kecerdasan yang diperoleh
lewat usaha seperti suka membaca, menyimak diskusi dan lainnya.
Kemudian semangat, rasa antusias
dan optimis saat menuntut ilmu. Lalu sungguh-sungguh, termotivasi dan tidak
mudah menyerah dalam mencapai tujuan. Selanjutnya berkecukupan, bekal ini
berkaitan dengan harta dan biaya saat menuntut ilmu. Setelah itu bersahabat dengan
guru, bertemu langsung supaya dapat memiliki dasar yang kuat. Keberadaan guru
penting sebagai sumber ilmu. Dan terkhir membutuhkan waktu yang lama. Waktu
yang panjang dalam mencari ilmu yang tak akan ada habisnya hingga akhir usia.
Demikianlah pentingnya memahami ilmu. Bahkan ilmu dapat
mengangkat derajad seseorang, seperti yang tertuang dalam Al-Quran surat
Al-Mujadalah ayat 11: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui yang kamu kerjakan.”
Semoga kita menjadi salah satu di
antaranya yaa.***NZ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar