Seringkali orang enggan ngomongin masalah
politik ya. Padahal di setiap sisi kehidupan kita ini dipenuhi dengan politik.
By Nur Ida Zed
Masih ingat kan
jaman sekolah dulu, saat mata pelajaran sejarah kita diberitahu tentang politik
devide et impera? Yang belum ingat
coba direfresh dulu ya, devide et impera merupakan politik adu
domba memecah belah bangsa yang dipakai oleh para kolonial Belanda untuk
menguasai Indonesia. Dan politik ini ternyata berhasil membuat negeri kita
dijajah sampai 350 tahun lamanya. Rakyat begitu menderita dan terus berjuang
melawan penguasa hingga merdeka.
Lalu setelah
merdeka, dalam bergaul dengan negara lain, politik bebas aktif membuat kita
bisa leluasa bebas berhubungan dengan negara manapun dan aktif melakukan
kerjasama di berbagai bidang tanpa intervensi negara lain. Itulah politik, yang
dalam KBBI disebut dengan segala urusan dan tindakan tentang kebijakan, siasat
dan sebagainya, mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain. Jadi politik
ini berkaitan erat dengan warga negara, masyarakat dan pemerintahan di
dalamnya. Soal kebijakan oleh pemerintah dalam negeri akan diputuskan dengan
pertimbangan politik, begitupun terhadap luar negeri dengan negara lain. Dan
sebagai warga negara, tentu kita menjadi bagian dari politik ini.
Politik Itu Tidak Pelik
Dalam
menjalankan pemerintahan, di negara kita Indonesia ini menerapkan sisitem
politik demokrasi, dimana setiap warga negara memiliki hak untuk menentukan
pemimpin yang akan mengatur masa depan bangsa ini. Karena itulah aspirasi dan
keikutsertaan masyarakat seperti kita ini dibutuhkan agar sistem demokrasi itu
bisa berjalan dengan baik. Contohnya ketika pelaksanaan pemilihan umum atau
pemilu yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Pada pilpres atau pemilihan
presiden serta pilkada atau pemilihan kepala daerah, setiap satu suara kita
akan diperhitungkan bagi para pemenangnya. Karena itu perlu adanya kampanye
sebagai proses sosialisasi pengenalan program kerja serta figur para kandidat
agar bisa lebih dekat dan dipilih oleh rakyat, warga negara seperti kita.
Begitu juga pada
pemilihan legislatif, kita mempunyai hak untuk memilih siapa yang akan duduk di
kursi wakil rakyat baik di DPR, DPRD maupun DPD. Karena dengan memilih berarti
telah menggunakan hak politik kita untuk menentukan calon pemimpin yang akan
berpengaruh terhadap keputusan pengambilan kebijakan publik, yang menyangkut
kepentingan kita juga.
Saya sendiri
memilih aktif untuk menggunakan hak politik dengan mengikuti pemilu seperti pada
beberapa tahun lalu, karena saya sadar dengan cara ini setidaknya akan
tersalurkan keinginan membangun bangsa dan negara menjadi lebih maju. Bukan
tanpa alasan dan asal coblos saja, saya sempat riset mencari tahu bagaimana
sosok yang akan saya pilih menjadi titipan amanah menuju Indonesia maju. Tak
sekadar sosoknya yang menawan, melankolis dan gagah perkasa, tapi lebih pada
program kerja, kebijakan dan keberpihakan terhadap rakyat serta yang tak kalah
penting adalah track recordnya.
Banyak orang
menentukan pilihan hanya berdasakan figure seperti popularitas, keturunan
bahkan persamaan gender saja tanpa memperhatikan sisi leadership, program kerja dan keberpihakan terhadap kepentingan
rakyat. Yang pada akhirnya hanya akan kecewa setelah terlanjur menggunakan
pilihan politiknya. Saran saya sebelum menentukan pilihan, ada baiknya bahkan seharusnya
melakukan riset dan mencari tahu sebanyak mungkin mengenai kandidat yang akan
dititipkan untuk aspirasi kita.
Teman saya
pernah berkeluh kesah mengenai pilihan politik yang ternyata hanya menebar
janji tak sesuai dengan kenyataannya. Di awal terlihat komit, setelah
kandidatnya terpilih rupanya tak mampu membawa suara seperti yang
diharapkannya. Kalau ini terjadi, menurut saya perlu menjadi catatan kaki agar
pada pemilihan yang akan datang tidak usah dipilihnya lagi. Gampang, kan. Untuk
urusan politik ini jangan dibuat pelik, tapi bisa dibikin asyik aja.
Agar bisa
memahami politik secara baik, saya banyak belajar dari pengalaman sehari-hari
dan membaca berbagai literasi. Selain itu juga menambah wawasan dengan
berdiskusi. Tak ada salahnya kok untuk melek politik karena dalam kehidupan ini sendiri sebenarnya tak
bisa dipisahkan dari politik. Nilai positifnya supaya mampu menjalankan peran
dalam bermasyakat dan bernegara dengan baik, serta tidak hanya bisa
dipolitisasi oleh pihak lain. ***NZ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar