Tropical Country
oleh: Nur Ida Zuhayanti
Sentuhan artistik begitu lekat
untuk setiap detail sisi rumahnya. F. Widayanto, meramu konsep tropis bergaya
country nan ekspresif sebagai eksplorasi jiwa seninya.
Begitulah manakala maestro seni keramik ini memunculkan ide kreatif
untuk huniannya di kawasan yang masih asri di bilangan Tanah Baru, Depok yang
sangat luas itu. Bila kebanyakan bangunan berdiri terlebih dahulu baru diikuti
perabot, maka tidak demikian dengan perupa F.Widayanto. Konsep rumah yang
dibangun justru mengikuti furniture dan perabot yang menjadi koleksi
pribadinya. Mengaplikasikan berbagai karya cipta sebagai ornamen interior yang
melengkapi material untuk menunjang
kesempurnaannya. Di atas lahan berkontur
terasiring, seniman kelahiran Jakarta yang telah banyak menghasilkan adikarya
brilliant bagi kolektor dalam dan luar negeri seperti Jepang, Korea dan
Perancis ini menyatukan tema selaras dengan alam dan lingkungan sekitarnya.
Menumpahkan segala inspirasi sesuai imajinasinya, menciptakan kenyamanan yang
sungguh dalam terasa.
Ya. Ketika sampai di lokasi seluas 1,3 hektar itu, kesejukan seolah
menyusupi jiwa karena banyaknya pepohonan hijau dan kicau burung yang
mengantarkan saya melewati regol
sebagai pintu gerbang tengah menuju ke rumah induk. Kesan damai dan terbuka begitu
nampak dari deretan jendela dan terasnya yang cukup luas. Sebuah area
penghubung yang menempati kursi panjang ukiran dari kayu jati dan bantal lurik
itu menyiratkan nuansa unik karena di atas langit-langitnya menggantung hiasan
dua kano besar
dari kayu gelondong. Lesung penumbuk
padi dan lampu antik memberi aksen menarik sebelum saya memasuki pintu gebyok jawa dari kayu jati tua berukuran
besar menuju ruang tamu yang didesain lebih tinggi dalam lantai marmer yang
dipadu hiasan keramik kreasinya.
Nuansa etnik dan artistic demikian kental di dalam ruang yang sengaja
dibuat bagai galeri seni. Seperangkat kursi antik berbantal aneka warna nampak
cantik di atas karpet keramik bermotif batik. Hiasan bambu kering, daun kelapa
dan payung-payung yang menjadi ornamen dekorasi di belakangnya amat selaras
dengan tema lukisan untuk dindingnya. Sebuah meja panjang di tengah area untuk
menempatkan dua patung keramik bertajuk “Mbok Timang” dan “Ragil Polah” seolah
sebagai point of interest. Juga meja
lain untuk karya “Tulban Ego” dan “Oh Me-Mine”.Bale-bale besar dari kayu jati
ukiran menjadi sudut santai yang tak kalah indah. Begitupun beberapa lukisan
sketsa goresan tangannya yang menempel di sisi dinding.
Di area ini terdapat kamar tamu bernuansa homey yang didesain alami dalam warna tanah. Berada di area lebih
rendah merupakan ruang makan dengan delapan kursi di atas karpet keramik
berbalut lantai terakota. Lampu antik dan pajangan alat musik tradisional
membuat hangat suasananya. Dari sini kita dapat menikmati view taman yang luas dan asri lewat jendela kaca dan gorden
putihnya.
Kamar Tidur Utama
Melewati tangga berbahan kayu jati itu saya lalu menuju ke lantai dua
yang ditempatkan untuk kamar tidur utama. Rangkaian lubang angin dari keramik
yang dikreasikan serta tatanan lukisan sketsa berbagai wajah di atas media
lantai keramik yang diglasir dan dioven denga temperatur tinggi itu menjadi
sajian artistik pada salah satu dinding tangga. Tempat gamelan yang digunakan
untuk patung loro blonyo, deret
lukiasan dengan tehnik torehan serta patung katak dan pernik lainnya membawa
saya menemukan pintu gebyok kamar
pribadi Sang Maestro di area paling ujung.
Ada ruang duduk dan meja kayu serta patung keramik
bertitle Double Cigars; Choir of Lost
seri Narcissism. Tempat tidur antik lengkap dengan kelambu dan gorden jendela
yang disulam. Foto-foto pribadi dan lukisan sketsa Affandi. Yang menarik, dinding
kamar ini dibuat dengan tehnik pewarnaan yang berbeda. Dilengkapi kamar mandi modern bernuansa laut yang diberi aksen
barisan ikan-ikan di sekitarnya. Hm…
Studio, Taman
dan Pendopo
Selain rumah induk, lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut
Tehnologi Bandung jurusan Keramik yang
juga pemilik PT. Widayanto Citra Tembikarindo ini memiliki studio yang cukup
luas di area lain rumahnya. Untuk sampai di bengkel kerja ini, kita harus
menaiki tatanan tangga dari batu kali yang cukup tinggi. Keseluruhan area
memang terbagi atas tiga level, yakni level atas, tengah dan bawah. Semua
bagian memiliki taman halaman yang luas dan tertata apik. Masing-masing level
terhubung oleh tangga bebatuan yang didesain bagai perbukitan nan asri.
Aplikasi patung juga nampak sebagai pelengkap bernilai seni.
Untuk menuju area mass product
yang berada di taman regol bawah, kita bahkan melewati sungai kecil yang suara
airnya gemericik menentramkan hati. Ada Jineng Bali, Kandang Kerbau dan Lumbung
Padi yang dibuat seperti rumah-rumah kecil mengadopsi suasana pedesaan bergaya country. Serta pendopo yang didesain
alami dengan beberapa kursi untuk menikmati suasana outdoor nan asli, jauh dari polusi.Ya. Sebab bagi F.Widayanto,
keberadaan rumah selain mampu memberi kenyamanan untuk penghuni, juga dapat
mengakomodasi semua kebutuhan serta membangun inspirasi dalam berkreasi dan
berkarya seni.***NZ
foto-foto:istimewa
foto-foto:istimewa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar