Kamis, 28 Maret 2013

Rumah Memes: Cozy and Elegant


Cozy and Elegant
By Nur Ida Zuhayanti







Improvisasi yang selaras diwujudkan Memes untuk desain rumah tinggalnya. Dalam nuansa off white, suasana cozy semakin terasa.


     Bak alunan nada yang mengalir merdu di telinga, begitu pulalah agaknya penyanyi cantik dan bintang iklan ini berekspresi lewat hunian bagi keluarganya. Harmonisasi yang tercipta antara bangunan dan lingkungan eksklusif yang ditempati seolah sebuah partitur yang banyak memberikan kenyamanan di dalamnya. Memilih town house bergaya neo klasik nan elegant, pasangan Memes dan sang suami, composer handal Addie MS itu mengemas ruang demi ruang sesuai dengan selera pribadinya. Lokasi yang mudah dijangkau dan jauh dari polusi menjadi pertimbangannya tersendiri. “Kita memutuskan tinggal di sini selain fasilitas dan safety juga karena ketenangannya” terang pemilik nama lengkap Meidyana Maemunah Adisaputra ini.

     Tampak depan bangunan dua lantai seluas 480m2 yang berdiri di atas tanah 500 m2 itu terlihat kokoh dan menawan. Aksen jendela kaca dan balkon di atasnya memberi kesan apik yang meneduhkan. Terinspirasi oleh keberadaan hotel berbintang yang sering dikunjungi, Memespun ingin menuang suasana cozy itu untuk rumah keduanya. “Saya dan Mas Addie suka desain yang simple modern, karena itu kita menerapkannya untuk beberapa sisi,” lanjut penyuka olah raga yang pernah hit dengan album bertajuk “Pesawatku” ini mengenai hunian yang telah ditempati sejak tahun 1998 itu.

     Benar saja. Kehangatan begitu terasa manakala memasuki halaman rumah bernuansa putih dengan konsep taman di kawasan Pondok Labu Garden, Jakarta Selatan pagi itu. Kesejukan langsung menyentuh karena hijaunya pepohonan yang tertata rapi di taman depan yang dibuat terbuka. Deretan pohon bambu kecil yang rimbun segar menghiasi sisi depan itu seakan menjadi semacam pagar hidup yang membuat beda dengan rumah-rumah lainnya.

     Begitu membuka pintu berbahan kayu berhias fung ling (baca: klintingan angin) itu, sebuah meja pajang yang didesain khusus memberi sentuhan manis di area depan ini. Handicraft berupa sepasang patung wayang dan lilin-lilin cantik yang diletakkan di atasnya seolah menyambut kedatangan saya. Begitupun lukisan abstrak yang dipajang dengan pencahayaan di atasnya, menyiratkan pada sang pemilik yang apresiatif terhadap karya seni. Dua patung bebek yang berdiri di lantai marmer itupun menambah kesan uniknya.

     Area pajang ini membawa pada ruang tamu di sisi lainnya. Sofa cantik bernuansa off white dari Vinotti yang dilengkapi bantal-bantal empuk warna senada memberi sentuhan elegan di area ini. Cermin besar bembingkai dan gorden panjang yang diatur rapi mampu menambah pesonanya. Lukisan penari Bali goresan Sarjito dari Pulau Dewata yang dipasang di sisi dinding itu memberi sentuhan nilai artistiknya. Dengan pencahayaan yang selaras dan pengaturan air conditioner yang stabil membuat area ini terasa eksklusif dan menyenangkan.

Area Sentral yang Nyaman
     Menuju ke bagian dalam merupakan living room yang menjadi area sentral di dalam rumah. Di ruangan yang cukup luas ini Memes menempatkan sofa bernuansa natural dengan desain modern serta lemari televisi yang sekaligus digunakan untuk meletakkan souvenir berupa boneka-boneka kecil berpasangan dari berbagai negara yang pernah disinggahi seperti Belanda, Brazil, Korea, India dan Rusia serta satu set buku Ensiclopedia Americana. Di sisi lain ditempatkan grand piano merk Yamaha yang menjadi pojok favorit keluarga. Kali ini lukisan dengan tehnik mozaik bertema perempuan Bali menjadi pelengkap keindahannya. “Sebenarnya saya menyukai lukisan. Cuma masih belum punya waktu untuk hunting secara khusus,” terang ibu dari Kevin Aprilio dan Tristan Juliano ini.

     Dibatasi oleh meja pajang yang berhias lilin-lilin antik serta patung ayam, Memes menempatkan dinning room di sebelahnya. Satu set meja makan bergaya modern dengan enam kursi tertata bersama piring-piring cantik dan kesegaran bunga. Lampu cantik yang menggantung di atasnya merupakan pelengkap yang selaras dengan tema. Pantry berdesain modern dalam nuansa broken white yang luas di sampingnya itu adalah bagian dari ruang makan ini. Meja marmer berbentuk bundar di tengah pantry menjadi aksen yang multifungsi.

     Dari area ini kita dapat menuju kolam renang keluarga yang dibatasi oleh deretan pintu kaca yang panjang. Bila diperlukan, keseluruhan pintu ini dapat dibuka sehingga menjadi area barbeque party yang menyenangkan. Dalam balutan terakota pada lantai, nuansa biru bening dan segarnya air semakin terasa. Didesain bergaya tropis lengkap dengan air mancur dan kursi kolam, ruang terbuka yang dihiasi batu-batu kali dan palimanan ini membawa kesan alaminya.

Tangga ke Area Prifacy
     Dari living room tadi kita dapat menjumpai tangga menuju ke area privacy di lantai dua. Tatanan tangga dibuat cantik seolah sebagai point of interest dengan aksen ukiran besi tempa bernuansa hijau pekat yang selaras dengan dinding di sisinya. Pada dinding itu dipanjang deretan foto-foto keluarga yang memiliki banyak cerita dan mampu menjadi art work dengan bantuan pencahayaan yang sempurna. “Tadinya sih mau dipajang bebagai lukisan, tapi  foto-foto rasanya juga sudah mewakili,” jelas lulusan Teknik Sipil ini lagi.

     Lantai dua menjadi area privacy sekaligus refreshment bagi keluarga ini karena difungsikan sebagai ruang keluarga dengan mini library, arena bilyard dan fitness room. Selain itu juga terdapat ruang wardrobe dan kamar Kevin serta Tristan. Memes menyerahkan desain kamar anak sesuai dengan keinginan mereka. Setiap kamar dilengkapi keyboard agar bisa mengekspresikan keinginan bermusiknya.

    Dari lantai dua ini kita juga dapat menjumpai balkon dengan view kawasan kompleks dan kolam renangnya yang sangat nyaman. Bila sore datang menjelang, penyuka lagu-lagu jazzy dan R&B ini biasa duduk-duduk santai atau bercengkrama menunggu malam sembari menemani sang suami menghisap cerutu. Hm…suasana romantis ini yang selalu dijaga agar tak lekang oleh waktu. Ya. Dan rumah bagi pasangan ini merupakan tempat berkumpul bersama keluarga, yang dapat memberikan keteduhan, kenyamanan dan kedamaian bagi jiwa raga sehingga mampu menghadirkan inspirasi untuk karya-karya cemerlang.***NZ

 
Q & A 
Area favorit di dalam rumah ?
Sebenarnya semua ruang bisa dibilang favorit. Cuma memang lebih sering di living room, apalagi kalau bareng keluarga. Selain bisa nonton TV, juga dekat dengan ruang makan dan punya view ke kolam renang family.

Angle grand piano ?
Karena kita ini suka musik dan semua bisa main piano, maka grand piano diletakkan di situ untuk melengkapi. Kalau pas lagi ngumpul bareng, ada temen atau acara party dan mau main piano, kan asyik tuh, denting suaranya jadi bisa lepas, hahaha...

Furniture dan interior bagaimana ?
Saya pilih yang berkwalitas dengan desain yang selaras. Kalau fanatik dengan produk tertentu sih tidak. Seperti meja dan lemari susun itu saya pesan khusus. Untuk sofa dan lainnya dari Vinotti atau Home Décor. Tapi kadang kalau lagi jalan-jalan atau lihat pameran sama Mas Addie dan ada yang cocok, ya kita beli.

Menyukai lantai marmer ?
Kecuali kamar anak yang menggunakan parket, semua lantai memang menggunakan marmer. Selain selaras dengan konsep rumah, marmer rasanya lebih alami dan dinginnya enak. Meski perawatannya agak ribet, perlu cairan khusus, tapi sejauh ini tidak masalah.

Tips merawat rumah ?
Rumah tidak perlu harus mewah dan megah, yang penting nyaman dan selalu dijaga kebersihan dan kerapiannya. Beri sentuhan bunga-bunga hidup untuk nuasa segar di dalam ruangan. Agar tidak merasa bosan, bisa pakai cara nik-nak dengan ganti cover sofa atau ganti warna dinding dan kembali menata interiornya. ***NZ
foto-foto: Dibal Ranuh



Senin, 25 Maret 2013

Pesona Laut Di Pulau Lombok


PESONA LAUT DI PULAU LOMBOK
Oleh: Nur Ida Zuhayanti






Harmonisasi alam yang sempurna dapat dinikmati setiap hari di pulau kecil ini. Birunya laut dengan tarian ombak serta indahnya pantai bersama hamparan pasir putihnya merupakan panorama yang penuh pesona. Bak mutiara dari selatan, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat ini memang menyimpan nuansa eksotis tersendiri.

     Ya, begitu menapaki Bandara Internasional Selaparang - salah satu akses dari udara menuju Pulau Lombok yang terletak di sebelah utara Kota Mataram siang itu, suasana alam pedesaan  demikian terasa. Kenyamanan kota yang jauh dari polusi,  serta budaya masyarakatnya yang ramah dan peduli. Sehingga kebersamaan seolah menentramkan hati siapapun yang datang ke pulau kecil seluas 5.180 km2 , yang tak jauh dari Pulau Dewata ini.

Kekuatan Laut

     Sisi geografis yang demikian strategis membawa pulau yang berada di antara beberapa pulau kecil lain, ini memiliki banyak tempat eksotis benuansa laut. Menurut Ahmad JD, pemerhati budaya Lombok yang telah lama tinggal di pulau itu, laut yang mendominasi pulau ini telah melahirkan kebudayaan celah yang kuat mempengaruhi masyarakat aslinya, yakni Suku Sasak. Perpaduan itu menjadikan masyarakat di pulau kecil bagian wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), ini telah bercampur dengan budaya yang dibawa masyarakat pendatang dari Bali, Bugis,Jawa, Flores dan yang lainnya. Sehingga, daerah budaya itu dasarnya terbagi menjadi dua bagian besar, yakni masyarakat pedesaan dengan mata pencaharian petani sawah dan nelayan, serta masyarakat perkotaan sebagai penjual jasa dan barang.

     Pengaruh laut juga mengakibatkan adanya toleransi beragama di masyarakat yang sebagian besar pemeluk Islam. Sebab, di sebelah timur pulau itu terdapat Pulau Sumbawa yang didominasi masyarakat beragama Nasrani, sementara di sebelah selatan Pulau Bali yang beragama Hindu. Ketiga masyarakat di pulau itu senantiasa berdampingan dengan rukun dan damai tanpa ada yang saling menyakiti.
Wisata bahari yang bernuansa air memang begitu identik dengan Pulau Lombok ini. Beberapa ritual untuk mengabadikan kekuatan samudera secara berkala dilakukan di situ. Adanya Festival Maritim, misalnya, atau ritual lain sebagai upaya memperkenalkan pesona keindahan dan aneka budaya yang berasal dari laut di daerah itu.

     Banyak tempat dengan panorama laut yang dapat dinikmati. Pantai Ampenan, misalnya, yang biasa dipergunakan sebagai tempat festival ngulek bebek yang unik, serta festival perahu hias yang seru. Ada juga Pantai Seger Kuta, yang sering disebut sebagai Pantai Mandalika, sebagai tempat pelaksanaan tradisi Pesta Bau Nyale yang sangat ditunggu wisatawan, termasuk saya.  Konon,  pantai  ini memiliki cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun sejak abad 16M dari suku Sasak tentang Putri Mandalika.  Putri bangsawan Sasak yang akhirnya menceburkan diri ke laut dan berubah menjadi Nyale atau cacing palolo yang indah warna-warni, karena tidak ingin diperebutkan oleh para pangeran.  Bau Nyale artinya menangkap nyale.  “Upacara tahunan ini diyakini memiliki tuah dapat mendatangkan kesejahteraan serta membangun rasa persatuan  masyarakat setempat,” terang  Ahmad JD lagi saat ditemui waktu itu. 

     Tempat lain yang menarik tentu di Pantai Senggigi. Lokasinya yang menghadap selat Lombok dan berbatasan dengan Pulau Bali membuat area ini memiliki pemandangan laut dengan pesona pantai yang menyimpan banyak misteri. Berlatar Gunung Agung, Bali, panorama alam terasa lebih indah dengan hamparan laut biru kehijauan yang dilengkapi nyiur menjulang di beberapa bibir pantainya. Dengan ombak yang tak terlalu besar, kita dapat bermain air di pinggir pantai sepuasnya, sembari menikmati aneka ikan yang berkejaran di antara batu karang yang terlihat lewat pantulan air beningnya. Atau bila mungkin, dapat melakukan aktivitas snorkeling di bawah laut maupun sekadar berjemur menghangatkan tubuh di pinggir pantainya yang nyaman. Dapat juga menyewa perahu bermotor untuk menyusuri pantai sambil memanjakan mata menikmati keindahan alamnya.

    Ketika hari menjelang senja, panorama sunset yang memukau seolah membawa pada romansa yang terlukis lewat nuansa semesta.  Manakala bulan purnama tiba, suasana biasanya ramai oleh wisatawan  serta warga sekitar yang ingin memanfaatkan hangatnya pasir untuk terapi kesehatan. Caranya dengan  mengubur sebagian atau seluruh tubuh hingga  leher selama 2 – 3 jam. Aktivitas ini diyakini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit tulang, seperti pegel linu hingga kelumpuhan.

     Tempat lain yang menawan dan tak boleh terlewatkan adalah Gili, atau pulau kecil yang letaknya tak jauh dari Lombok. Ada tiga gili, yakni Gili Air, Gili Mino dan Gili Trawangan. Panorama laut terindah dapat ditemui di gili terbesar, yakni Gili Trawangan. Dari Pelabuhan Bangsal menuju lokasi ini membutuhkan waktu sekitar setengah jam. Tak hanya dapat menikmati sunset di antara pasir putihnya, di gili seluas sekitar 6 km2 ini kita juga dapat melakukan aktivitas mengasyikkan  yang menguji adrenalin seperti berselancar, main jet sky, banana boat dan bermain kayak. Atau menyusuri kedalaman laut dengan snorkeling dan scuba diving, serta wisata bawah laut bersama glass buttom boat.  

     Bila ingin mengelilingi pulau kita bisa menyewa sepeda atau cidomo. Karena di gili ini ada aturan adat bernama awig-awig, yang melarang orang mengendarai kendaraan bermotor, sehingga area ini benar-benar bebas polusi dan sangat nyaman. Tak hanya itu, pada saat tertentu kita dapat mengikuti acara melepas  tukik - anak penyu ke lautan bebas, serta melihat dari dekat budidaya penengkaran mutiara.

Mutiara Terpendam
     Karena lokasinya berada di selat Bali, maka Lombok memiliki banyak sekali kekayaan alam yang berasal dari lautan. Selain terkenal dengan ikan dan rumput lautnya, pulau yang menyimpan banyak keindahan itu juga merupakan penghasil mutiara dengan kualitas terbaik. Mutiara Lombok dikenal dengan nama mutiara laut selatan (South Sea Pearl),serta dijuluki sebagai The Queen of Pearls, yang saat ini menempati posisi tertinggi sebagai mutiara kualitas terbaik, mengalahkan mutiara Akoya, Tahiti, dan air tawar. Karena selain memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan jenis lainnya,  kilau mutiara dari Lombok ini pun lebih cemerlang.

     Aneka macam mutiara yang berasal dari laut Lombok sebenarnya dibudidayakan oleh penduduknya.  Produk ini  sudah diakui oleh masyarakat dunia dan telah diekspor serta dijadikan salah satu komoditi unggulan Indonesia.  Ada mutiara asli dari laut asin serta mutiara buatan hasil budidaya air tawar.  Bentuknya sangat beragam, mulai dari bulat sempurna, tidak beraturan, hingga semi mutiara atau mabe. Warna mutiara tidak hanya putih, namun ada yang kuning, krem, keemasan, peach, lavender serta mutiara hitam yang terkenal keindahannya. Bahkan, hasil laut yang bernuansa hitam ini ada yang memiliki kilau kehijauan dan kemerahan layaknya burung merak. Tak heran, bila banyak wisatawan asing maupun lokal yang suka berburu butiran bernilai investasi ini untuk melengkapi koleksi perhiasan mereka. So, lets go to Lombok !***NZ



Tips Memilih Mutiara

     Tak bisa dipungkiri, mutiara merupakan salah satu jenis perhiasan yang disukai perempuan selain berlian. Bentuknya yang indah dengan kilaunya yang khas membuat butiran ini kerap identik dengan prestise pemakainya karena memiliki nilai investasi tinggi. Untuk hiasan kalung yang melingkar di leher jenjang, gelang, hiasan cincin serta asesoris seperti bros, desain mutiara akan menyempurnakan penampilan. Kini, aneka bentuk dan warna mutiara juga dapat menambah pilihan.
     
     Di Lombok, mutiara memang sengaja dibudidayakan. Tak hanya mutiara asli dari air asin, namun juga mutiara buatan dari air tawar. Mutiara asli tentu memiliki nilai investasi lebih tinggi dari mutiara air tawar  karena memiliki kematangan dan proses yang alami. Berikut tips memilih mutiara:  

-          Bentuk mutiara asli tidak identik satu dengan yang lain. Warnanya antara lain putih, kuning keemasan, hitam, peach, lavender.
-          Berat mutiara asli seimbang, tidak mudah tergores dan tidak mudah terbakar
-          Apabila dilihat di bawah cahaya, mutiara yang asli akan merefleksikan cahaya sampai ke dalam, sedangkan mutiara imitasi hanya pada permukaan saja. Jika posisi senter atau penlight ke badan mutiara,maka akan terlihat bayangan kecil gelap di dalamnya, karena budidaya mutiara asli diimplant dengan nucleus, sedangkan yang imitasi tidak ada.
-          Lakukan tes dengan gigi. Mutiara asli akan terasa gritty atau berpasir sedangkan yang sintetis akan terasa glossy atau halus.
-          Mutiara asli yang berkualitas bagus memiliki luster atau kemilau yang baik, surface atau permukaan yang mulus tidak cacat serta drilling atau pengeboran yang rapi.  
-          Jangan lupa mintalah sertifikat keaslian dari penjual atau toko tempat  membeli, karena  setiap toko atau galeri mutiara akan mengeluarkan Certificate of Authencity sebagai jaminan keaslian perhiasan mutiara yang diperjual belikan.  Nah, Selamat berbelanja.***NZ
foto-foto: istimewa

Jumat, 08 Maret 2013

Warning: Human Trafficking !


Warning:  Human Trafficking !
By: Nur Ida Zuhayanti


  

Tak dapat dipungkiri bahwa lingkaran kemiskinan seringkali membawa pada langkah yang tiada bijak lagi. Kehadiran “sindikat” penyalur tenaga kerja yang bagai malaikat penolong itu, ternyata tak ubahnya serigala berbulu domba.

Suara musik eksotis masih terus mengalun diantara nyala lampu temaram di sebuah pub yang juga melayani jasa pijat di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat malam itu. Beberapa pengunjung nampak asyik masyuk bersama teman kencannya sambil minum-minum. Yang lain terlihat santai sembari menikmati alunan lagu dari layar besar di sisi ruangan yang disediakan. Di situlah Santi, perempuan belia asal Sukabumi, Jawa Barat menghabiskan hari-harinya untuk bekerja sebagai pemijat bersama beberapa teman sebaya. Dengan seragam rok mini dan pakaian ketat, ia mengaku seringkali juga melayani para tamu yang ingin meluapkan hasrat seksualnya. Pekerjaan ini terpaksa dilakukan, karena tak ada pilihan lagi. “Keluarkan saya dari sini,” ratap sulung tiga bersaudara lulusan Sekolah Menengah Pertama itu. Sambil berurai air mata, kemudian ia bercerita tentang awal kepergiannya ke Jakarta , yang konon karena ingin membantu orang tuanya yang hanya seorang buruh tani, dan sudah sakit-sakitan.

“Awalnya saya ditawari tetangga sebelah desa untuk jadi pembantu di rumah orang kaya di Jakarta ,” papar pemilik tubuh bongsor itu seolah mengingat perjalanan bersejarahnya pada akhir Desember tahun lalu. Bersama tetangga yang telah dikenalnya itu ia lalu diantar ke sebuah yayasan penyalur tenaga kerja di kawasan Kota , yang langsung dibawa ke tempat hiburan itu, dan tidak bisa keluar lagi. Tiga bulan lamanya ia ditraining sebagai pemijat, dan bagaimana melayani pelanggan. “Tidak digaji karena belum punya KTP Jakarta, dan hanya memerima tip saja. Kata menejer saya: kalau mau bikin KTP usianya harus ditulis 18 tahun. Tapi setelah punya, sampai sekarang malah tidak mendapatkan apa-apa,” lanjut Santi yang konon pernah berusaha kabur, tapi tertangkap oleh keamanan dan dipukuli. Padahal ia sudah kehilangan segalanya, termasuk keperawanan yang selama ini ia jaga.

Tak hanya Santi, sebut saja Rina juga mengalami nasib serupa. Perempuan asal Subang yang baru kena PHK sebagai buruh pabrik ini bahkan telah medical ceck up segala untuk dapat bekerja sebagai TKW ke luar negeri, di Singapura. Bayangan gaji yang tinggi setiap bulan supaya dapat mengangkat derajat keluarga itu membuat niatnya demikian bulat dan semakin membara. Tapi ternyata, ia hanya dijadikan pekerja seksual di Batam. “Ketika diberitahu rencana negara tujuan berubah, yakni ke Malaysia dan tidak kunjung diberangkatkan, saya sudah mulai curiga. Kata Bu Mahdalena (agen yang membawanya), kita transit sembari nunggu paspor jadi, sekalian menambah pengalamana kerja,“ terang perempuan yang waktu itu pergi bersama teman sekampungnya karena ditawari kerja oleh Abdul Hadi untuk mendaftar di sebuah  PJTKI . Rupanya semua itu hanya sebagai alasan saja. Bersama temannya itu, ia dikurung di lantai dua sebuah hotel, dan dipaksa melayani keinginan pengunjung pub, setelah sebelumnya disuntik anti hamil oleh dokter. “Sebelum terlambat, kami nekat melarikan diri turun dari lantai dua hotel tempat penampungan itu dengan ikat pinggang,” kata Rina yang konon akan dijual keperawanannya kepada orang asing seharga 4 juta. Beruntung mereka bertemu orang baik dan diantarkan melapor ke pihak yang berwajib, hingga dapat dipulangkan. 

Cerita Santi dan Rina merupakan potret korban pedagangan perempuan yang ada di negeri ini. Para pelaku yang berkedok sebagai pencari tenaga kerja dengan maksud membantu melepaskan diri dari kemiskinan, sebenarnya hanya bertujuan untuk kepentingan pribadi. Sementara para korban hanya dijadikan barang dagangan yang dijual untuk tujuan eksploitasi semata. Berdasarkan data Konsorsium Pembela Buruh Migran Indonesia, sepanjang tahun terdapat sekitar 75.706 tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri menjadi korban perdagangan manusia. Angka ini akan terus bertambah setiap tahun. Dan tak kurang dari 40.000 – 70.000 setiap tahunnya, mereka  diperdagangkan untuk tujuan seks komersial. Dari jumlah itu ternyata 30 persennya masih di bawah umur. Sehingga tentu saja, para korban yang ditemui sebagian besar adalah: Perempuan dan anak-anak.  

Derita Berkepanjangan
Perempuan merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki kekuatan luar biasa. Ketika tiba-tiba musibah datang melanda, maka tak sedikit sosok lemah lembut penuh perasaan ini tampil menyelamatkan keluarganya. Berjuang sepenuh jiwa dan raga, tanpa kenal bahaya dan malapetaka. Desi, misalnya, setelah sekian lama ditinggal pergi begitu saja oleh suaminya, perempuan asal Blitar, Jawa Timur itu bertekat untuk tetap membesarkan anak semata wayangnya, Yoga dengan memilih bekerja sebagai TKW di Hongkong. “Gaji besar yang membuat saya tergiur untuk ikut mengadu nasib di negeri orang,” terangnya seolah mengemukakan alasan. Berbekal ijasah SMA, perempuan  kelahiran 10 Januari itu mendaftarkan diri lewat PJTKI  PT.Hikmah Suryajaya, di kota Malang .

Enam tahun ia bekerja sebagai pekerja rumah tangga (PRT) di Hongkong, telah tiga kali ia berganti majikan. Dua tahun pertama di Kwai Chung , ia mengaku banyak mendapatkan pelajaran. Seperti gaji yang tidak sepenuhnya dibayarkan, adanya pemotongan-pemotongan dan perlakuan yang kurang menyenangkan. Namun semua itu dapat dilalui dengan tabah dan tawakal. “Karena dianggap membangkang, saya pernah diblokir oleh agen dan majikan agar tidak dapat bekerja lagi,” terang  ibu satu putra yang kini ikut aktif di sebuah lembaga swadaya masyarakat untuk urusan migran. “Dari situ justru saya menjadi terpacu untuk mencari tahu  bagaimana sebaiknya kita berusaha untuk tetap dapat bertahan hidup di tanah orang,” lanjutnya.

Tak hanya Desi, ada banyak perempuan lain yang memiliki nasib serupa, bahkan lebih menderita. Kenyataan di Indonesia bahwa penduduk miskin semakin bertambah, apalagi dengan adanya musibah dan bencana yang seolah susul menyusul. Tsunami, gempa bumi, banjir bandang, tanah longsor, lahar lumpur Lapindo dan yang lainnya. Kondisi inilah yang menurut sosiolog Gumilar R.Sumatri PHd merupakan salah satu pemicu terjadinya trafficking alias perdagangan manusia menjadi kian marak. “Kemiskinan dan kebodohan ibarat dua sisi mata uang. Kondisi ini seringkali membuat orang tak dapat berfikir jernih untuk membedakan mana niat baik dan mana itu jebakan,” terang sosiolog Universitas Indonesia ini. Sedangkan perempuan dan anak-anak merupakan obyek yang sangat mudah dipengaruhi, karena mereka lemah, cenderung penurut dan gampang dibohongi.

“Suasana kesusahan itu membuat orang menjadi rentan untuk dipengaruhi dan diberi mimpi terhadap peningkatan hidup yang lebih baik. Padahal tujuan yang sebanarnya hanya untuk mengeklsploitasi kemiskinan itu sendiri.,” terang Arist Merdeka Sirait, Sekjen Komnas Anak ketika ditemui di kantornya di bilangan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Hal inilah menurutnya, yang kemudian membuka peluang terjadinya trafficking.

Apa itu Trafficking ?
Menurut kamus besar Hassan Shadily, trafficking berasal dari kata traffic yang berarti lalu lintas, atau perdagangan-jual beli. Trafficking manusia berarti kejahatan yang meliputi perekrutan, pengiriman, pemindahan, penampungan atau penerimaan seseorang dengan ancaman atau penggunaan kekerasan serta bentuk-bentuk lain dari pemaksaan, penculikan, penipuan, kebohongan dan penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan dengan memberi maupun menerima pembayaran atau memperoleh keuntungan agar mendapatkan persetujuan dari seseorang yang berkuasa atas orang lain untuk tujuan eksploitasi.

Di Indonesia, trafficking manusia telah mencapai skala besar, terutama yang melibatkan perempuan dan anak (women and child trafficking) untuk tujuan bekerja di rumah tangga serta eksploitasi seksual. Dalam Traffick and Person Report  yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri AS dan  Economy Social Commission Asia Pasific (ESCAP), Indonesia bahkan ditempatkan pada peringkat ketiga atau terendah dalam upaya penanggulangan perdagangan perempuan dan anak. Oleh sebab itu, Indonesia dikategorikan sebagai negara yang memiliki “korban dalam jumlah besar”, karena belum menerapkan standar minimum serta belum melakukan usaha yang berarti untuk memenuhi standar minimum tersebut.

Sebenarnya, trafficking juga dipergunakan sebagai bentuk dari  kejahatan lain seperti pengantin pesanan, pedofilia, kekerasan,  bahkan transplantasi organ tubuh dengan dalih adopsi. Korban trafficking menghadapi berbagai macam resiko kesehatan, penganiayaan fisik dan psikologis, tidak mendapatkan hak di bidang hukum dan perburuhan serta dianggap sebagai migran yang tidak sah dalam sebuah negara. 

Sindikat Yang Terselubung
Memang tak mudah mengenali kasus perdagangan perempuan ini. Selain budaya kita masih demikian kental menerapkan bahwa perempuan merupakan sosok yang penurut dan tak boleh menolak, tidak banyak dari mereka yang berani mengungkap penderitaan ini ke permukaan, sehingga lebih baik tidak melapor. “Jika korban sendiri tidak melapor, maka akan sulit untuk diproses,” terang Sirait lagi. Tapi, kalaulah ada yang melapor, tidak sedikit justru korban dan keluarganyalah yang dipersalahkan. Seperti yang dialami Rina pada waktu itu, ia mengaku harus dengan susah payah membuktikan kasusnya terhadap pihak berwajib sebelum diusut.

Ya, pada banyak kasus, pelaku biasanya merupakan sindikat yang terorganisir dan telah diatur rapi sehingga sulit untuk disentuh. Tengok saja tempat hiburan dimana Sinta bekerja. Setelah dikonfirmasi, konon bisnis seks terselubung ini memang sangat menguntungkan. Menurut seorang sumber, boleh jadi setiap bulannya bisa menghasilkan milyaran rupiah, sehingga dengan mudah dapat membayar jasa keamanan dan aparat berwenang supaya terbebas dari jerat hukum. Sekedar bahan perenungan, menurut laporan PBB tahun 2002 menyebutkan bahwa sindikat internasional perdagangan manusia dapat meraup keuntungan sekitar 7 miliar dollar AS setiap tahun dari perdagangan atas anak dan perempuan asal Indonesia.

Dari kenyataan tersebut, maka tak aneh bila kasus trafficking ini menjadi sulit untuk diungkap, karena mereka yang seharusnya berada di jalur depan justru menjadi bagian dari bisnis ini. Hal inilah yang kemudian melatar belakangi beberapa lembaga swadaya masyarakat untuk peduli terhadap nasib bangsa dengan terus berjuang memerangi trafficking.

Dewi Hughes Internasional Foundation, misalnya, merasa perlu memberikan penyuluhan dan kampanye anti trafficking kepada masyarakat, terutama kaum perempuan di pedesaan untuk waspada terhadap rayuan calo yang bertujuan menjebak. Begitu juga dengan Solidaritas Perempuan , International Organization of Migration (IOM), Migrant Care dan lainnya.

Lembaga-lembaga ini merasa berkepentingan untuk mendesak pemerintah agar segera mensyahkan Undang- Undang Anti Trafficing yang menjerat para pelaku.  “Telah begitu banyak korban yang perlu ditangani dari kasus trafficking ini. Karena itu kita tidak boleh tinggal diam,” jelas Dewi Hughes lagi.

Hal senada juga diungkapkan oleh Anies Hidayah, Direktur Migrant Care, yang kegiatannya langsung berhubungan dengan para korban. “ Kami sangat prihatin dengan keberadaan mereka. Karena itu kami berupaya untuk mendampingi para buruh migrant agar mendapatkan hak-haknya,” terang Anies ketika ditemui di kantornya Jalan Pulo Asem, Jakarta Timur. Mereka perlu support agar tidak  didzalimi.

Melihat kenyataan tersebut, maka tak ada jalan lain bagi kita untuk segera memerangi kejahatan trafficking ini. “Harus ada upaya yang kuat untuk memeranginya. Apalagi kasus-kasus yang terungkap ke permukaan bukanlah menunjukkan angka sebenarnya, melainkan hanya perkiraan saja,” terang Dra. Maswita Djaja MSc, salah satu tokoh yang peduli masalah Pemberdayaan Perempuan. Pada sebuah kesempatan sebagai narasumber ia mengatakan bahwa kasus ini seperti fenomena gunung es dan lingkaran setan. “Yang terlihat hanyalah sebagian kecil dari kasus yang sebenarnya. Kita tidak tahu sudah berapa banyak kasus trafficking yang lolos dari pengawasan aparat hukum. Atas dasar itulah, pemerintah punya komitmen untuk memeranginya” tegasnya. Ya, karena kejahatan ini memang merupakan sindikat yang terselubung. So, Warning: Human Trafficking !!   ***NZ
foto-foto: istimewa


Kenali Pelaku Trafficking.

Trafficking merupakan pelanggaran berat hak azasi manusia. Kejahatan yang berkedok kebaikan itu mengakibatkan banyak korban yang tidak saja mengalami penganiayaan fisik dan berbagai macam resiko kesehatan, tapi juga luka pada psikologisnya. Oleh karena itu, ada baiknya bila kita mengenali para pelaku trafficking ini, antara lain:
Ø      Broker / agen / sponsor atau perantara lainnya yang mengatur perekrutan, atau penempatan kerja.
Ø      Oknum pemerintah yang terlibat dalam pembuatan identitas palsu untuk KTP, Paspor dan lain-lain.
Ø      Agen Perusahaan Jasa Pengerah Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang merekrut calon pekerja dengan cara ilegal.
Ø      Organisasi sindikat untuk seks komersial, pedofilia, atau distribusi narkoba dengan cara memungut anak jalanan atau penculikan.
Ø      Keluarga yang dengan sengaja menjual anaknya karena mempunyai hutang atau terjerat hutang yang sangat besar.
Ø      Suami yang menjual istri atau anaknya karena miskin, atau karena suami tidak bekerja.
Ø      Perempuan yang menjual anaknya karena tidak mampu membiayai atau tidak menginginkan anak tersebut.
Ø      Orang yang menyediakan tempat penampungan
Ø      Teman, tetangga atau orang yang dikenal baik.
Ø      Perusahaan Impresariat atau jasa hiburan.***NZ



Yang harus dilakukan bila orang terdekat menjadi korban

Ø      Kumpulkan setiap bukti yang ada dengan mencatat tanggal, tempat kejadian, serta identifikasi pelaku.
Ø      Pilih orang yang dapat dipercaya untuk menceritakan permasalahan yang terjadi.
Ø      Laporkan segera kepada aparat kepolisian terdekat atau meminta bantuan serta pendampingan kepada Lembaga Bantuan Hukum (LBH).
Ø      Konsultasikan kepada lembaga-lembaga yang menangani masalah perempuan dan anak, oraganisasi perempuan, atau oraganisasi masyarakat yang memahami pola trafficking.***NZ