Memang butuh lebih cermat saat mengatur keuangan di masa pandemi seperti sekarang ini, supaya semua kebutuhan bisa tercukupi.
By Nur Ida Zed
Dalam mengatur
keuangan sebenarnya bukan hal yang gampang, karena segala hal yang menyangkut
uang memang perlu perhitungan. Ketika terima gaji bulanan misalnya, atau
penghasilan yang biasa didapatkan dari hasil kerja kita serta gaji suami,
sebaiknya di-manage dengan benar
supaya semua kebutuhan yang menyangkut berjalannya kehidupan ini dapat
teratasi. Apalagi di masa pandemi sekarang
ini, masalah keuanganpun rasanya butuh adaptasi
juga ya, disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Berikut ini
adalah tips yang bisa dipergunakan untuk mengatur keuangan di masa pandemi:
1. 1. Catat Semua Kebutuhan. Setiap awal bulan ada baiknya mencatat semua kebutuhan. Selain yang pasti dibutuhkan untuk keperluan sehari-hari, periksa lagi apa saja yang perlu dibeli untuk bulan ini.
Untuk mengatur
keuangan saya biasanya membuat pos sesuai dengan kebutuhan. Ada beberapa pos yang
dipisahkan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti belanja bulanan, bayar
kewajiban, transportasi, kesenangan, dan yang lainnya. Dibudgeting berapa jumlah yang disiapkan setiap bulan, lalu ditaruh
dalam amplop terpisah dengan catatan masing-masing. Sederhana saja ya, tapi
saya merasakan manfaatnya karena menjadi lebih tertib dan dapat terkontrol
untuk pengeluarannya.
2. 2. Pakai Skala Prioritas. Bila yang utama sudah disisihkan, pilih keperluan yang bisa menunjang aktivitas. Karena masa pandemi ini semua kegiatan lebih banyak dilakukan secara online, maka pelengkapan untuk ini perlu jadi perhatian.
Pakai skala prioritas mana yang lebih penting harus dibeli, mana yang bisa ditunda untuk lain waktu. Seperti ketika kemarin gadged Puan, putri saya sempat error kepanasan, seharian tak bisa digunakan, mau tak mau harus beli baru karena banyak informasi dan komunikasi dari sini. Meski saya di rumah langganan IndiHome untuk saluran internet dan televisi, tapi backup dana untuk kuota data tetap disediakan, menjaga ketika ada gangguan sinyal.
3. 3. Tinggalkan Lapar Mata. Di masa pandemi ini,
pasti ada beberapa penawaran semacam promosi yang membuat kita lapar mata. Kalau
memang menarik dan dibutuhkan, boleh saja dicoba seperti makanan siap santap yang
banyak disediakan di aplikasi pengantaran dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan
ketika memesan dan menerimanya. Tapi untuk barang yang tidak terlalu urgent, ada baiknya pertimbangkan sesuai
dengan kebutuhan dan list satu
persatu agar nanti ketika kondisi sudah normal bisa dibeli. Jangan tergoda
dengan harga murah, apalagi dengan sistem pembayaran cicilan.
4. 4. Kurangi Dana Kesenangan. Di masa pandemi sekarang ini, ada kebijakan pemerintah yang harus dipatuhi, seperti membatasi untuk pergi ke tempat ramai. Aturan ini tentu bisa mengurangi dana kesenangan seperti untuk nongkrong di café bareng teman atau belanja di mall dan sekadar kongkow cuci mata, sehingga dana ini bisa dialokasikan untuk keperluan lain, seperti dana kesehata
Selain itu, jika biasanya ada pos untuk wisata dan rekreasi, ada baiknya disave dulu untuk reschedule dan digunakan lain waktu. Meski ada tempat wisata yang sudah mulai dibuka, kalau memang tidak terlalu penting sih saya memilih untuk ditunda menunggu kondisi normal yang sebenarnya. Lebih baik menciptakan suasana senang bareng keluarga di rumah dengan mendesain ruangan baru atau semacamnya.
5. 5. Tetap Disiplin Menabung. Meski pandemi, usahakan untuk tetap disiplin menabung. Sisihkan dari semua penghasilan seberapapun itu untuk ditabung. Kalau mungkin simpan di rekening lain supaya tetap aman dan anggap uang ini tidak ada. Hal ini penting juga untuk jaga-jaga ketika ada keperluan mendadak yang tak terduga, juga persiapan di masa tua.
Sebelum pandemi,
saya biasanya memberi pos mingguan buat anak-anak untuk kebutuhannya seperti
jajan, main, transport dan sebagainya. Ketika pandemi, pos itu tidak dipakai tapi ditabung oleh mereka.
Mengatur keuangan
itu perlu, karena seberapapun besarnya pendapatan, semua tergantung bagaimana kita
bijak menggunakannya. Untuk masalah keuangan ini, saya tetap berprinsip untuk
hemat, cermat dan bersahaja. Apalagi di masa pandemi seperti ini, ujung
akhirnya belum diketahui secara pasti. So, belanja yang perlu saja, jangan dulu
ikuti bila lapar mata. Ya. Bahwa rezeki semua sudah diatur sama Yang Maha
Kuasa, berapapun itu, pastikan cukup untuk semua keluarga. Kalau mungkin bahkan
berbagi dengan yang lebih membutuhkan tak ada salahnya. Di masa sulit ini, mari
kita perbanyak pahala.
Terima kasih
sudah singgah di blog saya. Semoga ada manfaatnya yaa…
Salam sehat dan
selalu semangaatt.***NZ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar