Rabu, 29 Mei 2024

Refleksi Diri dengan Belajar dari Kesalahan

        Saya sepakat dengan kalimat bijak yang menyebut: Tak ada kata terlambat untuk belajar. Bahwa dalam kehidupan ini merupakan proses belajar saat kita ingin menjadi besar.

by Nur Ida Zed 

                                                            pic by pinterest


        Bahkan pada anak kecil sekalipun kita bisa belajar. Dari seorang bayi yang awalnya hanya bisa menangis, tengkurap, selanjutnya merangkak dan berdiri. Lalu berjalan, kemudian berlari, adalah proses yang harus dilalui tahap demi tahap. Kadang terjatuh dan berdiri lagi, sampai akhirnya terbiasa dengan semua yang terjadi. Begitulah semestinya memahami kehidupan ini.

        Lalu ketika seorang teman bertanya, apa bisa kita belajar dari kesalahan? Saya memaknai bahwa tak ada manusia yang sempurna, semua orang pasti pernah melakukan kesalahan dan bisa belajar dari kesalahan itu. Mengapa? Karena dari kesalahan dapat membantu kita untuk tumbuh, meningkatkan kualitas dan kemauan untuk terus belajar. Kesalahan, apapun itu akan menjadi cambuk dan motivasi untuk menjadi lebih baik lagi.

        Teman saya ini cerita jika pernah melakukan kesalahan dalam bisnisnya, terlalu percaya dengan rekan kerja sehingga ia banyak merugi. Dan ini membuatnya tak mau berbisnis lagi. Olala. Padahal menurut John C Maxwell: Jika kamu ingin tumbuh, maka kamu harus mengatasi rasa takut yang kamu miliki untuk membuat kesalahan. Sementara Elbert Hubbert mengatakan bahwa kesalahan terbesar yang dapat kamu buat dalam hidup adalah karena terus menerus takut akan membuatnya.

        Nah, bahkan di dalam hadist menyebut bahwa "Seorang mukmin tidak boleh jatuh ke satu lubang dua kali" (HR. Bukhari Muslim) yang mengandung pesan perlunya seorang muslim untuk belajar dari kesalahan yang pernah diperbuatnya karena dapat dijadikan sebagai pelajaran yang berharga. 

 

Cara Belajar dari Kesalahan.

        Kesalahan memang sering terjadi tanpa kita sadari. Melakukan kesalahan bisa saja tanpa sengaja atau tidak direncanakan sebelumnya. Seringkali datang tiba-tiba dan pasti akan membuat kita kecewa. Lalu ketika mengalami itu, kita bisa merubah mindset dengan belajar dari kesalahan itu sendiri. Caranya antara lain: 

*Terimalah kesalahanmu dengan lapang dada. Langkah pertama ini akan membuatmu tak lagi terbebani dengan semua yang pernah terjadi. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, tinggal bagaimana menyikapi dan mencari solusi. Dengan menerima kesalahan sebagai bagian dari proses kehidupan yang wajar, maka diri kita akan lebih siap untuk melakukan rencana berikutnya.

*Cobalah mengevaluasi dan menganalisa penyebab kesalahan. Tentu ada tahapan saat kesalahan itu sampai terjadi. Evaluasi dengan refleksi diri, dan analisa mengapa sampai terjadi agar kesalahan yang sama tidak terulang lagi. Dengan begitu maka sesak di dada karena kesalahan kita akan berkurang hingga tidak terasakan. 

* Mengambil pelajaran dari kesalahan itu dan jangan sampai membuatmu menjadi trauma. Pengalaman dengan kesalahan yang terus membekas memang bisa membuat luka. Tapi jika itu terpendam lama, maka akan menghambat kemajuanmu selanjutnya. Kesalahan justru bisa dijadikan motivasi dan memacu agar dapat membuat kita lebih berhati-hati lagi sehingga tidak akan mengalami kesalahan serupa. Lebih lagi bisa merubah strategi dan ide kreatif lain sehingga akan memperkaya wawasan kita. 

*Nikmati sebagai proses yang nyata dan syukuri sebagai hikmah dari kesuksesan yang tertunda. Kesalahan, meski bukan kegagalan akan bisa menjadi jalan menuju sukses selanjutnya, ketika tidak dihadapi dengan kemarahan dan kekecewaan yang berlebihan. Tapi dinikmati sebagai anugrah yang patut disyukuri karena bisa jadi dari kesalahan ini akan membuka kesempatan lain yang tak terduga.

 

Saatnya Refleksi Diri

        Menerima kesalahan menjadi bagian dari refleksi diri merupakan salah satu cara untuk berserah diri. Refleksi yang memiliki makna bercermin dan bergerak mundur untuk merenungkan kembali apa yang sudah terjadi patut dilakukan agar tidak menjadi beban di dalam hati. 

    Pentingnya melakukan refleksi akan membantu memahami kapasitas diri sendiri untuk mengembangkan potensi dengan maksimal tanpa membandingkan dengan orang lain. Proses memahami dan mengevaluasi diri ini akan dapat mengurangi rasa cemas, khawatir dan stres yang berlebihan. Saya sering melakukan refleksi ini dalam perenungan dan doa di sepertiga malam. 

         Belajar dari kesalahan dengan refleksi diri tentu akan membuat seseorang mampu mengatasi segala hal yang berkaitan dengan akal sehatnya untuk menjadi besar dan lebih berarti lagi. Ya. Karena: "Orang cerdas belajar dari kesalahannya, orang bijak tidak mengulangi kesalahannya.


        Salam sehat dan srlalu semangat.***NZ


9 komentar:

  1. It's okay to make mistakes as long as you learn from them.
    Malah ada yang namanya false celebration loh mbak ya supaya kita lebih berani mencoba dan refleksi diri.
    Mengakui kesalahan dan berlapang dada itu suatu hal yang keren!

    BalasHapus
  2. Bener banget say, yang penting gak mengulangi kesalahan yang sama. Setelah menyadari salah biasanya akan berusaha memperbaiki ya.

    BalasHapus
  3. Aku paling mudah percaya sama orang meskipun berulang kali dikecewakan. Tapi kuncinya jangan dendam. Kembalikan ke Allah saja semua ini. Ibaratnya saat ada masalah atau lagi di fase masa bahagia, keduanya adalah ujian juga. Wallahu alam ☺

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masyaa Alloh, sepakat say. Saat kita berserah, Allah pasti akan mempermudah, meringankan kita melangkah😍

      Hapus
  4. Setuju bgt kak, kalau aku prinsipnya kalau g adalah ya ga belajar, setelah gagal ya belajar lagi, jika setelah itu berhasil rasanya akan sangat puas dan akan selalu mengingat proses melewati nya sehingga saat diberikan tanggung jawab besar untuk sesuatu yang besar dan hasil harus sempurna, kita jadi sudah terbiasa dan tahu step-step yang harus kita ambil. Jangan lupa berusaha, berdoa dan berserah pada Allah untuk hasil terbaik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kesalahan untuk pembelajaran agar lebih siap dan kuat mental ya say. Tak ada orang sukses yang tak pernah bersalah. Terus berusaha, berdoa dan berserah, masyaa Alloh...

      Hapus
  5. kesalahan masa lalu bisa menjadi tempat untuk pembelajaran kita agar lebih berhati-hati dan optimis untuk masa depan.
    Sebagai tipikal overthinking, saya juga butuh banyak waktu untuk refleksi diri dan merenung tentang berbagai hal dalam kehidupan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siip. Butuh waktu boleh, tapi jangan terlalu lama ya say. Bener banget harus optimis tapi tetap hati-hati.

      Hapus
  6. Hey, move on say, jangan lagi trauma ya. Jadikan itu pengalaman sekaligus pelajaran berharga buat atur strategi baru. Insyaa Alloh sukses akan menghampiri.

    BalasHapus