Mengosongkan pikiran sebelum belajar memang perlu ya, apapun itu.
Bersiap menerima ilmu dari siapapun agar lebih bijak langkah hidupmu.
By Nur Ida Zed
Apa jadinya jika kita menuangkan
air ke dalam gelas yang sudah penuh? Pasti akan tumpah, dan percuma alias
sia-sia saja. Tapi jika gelas itu kosong, atau sudah dikosongkan, maka dengan
mudah air segar yang akan tertuang memenuhi gelas yang disiapkan. Begitupun
jika ingin belajar sesuatu. Kosongkan dulu pikiranmu, baru terima apa yang
ingin didapat dari sebuah ilmu.
Penyair legendaris Chairil Anwar pernah
menulis dalam salah satu puisinya: Jadi, isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan.
Tembus jelajah dunia ini dan balikkan. Terlintas seorang pengembara yang selalu
haus akan ilmu, pengetahuan, perjalanan, pengalaman dan selalu ingin
mendapatkan hal baru, suasana berbeda, sensasi berwarna untuk memenuhi
gelasnya. Menyerap sebanyak mungkin dan rasakan hingga penuh, lalu ketika ingin
bereksplorasi dengan pengalaman yang baru, kosongkan. Begitulah sehingga kita
bisa memaknai setiap perjalanan.
Lalu perjalanan apa yang kita
inginkan ? Tentu saja, hidup ini adalah perjalanan. Setiap hari banyak hal yang
dapat dipelajari, bahkan disaat kita bertemu setiap orang. Suatu kali ketika
harus menemui seorang tokoh untuk diinterview, misalnya, saya selalu
mendapatkan pelajaran baru. Ilmu yang tak sekedar dipelajari di bangku kuliah,
tapi lebih dari pengajaran yang dituang lewat kehidupan. Harapannya tentu agar
semakin bijak dan bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Ya, ilmu itu
bisa didapat dari segala penjuru. Bahkan dari seekor semut kecil yang berjalan
beriringan membawa sebutir sagu. Kerja keras dan kebersamaannya dapat menjadi
semangat agar tetap berjuang dan terus maju.
Seorang pemulung yang ditemui di
jalanan dengan kondisi tak sempurna, ia mengajarkan pada kita untuk senantiasa
bersyukur, memahami kebesaran Sang Pencipta dan memberi kesempatan untuk
berbagi. Ilmu kehidupan bisa didapatkan saat kita peka terhadap semesta dan
lingkungan di sekitarnya. Berbagai ilmu itu bisa diperoleh bila kita tak
berhenti untuk belajar dan terus mencarinya. Sesuai kata Hadist Nabi, carilah
ilmu sampai ke negeri China.
Gelas Itu Kamu
Ketika ingin belajar sesuatu
untuk mencari ilmu, anggaplah gelas itu kamu. Aku dan kamu. Mengosongkan
pikiran saat ingin belajar supaya dapat mencerna dan meresapi dengan benar. Kuncinya
hanya butuh berpikiran positif dan terbuka untuk menerima ilmu, sehingga mudah
menampung semua masukan tanpa merasa diri paling tahu. Nikmati saja sajian ilmu
yang diberikan dengan menempatkan diri sebagai gelas kosong, dan siap menerima
kucurannya dengan sempurna.
Seringkali seseorang merasa sudah
puas dengan ilmu yang didapat tanpa mau belajar lagi. Males, capek, juga alasan
usia. Padahal belajar sebenarnya tak dibatasi oleh usia. Di era milenial
seperti sekarang ini, sebaiknya kita harus update
sesuai perkembangan jaman agar tidak ketinggalan. Apalagi pada situasi pandemi saat
ini. Semua serba daring dan bisa
dilakukan lewat internet. Bila tidak mau belajar apa jadinya.
Ya. Berburu ilmu tak perlu ragu.
Isilah gelasmu dengan berbagai ilmu hingga terus bertambah. Pastikan hati dan
pikiran bersih saat menimba ilmu. Maka ketika gelas itu penuh, tuangkanlah, dan
berbagilah supaya mendapat manfaat berlipat ganda. Semoga yaa. ***NZ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar