Jumat, 30 November 2012

Handicraft: Kreasi Telur


Charming Creations Eggs
Oleh: Nur Ida Zuhayanti


Siapa sangka handicraft nan cantik dan unik itu berbahan dasar telur. Bukan sekadar artificial lho, tapi cangkang telur beneran! Mau coba ?

Sekilas hiasan yang dipajang di sisi ruang tamu itu menarik perhatian saya. Di dalam lemari kaca, dengan pencahayaan yang selaras, bentuk-bentuk khas bulat telur itu semakin mempesona. Berbagai corak dan tema lukisan seperti bunga-bunga, motif batik, abstrak mengkilap serta kreasi lain sengaja dipoles apik dengan memadukan warna dan guratan pada permukaan cangkang melengkung itu. Dari yang berdiameter kecil, sedang  hingga besar semua dibuat cantik dan memberi nilai seni tersendiri.

“Yang itu dari telur angsa,” terang Lita Jonathans, pemilik La Lita Handicraft ketika saya mencermati kreasi telur di galeri sekaligus workshopnya di Kampung Kebon Kopi, Bogor yang memproduksi aneka kreasi dari cangkang telur ini. Perempuan asal Surabaya yang telah 15 tahun menekuni bidang handicraft itu kemudian mulai memainkan kuasnya untuk menunjukkan bagaimana cara membuat kreasi ini. Menurutnya, kegiatan melukis dan menghias telur ini memiliki keasyikan tersendiri. “Meski bentuknya sama-sama oval, tapi setiap telur ternyata memiliki bulatan yang tidak sama persis satu dengan yang lain,” terangnya seolah menyampaikan filosofi.

Mata saya terus mengikuti gemulai jemarinya yang bagai bermata mengikuti sketsa. Lalu saya jadi ikut-ikutan mencoba menuangkan sedikit imajinasi lewat tema lukisan pada sebuah cangkang telur ayam kampung yang bulat segenggam itu. Rupanya untuk membuat kreasi ini memang tidak terlalu sulit, hanya membutuhkan sedikit ketelatenan, latihan dan ketelitian lebih. Karena itulah, konon melukis dengan media cangkang telur ini dapat dimanfaatkan sebagai terapi psikologis seperti menambah kesabaran dan baik untuk meningkatkan konsentrasi.

Melukis dan Membatik
Telur, siapapun tentu akrab dengan bentuk yang satu ini. Dari anak-anak, dewasa hingga orang tua pasti telah mengenalnya dengan baik. Karena itulah, siapa saja sebenarnya dapat melakukan kreativitas ini, terutama jika Anda senang bereksperimen dan berekspresi serta sedikit memiliki jiwa seni.
  
Hampir semua cangkang telur unggas dapat dimanfaatkan untuk membuat kreasi ini. Dari telur puyuh, telur ayam, bebek, angsa, hingga telur burung onta, ostrich, kasuari, maleo dan emu yang berwarna hitam seperti batu alam itu. Untuk memilih kwalitas cangkang telur, menurut ibu dua anak ini dapat dilihat dari jenis makanan dari bintang itu. “Cangkang telur ayam kampung lebih baik dari ayam negeri karena makanannya berbahan alami, sehingga lebih kuat dan tidak mudah retak,” jelasnya memberi saran.

Ada banyak kreasi yang dapat diwujudkan lewat cangkang telur beneran ini, diantaranya dengan melukis dan membatik. Untuk melukis, seperti halnya di atas kanvas, kita tidak dibatasi oleh aliran dan segmen tertentu. Ikuti saja imajinasi yang ingin dituang dari pikiran kita, sehingga melukis juga dapat menjadi sarana relaksasi. Tapi Anda juga boleh membuat corak gambar yang teratur, simetris dan berirama. Begitu juga dengan membatik, hanya berbeda pada prosesnya saja. Bagi yang suka kesan mewah dan glossy, kreasi telur lewat paduan warna serbuk glitter dapat dimanfaatkan dengan sketsa yang indah sesuai selera. Untuk yang ini, Anda juga perlu menggali desain dan memperluas wawasan agar mendapat “goresan’ yang memikat.. Karena kerajinan ini dibuat satu demi satu, maka hasilnya dijamin selalu eksklusif dan tidak sama. Jika Anda ingin mencoba membuatnya, maka beberapa hal yang perlu dipersiapkan adalah:

Bahan-bahan yang dibutuhkan. Antara lain:
-          Telur mentah sesuai selera yang dibuang isinya.
-          Pewarna atau sumba
-          Aqualips atau cat air serta cat minyak aneka warna sesuai selera.
-          Malam untuk membatik
-          Glitter aneka warna bila ingin memberi kesan mengkilap dan glossy
-          Relief paint untuk aksen tekstur pada lukisan
-          Lem putih untuk menempelkan glitter
-          Coating sebagai finishing agar warna tahan lama
-          Cuka untuk membersihkan bagian dalam telur dan menghilangkan bau amisnya.
-           

Peralatan yang digunakan:
-          Canting atau alat untuk membatik berukuran kecil
-          Jarum suntik untuk mengeluarkan isi telur
-          Paku untuk menusuk ujunganya dan kawat kecil sepanjang 10 cm
-          Gunting
-          Pensil dan penghapus untuk membuat sketsa
-          Kuas ukuran kecil untuk melukis
-          Tusuk gigi untuk merapikan glitter

Tahapan dan cara membuatnya.:
-          Cuci dan bersihkan telur hingga kering benar, kemudian kosongkan dan ambil isinya dengan jarum suntik setelah dilubangi ujungnya dengan paku kecil dan dikocok dengan kawat. Caranya, masukkan udara lewat jarum suntik dan keluarkan secara perlahan-lahan.
-          Buat desain dalam sketsa bila ingin membatik atau membuat lukisan yang teratur, berirama dan simetris
-          Mulailah melukis sesuai dengan imajinasi dan inspirasi Anda
-          Bila ingin berkreasi dengan glitter, letakkan lem dan taburkan dengan hati-hati setiap warna.
-          Biarkan hingga kering betul.
-          Semprotkan coating atau vernis agar warnanya awet dan tidak mudah kotor
-          Kemas dalam tempat yang cantik dan transparan semacam kaca atau plastic mika.
-          Siap menjadi handicraft yang dipajang atau sebagai pernik cantik dan pemberian kenang-kenangan.

Nah, mudah bukan? Hiasan dari cangkang telur ini ternyata dapat bertahan hingga tahunan lho, bila dirawat dengan baik dan benar. Bila Anda sudah mahir, dapat juga dijadikan alternative penambah income, karena harganya mulai sekitar Rp 25. 000,- per buah hingga jutaan, tergantung pemakaian bahan, proses desain dan tingkat kesulitannya. “Pernah ada yang pesan dibuatkan kreasi dari cangkang telur unggas yang sulit didapat dan harus import dulu. Tentu ini tidak murah,” terang perempuan yang juga mengajarkan ketrampilan ini di workshopnya. Sebenarnya, dalam berkreasi dengan cangkang telur  tidak hanya dapat melukis atau membatik saja, tapi juga bisa dihias dengan payet, manik-manik atau monte serta clay. Kreasi telur ini tidak saja dipergunakan sebagai handicraft dan pernak-pernik, tapi dapat juga dimanfaatkan untuk menyimpan permata seperti berlian dan mutiara. Hm…tunggu apa lagi. Menarik bukan ? ***


Boks:
Menata Kreasi Telur
Bentuk bulat kerap terasa sedikit susah saat meletakkannya. Agar terlihat lebih cantik, berikut tips menata kreasi telur:
-          Buat tatakan khusus telur dari bahan kayu, metal atau kaca.
-          Beri aksen sarang agar muncul kesan artnya.
-          Masukkan dan tata dalam boks yang berkaca.
-          Letakkan pada wadah dengan tambahan bunga.
-          Taruh dalam piring cekung, bakul atau keranjang.
-          Pajang dalam rak susun dan lengkapi dengan sorot cahaya.
-          Rangkai dengan ranting, karangan daun dan pita.
-          Masukkan satu per satu tak beraturan dalam tabung kaca.***
foto-foto:istimewa

Kamis, 29 November 2012

Handicraft: Ribbon Embriodery


Romantic with Ribbon Embriodery
Oleh: Nur Ida Zuhayanti 





Pita selalu lekat dengan kesan cantik dan girlie. Bila dikreasikan dalam sulaman, hm… ternyata dapat menjadi ekspresi cinta yang menawan.


Tak hanya dapat dipergunakan untuk pemanis rambut dan penghias kado sebagai ungkapan cinta kepada orang terkasih. Tapi pita, rupanya bisa disulam menjadi kreasi yang cantik hingga dapat menambah nuansa romantis pada ruangan. Dengan desain aneka motif dari berbagai macam bunga yang ditata di atas kain itu, sulaman pita atau ribbon embroidery terlihat eksklusif karena handicraft ini memang sengaja dibuat khusus dan tak pernah ada yang sama. Detail yang diwujudkan pada setiap sulaman senantiasa memiliki pesona memikat di banyak sisi. “Yang menarik dari sulaman ini adalah tekstur yang tertanam pada kain,” terang Atiet Krisdina, pemilik butik Farissa & Zytka di Jl. Panglima Polim, Jakarta Selatan yang membuat kreasi sulam pita ini. Hasil kreasi yang pernah mendapat penghargaan pada Pekan Produk Budaya Indonesia tahun 2007 dan kerap dipamerkan hingga ke Tokyo dan Abudabi ini sudah dikoleksi oleh berbagai kalangan, termasuk Ibu Negara Ani Yudhoyono dan Mrs. George Bush.

Siang itu, saya mengunjungi workshopnya di bilangan Cimanggis, Depok. Di dalam bangunan berdua lantai yang cukup luas dan asri itu kita dapat menjumpai beberapa perajin  yang sedang asyik menekuni lembaran-lembaran kain yang disulam untuk dijadikan bermacam-macam kreasi. Warna-warni pita dimasukkan pada kain melalui lubang jarum satu demi satu hingga menjadi kombinasi desain yang apik dan selaras. Bunga mawar, melati, gladiol, lily serta bunga matahari hingga lavender bak terangkai dalam media kain yang terlihat artistik dan indah sekali. Karena nampak begitu mudah, saya kemudian tertarik untuk mencoba membuat kreasi ini, sembari terus meminta arahan dari perajin yang sudah ahli.

Memasukkan pita ke dalam kain rupanya memiliki trik khusus juga. Konon, harus dengan penuh perasaan dan tidak terburu-buru baru akan memberi hasil yang rapi dan maksimal. Satu dua bunga sudah saya selesaikan, lalu, ups …,jarum saya terganjal oleh lipatan yang ada di bagian belakang. Wah, dari sini saya baru merasa kalau menyulam itu gampang-gampang susah. Selain perlu ketekunan dan ketelitian, juga dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran ekstra. Hm…yang terakhir ini barangkali yang membuat sedikit berat. Karena itulah mungkin tidak salah bila ada yang mengatakan bahwa menyulam memang harus dilakukan dengan sepenuh cinta.

Variasi Desain
Sebenarnya, sulaman pita atau ribbon embroidery ini dapat dibuat bermacan-macam kreasi, seperti untuk sarung bantal, taplak meja, tempat tisu, scraf, selendang, tas, kap lampu, tempat handphone hingga gorden dan bed cover. Pada beberapa desain tertentu, sulaman ini juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan dinding untuk mempercantik ruangan. Lihatlah sulaman bertema animal yang diframe dan dipajang layaknya lukisan itu. “Pemakaiannya sih fleksibel. Karenanya kita harus selalu meng up date desain dengan mencermati tren dan banyak membaca buku atau majalah dari luar agar tidak monoton,” lanjut lulusan Monash University, Melbourne, Australia yang hobi menggambar dan traveling ini.

Yang tak kalah penting dalam mendesain adalah komposisi warna dan paduan pita yang akan dipergunakan serta teknik menyulam. Panjang pendek serta besar kecilnya bunga menjadi pertimbangan tersendiri. Semakin rumit desain yang dibuat akan membutuhkan ketelitian dan ketekunan yang lebih besar lagi. Banyak detail dan aksen kecil-kecil justru memberi keunikan bagi kreasi ini. Untuk membuat desain biasanya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Bisa memilih yang simetris, asimetris atau divariasi dengan berbagai aplikasi. Bila Anda ingin juga mencoba membuat kreasi ini, berikut beberapa hal yang perlu dipersiapkan.

Bahan yang dibutuhkan


-          Raw silk atau sutera mentah sebagai media menyulam pita. Bisa juga katun halus bila untuk bed cover, atau ciffon untuk gorden.
-          Pita satin berbagai warna dan ukuran serta pita organdi bila diperlukan. Untuk kreasi ini, ukuran pita yang biasanya dipergunakan adalah: 1/8 inci, ¼ inci, ½ inci, 1 inci dan 2 inci.
-          Benang sulam untuk membuat ranting dan aksen.
-          Benang jahit sesuai warna pita untuk membuat aplikasi serutan pita dan menempelkan pada sulaman.
-          Bahan lain seperti kain kasa atau busa tipis serta kain penutup yang disesuaikan dengan kreasi yang akan dibuat.

Peralatan yang digunakan


-          Jarum sulam berbagai ukuran dan bentuk. Antara lain jarum kobra yang memiliki ujung seperti kepala kobra untuk pita yang lebih besar agar dapat membuka jalan pada kain, terutama kain yang rapat.
-          Gunting
-          Jarum pentul untuk pengait bila ingin memberi aplikasi.
-          Pensil serta kapur kain untuk membuat pola dan motif.
-          Jarum jahit
-          Pendedel.

Cara membuatnya
-          Siapkan raw silk yang akan disulam, lalu buatlah pola dan motif sesuai dengan keinginan. Pola ini bisa di tengah sebagai sentral atau pada salah satu sudut dan bisa juga dibuat simetris sesuai keinginan.
-          Mulailah menyulam untuk ranting dan batangnya terlebih dahulu, kemudian baru bunga-bunga serta desain lain satu demi satu dalam sebuah ikatan di belakang. Hal ini penting, karena bila antara bunga atau desain dibuat menyambung akan menyulitkan perawatannya.  
-          Bila ingin diberi aplikasi, maka siapkan serutan pita menjadi bentuk bunga yang diinginkan, lalu lekatkan dengan benang jahit. Selanjutnya, sulam bentuk daun dan aksen sebagai pemanis di tahapan terakhir.
-          Untuk mendapatkan hasil yang bagus, hati-hati setiap memasukkan jarum pada kain. Perhatikan agar tidak saling menindih di bagian dalam.
-          Bila sudah rapi, bagian dalam bisa ditutup atau dilapis dan siap dibuat kreasi sesuai keinginan.
Nah, untuk menghasilkan kreasi sulam pita ini dibutuhkan waktu sekitar sehari hingga satu bulan, tergantung masing-masing kreasi dan tingkat kesulitannya. Di butik, Anda bisa memilih kreasi yang sudah jadi, atau memesan khusus sesuai dengan keinginan. Kisaran harga dari kreasi sederhana mulai dari Rp.200.000,-, sedangkan bed cover lengkap yang biasa untuk pengantin dari kisaran Rp.4.000.000 hingga Rp.25.000.000,-. Bila Anda tertarik dengan kreasi sulam pita ini, silakan datang ke Farissa & Zytka Workshop di Jalan Bisbol Raya BB XI/12 Sukatani Permai, Cimanggis, Depok, telp. 021-8743880.  Tunggu apa lagi, lets try this activities. ***NZ




Tips Merawat Sulaman Pita


-          Kain yang dihiasi dengan sulam pita sebaiknya tidak dicuci atau terkena air karena dapat merusak sulamannya. Bila terlihat kotor atau lusuh hendaknya di dry clean saja.
-          Bila kain terkena noda, maka bersihkan bagian itu dengan air sedikit, lalu kucek perlahan-lahan, jangan sampai terkena bagian yang bersulam pita.
-          Bagian kain yang disulam pita tidak perlu dilipat dan disetrika.
-          Untuk penyimpanan, sebaiknya diletakkan dalam boks khusus yang terjaga kelembabannya. ***NZ
foto-foto:istimewa


Senin, 26 November 2012

Women's Health: Cairan Pembersih


Mencermati Cairan Pembersih Kewanitaan
oleh:Nur Ida Zuhayanti

 
 
     Sebagai perempuan, seringkali kita tergoda oleh produk yang ditawarkan di pasaran, termasuk untuk cairan pembersih pada organ intim. Bila kita ingin mencoba memakai cairan pembersih ini, tak ada salahnya bila mencermati kandungan isi di dalamnya. Sebenarnya, di antara sekian banyak merek yang beredar, rata-rata memiliki tiga bahan dasar.
  
     Pertama, yang berasal dari ekstrak daun sirih atau piper betle L  yang sangat efektif sebagai antiseptik,  membasmi jamur candida albicans dan mengurangi sekresi cairan pada vagina. Menurut penelitian,  penggunaan daun sirih ini cukup baik untuk mengobati keputihan. Namun, bila pembersih berbahan daun sirih ini digunakan dalam waktu lama, maka semua bakteri di vagina bisa saja ikut mati, termasuk bakteri baik atau laktobasilus. 

     Kedua, produk pembersih kewanitaan yang mengandung bahan povidone lodine. Bahan ini merupakan anti infeksi untuk terapi jamur dan berbagai bakteri. Efek samping produk yang mengandung bahan ini adalah dermatitis kontak sampai reaksi alergi yang berat.

     Ketiga, produk yang merupakan kombinasi laktoserum dan asam laktat. Laktoserum ini berasal dari hasil fermentasi susu sapi dan mengandung senyawa laktat, laktose serta nutrisi yang diperlukan untuk ekosistem vagina. Sedangkan asam laktat berfungsi untuk menjaga tingkat keasaman atau pH di vagina. 

     Menurut Dr. Sri Pudyastuti, SpOG, susu mengandung zat aktif yang bisa diekstrak menjadi asam laktat dan laktoserum, dan secara klinis terbukti mengurangi keluhan rasa gatal, rasa terbakar dan keputihan pada vagina.
     
     “Kombinasi asam laktat dan laktoserum sebagai pembersih organ intim bersifat alami karena tidak membunuh bakteri laktobasilus melainkan meningkatkan pertumbuhannya” jelasnya. Oleh karena itu, sebelum memutuskan memilih suatu produk, ada baiknya memperhatikan beberapa hal, antara lain  apa saja keluhan yang dirasakan saat ini , serta mencermati kandungan isi di dalamnya. Sebisa mungkin, pilih produk yang isinya mengandung zat-zat yang baik, sesuai dengan kebutuhan Anda. ***NZ
foto:istimewa