Siapa yang suka baca
komik? Tak hanya seru, asyik dan menggelitik, kadang juga berisi petuah dan filosofi yang baik.
By Nur Ida Zed
foto: @nuridazed pinterest Saat ditanya komik apa sih favorit
kamu? Saya tak pernah bisa menjawabnya secara spesifik. Ketika kecil dulu,
mengenal komik karena melihat Bapak pernah membaca (memiliki) serial Ramayana
dan Mahabharata karya R.A. Kosasih. Bukunya sedikit tebal dan banyak, saya suka
karena gambar dan ceritanya bagus. Rupanya tak hanya itu, komik ini banyak
menyimpan filosofi dan pelajaran hidup saat kita besar dan mengerti tentang
ini. Lalu saya baca lagi karena dulu itu belum mencerna dan lebih banyak
melihat gambar serta membuka-buka halamannya saja.
Sebenarnya komik bisa membuat kita
tertarik untuk membaca dan mengikuti isi cerita saat menyukai tokoh yang dibuat
di dalamnya. Peran penulis dan juga creator
design atau gambar bisa jadi penting agar pembaca seperti saya mau melirik
dan menikmatinya. Begitupun dengan tokoh yang dimunculkan pada cerita sehingga
membuat pembaca ingin tau kelanjutannya, lalu terus mengikutinya dan gak mau
ketinggalan serialnya.
Di toko-toko buku, komik
biasa dipajang paling depan. Mungkin supaya mudah terlihat saat penyukanya yang
banyak itu ingin membeli dan mendapatkannya. Barangkali salah satu strategi
agar bisa menjadi daya tarik ya, karena tak sedikit tumpukan komik yang
dipajang itu boleh dibuka-buka lembarannya sehingga dapat mengetahui “bocoran” isinya
sebelum memutuskan untuk membeli menuju kasir. Apalagi kalau komik diskonan,
haha…
Komik Serial Avatar
Dan cara ini ternyata membuat saya
terperangkap juga lho. Saat menemani anak-anak membeli buku pelajaran dan
berbagai alat tulis di Toko Buku Gramedia, Gunung Agung maupun Kharisma dan
yang lainnya, sembari menunggu mereka memilih, saya sempat terkesima dengan komik
serial Avatar: The Legend of Aang yang waktu itu sempat berjaya. Saya intip
dengan membacanya sedikit, lalu tertarik dan tergelitik. Ini Avatar yang saya
kenal sebelumnya karena tayangan animasi di televisi. Tokoh Aang dengan
petualangannya menyelamatkan dunia dari kekejian Negara Api yang menggambarkan
keseimbangan semesta dalam kekuatan pengendalian diri. Ah, saya suka mengikuti
serial animasi Jepang ini di jaringan televisi Nickelodeon, yang sekarang juga
sudah dibuat filmnya.
Kemudian saya tanya anak-anak, katanya
mereka juga suka. Jadi berhasillah strategi penjual untuk ‘menjebak’ saya,
hahaha…karena tanpa pikir panjang lalu
membeli beberapa serialnya. Rasanya tak hanya keseruan cerita saja yang
didapat, tapi juga berbagai pelajaran yang tersirat semacam bagaimana
mengendalikan diri saat menghadapi segala situasi yang menghimpit,
menyelaraskan dengan unsur alam semesta agar mendapatkan kekuatan energi positif
serta hal lain semacam ilmu thaichi,
dengan mengembalikan penyerangan sebesar apapun tanpa ada keinginan untuk
membalas dendam.
Semua yang dituturkan dalam komik
rasanya lebih mengena karena dilengkapi dengan gambar yang menunjukkan ekspresi
dan gerakan setiap tokoh dalam adegan yang dibuat. Dan bentuknya saat itu relatif lebih kecil sehingga mudah dibawa kemana-mana.
Lalu dengan kemajuan tehnologi literasi
digital sekarang ini, komikpun sudah mengalami banyak perkembangan. Aneka genre komik bisa didapat dengan mudah, seperti mendownload aplikasi semacam webtoon dan yang lainnya. Sehingga untuk
memantau jenis bacaan anak-anak, kita, orang tua perlu pendekatan agar mereka
bisa lebih terbuka. Ya, kadang sesekali harus mengerti selera mereka juga agar
bisa sedikit mengarahkan sebagai teman bincang ringan dengan berdiskusi dan
cerita sesuai pola pikirnya.
Komik yang menggelitik sebenarnya juga
bisa menjadi sarana kritik yang membangun serta sentilan dari para tokoh yang
diciptakan dengan gaya bahasa guyonan,
bercandaan. Seperti komiknya Om Pasikom karya karikaturis GM Sudarta yang
legendaris itu. Sebenarnya komik adalah
karyaseni yang memuat komposisi antara gambar dan cerita yang patut diapresiasi
oleh anak negeri, seperti kita ini.
Kalau kamu, suka komik apa ? Semoga
bermanfaat yaa.
Salam sehat dan selalu
semangaatt..!***NZ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar